Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Laporan Praktikum Tuberculosis

Dosen Pengampu :
Disusun oleh :

RIZKA SRI WIDYA NURKASANAH


NIM. P1337434115012

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


TAHUN 2017
LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS

I. Judul : Pembuatan preparat TB


II. Tujuan : Untuk melatih keterampilan dalam pembuatan preparat TB
dengan baik dan benar serta sesuai dengan persyaratan
III. Alat dan Bahan :

1. Bunsen 11. Pinset


2. Objekglass 12. Korek
3. Lidi geprek 13. Kapas
4. Pensil 14. Tissue
5. Tempat limbah lidi 15. Aquadest semprot/air
6. Dahak
mengalir
7. Baycline
16. Alkohol 96 %
8. Alkohol semprot 70%
17. Zn A
9. Jembatan pengecatan
18. Zn B
10. Pipet tetes
19. Zn C

IV. Cara Kerja :


1. Pada bagian frosted pada objeck glass diberi diberi nomor kode / label pasien,
contohnya seperti : xx/yyy yy/ zzz. A
xx : kode kabupaten
yyy : nomor pusat pelayanan kesehatan
yy : nomor poli
zzz : nomor rekamedis
A : Waktu pengambilan spesimen

2. Pilih bagian sputum yang kental, warna kuning kehijauan.


3. Ambil sedikit dahak yang bagian purulen tersebut dengan menggunakan lidi.
4. Sebarkan secara spiral kecil-kecil dahak pada permukaan kaca sediaan dengan
ukuran 2 x 3 cm
5. Hapusan sputum yang dibuat jangan terlalu tebal / tipis, kemudian keringkan
pada temperatur kamar.
6. Lidi yang sebelumnya telah dipakai dicelupkan ke dalam baycline, dengan
tujuan untuk melepaskan partikel yang ada pada lidi (untuk mencegah
terjadinya percikan atau aerosol pada waktu lidi dibakar, yang dapat
menyebarkan kuman Tuberkulosis).
7. Dengan pinset sediaan kaca dijepit dan fiksasi 2-3 kali melewati api bunsen.
Pastikan apusan menghadap ke atas.
8. Letakkan sediaan yg kering 4-5 cm di atas kertas koran dan lakukan penilaian
sbb:

Terlalu tebal
9. Dilakukan Baik
pengecatan dengan menggunakan Terlalu
metode Zhiel tipis
Nelsen.
9.1 Atur sediaan diatas rak jangan terlalu rapat, buat jarak
9.2 Tuangkan Carbol Fuchsin 0,3% hingga menutupi seluruh permukaan
sediaan
9.3 Panaskan sediaan dengan api sampai keluar uap (jangan sampai
mendidih), dinginkan selama minimal lima menit
9.4 Buang CF perlahan-lahan satu per satu
9.5 Bilas dengan air mengalir mulai dari frosted
9.6 Tuangkan Asam alkohol 3% sampai tidak tampak warna merah
9.7 Bilas dengan air mengalir
9.8 Tuangkan 0.3% methylene blue hingga menutupi seluruh sediaan dan
biarkan 10-20 detik
9.9 Buang MB satu per satu sediaan
9.10 Bilas dengan air mengalir
9.11 Keringkan sediaan pada rak pengering
Kualitas Pewarnaan Ziehl Neelsen Pewarnaan yang baik

Kualitas Pewarnaan Ziehl Neelsen Pewarnaan yang jelek


V. Hasil : Hasil yang didapat dalam pembuatan preparat TB ukuran
sudah sesuai yaitu 2x3, kualitas spesimen sudah baikmdan
ketebalan sudah baik, akan tetap dalam pewarnaan,
kebersihan, kerataan harus diperhatikan kembali.
VI. Kesimpulan : Jadi dari praktikum pembuatan preparat TB dapat
disimpulkan bahwa preparat TB yang harus dievaluasi,
memperhatikan pula dalam kerataan, ketebalan, pewarnaa,
kebersihan harus diperhatikan. Dan dalam penilaian ukuran
sudah sesuai 2x3 cm, kulitas spesimen baik dan ketebalan
sudah baik.
VII. Diskusi :
Diskusi dalam pelaporan preparat TB adalah
 Lebih banyak berlatih agar lebih baik lagi dlam pembuatan preparat TB
 Lebih memperhatikan dalam pembuatan preparat dengan cara ukiran yang
membentuk ukuran 2x3 cm
 Teknik kerataan harus diperhatikan

LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS

I. Judul : Pembacaan Preparat


II. Tujuan : Untuk melatih pembacaan preparat bakteri TB
menggunakan mikroskop
III. Alat dan Bahan :
1. Mikroskop
2. Imersi
3. Preparat TB
4. Tissue

IV. Cara Kerja :


1. Gunakan lensa objektif 10X untuk menentukan focus.
2. Teteskan minyak imersi 1 tetes. Putar lensa objektif 100X

Karakteristik
BTA

3. Pembacaan mulai dari ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapang pandang,
pada garis horisontal terpanjang.

