Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

PUSKESMAS SIMPONG
Jl. Pulau Samosir No. 01Telp/Fax. (0461) 2231
Email : Puskesmas_Luwuk@Yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM TUBERKULOSIS PARU TAHUN 2016

I. Pendahuluan
Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis
menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh
karna itu perlu diupayakan Program Penanggulangan dan Pemberantasan
Penyakit Paru.Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit
Tuberkulosis paru telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy
Observed Treatment Short Course) yang direkomendasikan oleh
WHO.Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan
strategi kesehatan yang paling Cost Efektif.
Pelaksanaan kegiatan Program TB dilaksanakan sesuai dengan visi
dan misi Puskesmas Simpong yaitu menjadi pusat pelayanan yang
bermutu, efektif, efisien, merata dan terjangkau bagi masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar, meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia dan meningkatkan partisipasi aktif
masyarakat serta sesuai dengan tata nilai Puskesmas Simpong yang telah
ditetapkan yaitu Profesional, Responsif, Inovatif, Mudah dan Akuntabel.
II. Latar belakang
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995
menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor
3 dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.Diperkirakan setiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB BTA Positif.
Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif,
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Pada tahun 2016,
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simpong 22544 jiwa, dari
jumlah tersebut diperkirakan penemuan kasus baru yang terkonfirmasi
Bakteriologi 45 orang, Target pencapaian program TB paru di Puskesmas
Simpong 64,4 % atau 28 orang yang terkonfirmasi Bakteriologi dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2016 , berdasarkan data
tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan kasus baru yang terkonfirmasi Bakteriologi belum
mencapai target .
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat
B. Tujuan Khusus :
Tercapainya cakupan penemuan kasus baru yang terkonfirmasi
Bakteriologi
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
- Pelacakan kasus TB secara dini
- Pemeriksaan Dahak Setiap terduga TB
- Kunjungan rumah untuk follow up tata laksana kasus TB
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Pelacakan Kasus Secara Dini
Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan kunjungan rumah pada
masyarakat dan sekitar rumah penderita TB kemudian melakukan
skrining TB.
b. Pemeriksaan Dahak setiap terduga TB
Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan sputum
(Dahak) pada pasien yang datang berobat di Puskesmas Simpong dan
juga dilakukan dengan kegiatan kunjungan rumah.
c. Kunjungan rumah untuk follow up tata laksana kasus TB
Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan rumah
pada penderitayang sementara melakukan pengobatan dan untuk
melihat kepatuhan minum obat dan keteraturan minum obat serta
melakukan konseling penularan penyakit.
VI. Sasaran
Seluruh Masyarakat dan Penderita TB
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
KEGIATAN Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelacakan Kasus TB secara
dini
Pemeriksaan Dahak setiap
terduga TB
Kunjungan rumah untuk
follow up tata laksana
kasus TB
VIII. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan
secara berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila
ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.Hasil evaluasi sangat
berguna untuk kepentingan perencanaan program,pemantauan dengan
mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang
telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan setiap bulan pada saat pertemuan
bulanan Lokmin.
IX. Pencatatan laporan
Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi
kemajuan pasien dan hasil pengobatan.Sistem pencatatan dan
pelaporan terdiri dari :
- Form TB 06 Daftar tersangka pasien yang di periksa dahak
- Form TB 04 Register laboratorium
- Form TB 01 Kartu pengobatan
- Form TB 03 Register TB Fasilitas Kesehatan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI


PUSKESMAS SIMPONG
Jl. Pulau Samosir No. 01Telp/Fax. (0461) 2231
Email : Puskesmas_Luwuk@Yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM TUBERKULOSIS PARU TAHUN 2017

I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian
kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat juga menyerang
organ tubuh lainnya. Oleh karna itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru.Sejak tahun 1995,
Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment
Short Course) yang direkomendasikan oleh WHO.Penanggulangan TB
dengan strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang
tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling Cost Efektif.
Pelaksanaan kegiatan Program TB dilaksanakan sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas Simpong yaitu menjadi pusat
pelayanan yang bermutu, efektif, efisien, merata dan terjangkau bagi
masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan
meningkatkan partisipasi aktif masyarakat serta sesuai dengan tata
nilai Puskesmas Simpong yang telah ditetapkan yaitu Profesional,
Responsif, Inovatif, Mudah dan Akuntabel.
II. Latar belakang
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun
1995 menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab
kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi.Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar
kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Simpong 22544 jiwa, dari jumlah tersebut
diperkirakan penemuan kasus baru yang terkonfirmasi Bakteriologi
45 orang, Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Simpong
64,4 % atau 28 orang yang terkonfirmasi Bakteriologi dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2016, berdasarkan
data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan kasus baru yang terkonfirmasi Bakteriologi belum
mencapai target .
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
IV. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak
lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
B. Tujuan Khusus :
Tercapainya cakupan penemuan kasus baru yang terkonfirmasi
Bakteriologi
V. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
- Penyuluhan TB di Posbindu
- Pelacakan Kasus secara dini ( Ketuk Pintu)
- Pemeriksaan Dahak setiap terduga TB
VI. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Penyuluhan TB di Posbindu
Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan di
Posbindu dengan melibatkan Kader dan Lansia.
b. Pelacakan Kasus secara dini (Ketuk Pintu)
Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan kunjungan rumah
pada masyarakat dan sekitar rumah penderita TB kemudian
melakukan skrining TB.
c. Pemeriksaan Dahak setiap terduga TB
Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan sputum
(Dahak) pada pasien yang datang berobat di Puskesmas Simpong
dan juga dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah hasil
skrining TB.
VII. Sasaran
Masyarakat dan Penderita TB

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


KEGIATAN Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
Penyuluhan TB di Posbindu
Pelacakan kasus secara dini
(Ketuk Pintu)
Pemeriksaan setiap terduga TB
IX. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada
masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.Hasil evaluasi sangat
berguna untuk kepentingan perencanaan program,pemantauan
dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan
masyarakat. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan
target yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan setiap bulan pada
saat pertemuan bulanan Lokmin.

X. Pencatatan laporan
Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika
evaluasi kemajuan pasien dan hasil pengobatan.Sistem pencatatan
dan pelaporan terdiri dari :

- Form TB 06 Daftar tersangka pasien yang di periksa dahak


- Form TB 04 Register laboratorium
- Form TB 01 Kartu pengobatan
- Form TB 03 Register TB Fasilitas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai