Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk, dan pedoman bagi pembaca.

Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai
mikrolab 300. Sebagai calon ahli tenaga laboratorium, kita harus mengerti dan
memahami cara menggunakan mikrolab 300 dengan baik dan benar sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah senantiasa meridai semua usaha kita.

Bekasi, 22 Mei 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................................................................... 2

BAB I: Pendahuluan ......................................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 3

C. Tujuan ................................................................................................................................................ 4

BAB II: Pembahasan ........................................................................................................................................ 5

A. Definisi Spektrofotometeri ....................................................................................................... 5

B. Jenis-jenis Spektrofotometer.....................................................................................................6

C. Komponen Spektrofotometer ..................................................................................................9

D. Fungsi Spektrofotometer.........................................................................................................12

E. Faktor penyebab kesalahan ....................................................................................................13

F. Prinsip Spektrofotometer ........................................................................................................13

G. Bagian-bagian mikrolab 300 ……………………………………………………………………15

H. Cara Penggunaan mikrolab 300…………………………………………………………….…15

I. Cara perawatan mikrolab 300 ………………………………………………………………….17.

J. Cara Kalibrasi Spektrofotometer ………………………………………………………………..18

K. Cara perawatan dan penyimpanan spektrofotometer ………………………………. 18

BAB III: Penutup .............................................................................................................................................20

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 20

Daftar Pustaka ................................................................................................................................................. 21


Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang
digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan
pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh
macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta
kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar.
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi
polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer.
Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid
kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran
termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis
kwalitatif dan kwantitatif bahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Spektrofotometer ?
2. Apa jenis-jenis Spektrofotometer ?
3. Apa saja bagian Spektrofotometer ?
4. Apa fungsi Spektrofotometer ?
5. Apa faktor penyebab kesalahan pada penggunaan Spektrofotometer ?
6. Bagaimana prinsip kerja Spektrofotometer ?
7. Apa saja bagian-bagian dari mikrolab 300 ?
8. Bagaimana cara menggunakan mikrolab 300 ?
9. Bagaimana cara perawatan alat mikrolab 300 ?
10. Bagaimana cara kalibrasi alat Spektrofotometer ?
11. Bagaimana cara perawatan dan penyimpanan alat Spektrofotometer ?

1.3 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pengertian dari alat spektrofotometer

2. Dapat mengetahui jenis – jenis alat spektrofotometer

3. Mengetahui komponen serta fungsi dari alat spektrofotometer

4. Mengetahui Fungsi alat spektrofotometer

5. Mengetahui Faktor penyebab kesalahan dalam penggunaan Spektofotometer

6. Mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer

7. Dapat menegtahui bagian-bagian dari mikrolab 300.

8. Dapat mengetahui cara penggunaan mikrolab 300

9. Dapat mengetahui cara perawatan mikrolab 300.

10. Mengetahui cara kalibrasi alat spektrofotometer.

11. Dapat mengetahui cara untuk merawat dan menyimpan spektrofotometer.


Bab II

Pembahasan

2.1 Definisi Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi


dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek
kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan
sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilserap sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kuvet.

Spektrofotometer dilengkapi dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik),


baik cahaya UV (ultra-violet) atau pun cahaya nampak (visible). Spektrofotometer
mampu membaca/mengukur kepekatan warna dari sampel tertentu dengan panjang
gelombang tertentu pula. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi beberapa
molekul seperti DNA/ RNA (UV light, 260 nm), protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri,
ragi/ yeast (Vis light, 600 nm), dan lain-lain. Sinar UV digunakan untuk mengukur bahan
(larutan) yang terbaca dengan panjang gelombang di bawah 400 nano meter (nm).
Sedangkan visible light bisa digunakan untuk mengukur bahan dengan panjang
gelombang 400-700 nm. Penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3
proses yaitu penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan, penyerapan
oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks, dan penyerapan oleh perpindahan
muatan.
2.2 Jenis-Jenis Spektrofotometer

Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu

1) Spektrofotometer single-beam

Pada jenis ini, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh
hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.

2) Spektrofotometer double-beam

pada jenis ini, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan
yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.

Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi
dua, di mana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan
yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam). Dari kedua jenis
spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki
keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya
telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu,
pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan
intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.
3) Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu alat analisis kimia yang sering
digunakan di laboratorium untuk analisis kimia Bahan Bakar Nuklir.
Spektrofotometer ini merupakan gabungan antara spektrofotometer UV dan Visible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber
cahaya visible. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan
paling populer digunakan. Kemudahan metodeini adalah dapat digunakan baik untuk
sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

4) Spektrofotometer Infra merah

SpektrofotometriInfra Redatau Infra Merah merupakan suatu metode yang


mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada
daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000
– 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark
Maxwell.
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang sinar infra merah dibagi atas tiga
daerah, yaitu:
Daerah Infra Merah dekat.
Daerah Infra Merah pertengahan.
Daerah infra Merah jauh.
5) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada
metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam. SSA pertama kali
diperkenalkan oleh Welsh (Australia) pada tahun 1955. Alat ini relatif sederhana,
selektif, dan sangat sensitif. Teknik analisis SSA berdasarkan pada penguraian
molekul menjadi atom (atomisasi) dengan energi dari api atau arus listrik. Penentuan
kadar logam berat dengan Spektrofotometrik Serapan Atom (SSA) didasarkan pada
hukum Lambert-Beer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang
dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala (Anonim, 2003 dalam Azis,
2007).

6) Spektrofotometer Resonansi Magnetik (NMR)

Spektrofotometri NMR sangat penting artinya dalam analisis kualitatif,


khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. Hal itudikarenakan
spektrum NMR mampu menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan inti
atom yang spesifik.
7) Spektrofotometer Pendar Molecular (pendarfluor/pendarfosfor)
Metode fluoresensi dan fosforesensi melibatkan penyerapan radiasi dan
pengemisian radiasi yang umumnya lebih panjang gelombangnya atau lebih rendah
energinya. Energi radiasi yang tidak teremisikan dalam bentuk radiasi kemudian
diubah menjadi energitermal. Fluorosensi maupun fosforesensi berkaitan dengan
perubahan energi vibrasi.

8) Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya (nefelometer, turbidimeter dan


spektrofotometer Raman)
Menurut temuan Raman tampak gejala pada molekul dengan struktur tertentu
apabila dikenakan radiasi infra merah dekat atau radiasi sinar tampak, akan
memberikan sebagian kecil hamburan yang tidak sama dengan radiasi semula.
Hamburan yang berbeda dengan radiasi semula (sumber radiasi) tersebut
berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi serta intensitasnya dikenal sebagai
hamburan Raman. Hamburan Raman tersebut memberikan garis Raman dengan
intensitas tidak lebih dari 0,001% dari garis spektra sumber radiasinya.

2.3 Bagian Spektrofotometer

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :


1. Sumber Cahaya
Untuk radisikontinyu :
Untuk daerah UV dan daerah tampak :
- Lampu wolfram (lampupijar) menghasilkan spektrumkontinyu pada gelombang
(320- 2500 nm)
- Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)

- Lampu gas xenon (250-600 nm)

Untuk daerah IR:


Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :
- Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkoniumoxida (38%) Itriumoxida (38%)
dan erbiumoxida (3%)
- Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).
- Lampu Nkrom terdiri dari pita nikelkrom dengan panjang gelombang 0,4 – 20 nm

Spektrum radiasi garis UV atau tampak :


- Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)
- Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga
- Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless discharge lamp)
- Laser

2. Monokromator
Yaitu alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi
beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda
(terdispersi). Ada 2 macam monokromator yaitu :
a) Prisma
b) Grating/kisidifraksi

Keuntungan menggunakan kisidifraksi :


-Dispersi sinar merata
-Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
- Dapatdigunakan dalam seluruh jangkauan spektrum
Cahaya monokromatisini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang
sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit.
Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang
dipakai.

3. Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat


contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars,
plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan
tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass,
sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebabka camengabsorbsi sinar UV.
Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak
(visible).

Cuvet harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :


a) Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
b) Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
c)Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
d) Tidak boleh rapuh.
e) Mempunyai bentuk (desain) yang sederhana.

4. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik
yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk
atau angka digital.
Syarat-syarat ideal sebuah detektor :
a) Kepekan yang tinggi
b) Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
c) Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
d) Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi
e) Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

2.4 Fungsi Instrument Spektrofotometer

Fungsi dari masing-masing bagian tersebut adalah:

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan


berbagai macam rentang panjang gelombang.
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah
cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis dan menjaga agar energi yang sampai pada detektor tetap konstan
untuk semua panjang gelombang bila tidak ada sempel pada instrumen.
3. Sel sampel (cuvet) berfungsi sebagai tempat meletakan sampel yang akan
dianalisis.

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan


mengubahnya menjadi arus listrik.
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik
yang berasal dari detector

2.5 Faktor Penyebab Kesalahan Penggunaan Spektofotometer

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan


spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi,
sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui
pengenceran atau pemekatan).

2.6 Prinsip Kerja Spektrofotometer


Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan
dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang
keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki
hubungan dengan konsentrasi sampel.
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan
(It). Transmitan adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika
melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel
(Io).
Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:
1. radiasi yang digunakan harus monokromatik,
2. energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,
3. sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,
4. tidak terjadi fluor esensi atau phosporesensi, dan indeksrefraksi tidak
berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harusencer).
2.7 Bagian – Bagian Mikrolab 300
3
2

4
1 5

9
6

7
8

1. Status LED

2. In built printer

3. Large LCD display

4. Contrast keys

5. 6 Soft keys ( screen dependent functions)

6. 4 Hard keys (fixed functions)

7. Keyboard

8. Sipper unit

9. Removable cover

2.8 Standar operasional Prosedur Mikrolab 300

A. Menghidupkan alat
1) Tekan tombol on/off pada stabilizer atau UPS.
2) Tekan tombol on/off alat Microlab 300 di bagian belakang alat. Apabila muncul
“tempatkan detergen 5 %dan tekan sipper”, hisapkan larutan Neutral 5% dan tunggu
sampai selesai (sampai dengan muncul permintaan untuk memasukan aquabides).
3) Apabila muncul “tempatkan aquabides dan tekan sipper”, hisapkan aquabides dan
tunggu sampai selesai (apabila proses tersebut telah selesai maka tampilan menu utama
akan muncul)
B. Start Of The Day
Prosedur Untuk Parameter
End Point : Cholesterol, Glukosa, TG, Albumin, Total Protein, HDL, LDL, dll.
Two Point : Creatinin, Urea.
a) Tekan MEASURE (angka 1)
b) Pilih Jenis Parameter yang akan digunakan dengan menggunakan kursor▲ ataupun
▼, kemudian ENTER.
c) Hisapkan aquabides,
d) Hisapkan reagen blank (bila digunakan), kemudian tekan “  “.
e) Hisapkan reagen standar, untuk kalibrasi (bila diperlukan).
f) Tekan GRAPh kemudian tekan ACCEPT.
g) Hisapkan kontrol, untuk kontrol.
h) Hisapkan sampel.
i) Bila sampel lebih dari satu dengan parameter yang sama, maka tekan kata NEW untuk
memasukan sampel berikutnya (sebelum melakukan pengukuran, hisapkan aquabides
terlebih dulu dengan menekan tombol Flush).
j) Setiap perpindahan ke parameter lain, tekan . , Kemudian lakukan pencucian dengan
detergen (UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI).
Catatan :
Sebelum sampel/pasien dihisapkan, bisa memasukkan data-data, nama pasien dan code
pasien (bila diperlukan) dengan menekan enter terlebih dahulu.
C. Pengukuran-Metode Kinetik
Prosedur untuk parameter kinetic: SGOT, SGPT, LDH, CA NAC, CA MB ALP, dll.
1. Tekan MEASURE (angka 1).
2. Pilih Jenis Parameter yang akan digunakan dengan menggunakan kursor ▲ Ataupun
▼, kemudian ENTER.
3. Hisapkan aquabides.
4. Hisapkan kontrol, untuk kontrol.
5. Hisapkan sample/pasien.
6. Bila sampel lebih dari satu dengan parameter yang sama, maka tekan kata NEW
untuk memasukan sampel berikutnya (sebelum melakukan pengukuran, hisapkan
aquabides terlebih dulu dengan menekan tombol Flush).
7. Setiap perpindahan ke parameter lain, tekan . Kemudian lakukan pencucian dengan
detergen (UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI).
Catatan : Sebelum sampel/pasien dihisapkan, bisa memasukkan data-data, nama pasien
dan code pasien (bila diperlukan) dengan menekan enter terlebih dahulu.
D. Mematikan Alat
Prosedur ini dilakukan pada setiap akhir kerja dengan menggunakan larutan neutral 5%
dan akuabidest.
1. Posisikan layar di MAIN MENU.
2. Masuk ke MAINTENANCE (angka 5).
3. Pilih perawatan harian.
4. Bila muncul kata “tempatkan detergen 5 %dan tekan sipper”, hisapkan larutan
Neutral 5 %dan tunggu sampai selesai (sampai dengan muncul permintaan untuk
memasukan aquabides).
5. Apabila muncul “tempatkan air dan tekan sipper”, hisapkan aquabides dan tunggu
sampai selesai (apabila proses tersebut telah selesai maka tampilan alat telah aman dan
siap untuk dimatikan).
6. Alat siap untuk dimatikan dengan cara menekan kata MEMATIKAN (angka 6) pada
MENU UTAMA.
7. Tekan on/off di belakang alat.
8. Tekan on/off stabilizer.