4. Catat hasil pemeriksaan pada Register Lab (TB 04) dan beri nomor register lab
Catat hasil pemeriksaan pada Form TB 05
Beri tanggal dan tandatangani Form TB 05

Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal


dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang
ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang
pandang)
5. Hilangkan minyak imersi dengan cara menempelkan permukaan yang berisi

3+ : ≥sediaan
10 BTA
minyak dengan tissue
6. Simpan dlsediaan
dalam kotak 1 lapang pandang
secara berurutan sesuai dengan nomor

V.
register lab TB 04
Hasil (periksa
: Hasil yang didapatminimal
tidak ditemukan 20
bakterilapang
Mycobaterium
pandang)Tuberculosis pada sedian yang diamati.
VI. Kesimpulan : Jadi dari pembacaan preparat tersebut Negatif (tidak
ditemukan BTA minimal dalam 100 lapang pandang
VII. Diskusi : Dalam praktikum pembacaan preparat pada kloter
kelompok saya menggunakan preparat hasil pembuatan
sendiri, berbeda dengan kloter kelompok selajutnya itu
menggunakan preparat yang berasal dari dosen
pembimbing/pengampu mata kuliah praktek sehingga
kelompok selanjutnya dapat menghtitung dan menemukan
BTA pada preparat.
LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS

I. Judul : Pembuatan Cat Zihle Neelsen


II. Tujuan : - Terjaminnya mutu pemeriksaan kimkroskopis TB
- Agar mengetahui cara pembuatan cat Zn untuk pengecatan
preparat TB
- Terjaminnya reagen yang diracik sendiri
- Terstandarisasinya bahan baku dan cara peracikan ziehl
neelsen
III. Alat dan Bahan :
Peralatan

1. Lemari asam 6. Gelasukur, labu


2. Neraca analitis
erlenmeyer, beaker glass,
3. Waterbath
4. Lemari untuk menyimpan botol coklat, batang
reagen pengaduk, corong kaca
5. Hot plate dengan magnetic 7. Kertas saring
8. Thermometer
stirer
9. Aluminium foil
Bahan baku
1. Basic fuchsin
2. Methylene blue
3. HCl pekat (37%)
4. Phenol
5. Ethanol 96%
IV. Cara Kerja :
 Peracikan Carbol Fuchsin 0,3% / 1%
Larutan A
Bahan : - Fuchsin 3 gr / 10 gr
- Ethanol 96% 100 ml
1. Siapkan ethanol 96% 100 ml
2. Tmbang fuchsin 3 gr / 10 gr masukkan ke dalam beaker glass, ditambah
ethanol 96% 100 ml, tutup dengan aluminium foil, aduk dengan
magnetc stirer sampa larut sempurna

Larutan B

Bahan : - Phenol kristal 5 gr

- Aquadest 1000 ml
1. Timbang phenol kristal 45 gr dalam beaker glass, tutup dengan
aluminium foil
2. Panaskan dengan waterbath pada suhu 60o C sampai mencair
3. Keluarkan dari waterbath, tambahkan 855 ml aquadest yang telah
dipanaskan (suhu 60o C)

Larutan Carbol Fuchsin 0,3% / 1 %

Dalam lemari asam

1. 100 ml larutan A ditambah/dicampur dengan 900 ml larutan B


2. Aduk hingga homogenkan
3. Tutup rapat dengan alumunium foil diamkan 1 malam
4. Saring larutan dengan kertas saring
5. Masukan ke dalam botol warna gelap
6. Pelabelan
Nama reagen
Nomor pembuatan
Tanggal pembuatan
Konsentrasi reagen
Pembuatan
 Larutan Alkohol Asam 3%
Dalam lemari asam
1. Tuang ethanol 96% sebanyak 970 ml dalam erlenmeyer
2. Tambahkan 30 ml HCl 37% secara perlahan
3. Aduk sampai rata
4. Masukan ke dalam botol warna gelap
5. Pelabelan
Nama reagen
Nomor pembuatan
Tanggal pembuatan
Konsentrasi reagen
Pembuatan
 Larutan Methylene Blue 0,3% / 0,1%
1. Timbang methylene blue 3 gr
2. Masukkan ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan aquadest secara perlahan sambil diaduk hingga volume 100
ml
4. Diamkan 1 malam pada suhu ruangan dalam botol gelap
5. Saring dengan kertas saring
6. Simpan dalam botol gelap
7. Pelabelan
Nama reagen
Nomor pembuatan
Tanggal pembuatan
Konsentarsi reagen
Pembuatan
V. Hasil : Hasil yang didapatkan dalam praktikum pembuatan cat Zn
dibuat sesuai dengan prosedur.
VI. Kesimpulan : Jadi dalam pembuatan cat Zn A, Zn B dan Zn C merupakan
dapat mempermudah dalam mengetahui kualitas dan mutu
reagen secara langsung.
VII. Diskusi : Dalam praktikum pembuatan reagen dibagi setiap
kelompok, jadi setiap reagen yang mengerjakan atau
membuat terdri dari 2 kelompok. Serta dalam pembuatan
reagen pada bagian disaring menggunakan kertas saring
dilakukan dipertemuan selanjutnya.

LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS


I. Judul : Uji Kualitas Reagen
II. Tujuan : Agar mengetahui reagen yang layak atau bagus untuk
dipakai dan dapat terbaca jelas preparat TB saat dibaca
menggunakan mikroskop
III. Alat dan Bahan :
1. Carbol fuchsin 0,3%
2. Sam alkohol 3%
3. Methylene blue 0,3%
4. Sediaan kontrol positif yang mengandung BTA
5. Sediaan kontrol negatif dari sputum yang sudah dipastikan tidak mengandung
BTA
IV. Cara Kerja :
1. Ambil sediaan kontrol positif dan kontrol negatif yang diberi kode tanggal dan
no bacth reagen Ziehl Neelsen yang akan diuji.
2. Lakukan pewarnaan ZN sesuai SOP yang berlaku
3. Lakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap sediaan kontrol positif dan kontrol
negatif, catat hasil dan nomor tanggal bacth reagen Ziehl Neelsenpada buku
laporan uji kualitas
4. Kriteria peneriman uji kualitas apabila BTA akan bewarna dengan warna merah
terang oleh carbol fucshin dengan latar belakang berwarna biru karena
pewarnaan Mhetylene blue dan hasil pemeriksaan sediaan harus sama dengan
sediaan kontrol positif maupun kontrol negatif
5. Bila hasil pewarnaan tidak sesuai kriteria penerimaan uj kualitass, maka semua
reagen ZN dengan nomor dan tanggal bacth yang sama dengan yang diuji tidak
boleh digunakan sampai diketahui penyebabnya
6. Ulangi kembali prosedur pewarnaan Zhiele Neelsen, dengan beberapa
preparatkontrol positif dan kontrol negatif
V. Hasil :
Pengamatan secara makroskopis
1. Larutan carbol fucshim 0,3%
- Larutan berwarna merah dengan kilau logam dipermukaannya
- Larutan tidakada endapan
2. Larutan asam alkohol
- Larutan bening tidak ada endapan
3. Larutan methylene blue
- Larutan berwarna biru dan tidak ada endapan
VI. Kesimpulan : Jadi dalam pembuatan regaen harus menyimpan reagen stok
untuk dilakukan uji kualitas secara berkala, sehingga mutu
reagen tetap terjamin setelah reagen didistribusikan
VII. Diskusi :
Uji kulitas diperlukan karena untuk meyakinkan bahwa reagen terjamin
kualitasnya, uji kualitas. Uji kualitas reagen dilakukan untuk :
- Setiap bacth lrutan regen ziehl neelsen yang baru dibuat
- Pada waktu menerima bacth baru reagen ziehl neelsen
- Reagen ziehl neelsen lama bila ditemukan adanya perubahan-perubahan seperti
adanya endapan perubahn warna dan lain-lain.

Pengujian dilakukn oleh laboratorium rujukan provinsi yang berkompeten.

