PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE

No. Dokumen : /VIII/UKP/2018

No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2018
Halaman : 1/2

Tanda tangan Kepala Pukesmas

PUSKESMAS HERMANDI S.kep
NIP.196500527198511010
PENGADANG 01

1. Pengertian Cara pemeriksaan Widal Metode Aglutinasi

2. Tujuan Menjadi pedoman petugas laboratorium didalam pemeriksaan widal.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Mataram No. 003/PKM-M/Kep/V/2015 tentang
Jenis-jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas
2. SK Kepala Puskesmas Mataram No. 007/PKM-M/Kep/V/2015 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas Mataram
4. Referensi Petunjuk pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Slide Widal
b. Batang Pengaduk
c. Pipet Tetes
d. Tissue
2. Bahan :
a. Reagen Widal
b. Sample Darah
6. Prosedur TES SKRINING CEPAT
1. Teteskan 2 tetes (0,08 ml) serum yang tidak diencerkan ke atas
slide.
2. Tambahkan 1 tetes suspense antigen yang telah dikocok hingga
homogen.
3. Campurkan dengan cara diaduk selama beberapa menit dan
sebarkan memenuhi daerah pengamatan.
4. Putar slide secara perlahan selama 1 menitdan amati aglutinasi yang
terjadi.
5. Jika aglutinasi terjadi dalam waktu 1 menit, tes konfirmasi dengan
tabung reaksi (prosedur III) harus dilakukan untuk mendapatkan titer
antibodi yang signifikan.

Kelemahan prosedur ini adalah tidak terdeteksinya fenomena prozona,

yaitu serum dengan titer antibodi sangat tinggi justru memberikan hasil
pengetesan negatif.

INTERPRETASI HASIL
Adanya antibodi dalam specimen yang diuji ditunjukkan dengan
terjadinya aglutinasi.
1. Titer dari serum specimen adalah pengenceran serum tertinggi yang
masih memberikan aglutinasi.
2. Kontrol positif harus memeberikan aglutinasi minimal pada
pengenceran 1/80.
Kontrol negatif harus tidak terjadi aglutinasi.
7. Diagram Alir
(Jika Dibutuhkan)
8. Unit terkait Poli Umum, Poli Anak, KIA, Loket
9. Dokumen Terkait 1. Blangko Permintaan pemeriksaan Laboratorium klinik
2. Register harian
3. Blangko hasil pemeriksaan
4. Form Penyerahan Hasil Laboratorium

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin Kepala
Puskesmas Mataram.