Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


UPTD PUSKESMAS ADIARSA
Jl.Wirasaba Johar Kel. Karawang Wetan Kec. Karawang Timur
E-mail : puskesmasads@gmail.com, Karawang 41314

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA
NOMOR : /440/SK/PKM-ADS/01/2019

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA,

Menimbanggg : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan di


Puskesmas Adiarsa yang sesuai dengan standar
diperlukan kebijakan layanan laboratorium;
b. bahwa UPTD Puskesmas Adiarsa sebagai sarana layanan
kesehatan tingkat pertama, diharuskan ada kebijakan
tentang layanan laboratorium di UPTD Puskesmas
Adiarsa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas tentang kebijakan layanan
laboratorium di UPTD Puskesmas Adiarsa;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
411/MENKES/PER/III/2011 Tentang Laboratorium
Klinik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama;
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.55/Menlhk-Setjen Tahun
2015 Tentang Tata Cara Uji Karakteristik Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun Tahun 2016 Tentang Manajemen Puskesmas;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018
Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
15. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016
Tentang Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM.
Kesatu : Untuk memenuhi kebutuhan kajian pasien, maka layanan

laboratorium harus memenuhi standar, hukum dan


peraturan yang berlaku serta tersedia tepat waktu,
sebagaimana terlampir.

Setiap layanan laboratorium dipandu oleh stndar operasional


prosedur yang baku.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau
kekeliruan dalam surat ini maka akan diadakan perbaikan
atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : KARAWANG
Pada Tanggal : 7 Januari 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA,

HIDAYATI
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Adiarsa
Nomor : 039/440/SK/PKM-ADS/01/2019
Tentang : Pelayanan Laboratorium

Lampiran I

JENIS – JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS ADIARSA

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN


1 Darah Hematologi:
a. Hemoglobin
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Trombosit
e. Hematokrit
f. Jumlah Jenis Leukosit (Diff Count)
g. LED (Laju Endap Darah)
Kimia Darah:
a. Glukosa Darah (Glukosa sewaktu,
Glukosa 2 jam pp, glukosa puasa)
b. Cholesterol Total
c. Asam Urat
Serologi
a. Golongan Darah
b. Widal
c. Anti HIV
d. HbsAg
e. Syphilis
f. Tes Kehamilan
2 Urin a. Reduksi
b. Protein
c. Bilirubin
d. Nitrit
e. Urobilinogen
f. Keton
g. Blood
h. Berat jenis
i. pH
j. Leukosit
k. Sedimen Urine
3 Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam)
Lampiran II

POLA KETENAGAAN
Berdasarkan Permenkes No 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat bahwa untuk dapat melaksanakan
fungsi dan menyelenggarakan upaya wajib puskesmas dibutuhkan sumber daya
manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH

1 Penanggung Jawab Dokter 1


Pelayanan
2 Tenaga Tekhnis DIII Analis 1
Kesehatan
3 Tenaga Non Tekhnis Minimal SMU / 1
sederajat
Lampiran III

PERSYARATAN KOMPETENSI PETUGAS LABORATORIUM


a. Memiliki Ijasah DIII atau S1 Analis Labortorium.
b. Mempunyai pengalaman Kerja minimal satu tahun.
c. Bersedia bekerja sesuai prosedur tetap / SOP yang berlaku.
d. Memiliki sifat santun, empati, handal, adil tanggap dan sabar dalam
melayani pelanggan (pasien).
e. Mampu bekerja dengan unit lain.
f. Telah mengikuti pelatihan petugas laboratorium.
Lampiran IV

PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

A. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium


a. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian
pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan atau unit pelayanan yang
dituju.
b. Dokter perawat atau bidan melakukan pemeriksaan kepada pasien.
Apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter atau
tenaga medis lainnya menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan
pemeriksaan laboratorium.
c. Dokter perawat atau bidan membuat surat pengantar untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
d. Petugas laboratorium menerima formulir permintaan laboratorium dari
pasien.

B. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan Darah Vena
a) Petugas meletakkan lengan pasien pada meja dengan telapak tangan
menghadap keatas.
b) Petugas memasang tourniquet + 10 cm diatas siku pada bagian atas
dari vena yang akan diambil.
c) Petugas meminta pasien mengepalkan tangannya.
d) Petugas memeriksa memeriksa/mencari lokasi pembuluh darah yang
akan ditusuk.
e) Dalam keadaan tangan pasien mengepal, Petugas membersihkan
lokasi yang akan ditusuk menggunakan alkohol swab dan biarkan
kering.
f) Petugas menusukan vena dengan sisi miring jarum menghadap
keatas dan membentuk sudut ± 30o.
g) Petugas menarik spuit sampai sejumlah darah yang dikehendaki.
h) Petugas meminta pasien untuk membuka kepalan tangannya.
i) Petugas melepaskan tourniquet secara perlahan-lahan.
j) Petugas menaruh kapas alkohol di ujung jarum kemudian menarik
jarum perlahan-lahan.
k) Petugas mengambil alkohol swab dan memasang plester diatas luka
tusukan .
b. Pengambilan Darah Kapiler
a) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood
lancet yang baru.
b) Petugas laboratorium membersihkan ujung jari atau anak daun
telinga dengan kapas alcohol 70%.
c) Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali.
d) Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya
tidak bergerak.
e) Petugas laboratorium menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
f) Petugas laboratorium menusuk memakai autoclik pada jari tengah
dengan arah tegaklurus. Apabila memakai anak daun telinga,
tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya, Tusukan harus cukup
dalam.
g) Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar
dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya dipakai
untuk pemeriksaan.
h) Petugas laboratorium menekan bekas tusukan dengan kapas kering
i) Petugas laboratorium melepaskan blood lancet dari autoclik.
j) Petugas laboratorium membuang blood lancet ke safety box.
c. Pengambilan Sampel Urine
a) Petugas laboratorium memberi label pada pot urin.
b) Petugas laboratorium memberikan tempat urin kepada pasien.
c) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien.
d) Petugas laboratorium meminta pada pasien untuk mengambil urin
pancar tengah (urin yang keluar pertama dibuang, yang tengah
ditampung dan yang terakhir dibuang).
e) Petugas laboratorium mempersilahkan pasien ke kamar mandi.
f) Petugas laboratorium menerima sampel urin.
d. Pengambilan Sampel Sputum
a) Petugas laboratorium memberikan label identitas pasien ke pot
sputum.
b) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
bagaimana cara membatukkan sputum yang baik.
c) Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk
mencondongkan badan sedikit kedepan, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat.
d) Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk
menaruh pot sputum dekat bibir dan masukan sputum kedalamnya
dan menutup wadah sputum dengan rapat.
e) Petugas laboratorium menerima sampel sputum.

C. Penerimaan Spesimen
a. Petugas mencatat identitas pasien
b. Petugas menerima specimen dari pasien yang datang ke laboratorium
c. Petugas meletakkan specimen di atas meja specimen
d. Petugas memberi tahu waktu pengambilan hasil pemeriksaan

D. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda
atau dikirim ke laboratorium lain.
b. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen.
c. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan
terlebih dahulu.
d. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang
memerlukan, misalnya urin atau feces.
e. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal
penyimpanan.
f. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu dalam
refrigerator.
g. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
imunologi 1 minggu dalam refrigerator.
h. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Hematologi 2 hari pada suhu kamar.
Lampiran V

PELAYANAN LABORATORIUM DILUAR JAM KERJA


A. Jenis pemeriksaan yang dilakukan di luar jam kerja (14:30 s/d 08:00) :
a. Gula Darah Sewaktu
b. Hemoglobin
c. Protein dan reduksi urin
d. Anti HIV
e. Tes Kehamilan
B. Petugas yang melaksanakan pemeriksaan tersebut yaitu Bidan PONED yang
berjaga.
Lampiran VI

PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI


NO ALAT PELINDUNG DIRI FUNGSI
1. Jas laboratorium Sebagai penanda petugas
laboratorim
Sebagai pelindung dari kontaminasi
benda cair ke pakaian bersih.
2. Masker Melindungi dari tertular atau
menularkan mikrooganisme melalui
udara
3. Handscoon (sarung tangan) Melindungi petugas tertular
penyakit berasal dari sentuhan
atau cairan tubuh pasien.
4. Pelindung mata (google) Menghindari dari percikan ke wajah
(mata)
5. Perlindungan kaki (sepatu) Melindungi kaki dari basah
terpeleset atau percikan zat kimia.
Lampiran VII

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Dalam rangka keselamatan dan Kesehatan Kerja di UPTD Puskesmas Adiarsa
maka petuugas laboratorium diwajibkan untuk meningkatkan kualitas dalam
penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan keperluan
dilaboratorium.
Lampiran VIII

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan dari masing-masing jenis
pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut :

