Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NAGASARIBU
Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Tenggara
Kode Pos 22751, Email: pkmnagasaribureal@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAMBILAN SPUTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGASARIBU
TAHUN 2023

A. Pendahuluan
Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut.
Biasanya juga disebut dengan expectoratorian. Orang dewasa normal bisa memproduksi
mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke
faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan.
Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau
infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan
secara adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun.
Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan
dengan tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan
akselerasi yg cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan
keluar sebagai sputum.

B. Latar Belakang
Pengambilan sputum (dahak) dilakukan agar dapat mendeteksi secara dini penyakit
yang diderita pasien sehingga pemegang program TB Paru dapat segera menindaklanjuti untuk
mencegah terjadinya perluasan penularan.
Diwilayah Puskesmas Nagasaribu sendiri penyakit TB Paru ini dianggap menakutkan
sehingga penderita tidak berani untuk memeriksakan penyakitnya karena takut orang
disekitarnya mengucilkan nya, dalam hal inilah petugas sulit untuk menemukan suspek TB.

C. Tujuan
Mendapatkan spesimen sputum yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan
pewarnaan basil tahan asam.

D. Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Persiapan Alat
a. Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
b. Botol bersih dengan penutup
c. Hand scoon
d. Formulir dan etiket
e. Perlak
f. Pengalas
g. Bengkok
h. Tissue

2. Persiapan Pasien
Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum agar yang
dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur/saliva ataupun
campuran antara sputum dan saliva. Selanjutnya, jelaskan cara mengeluarkan
sputum.

3. Pelaksanaan
 Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana
kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar. Atau juga
bisa diambilsputum sewaktu. Pengambilan sputum juga harus dilakukan
sebelum pasien menyikat gigi.
 Agar sputum mudah dikeluarkan, dianjurkan pasien mengonsumsi air
yang banyak pada malam sebelum pengambilan sputum.
Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk berkumur-kumur
dengan air dan pasien harus melepas gigi palsu(bila ada).
Sputum diambil dari batukkan pertama(first cough).
 Cara membatukkan sputum dengan Tarik nafas dalam dan kuat(dengan pernafasan
dada) batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut wadah penampung.
 Wadah penampung berupa pot steril bermulut besar dan berpenutup(Screw
Cap Medium).
 Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah
air liur/saliva, maka pasien harus mengulangi membatukkan sputum.
Sebaiknya, pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus,
seperti, butir keju, darah dan unsur-unsur lain.
 Bila sputum susah keluar lakukan perawatan mulut. Perawatan mulut dilakukan
dengan obat glyseril guayakolat (expectorant) 200 mg atau dengan mengonsumsi air
teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum. Bila sputum juga tidak bisa
didahakkan, sputum dapat diambil secara:
- Aspirasi transtracheal
- Bronchial lavage
- Lung biopsy

E. Sasaran
Pasien suspek TB
F. Jadwal Kegiatan
Setiap hari jam kerja (Senin-Jumat)

Pelaksana Kegiatan
Penanggug Jawab P2P TB

DERLIANA SIREGAR, Am.Keb


NIP. 198201082017042007

Anda mungkin juga menyukai