MIKROBIOLOGI VIROLOGI
PERHITUNGAN ANGKA KUMAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
AAH SYARIAH
KIKI KINANTI . D
MEGA RIZKY
TITI FAUZIA
KELAS
: 3L / Gel.2
TINJAUAN PUSTAKA
A.
1.
a.
b.
2.
a.
Menghitung jumlah total mikroba (Total plate count = angka lempeng total)
b.
Cara pengenceran
c.
Memperkirakan jumlah terkecil mikroba yang ada (MPN = Most Probable Number)
d.
1.
2.
3.
4.
Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
5.
Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung
6.
Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.
Standar perhitungan
Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300 koloni, beberapa
koloni yang bergabung menjadi satu dihitung sebagai satu koloni, maupun koloni yang seperti
sederetan garis tebal. Hasil yang dilaporkan terdiri dari 2 angka, yaitu angka pertama didepan
koma dan angka dibelakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatkan
satu angka lebih tinggi pada angka kedua.
10-2
234
10-3
10-4
28
2,3x104
700
125
10
2,3x105
jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada cawan petri maka
hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari
30 koloni dikalikan dengan factor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan
dalam tanda kurung.
10-2
10-3
10-4
16
28
Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni pada cawan petri
maka hanya koloni pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih
dari 300 koloni dikalikan dengan factor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus
dicantumkan didalam kurung. Cara perhitungan hanya bagian saja kemudian hasilnya
dikalikan.
10-2
10-3
TBUD TBUD
10-4
355
Jika semua pengenceran menghasilkan angka antara 30-300 koloni pada cawan petri.
Perbandingan dari pengenceran tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran lebih kecil atau
sama dengan 2, tentukan rata-rata dari kedua pengenceran tersebut dengan memperhitungkan
pengencerannya. Jika perbandingan antara hasil pengenceran tertinggi dan terendah hasilnya
lebih dari 2 maka yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.
10-2
293
10-3
41
10-4
4
140
32
1,4 x 104
(rata-rata 2,3= >2)
Perhitungan duplo
Jika digunakan dua cawan petri (duplo) perpengenceran, data yang diambil harus dari
kedua cawan tersebut, tidak boleh diambil salah satu, meskipun salah satu dari cawan duplo tidak
memenuhi syarat 30-300 koloni. Berikut contoh duplo :
10-2
10-3
10-4
175
16
1,9 x 104
208
17
10-2
10-3
138
10-4
42
162
1,5 x 104
43
10-2
10-3
10-4
290
36
3,1 x 104
280
32
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUMPraktikum Perhitungan Angka Kuman
Alat dan bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Cawan petri
Tabung reaksi
Pipet volume
Vortex
Lampu Bunsen
Tanah
Aquadest steril
Medium petri PCA
Prosedur praktikum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum Angka Perhitungan Bakteri
Tanggal Praktikum : 30 Oktober 2013
Tujuan Praktikum
10-5
10-6
10-7
5
11
3
<3,10x106 (5,0x106) CFUs
Perhitungan :
Semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni.
Jumlah koloni = < 30 x 1/10-5 ( 14 x 1/10-5)
= <3,0 x 101 x 105 ( 5,0 x 101 x 105)
= <30 x 106 (5,0 x 106 CFUs)
Pembahasan :
Jumlah kuman yang terdapat pada pengenceran 10-5 adalah <30 x 106 (5,0 x 106 CFUs).
Pengenceran 10-5 yang dipilih karena hasil pengenceran yang kami dapat menghasilkan angka
kurang dari 30 koloni. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan isolasi tindakan yang
dilakukan kurang aseptis dan alat-alat yang digunakan kurang steril dan jumlah bakteri terdapat
pada sampel tanah yang kami ambil juga sedikit sehingga jumlah yang kami hitung dalam
perhitungan kuman juga kecil jumlahnya.
Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada Plate Count
Agar. Hitung angka kuman dilakukan pengenceran bertingkat bertujuan agar koloni tiap plate
dapat dihitung. Tahap akhir, jumlah koloni dari tiap plate dikali dengan pengenceran dan dicari
rata-rata dari semua plate. Nilai yang didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari Sampel yang di
Periksa.
Perhitungan
Angka Kuman : (Jumlah koloni - Jumlah koloni
control) X pengenceran /Banyak plate
Perhitungan Bakteri
Pada pemeriksaan suatu produk, jumlah bakteri akan menggambarkan mutu bahan baku,
proses pembuatan dan tingkat kerusakan suatu bahan mekanan. Metode perhitungan sangat
banyak, hanya biasanya metode yang dipilih adalah disesuaikan dengan kepentingan
pemeriksaan, kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan. Metode perhitungan itu adalah:
(1) metode hitung bakteri, metode ini dapat dikerjakan tergantung dari jumlah bakteri yang hidup
dengan aktifitas metabolisme
(a) angka lempengan total,
(b) pengenceran, Most Probable Number (MPN)
(c) aktifitas metabolik.
(2) Metode total bakteri hidup dan bakteri mati meliputi
(a) berat kering bakteri,
(b) kekeruhan, berdasarkan jumlah sinar yang diserap pada panjang gelombang
tertentu,
(c) hitung partikel elektronik,
(d) hitung dengan mikroskop langsung,
(e) Volume sel.
Dari sejumlah metode di atas beberapa saja yang sering digunakan untuk pemeriksaan
rutin yaitu;
(1) angka lempeng total Pour Plate digunakan untuk menghitung bakteri dengan ketentuan
yaitu :
(a) satu koloni bakteri dihitung satu sel bakteri hidup,
(b) satu sel hidup dari sampel akan mampu membentuk koloni bakteri dalam lempeng petri dish,
(c) dihitung jumlah koloni antar 30-300 koloni. Apabila kurang maka dihitung jumlah koloni
yang ada, sedang apabila lebih dari 300 maka perlu dilakukan pengenceran.
(2) penghitungan bakteri dengan bakteri Spread Plate, prinsip hitung bakteri dengan metode
ini adalah meratakan bakteri yang terdapat di dalam sampel dengan volume tertentu di atas
permukaan media yang sesuai.
(3) Most Probable Number (MPN), adalah perhitungan bakteri dengan cara menggunakan
variasi jumlah tabung yang sudah ada di dalam standard.
Slide spesial-counting Chambers sebagaimana penghitung bakteri Petroff-Hausser juga
digunakan untuk membuat perhitungan langsung. Perhitungan bakteri ditempatkan pada sebuah
jalur ruangan, dimensi dari yang kita tahu, dan dibungkus dengan yang kecil. Pengujian dapat di
buat dengan lebih banyak kepuasan dengan lapangan-gelap atau fase mikroskopis, jika sel tidak
ditandai dan karena itu tidak terlalu mencolok oleh pengujian terang-lapang. Sejak counting
cahmber diputuskan mati di dalam area yang pasti dan sejak kedalaman dari perhitungan pada
ruangan diperhitungkan di ketahui, berarti bahwa di atas volume lain daerah yang diatus dapat
dijumlahkan. Semuanya adalah dibutuhkan, oleh karena itu, apakah dijumlahkan nomor dari
organisme di beberapa area, rata-rata mendapatkan bilangan untuk menghitung per area, dan juga
mengalikan rata-rata ini oleh sebuah faktor yang tepat memasukkan penjumlahan ke nomor
bakteri per millimeter.
BAB IV
KESIMPULAN
Jumlah kuman perhitungan kuman yang didapat tergantung pada jumlah bakteri yang
terdapat saat pengenceran.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. Dan Reece, J. B., 2005. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Hadioetomo, R, S., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
Irawan, 2008. Teknik Pewarnaan Mikroba. http://wordbiology.wordpress.com.
Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta.
Suriawiria, U., 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
Volk, W. A. dan Margareth F. W., 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga.