Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK,DAN KB
PUSKESMAS PANGKAJENE
Jl. Andi Makkasau No. 1 Pangkajene Kec. Maritengngae
Email : pkmpangkajene@gmail.com Tlp. 082299779966 Kode Pos 91611

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE


NOMOR: SK/PKM-PKJ/ I / 2022

TENTANG

KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PANGKAJENE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kepala Puskesmas PANGKAJENE

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis puskeskas dilaksanakan


sesuaia kebutuhan pasien;
b. Bahwa pelayanan klinis puskeskas perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis puskeskas
dilaksanakan sesuaia kebutuhan pasien, bermutu, dan
memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu
disususn kebijakan penunjang pelayanan klinis di
Puskesmas Pangkajene;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri kesehatan Nomor
296/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan;
5. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
Tentang Laboratorium Puskesmas;
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas ;
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Standar pelayanan Farmasi Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
Kota;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE TENTANG


KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS PANGKAJENE.
Pertama : Kebijakan Penunjang Pelayanan Klinis di Puskesmas
Pangkajene sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Kedua : Keputusan inin mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangkajene
Pada tanggal : 03 Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE

Mariana
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS PANGKAJENE
NOMOR : /SK/PKM-PKJ/I/ 2022
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS

A. PELAYANAN LABORATORIUM

1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di puskesmas


meliputi:

NO. JENIS PEMERIKSAAN WAKTU RENTANG NILAI


PEMERIKSAAN RUJUKAN
SAMPAI HASIL
A.
1. Hemoglobin 10 Menit L : 14-16 g/di
P : 12 – 14 g/di
2. BBS/LED 2 Jam L : 0 – 20
Mm / jam
3. Hitung Leukosit 30 menit 5 – 10 ribu
/mm³
4. Hitung Trombosit 30 menit 150 – 400
ribu /mm³
B URINE
1. Warna 10 Menit Kuning muda
2. Albumin 10 Menit Negatif
3. Urobilinogen 10 Menit Negatif
4. Bilirubin 10 Menit Negatif
5. Reduksi 10 Menit Negatif
6. Keton 10 Menit Negatif
7. Nitrit 10 Menit Negatif
8. Sed * Epitel 10 Menit 5 – 8/ IPK
 Eritrosit 0 – 1/ IPK
 Lekosit 1 – 3/IPK
 Kristal Negatif
C. KIMIA KLINIK
- GDS 10 Menit < 200 mg/d1
- GDP 10 Menit < 126 mg/d1
D IMUNO SEROLOGI
1 Widal Test 40 Menit Negatif
S. Typhi O 10 Menit Negatif
S. Typhi H 10 Menit Negatif
S. Paratyphi AH 10 Menit Negatif
S. Paratyphi BH 10 Menit Negatif
2 Golongan Darah 10 Menit O, A, B, AB
3 HIV Test 10 Menit Negatif
4 Syphillis Test 10 Menit Negatif
5 Plano Test 10 Menit Negatif
6 HBs Ag Test 10 Menit Negatif
E BAKTERIOLOGI
1 BTA 2 Hari Negatif
2 Bakteri Gram 2 Hari Negatif
Negative/ positif

2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompetens,


yaitu : analis kesehatan dan petugas dengan minimal lulusan D3
dan telah mendapat pelatihan.
3. Hasil pemeriksaan harus di interpretasi oleh petugas yang terlatih.
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus
dipandu dengan prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan,
penerimaan specimen, pengambilan dan penyimpanan specimen,
pemeriksaan sampai penyerahan hasil.
5. Jika ada permintaan pemeriksaan diluar jam kerja maka petugas
juga menghubungi petugas laboratorium, petugas laboratprium
dating ke Puskesmas melakukan pelayanan laboratorium sesuai
permintaan dokter.
6. Untuk pemeriksaan kasus berisiko tinggi diatur sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit Hepatitis B,
maka petugas laboratorium menggunakan APD yang berkualitas.
b. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat HIV/AIDS, maka
petugas laboratorium menggunakan APD yang berkualitas.
7. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD.
8. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman
menurut ketentuan yang berlaku.
9. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium
harus dikelola sebagai limbah infeksius.
10. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan.
11. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada
tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
12. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan
sekali.
13. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium di
Puskesmas pangkajene ditambah 5 menit dari waktu
pemeriksaan.
b. Untuk hasil pemeriksaan laboratorium urgent/cito dilakukan
melalui iphone 1 menit setelah hasil pemeriksaan, 5 menit
kemudian lembar hasil menyusul.
14. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan
nilai normal.
15. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera
kepada tenaga kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling
lambat 1 jam setelah hasil diperoleh dengan acuan sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, nilai kritis : >500
mg/d1 dan <50 mg/d1
b. Untuk pemeriksaan HB, nilai kritis : >7 gr%
c. Untuk pemeriksaan Trombosit : >100 sel/mm²
16. Untuk dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan
pemantaban mutu internal dan pemantaban mutu eksternal.
17. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun
dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan
mutu puskesmas dan keselamatan pasien
18. Risiko dalam pelayanan laboratorium harus diidentifikasi dan
ditindak lanjuti

