Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN

KEPALA UPT PUSKESMAS BERNUNG


NOMOR : 800/ /SK.UKP/ I /2017

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA UPT PUSKESMAS BERNUNG,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosa penyakit dan meningkatkan pelayanan


klinis di UPT Puskesmas Bernung, maka perlu dilakukan pengembangan
pelayanan klinis yaitu melalui permintaan, pemeriksaan, dan pelayanan
laboratorium puskesmas;
b. Bahwa dalam melaksanakan pelayanan laboratorium dan menjamin mutu
pemeriksaan laboratorium di UPT Puskesmas Bernung maka perlu
reagen esensial yang harus tersedia, penetapan rentang nilai rujukan hasil
pemeriksaan laboratorium, waktu penyampaian hasil pemeriksaan
laboratorium, penandaan hasil laboratorium yang kritis dan kasus
kegawatdaruratan, agar memberi kejelasan kepada unit pelayanan klinis
untuk segera menindaklanjuti;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan


keputusan Kepala UPT Puskesmas Bernung tentang pelayanan
laboratorium;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri kesehatan No. 657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang


Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya;

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang


Jenis Penyakit Tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan Upaya
Penanggulangannya;

4. Peraturanan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 364/MENKES/SK/III/2003 Tentang
Laboratorium Kesehatan;

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan


Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERNUNG TENTANG


JENIS-JENIS PELAYANAN LABORATORIUM ;

Kesatu : Jenis Pelayanan yang dimaksud pada dictum kesatu adalah seperti
terlampir dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
keputusan ini;

Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan


dibebankan pada Anggaran UPT Puskesmas Bernung;

Ketiga : Jenis-jenis pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Bernung:

1. Permintaan pemeriksaan laboratorium oleh petugas pelayanan klinis;


2. Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi;
3. Kesehatan dan keselamatan kerja petugas laboratorium;
4. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium pasien umum
dan pasien urgent (cito);
5. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis;
6. Jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia;
7. Batas bufferstock reagen untuk pemesanan;
8. Rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium;
9. Pengendalian mutu laboratorium, yang Menyangkut Juga tentang
Pemantapan Mutu Internal dan Pemantapan Mutu Eksternal Laboratorium,
10. Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya, sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini;

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Bernung
Pada tanggal : Januari 2017
KEPALA UPT. PUSKESMAS BERNUNG
drg. IDA FARIDA, M.Ke
Lampiran : Keputusan UPT Puskesmas Bernung
Nomor : NOMOR : 800/ SK. UKP / I / 2017
Tentang : PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA UPT PUSKESMAS BERNUNG