2.9 Perawatan alat Mikrolab 300

A. Pergantian Test
1. Letakkan 5%neutral detergen solution di sipper tube (contoh LabPro Neutral 02)
2. Tekan tombol “flush”
3. Biarkan proses “flushing” selama 2 menit.
4. Letakkan aquadest / aquabidest dibawah sipper tube
5. Tekan tombol “flush”
6. Biarkan proses “flushing” selama 1 menit.
B. Perawatan Setengah Hari
1. Letakkan 98%methanol di sipper tube
2. Tekan tombol “flush”
3. Biarkan proses “flushing” selama 1 menit.
4. Letakkan aquadest / aquabidest dibawah sipper tube
5. Tekan tombol “flush”
6. Biarkan proses “flushing” selama 1 menit.
C. Perawatan Harian
1. Letakkan 5%LabPro Neutral 02 solution di sipper tube
2. Tekan tombol “flush”
3. Biarkan proses “flushing” selama 10 menit.
4. Letakkan aquadest / aquabidest dibawah sipper tube
5. Tekan tombol “flush”
6. Biarkan proses “flushing” selama 2 menit.
7. Matikan instrument, biarkan aquadest ada di dalam flowcell
CATATAN : Jangan pernah meninggalkan Sample atau campuran reagen di dalam
flowcell untuk jangka waktu yang lama.

2.10 Cara Kalibrasi Alat Spektrofotometer

Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer,


sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
1. Nyalakan alat spektrofotometer
2. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades)
3. Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.
4. ->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T itu
diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
6. lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank

2.11 Cara Perawatan Dan Penyimpanan Alat Spektrofotometer


1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena
cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja
yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
Bab III

Penutup

5.1 Kesimpulan

Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara


relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang.

 Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen,
sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium.
 Spektrofotometri memiliki 4 bagian penting yaitu: sumber cahaya, monokromator,
kuvet dan detector.
 Spektofotometri dibagi menjadi 2 jenis, menurut optika sinarnya dan daerah spectrum.
Jenis tersebut juga dibagi menjadi beberapa jenis,
 Cahaya dari spektofotometri dilewatkan ke sampel dan diteruskan ke detector.
 Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat spectrum serapan.
 Perawatan yang harus dilakukan cairan jangan sampai ada yang tumpah pada alat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/26707774/Standard_Operating_Procedures_Microlab_300

Departemen Kesehatan, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Instrument Laboratorium


Kesehatan. Jakarta: 1995
MAKALAH

INSTRUMENTASI

SPEKTROFOTOMETER MIKROLAB 300

Dosen pembimbing : Bagya Mujianto, SPd, M.Kes.

Disusun oleh :

1. Augustine Firdausika F NIM : P3.73.34.2.17.010


2. Dwi Febrianti NIM : P3.73.34.2.17.010
3. Hadijah Febriyanti NIM : P3.73.34.2.17.010
4. Indah Permata NIM : P3.73.34.2.17.023
5. Robiatul Adawiyah NIM : P3.73.34.2.17.010
6. Salsa Hmairoh NIM : P3.73.34.2.17.01

KELOMPOK 7

D-IV ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

Tahun Ajaran 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai