No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit :
Halaman : 1/1
UPTD PUSKESMAS
GEDUNG KARYA Ttd Kapus I Putu Dada
JITU
1. Pengertian Pemeriksaan Sputum BTA (Bakteri Tahan Asam) diwarnai dengan Carbol
Fuchsin akan memberikan warna merah pada badan Kuman yang dapat
dilihat dengan mikroskop.
2. Tujuan Untuk menemukan adanya bakteri Tahan Asam Dalam Sputum Penderita
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Gedung Karya jitu Nomor……Tentang Pelayanan
Klinis,
2. Bahan :
Sputum Sewaktu dan Pagi
6. Langkah Kerja 1. Persiapan Tindakan :
a. Petugas menggunakan APD berupa sarung tangan, handscoon dan
jas laboratorium.
b. Siapkan 2 pot sputum untuk pengambilan dahak sewaktu dan pagi.
c. Berikan label identitas pasien pada dinding pot sputum, yaitu
nama, jenis kelamin, dan umur.
2. Persiapan Pasien :
a. Sapa pasien dengan ramah dan perkenalkan diri pada pasien.
b. Persilahkan pasien untuk duduk.
c. Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur pengambilan sampel
diambil sebanyak 2 kali (SP).
d. Jelaskan pada pasien untuk tidak makan,minum atau merokok
sebelum pengambilan sputum pagi.
e. Jelaskan kepada pasien cara pengambilan spesimen dengan
menarik nafas panjang dan dalam sebanyak 2-3 kali sehingga
sputum yang didapat berasal dari dalam dada bukan air liur. Lalu
pasien disuruh batuk ke dalam pot sputum.
3. Pengumpulan sputum :
a. Minta pasien untuk membatukkan sputum diruang terbuka yang
mendapatkan sinar matahari secara langsung dan berada jauh dari
orang sekitar untuk mencegah adanya penularan bakteri TB.
4. Langkah-langkah Pewanaan:
a. Kaca objek diberi kode/nomor pasien pada bagian atas kaca objek
sesuai dengan kode yang diberikan oleh kabupaten.
b. Pilih bagian dahak yang mukoporulen. Ambil sedikit bagian
tersebut menggunakan tusuk lidi yang bersih
c. Ratakan diatas kaca objek dengan ukuran 2 x 3 cm. Ratakan
sediaan dengan membuat spiral-spiral kecil dengan apusan dahak
jangan terlampau tebal/tipis. Buang bekas tusuk lidi pada limbah
aplikator yang telah diberi larutan desinfektan.
d. Keringkan sediaan hindari sinar matahari secara langsung, lalu
fiksasi dengan cara lidah api sebanyak ±3 kali guna untuk
merekatkan sediaan.
e. Letakkan sediaan pada rak pengecatan untuk diwarnai
menggunakan pewarnaan Ziehl Neelsen.
f. Pewarnaan Ziehl Neelsen :
Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin (Zn
A).
Panasi sediaan dengan hati-hati diatas api sampai keluar uap,
tetapi jangan sampai mendidih atau kering.
Diamkan sediaan selama ±5 menit, kemudian bilas dengan air
yang mengalir sampai zat warna yang bebas terbuang
Kemudian tetesi dengan larutan Asam Alkohol 3 % (Zn B)
sampai warna merah dari carbol fuchsin tadi hilang, lalu bilas
dengan air mengalir.
Genangi sediaan dengan larutan methylen Blue 0,1 % sampai
menutupi seluruh permukaan dan tunggu selama 20 detik,
kemudian bilas dengan air mengalir.
2/2
Keringkan di rak pengeringan dan dibaca di mikroskop
perbesaran objektif 100 x
g. Sisa Sputum hasil pemeriksaan tadi diberi larutan desinfektan.
Kemudian buang didalam kotak sampah limbah medis infeksius.
InterpretasiHasil :
(-) negatif :Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP
Scanti :Bila ditemukan 1-9 BTA/100LP
(ditulisjumlahkumannya )
(+) :Bila ditemukan 10-99 BTA/100LP
(++) :Bila ditemukan 1-10 BTA/1 LP
(+++) :Bila ditemukan > 10 BTA/1 LP
7. Bagan Alir
Persiapan alat dan bahan
(Flow Chart)
Pembuatan sediaan
3/2
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang Laboratorium, Ruang UGD
4/2