LAPORAN PRAKTIKUM TUBERCULOSIS

I. Judul : Pemantapan Mutu


II. Tujuan : - Menjamin proses pemeriksaan laboratorium dilaksanakan
sesuai prosedur tetap
- Menjamin kualitas hasil pemeriksaan laboratorium
mikroskopis TB
III. Alat dan Bahan :
1. Alt tulis
2. Form penilaian
IV. Cara Kerja :
 Tahap Pra-Analisis
1. Ketersediaan SPO :
a.SPO Persiapan pasien
b.SPO Pengumpulan dahak.
c. SPO Persiapan alat dan bahan
d. SPO Pemeriksaan dahak mikroskopis, tentang :
1) Identitas : pada pot dahak &kaca sediaan
2) Uji kualitas contoh uji dahak
3) Pembuatan sediaan dan fixaxi
4) Pewanaan
5) Pembacaan mikroskopis : 100 LP,pada garis tengah
e. SOP RR
f. SOP Pengelolaan Limbah
g. SPO K3
h. SPO Pemeliharaan alat
2. Persiapan alat dan reagen
3. Persiapan Pasien
4. Pengumpulan contoh uji
5. Pemberian identitas pot dahak dan Kaca sediaan sesuai no identitas pada
TB 06 dan TB 05

 Tahap Analisis
Pastikan pelaksanaan proses pemeriksaan sesuai SPO
1. Pembuatan sediaan hapus dahak berkualitas, acuan : diagram sarang
laba-laba
2. Pewarnaan : konsentrasi Carbol Fuchsin 0,3% pendinginan 10 menit
3. Pembacaan Mikroskopis : 100LP,pada garis tengah
4. Laporan hasil : skala IUATLD
 Pelaporan Hasil
1. Hasil pemeriksaan dituliskan dalam
2. form TB 05, atau form hasil laboratorium
3. Hasil diserahkan secara tertutup kepada dokter/petugas poliklinik
secara tertutup
4. ( hasil lab : rahasia jabatan)
5. Cara penulisan sesuai skala IUATLD, dengan simbol standar
 Tahap Pasca-Analisis
1. Dekontaminasi
- Dekontaminasi alat sesuai SPO
- Prosedur tetap pemeliharaan mikroskop.
2. Pengelolaan limbah
- Limbah infeksius : otoklavisasi sebelum ditimbun atau insinersi
- Limbah non infeksius dikelola sebagai limbah rumah tangga
3. Pencatatan
- Hasil pemeriksaan harus segera dituliskan
dalam Register TB 04
- Pengisian register TB 04 sesuai standar
- Secara berkala lakukan penilaian Key
Performance Indicator sebulan sekali, atau
bila sudah terdapat 250 sediaan.
V. Hasil : Terlampir
VI. Kesimpulan : Terlampir

VII. Diskusi :
Enam unsur penilaian sediaan dahak

1. Kualitas contoh uji (spesimen)


• Spesimen dahak berkualitas baik apabila ditemukan
– Lekosit PMN ≥ 25 per LP pada perbesaran 10 x 10
– Makrofag pada perbesaran 10 x 100

2. Ukuran sediaan dahak

• Ukuran sediaan dahak yang baik: 2x3 cm


• Contoh sediaan yang terlalu kecil, tidak rata

• Contoh sediaan yang terlalu besar, tidak rata

3. Ketebalan
4. Kerataan

Dinilai secara mikroskopis

Penilaian ketebalan: sebelum


pewarnaan dan saat pemeriksaan
mikroskopis.
Penilaian ketebalan sebelum
pewarnaan
Letakkan sediaan 4 cm diatas kertas
bertulisan
baik terlalu tebal
• Sediaan yang baik adalah sediaan yang rata dan tidak terlihat daerah kosong.
terlalu tipis
• Sediaan tidak rata, banyak daerah yang kosong , hal ini terjadi karena tidak
Penilaian
dilakukan coiling,ketebalan
meratakan dahaksetelah pewanaan
dengan membuat spiral-spiral kecil memakai
secara mikroskopis,
bagian batang lidi

5. Pewarnaan
Baik : lekosit tersebar (one layer cells)
• Sediaan yang baik,kontras warna latardengan leukosit dan BTA
Tebal : leukosit bertumpuk

• Dekolorisasi asam alkohol kurang,masih tersisa warna CF

• Latar belakang gelap, terlalu lama pemberian Metilen Blue

6. Ukuran

Penilaian Ukuran sediaan dilakukan secara makroskopis (mata telanjang)

- Baik : ukuran sesuai standar, 2x3 cm


- Jelek : ukuran < atau > 2x3 cm

Anda mungkin juga menyukai