Anda di halaman 1dari 4

PERMINTAAN PEMERIKSAAN

LABORATORIUM, PENERIMAAN,
PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN
SPESIMEN
No. Dokumen
No.Revisi 0
SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/4

UPTD PUSKESMAS dr. Hendra Harsono


PATOKBEUSI NIP. 198205202015031003

Rangkaian kegiatan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium mulai


1. Pengertian permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan specimen dan
penyimpanan specimen.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan
2. Tujuan laboratorium mulai dari permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen,
pengambilan specimen dan penyimpanan specimen.

Keputusan Kepala Puskesmas Nomor ……………………………………..Tentang


3. Kebijakan Pemeriksaan, Penerimaan specimen, Pengambilan specimen dan
Penyimpanan specimen.
1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Referensi
2. Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice)
PUSLABKES DEPKES RI.2008
a. Persiapan Alat dan Bahan :
1. Buku register laboratorium
2. Pot urin
3. Label/etiket
4. Pot sputum
5. Kapas Alkohol
6. Vacutainer EDTA 3 ml
7. Alkohol swab
5. Prosedur 8. Spuit 3 cc / 1 cc
9. Plester
10. Lancet steril
b. Petugas Yang Melaksanakan :
1. Petugas Laboratorium
c. Langkah – Langkah :
Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
1. Pasien dating ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian
pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang di
tuju.
2. Dokter/paramedic melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila
pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedic
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter membuat
surat pengantar untuk pasien yang memerlukanpemeriksaan
laboratorium.
4. Pasien pergi ke ruang laboratroium untuk kemudian menyerahkan surat
pengantar pemeriksaan laboratorium dan diserahkan ke petugas
laboratorium.
5. Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium yang
dibawa oleh pasien kemudian menjelaskan kepada pasien pemeriksaan
apa saja yang akan dilakukan.
6. Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register
laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk pengambilan
specimen selanjutnya dilakukan pengambilan specimen.
7. Petugas laboratorium membawa specimen yang sudah diambil untuk
dilakukan pemeriksaan.
8. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium memberikan hasil pemeriksaan ke pasien untuk dibawa
kembali ke unit pelayanan klinis yang merujuk.

Penerimaan Spesimen
1. Setelah dilakukan pengambilan specimen oleh petugas
laboratorium, specimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh petugas laboratorium.
3. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap specimen tersebut.

Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan darah vena
1. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alcohol 70% kemduian
biarkan kering.
2. Pasang ikatan pembendung diatas fossa cubiti.
3. Pasien dimintan untuk mengepal dan membuka tannya beberapa
kali agar vena terlihat jelas.
4. Spuit/syringe ditusukan diatas vena dengan tangan kanan sampai
menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan pembendung.
5. Petugas laboratorium mengambil specimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas jarum dan
cabut jarum perlahan-lahan.
6. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
7. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe kedalam
tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar
eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis pakai dibuang ke
safety box.
b. Pengambilan darah kapiler
1. Petugas laboratorrium menyiapkan autocklik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alcohol 70%, biarkan kering.
2. Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
3. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik
pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai anak
daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya tusukan
harus dalam.
4. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
5. Tekan bekas tusukan dengan kapas kering.
6. Lepaskan blood lancet dari autocklik dan buang kedalam safety
box.
c. Pengambilan Sampel Urine
1. Beri label pada pot urine kemudian berikan pada pasien.
2. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urine yang
pancar tengah (urin keluar pertama di buang yang tengah-tengah
ditampung dan yang terakhir dibuang).
3. Sampel diterima kemudian disimpan ditempat khusus sampel
urine.
d. Pengambilan Sampel Sputum
1. Beri label identitas pasien pada pot sputum kemudian
berikan pada pasien.
2. Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara mengeluarkan
sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-kumur lebih dahulu,
tariik nafas 2 -3 kali, tahan bedberapa detik, kemudian batukan
kuat-kuat.
3. Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
4. Sampel diterima oleh petugas kemudian disimpan ditempat
khusus sampel sputum

Penyimpanan Sesimen
1. Petugas laboratorium menyimpan specimen yang menggunakan
specimen plasma atau serum, makam plasma atau serum
dipisahkan dulu baru disimpan.
2. Petugas laboratorium member bahan pengawet pada specimen yang
diperlukan misalnya urine.
3. Petugas menyimpan specimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigerator.\Petugas laboratorium menyimpan specimen
pemeriksaaan hematologi 2 hari pada suhu kamar.
4. Petugas laboratorium menyimpan formulir permintaan laboratorium
ditempat tersendiri.

Permintaan
Pemeriksaan
Laboratorium

Penerimaan
Spesimen

6. Diagram Alir
Pengambilan
Spesimen

Penyimpanan
Spesimen

7. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan Klinis


8. Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai