Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rahma Sagita E.

F
NIM : 3191032
D-IV Teknologi Laboratorium Medis

LAPORAN RESMI
PEMERIKSAAN TREMATODA
Identitas Sampel : Preparat Labratorium

I. TUJUAN

Untuk dapat mengetahui morfologi dari parasit dengan cara pengamatan


menggunakan mikroskop dengan perbesaran lensa obyektif 10x atau 40 x dan lensa
okuler 5x dan 10x.

II. ALAT DAN BAHAN


Alat : Bahan :
1. Mikroskop. 1. Preparat (sampel)
2. Objek glass
2. Alkohol mikroskop
3. Deck glass
4. Alat tulis 3. Kapas

III. CARA KERJA


1. Bersihkan lensa mikroskop terlebih dahulu dengan menggunakan kapas yang
sudah di berikan alkhohol mikroskop.
2. Letakkan preparat (sampel) di atas meja mikroskop.
3. Lakukan pengamatan dengan menggunakan lensa obyektif 10 atau 40x dan
lensa okluer 5x atau 10 x.
4. Membuat gambar morfologi dari preparat (sampel) yang di amati kemudian
diberi keterangan pada tiap bagian.
IV. HASIL

Gambar
Keterangan
Telur Echinostoma sp
Bentuk : Oval
Ukuran : 82 x 116µ
Mempunyai operculum

Telur Fasciola hepatica Bentuk : Ovoid


Ukuran : 130-150 x 60-90 µ
1. Operculum
2. Dinding 1 lapis
3. Isi mirasidium

Telur Paragonimus westermani


Bentuk : Oval
Ukuran : 80-120 x 50-60µ
1. Operculum
2. Dinding 1 lapis tebal
3. Isi mirasidium
4. Pada salah satu sisi terdapat
penebalan 1 tonjolan
Telur Schistosoma haematobium
Bentuk : Oval
1a. Dinding 2 lapis tipis tanpa
operculum
2a. Isi mirasidium
3a. Duri terminal

Telur Schistosoma japonicum


Bentuk : Oval
1b. Dinding 2 lapis tipis tanpa
operculum
2b. Isi mirasidium
3b. Tonjolan lateral

Telur Schistosoma mansoni


Bentuk : oval
1c. Dinding 2 lapis tipis tanpa
operculum
2c. Isi : mirasidium
3c. Duri lateral
Telur Fasciolapsis buski
Ukuran : 103-137 x 59-75µ
- Memiliki operculum yang
nyaris terlihat pada salah satu
kutub
- Bentuk agak lonjong, dinding
tipis transparan
- Menyerupai Fasciola hepatica

Telur Clonorchis sinensis


Bentuk : Oval
- Tidak mempunyai operculum
- Ukuran ±29µ x ±16µ
- Berisi mirasidium

V. PEMBAHASAN
Trematoda adalah cacing yang secara morfologi berbentuk seperti daun, pipih, melebar ke
anterior. Mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut yang besarnya hampir sama.
Fasciola sp terdiri dari pharinx yang letaknya di bawah oral. Cacing jenis ini tidak mempunyai
anus dan alat eksresinya berupa sel api. Terdapat sebuah pharinx, namun pharinx tersebut
tidak berotot. Terdapat arterium yang letaknya di bawah penis dan esofagus, uterus, vasikula
seminalis, ovarium serta ovinduk (Kaiser 2012).
Dalam kelas Trematoda bisa dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
 Golongan hermaprodit
Contoh : Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Paragonimus westermani,
Fasciolopis buski.
 Golongan anhermaprodit
Contoh : Scistosoma japonicum, Scitosoma mansoni, Scitosoma haemotobium.
Trematoda yang terdapat pada manusia termasuk dalam kelompok Digenia,
yaitu kelompok dimana reproduksinya terdiri 2 fase, yakni :
a. Fase seksual : pada hospes definitive
b. Fase aseksual : pada hospes intermedier/hospes perantara
Golongan Trematoda yang hermaprodit mempunyai 2 hospes intermedier,
sedangkan golongan Trematoda anhermaprodit tidak.

Morfologi :
- Badan berbentuk seperti daun, mempunyai batil isap anterior atau oral sucker dimana
saluran pencemaran bermuara serta batil isap perut/ventral sucker untuk melekatkan
diri. Pada beberapa species terletak dibagian posterior.
- Pipih, tidak berongga badan.
- Mempunyai porus genitalis yang letaknya berbeda pada tiap spesies.
- Bentuk saekum (usus besar) bercabang dua, sehingga mirip seperti huruf “Y” terbalik.
- Telur berbentuk oval, biasanya beroperculum dalam siklus hidupnya dikenal stadium-
stadium :
a. Mirasidium
b. Sporokista
c. Redia
d. Serkaria
e. Metaserkaria
Berdasarkan habitatnya, Trematoda dibagi menjadi dalam :
1. Trematoda usus : Fasciolopsis buski, Heterophydae, Echinostoma ilocanum.
2. Trematoda hati : Fasciola hepatica, Opistorchis felinus, Clonorchis sinensis,
Opisthorcis viverini.
3. Trematoda paru-paru : Paragonimus westermani
4. Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni, Schistosoma haemotobium.
DAFTAR PUSTAKA
Brown H.W., 2006. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: FK UI, 6-20.
Bagian Parasitologi FKUI. 1998. Parasitologi Kedokteran edisi keempat. Balai
Penerbit FKUI . Jakarta.
Onggowaluyo, JS. 2010. Parasitologi Medik I. Penerbit EGC Kedokt eran. Jakarta.
Kaiser., 2012. The Liver Fluke Fasciola Hepatica Trematode. Jurnal Ifluke. 1-20.

Anda mungkin juga menyukai