Kebijakan : petugas BP Umum dan KIA mengirim pasien dengan indikasi untuk diagnosa penunjang.
Prosedur :
Metode tabung dengan larutan Rees Ecker / larutan Amonium Oxalat 1 % (cara langsung)
1. Dimasukkan larutan Rees Ecker 1,0 μL / larutan Amonium Oxalat 1 % ke dalam tabung reaksi, dan diambil 10
μL.
2. Dimasukkan 10 μL darah (kapiler, EDTA, oxalat (cara pengambilan darah lihat SOP II.04.01)) ke dalam
tabung, kemudian dihomogenkan.
3. Diambil ± 10 μL dari larutan tersebut dan segeralah masukkan ke dalam kamar-kamar hitung ”improved
Neubauer” yang diberi kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu selama 5 – 10 menit agar trombosit-trombosit
dapat mengendap (pada pembacaan akan terlihat eritrosit, karena eritrosit dengan menggunakan larutan
Rees Ecker tidak lisis), sedangkan apabila menggunakan larutan amonium Oxalat 1 %, eritrosit dan lekosit
lisis.
4. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm 2) memakai lensa-lensa
obyektif besar, dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran 40 X.
5. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah trombosit per-μL darah.
6. Hasil pemeriksaan dicatat di buku register dan di lembar hasil yang akan diserahkan kepada pasien,
kemudian pasien diminta kembali ke BP yang mengirimnya.
Referensi :
1. Ganda Subrata. Penuntun Laboratorium Klinik; Dian Rakyat; Jakarta, 2004.