NO JENIS PEMERIKSAAN BAHAN LAMA PEMERIKSAAN


(MENIT)
1 Hemoglobin Darah kapiler ≤10
2 Glukosa Puasa Darah Kapiler ≤10
3 Glukosa 2 jam PP Darah Kepiler ≤10
4 Glukosa Sewaktu Darah Kepiler ≤10
5 Kolesterol Total Darah Kapiler ≤10
6 Asam Urat Darah Kapiler ≤10
7 Sediaan Sputum Sputum ≤24/1 hari
8 Widal Plasma ≤60
9 HbsAg Plasma ≤60
10 Anti HIV Plasma ≤60
11 Golongan darah Darah kapiler ≤10
12 Protein Urine segar ≤10
13 Reduksi Urine segar ≤10
14 Nitrit Urine segar ≤10
15 Leukosit Urine segar ≤10
16 Urobilinogen Urine segar ≤10
17 Protein Urine segar ≤10
18 pH Urine segar ≤10
19 Blood Urine segar ≤10
20 Berat jenis Urine segar ≤10
21 Keton Urine segar ≤10
22 Sedimen Urine segar ≤20
23 Test Kehamilan Urine segar ≤15
24 Syphilis Plasma ≤30
25 Darah Rutin Darah Vena ≤60
Lampiran IX

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


UNTUK PASIEN URGEN (CITO)

Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium pasien urgen (cito)


dari masing- masing jenis pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut :

NO JENIS PEMERIKSAAN BAHAN LAMA PEMERIKSAAN


(MENIT)
1 Hemoglobin Darah Kapiler ≤5
2 Glukosa Puasa Darah Kapiler ≤5
3 Glukosa 2 jam PP Darah Kepiler ≤5
4 Glukosa Sewaktu Darah Kepiler ≤5
5 Kolesterol Total Darah Kapiler ≤5
6 Asam Urat Darah Kapiler ≤5
7 Sediaan BTA Sputum ≤30
8 Widal Plasma ≤20
9 HbsAg Plasma ≤30
10 Anti HIV Plasma ≤30
11 Golongan darah Darah kapiler ≤7
12 Protein Urine segar ≤5
13 Reduksi Urine segar ≤5
14 Nitrit Urine segar ≤5
15 Leukosit Urine segar ≤5
16 Urobilinogen Urine segar ≤5
17 Protein Urine segar ≤5
18 pH Urine segar ≤5
19 Blood Urine segar ≤5
20 Berat jenis Urine segar ≤5
21 Keton Urine segar ≤5
22 Sedimen Urine segar ≤10
23 Test Kehamilan Urine segar ≤5
24 Syphilis Plasma ≤20
25 Darah Rutin Darah Vena ≤25
Lampiran X

KETETAPAN PELAPORAN HASIL LABORATORIUM


a. Nilai Ambang Kritis Laboratorium

PEMERIKSAAN NILAI LOWER UPPER SATUAN

NORMAL LIMIT LIMIT

HEMATOLOGI

Haemoglobin L.13.0-17.0 ≤ 7.0 >20 g/dl


(HB)
P.12.0-15.0

KIMIA DARAH

Glukosa darah 70-110 <60 > 400 mg/dl


sewaktu

Glukosa darah
70-105 <60 > 400 mg/dl
puasa

Asam Urat P.2.4-6.0 > 10 mg/dl

L.3.4-7.0

Cholesterol < 200 >300 mg/dl

b. Cara Pelaporan
a) Petugas labortorium menginterpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium, apakah termasuk dalam nilai kritis atau tidak, jika
masuk petugas melakukan pengulangan pemeriksaan
b) Petugas laboratorium menyampaikan hasil kritis ke dokter atau
petugas lain yang merujuk pasien ke laboratorium
c) Petugas laboratorium melaporkan nilai kritis mencatatidentitas
pasien, tanggal dan waktu pelaporan hasil dan nama petugas yang
menerima laporan
d) Jika dokter tidak ada di tempat petugas konsul dengan dokter melalui
telepon.
c. Pencatatan Hasil Laboratorium Kritis
Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis
di kolom rekam medis, form hasil pemeriksaan dan dibuku register pasien
laboratorium ditandai.
Lampiran XI

JENIS REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA

DAFTAR REAGENSIA ESENSIAL


DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA

NO NAMA REAGEN DAN BAHAN LAIN


1. Ziehl Neelsen
2. Reagen Hematologi Analizer (Diluent, Lyse)
3. Stick Hemoglobin
4. Reagen Anti A
5. Reagen Anti B
6. Reagen Anti AB
7. Reagen Anti D
8. Reagen widal
9. HbsAg
10. Syphilis
11. Anti HIV
12. Stick Glukosa Darah
13. Stick Asam Urat
14. Stick Cholesterol
15. Stik Urin 10 parameter
16. Tes kehamilan
17. Imersion oil
Lampiran XII

BATAS BUFFER STOK UNTUK MELAKUKAN PERMINTAAN REAGEN


Untuk melakukan permintaan reagensia guna memperlancar pelayanan
pemeriksaan laboratorium dilakukan ketika reagensia tersebut sisa stoknya
tinggal 10% dari permintaan awal.
Lampiran XIII

RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM

RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL


PEMERIKSAANLABORATORIUM

a. Hematologi

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


Hemoglobin Stick Laki-laki = 13.0 – 17.0 gr/dl
Perempuan = 12.0 – 15.0 gr/dl
Leukosit 4000-10.000 gr/dl
Trombosit 150.000-400.000 gr/dl
Eritrosit 450.000-500.000
Basofil 0 - 1%
Eosinofil 1-3%
Netrofil Batang 2–6%
Netrofil Segmen 50 – 70 %
Limposit 20 - 40 %
Monosit 2-8%
LED Laki-laki = 0 – 10 mm/jam
Perempuan = 0 - 20 mm/jam

b. Kimia Darah

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


Kolesterol Total < 200 mg/dl

Asam urat Laki-laki = 3.4 – 7.0 mg/dl


Perempuan = 2.4 – 6.0 mg/dl
Glukosa Puasa 70 – 105 mg/dl
Glukosa 2 Jam PP 120 mg/dl
Glukosa Sewaktu 70-110 mg/dl

c. Imuno serologi

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


Widal :

Salmonella Typhi O Negatif


Salmonella Paratyphi A-O Negatif
Salmonella Paratyphi B-O Negatif
Salmonella Paratyphi C-O Negatif
Salmonella Typhi H Negatif
Salmonella Paratyphi A-H Negatif
Salmonella Paratyphi B-H Negatif
Salmonella Paratyphi C-H Negatif
HbsAg Negatif
Syphilis Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif

d. Urinalisa

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Bj 1.000 – 1.030
pH 5.0 – 7.0
Leukosit Negatif
Nitrit Negatif
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Darah Negatif
Sedimen :
Eritrosit 0 – 1 /LPB
Lekosit 0 – 3 /LPB
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Epitel Negatif
Gravindex (HCG)

e. Sputum

PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


BTA Negatif
Lampiran XIV

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM


Pengendalian Mutu Laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas Adiarsa
bertujuan untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium
secara berkelanjutan. Kegiatan Pengendalian mutu Laboratorium meliputi:
a. Penyusunan Standar Prosedur Operasional oleh tenaga teknis laboratorium
yang disahkan oleh Penanggung Jawab Laboratorium.
b. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium
secara berkesinambungan.
c. Pemantapan Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua
tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi pemantapan mutu internal dan
pemantapan mutu eksternal.
Lampiran XV

PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL TERHADAP PELAYANAN LABORATORIUM


Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain di luar laboratorium Puskesmas Adiarsa untuk
memantau dan menilai penampilan laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu.
Kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan di Laboratorium
Puskesmas Adiarsa dengan memperhatikan hal – hal berikut:
a. Laboratorium UPTD Puskesmas Adiarsa wajib mengikuti Pemantapan
Mutu Eksternal yang diselenggarakan oleh Balai Besar Laboratorium
Kesehatan secara periodik.
b. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas teknis laboratorium Puskesmas
tanpa perlakuan khusus.
c. Petugas teknis laboratorium melakukan Pemantapan Mutu Eksternal dari
spesimen yang mengirim (BBLK) dengan menggunakan reagensia yamg
biasa digunakan laboratorium UPTD Puskesmas Adiarsa sehari-hari.
d. Hasil penilaian yang diterima dari penyelenggara dicatat dan di evaluasi
untuk mencari penyebab masalah dan mengambil langkah – langkah
perbaikan.
Lampiran XVIII

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat
menimbulkan bahaya atau resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di
dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai dengan
ketentuan atau standar prosedur yang berlaku.
A. Pengelolaan Limbah
a. Limbah padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik,
limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan limbah padat :
a) Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu
buah untuk satu kegiatan.
Kantong plastik yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari
atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai
pembungkus sampah dengan warna dan label seperti pada tebel
berikut:

WARNA TEMPAT /
NO KATEGORI KANTONG PLASTIK LAMBANG
PENGUMPULAN SAMPAH

1. Radio Aktif Merah


2. Infeksius/Toksik/ Kuning
Kimia
3. Sitotoksik Ungu
4. Umum/Non Hitam “DOMESTIK”
Infeksius warna putih

b) Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan
dikosongkan dalam waktu sekurang – kuranya satu kali dalam 24
jam.
c) Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan ketentuan yangberlaku.
b) Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Limbah Cair terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair infeksius
dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
a) Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam
septictank.
b) Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan
yang berlaku mealui IPAL.

Ditetapkan di : KARAWANG
Pada Tanggal : 7 Januari 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIARSA,

HIDAYATI

Anda mungkin juga menyukai