Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN-A

1. TANGGAL PRAKTIKUM : 22 April 2014


2. JUDUL PRAKTIKUM : Uji Formalin Pada Makanan
3. METODE PRAKTIKUM :
4. TUJUAN PRAKTIKUM : Agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui dan

memahami cara pemeriksaan uji formalin pada


makanan

5. DASAR TEORI

Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat
menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin adalah nama dagang formaldehida
yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10
– 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi
.Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida
berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan
Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida
bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon. Dalam atmosfer bumi,
formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan
hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada
dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37%
menggunakan merk dagang 'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami
polimerisasi dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO.

Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa
ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-
trioksana atau polimer linier polioksimetilena. Formasi zat ini menjadikan sifat-sifat gas
formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan
formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.

1.Kegunaan formalin

Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, untuk


pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin
untuk kertas, digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai
bahan pengawet untuk makanan
2. Bahaya formalin

Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan
gejala : sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan
gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat
menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.

Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan
gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut,
dan pusing. Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke
dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal,
pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker

3. Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan

a. Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker
paru-paru.
b. Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar

c. Jika terkena mata


Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
d. Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati,
kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

6. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Pipet ukur
4. Batang pengaduk
7. Bahan
1. Air Panas
2. Reagent A
3. Reagent B
8. Sampel : Mie tiaw
9. Cara Kerja
Uji Formalin :
1. Cincang/iris kecil-kecil nahan yang akan diuji.
2. Ambil 10 gram (sekitar 1 sendok makan)
3. Tambahkan 20 ml ( sekitar 2 sendok makan) air panas lalu aduk dan biarkan dingin.
4. Ambil 5 ml air campuran (airnya saja)
5. Tambahkan 4 tetes reagent A dan 4 tetes Reagent B
6. Kocok sebentar dan tunggu 5-10 menit.
7. Amati perubahan warna yang terbentuk. Jika terbentuk warna ungu berarti bahan
yang diuji positif formalin.
10. Hasil Pengamatan

Sampel Hasil Uji


Mie Tiaw Negatif Formalin

11. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil negative pada sampel yang di uji.
Hal itu diperkuat dengan tidak adanya perubahan warna ungu pada sampel yang sudah
ditetesi Reagent A dan Reagent B. Dengan adanya hasil negative tersebut, dipastikan
sampel yang diujikan aman atau layak untuk dikonsumsi manusia.
Formalin merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul 30,03 yang pada
suhu kamar dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk)
dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah larut
dalam etanol. Produsen sering kali tidak tahu kalau penggunaan formalin sebagai bahan
pengawet makanan tidaklah tepat karena bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan
bagi konsumen yang memakannya. Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing
menunjukkan bahwa pemberian formalin dalam dosis tertentu pada jangka panjang bisa
mengakibatkan kanker saluran cerna. Penelitian lainnya menyebutkan peningkatan risiko
kanker faring (tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat
paparan formalin melalui hirupan.

Efek jangka pendek dari mengkonsumsi formalin antara lain terjadinya iritas pada
saluran pernafasan, muntah-muntah, pusing, dan rasa terbakar pada tenggorokan. Efek
jangka panjangnya adalah terjadinya kerusakan organ penting seperti hati, jantung, otak,
limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat, dan ginjal. Batas normal tubuh dapat
menetralisir formalin dalam tubuh melalui konsumsi makanan adalah 1,5 sampai 14 mg
setiap harinya. Mengkonsumsi secara terus menerus dan dalam skala cukup tinggi dapat
menyebabkan mutasi genetik yang berakibat pada meningkatnya kemungkinan terkena
kanker.

12. Kesimpulan
1. Sampel mie tiaw yang diuji negative mengandung formalin.
2. Formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk mengawetkan mayat dan
sangat tidak dianjurkan untuk penambahan pada makanan.
3. Batas normal tubuh dapat menetralisir formalin dalam tubuh melalui konsumsi
makanan adalah 1,5 sampai 14 mg setiap harinya.

13. Daftar Pustaka


- Dewi, R. 2013. Praktikum Uji Formalin.
http://rachmitadewii.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo_7617.html.
Diakses, 10 Mei 2014
- Yoza, F. 2013. Uji Formalin. http://yoza-fitriadi.blogspot.com/2011/01/laporan-
penelitian-praktikum-kimia.html. Diakses, 10 Mei 2014
- Nurhidayah, E. 2012. Identifikasi Formalin.
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/17/laporan-identifikasi-formalin/.
Diakses, 10 Mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai