Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN REAGEN

No. Dokumen : SPO/MJ/VIII/12/2015

No. Revisi 0 "`


SPO Tanggal Terbit 18 Mei 2015
'

Halaman 1 dari 3

PEMERINTAH KOTA drg. Ambarwati Triwinahyu


YOGYAKARTA NIP. 196612212006042001

Pengertian - Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan pengawasan pada hal yang terlibat
dengan reagen, meliputi pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, Alat
Medis Pakai Habis (AMPH), Bahan Medis Pakai Habis(BMPH), penyimpanan dan
distribusi reagen, pelabelan reagen.

- Penyimpanan dan Distribusi reagensia adalah suatu tindakan menyimpan dan


mendistribusikan bahan reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang ditetapkan
untuk menjaga dan menjamin kualitas reagensia.

- Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas reagen.


- Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk menanggulangi perubahan permintaan
reagensia.
Tujuan - Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen agar dapat mengetahui stok
reagen untuk perencanaan kebutuhan berikutnya.

- Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyimpanan dan distribusi reagensia di


laboratorium puskesmas supaya terjaga, terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai
batas kadaluarsa, guna terpenuhi semua persyaratan.

- Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas, guns menghindari kesalahan
pengambilan dan pemakaian reagen.

Kebijakan - Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mantrijeron Nomor 013.Q Tahun 2015 tentang
Jenis Reagen Esensial dan Bahan Lain Yang Harus Tersedia
- Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mantrijeron Nomor 013.K Tahun 2015 tentang
Menyatakan Kapan Reagensia Tidak Tersedia (Batas Buffer Stock Untuk Melakukan

- Order)
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mantrijeron Nomor 013.N Tahun 2015 tentang
Referensi - Pengendalian Mutu Laboratorium
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
- Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan
- Laboratorium Klinik Yang Baik
Prosedur I. Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar, Depkes RI Tahun 2008
Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH, BMPH

1. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan


Reagen (LP-LPLAB).

2. Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala Puskesmas pada LP-


LPLAB.

3. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT Farmasi dan Alkes


Dinas Kesehatan.
PENGELOLAAN REAGEN
No. Dokumen SPO/MJ/VIIF12/2015

, ` r', Rh No. Revisi 0


SPA Tanggal Terbit : 18 Mei 2015

Halaman : 2 dari 3

PEMERINTAH drg. Ambarwati Triwinahyu


KOTA NIP. 196612212006042001
YOGYAKARTA

II. Penyimpanan reagen

1. Petugas laboratorium menerima reagen dari UPT Farmasi dan Alkes Dinas
Kesehatan dan dari Unit Farmasi puskesmas.

2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kadaluarsa dan suhu


penyimpanan, kemudian menyimpan reagen pada suhu ruangan atau suhu
dingin (2-8C) atau hares beku, disesuaikan dengan ketentuan yang tertera
pada wadah reagen.

3. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam botol kaca berwama


coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam lemari supaya tidak kena cahaya
matahari langsung.

4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan yang tidak mengalami


reaksi fotokimia dalam botol plastik putih.

5. Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan berbahaya di bagian bawah


atau di lantai dengan label tanda bahaya.

6. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama penyimpanan.

III. Distribusi reagensia

1. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang diterima dari UPT Farmasi
dan Alkes Dinas Kesehatan dan dari Unit Farmasi puskesmas sesuai tanggal
penerimaannya.

2. Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama masuk-pertama keluar


(FIFO-first in-first out), yaitu reagen yang lebih dahulu masuk
persediaan
hares digunakan terlebih dahulu.

3. Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa kadaluarsa pendek dipakai


dahulu (FEFO-first expired-first out).

IV. Pelabelan reagen

1. Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen apakah label sudah


memuat identitas reagen.

2. Petugas laboratorium memberi label pada reagen buatan sendiri yang berisi
nama reagen, tanggal pembuatan, expired date.
PENGELOLAAN REAGEN
No. Dokumen SPO/MJ/VIIU12/2015

No. Revisi :0
SPO Tanggal Terbit 18 Mei 2015

Halaman : 3 dari 3

PEMERINTAH KOTA drg. Ambarwati Triwinahyu


YOGYAKARTA NIP. 196612212006042001

V. Menentukan buffer stock

1. Petugas laboratorium menentukan reagen yang memerlukan buffer stock.

2. Petugas laboratorium mengambil data variasi permintaan reagen dalam waktu


tiga bulan.

3. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi, kemudian mengurangi


dengan rata-rata permintaan per hari, didapat hasil buffer stock reagen.

4. Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen di tempat terpisah

5. Petugas laboratorium mencatat pengisian dan pengambilan buffer stock reagen.

Unit Terkait 1. Laboratorium

2. Farmasi Puskesmas

3. UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan

Rekaman historis perubahan


Tgl. Mulai
No Isi perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai