KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA
NOMOR : /440/SK/PKM-ADS/01/2019
TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : KARAWANG
Pada Tanggal : 7 Januari 2019
HIDAYATI
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Adiarsa
Nomor : 039/440/SK/PKM-ADS/01/2019
Tentang : Pelayanan Laboratorium
Lampiran I
POLA KETENAGAAN
Berdasarkan Permenkes No 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat bahwa untuk dapat melaksanakan
fungsi dan menyelenggarakan upaya wajib puskesmas dibutuhkan sumber daya
manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.
B. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan Darah Vena
a) Petugas meletakkan lengan pasien pada meja dengan telapak tangan
menghadap keatas.
b) Petugas memasang tourniquet + 10 cm diatas siku pada bagian atas
dari vena yang akan diambil.
c) Petugas meminta pasien mengepalkan tangannya.
d) Petugas memeriksa memeriksa/mencari lokasi pembuluh darah yang
akan ditusuk.
e) Dalam keadaan tangan pasien mengepal, Petugas membersihkan
lokasi yang akan ditusuk menggunakan alkohol swab dan biarkan
kering.
f) Petugas menusukan vena dengan sisi miring jarum menghadap
keatas dan membentuk sudut ± 30o.
g) Petugas menarik spuit sampai sejumlah darah yang dikehendaki.
h) Petugas meminta pasien untuk membuka kepalan tangannya.
i) Petugas melepaskan tourniquet secara perlahan-lahan.
j) Petugas menaruh kapas alkohol di ujung jarum kemudian menarik
jarum perlahan-lahan.
k) Petugas mengambil alkohol swab dan memasang plester diatas luka
tusukan .
b. Pengambilan Darah Kapiler
a) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood
lancet yang baru.
b) Petugas laboratorium membersihkan ujung jari atau anak daun
telinga dengan kapas alcohol 70%.
c) Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali.
d) Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya
tidak bergerak.
e) Petugas laboratorium menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
f) Petugas laboratorium menusuk memakai autoclik pada jari tengah
dengan arah tegaklurus. Apabila memakai anak daun telinga,
tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya, Tusukan harus cukup
dalam.
g) Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar
dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya dipakai
untuk pemeriksaan.
h) Petugas laboratorium menekan bekas tusukan dengan kapas kering
i) Petugas laboratorium melepaskan blood lancet dari autoclik.
j) Petugas laboratorium membuang blood lancet ke safety box.
c. Pengambilan Sampel Urine
a) Petugas laboratorium memberi label pada pot urin.
b) Petugas laboratorium memberikan tempat urin kepada pasien.
c) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien.
d) Petugas laboratorium meminta pada pasien untuk mengambil urin
pancar tengah (urin yang keluar pertama dibuang, yang tengah
ditampung dan yang terakhir dibuang).
e) Petugas laboratorium mempersilahkan pasien ke kamar mandi.
f) Petugas laboratorium menerima sampel urin.
d. Pengambilan Sampel Sputum
a) Petugas laboratorium memberikan label identitas pasien ke pot
sputum.
b) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
bagaimana cara membatukkan sputum yang baik.
c) Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk
mencondongkan badan sedikit kedepan, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat.
d) Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk
menaruh pot sputum dekat bibir dan masukan sputum kedalamnya
dan menutup wadah sputum dengan rapat.
e) Petugas laboratorium menerima sampel sputum.
C. Penerimaan Spesimen
a. Petugas mencatat identitas pasien
b. Petugas menerima specimen dari pasien yang datang ke laboratorium
c. Petugas meletakkan specimen di atas meja specimen
d. Petugas memberi tahu waktu pengambilan hasil pemeriksaan
D. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda
atau dikirim ke laboratorium lain.
b. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen.
c. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan
terlebih dahulu.
d. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang
memerlukan, misalnya urin atau feces.
e. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal
penyimpanan.
f. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu dalam
refrigerator.
g. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
imunologi 1 minggu dalam refrigerator.
h. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Hematologi 2 hari pada suhu kamar.
Lampiran V
HEMATOLOGI
KIMIA DARAH
Glukosa darah
70-105 <60 > 400 mg/dl
puasa
L.3.4-7.0
b. Cara Pelaporan
a) Petugas labortorium menginterpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium, apakah termasuk dalam nilai kritis atau tidak, jika
masuk petugas melakukan pengulangan pemeriksaan
b) Petugas laboratorium menyampaikan hasil kritis ke dokter atau
petugas lain yang merujuk pasien ke laboratorium
c) Petugas laboratorium melaporkan nilai kritis mencatatidentitas
pasien, tanggal dan waktu pelaporan hasil dan nama petugas yang
menerima laporan
d) Jika dokter tidak ada di tempat petugas konsul dengan dokter melalui
telepon.
c. Pencatatan Hasil Laboratorium Kritis
Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis
di kolom rekam medis, form hasil pemeriksaan dan dibuku register pasien
laboratorium ditandai.
Lampiran XI
a. Hematologi
b. Kimia Darah
c. Imuno serologi
d. Urinalisa
e. Sputum
WARNA TEMPAT /
NO KATEGORI KANTONG PLASTIK LAMBANG
PENGUMPULAN SAMPAH
Ditetapkan di : KARAWANG
Pada Tanggal : 7 Januari 2019
HIDAYATI