PELAYANAN LABORATORIUM

1. Permintaan pemeriksaan adalah tujuan utama untuk menentukan pemeriksaan, untuk


mengetahui jenis pemeriksaan laboratorium dan untuk menentukan diagnosa penyakit.
Dengan menggunakan blanko permintaan pemeriksaan lab, sebelumnya pasien mendaftar
di loket pendaftaran, pasien diperiksa terlebih dahulu di BP Umum / Poli Gigi / KIA/
MTBS sebelum ke laboratorium. Pasien ke laboratorium sambil membawa blanko
permintaan pemeriksaan laboratorium.
2. Pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi bertujuan untuk menunjang diagnosis
penyakit, ditetapkan penandaan hasil laboratorium yang kritis, agar memberi kejelasan
kepada unit pelayanan klinis untuk segera menindaklanjuti. Guna meningkatkan mutu
dan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Hanura.
3. Keselamatan dan Kesehatan kerja petugas laboratorium (K3) merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium, pemahaman keamanan laboratorium dengan melakukan
tindakan pengelolaan spesimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia,
mencegah potensi infeksi dari petugas ke petugas lain untuk keluarga dan ke masyarakat.
Petugas laboratorium wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam setiap
tindakan.
4. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis adalah pelaporan hasil
laboratorium yang menggambarkan kondisi patofisiologi pasien yang nilainya diluar
batas normal yang telah disepakati bersama, baik dibawah / diatas nilai normal, dimana
pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera karena dapat membahayakan
keselamatan pasien. Petugas memberi tanda dengan warna hijau pada hasil laboratorium
yang kritis. Selanjutnya waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium disesuaikan
dengan jenis pemeriksaan lab yang dilakukan, khusus pasien urgent / cito maka waktu
penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium harus didahulukan dari pasien lainnya.
5. Jenis reagen dan esensial yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan
untuk tiap pemeriksaan di laboratorium Puskesmas. Penanganan dan penyimpanan reagen
harus sesuai persyaratan.
6. Rentang Nilai Rujukan Hasil Pemeriksaan Laboratorium yaitu
a.Hematologi
- Hemoglobin : L : 12 - 16 g/dl, P : 11 -14 g/dl
- Leukosit : 5.000 – 10.000 mm3 darah
- Trombosit : 150.000 – 400.000 mm3 darah
- Hematokrit : L : 40 – 48 % P: 37 – 43 %
- LED : L : 0 -10 mm/jam P : 0-20 mm/jam
a. Urinalisis
- Makroskopis : Kuning, Jernih
- PH :5–7
- Berat Jenis : 1,005 – 1,030
- Leukosit : < 20 / µl
- Nitrit : Negatif
- Protein : Negatif
- Glukosa : Negatif
- Keton : Negatif
- Urobilinogen : ≤ 1 mg/dl
- Bilirubin : Negatif
- Darah Samar : Negatif
- PP Tes : Positif/Negatif

b. Pemeriksaan Feses
- Makroskopis : Warna; Kuning – coklat
Lendir; Negatif
Darah ; Negatif
- Darah Samar : Negatif
- Mikroskopis : Negatif

c.Pemeriksaan Sputum / BTA : Negatif

d. Serologi

- Dengue IgG : Negatif


- Dengue IgM : Negatif
- HIV : Negatif

c. Kimia Darah
- Glukosa Puasa: 70 – 100 mg/ dL
- Glukosa 2 jam PP : 90 – 140 mg/ dL
- Glukosa Sewaktu : 80 – 120 mg/ dL
- Cholesterol total : 100 -- 200 mg/ dL
- Asam Urat : L : 3,2 – 6,4 mg/dl, P : 2 – 6 mg/dl
7. Dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin dapat berlangsungnya
pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu reagen esensial yang harus tersedia di
UPT Puskesmas Hanura, Adapun daftar reagen esensial yang tersedia di UPT Puskesmas
Hanura yaitu;
a). Alkohol 70 % j).Glukosa stick
b). Metanol k).UA stick
c). Larutan turk l).Cholesterol stick
d). Oil Immersi m).PP tes
e). Giemsa stock
f). Golongan Darah + Rhesus
g). HCL 0,1 N
h). Rees Ecker
i). Widal tes

9. Batas bufferstock reagensia untuk pemesanan dalam pengadaan ketersediaan reagen disesuaikan
dengan kebutuhan reagen dalam batas tertentu dengan dilakukan penambahan 20% dari
kebutuhan reagen sebagai bufferstock/ persediaan.
10. Pengendalian Mutu laboratorium adalah serangkaian kegiatan laboratorium dari
penerimaan pasien hingga penyerahan hasil kepada pasien. Dengan tujuan untuk
menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari pasien yang benar
pula. Untuk meningkatkan kualitas Pelayanan di Laboratorium,Petugas Laboratorium juga
Melakukan Pemantapan Mutu Internal yang dilakukan dari dalam Laboratorium itu sendiri,dan
Pemantapan Mutu Eksternal dimana hasil preparat pemeriksaan Laboratorium di periksa oleh
Laboratorium Lain yang lebih tinggi Tingkatannya dari Laboratorium yang diperiksa.
11. Prinsip pengelolaan limbah adalah pemisahan dan pengurangan volume, jenis limbah
harus diidentifikasikan dan dipilih serta mengurangi volume limbah. Klinis sebagai syarat
keamanan yang penting untuk petugas pembuangan sampah, petugas emergensi dan
masyarakat.

Ditetapkan di :Bernung
Pada tanggal : Januari 2017
KEPALA UPT. PUSKESMAS BERNUNG

drg. IDA FARIDA, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai