1. Penemuan tersangka TB
Pasien dengan gejala utama pasien TB paru: batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih
dianggap sebagai seorang tersangka pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis langsung.
Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang BTA positif dan pada
keluarga anak yang menderita TB yang menunjukkan gejala sama, harus diperiksa dahaknya.
2. Diagnosis TB
Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu-pagi-
sewaktu (SPS).
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB melalui
pemeriksaan dahak :BTA. Pemeriksaan lain seperti foto thoraks, biakan dan uji kepekaan dapat
juga sebagai penunjang diagnosis.
3. Pengobatan TB
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan.
Tahap Awal
pada tahap awal ini pasien mendapatkan obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk
mencegah terjadinya resistensi obat, bila pengobatan tahap awal ini diberikan secara tepat
biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu, sebagian besar
pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
Pasien mendapat obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama (kurang lebih4 -
6 bulan), tahap lanjutan ini penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah
kekambuhan.
4. Rujukan
Melakukan rujukan ke UPK lain bagi pasien yang ingin pindah dengan menggunakan
formulir rujukan yang ada.
Formulir Pencatatan dan Pelaporan TB di DOTS