B. PENGELOLAAN OBAT
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium
puskesmas.
2. Yang berhak menulis resep adalah dokter dan dokter gigi.
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang kefarmasian seperti Apoteker dan Asisten
Apoteker.
4. Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan melaksanakan
penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, maka petugas tersebut harus
mengikuti pelatihan khusus yang diberikan oleh penanggung jawab
pengelola obat puskesmas untuk melaksanakan tugas penyediaan
obat.
5. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
6. Ketersediaan obat wajib dievaluasi paling lambat tiap 2 bulan sekali.
7. Obat kadaluarsa tidak boleh diberikan kepada pasien
8. Pemberian Obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut:
a. Peresapan obat narkotika dan psikotropika hanya boleh dilakukan
oleh dokter/dokter gigi/dokter spesialis
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan
sebagai berikut:
1. Narkotika dan Psikotropikadisimpan dalam lemari khusus yang
memiliki 2 pintu dan kunci ganda serta berat sehingga lemari
susah untuk dipindah-pindahkan.
2. Lemari Narkotika dan Psikotropika dibuar dari kayu dan bahan
lain yang kuat.
3. Jika ukuran lemari kurang dari 40x80x100 cm, maka lemari
harus dipasang pada tembokatau lantai.
4. Dibuat dalam 2 bagian, bagian 1 untuk menyimpan morfin,
petidin, dan garam-garamnya, bagian 2 untuk menyimpan
narkotika untuk kebutuhan sehari-hari.
9. Jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus
diidentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter.
10. Penyediaan obat dilakukan oleh tenaga farmasi atau tenaga teknis
kefarmasian dengan memperhatikan hygiene dan kebersihan.
11. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan
penyimpanan tiap-tiap obat.
12. Penyampaian obat pada pasien harus desertai label yang berisi
minimal: nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan
pakai, cara pemakaian, waktu menggunakan.
13. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat
alergi, interaksi obat, dan efek samping obat.
14. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindaklanjuti, dan
dicatat dalam rekam medis.
15. Jika terjadi kesalahandalam pemberian obat, maka harus
dilaporkan dan ditindaklanjuti
16. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk
mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan.
17. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan
segera diganti jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas
farmasi.

C. PENGELOLAAN INFORMASI DAN REKAM MEDIS


1. Kode klasifikasi diagnosis menggunakan ICD X.
2. Kode klasifikasi tindakan menggunakan ICD IX/CM
3. Singkata yang boleh digunakan dalam pelayanan di puskesmas
sebagaimana pada lampiran 8.4.1.3 tentang pembakuan singkatan
4. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah:
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
d. Tenaga kesehatan lainnya
5. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap
rekam medis harus mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas,
sesuai prosedur yang berlaku dan wajib menjaga kerahasiaan.
6. Rekam medis pasien diidentifikasi dengan cara penomoran sebagai
berikut :
a. Kode rekam medis menggunakan system 6 digit
b. Rekam medis disimpan dalam map family folder
7. Rekam medis disimpan dengan aturan sebagaimana tercantum dalam
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008
8. Masa retensi rekam medis sekurang-kurangnya 5 tahun
9. Isi rekam medis mencakup :
a. Identitas pasien
b. Tanggal pemeriksaan
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit)
d. Hasil pemeriksaan fiisik dan penunjang medis
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan bila perlu
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
10. Kelengkapan isis rekam medis harus dievaluasi dan ditindaklanjuti

D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik Bangunan dan lingkungna puskesmas wajib dipantau
secara rutin
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, listrik, alat pemadam
kebakaran Api Ringan (APAR) harus dipantau secara periodik,
dipelihara dan diperbaiki dan dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus
didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan
benar, dimonitor penyimpanan dan penggunaannya, dan
ditindaklanjuti
5. Harus disusun program penjamin lingkungan puskesmas yang aman
meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pendidikan, dan pelatihan,
pemantauan dan evaluasi
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindaklanjut
7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu
8. Peralatan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar

E. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS


1. Pola ketenagaan SDM klinis harus disusun berdasar analisis
kebutuhan SDM
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin
yang berlaku
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling
lambat 1 tahun sekali
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus
diinformasikan kepada tenaga klinis
6. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan
kewenangan klinis untuk masing-masing petugas
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan tiap tenaga klinis harus
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Ditetapkan di : Pangkajene
Pada tanggal : 03 Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS PANGKAJENE

Mariana
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN
No Dokumen : 8.5.1.4/SOP/
1/2022
No Revisi : 5
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari
2022
Halaman : 1/4
dr. Hj. Mariana,M.Kes
PUSKESMAS
NIP.19760305200604 2
PANGKAJENE
022

1. Pengertian Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan


adalah suatu rangkaian kegiatan memeriksa peralatan apakah
siap pakai atau tidak
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemantauan peralatan
secara rutin.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pangkajene No.001/SK/PKM-PKJ/2019
4. Referensi Permengkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Masyarakat ;
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas di Masa Pandemi
5. Prosedur/ 1. Prosedur
Langkah- a.APD Level 1
langkah b. peralatan
c. buku dan alat tulis
2. Petugas yang melaksanakan
- Petugas Inventaris
3. Langkah-langkah
a.Petugas menyiapkan checklist/instrumen untuk memudahkan proses
pemantauan.
b.Petugas melakukan inspeksi terhadap sarana dan peralatan di
Puskesmas.
c.Petugas mengecek jadwal pemeliharaan sarana dan peralatan yang telah
ditetapkan.
d.Petugas melakukan pelaporan dan pendokumentasian terhadap kegiatan
pemantauan.
e.Petugas melakukan analsis, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
f.Petugas melanjutkan pemeliharaan terhadap sarana dan peralatan yang
masih baik.
g.Petugas melakukan perbaikan sarana dan peralatan yang ditemukan
rusak pada saat pemantauan.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang Kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan SOP yang telah
perlu ditetapkan
diperhatikan
8. Unit Terkait a.Ruang pelayanan Umum
b.Ruang pelayanan Gigi dan Mulut
c.Ruang pelayanan KIA
d.Ruang pelayanan kamar bersalinan
e.Ruang pelayanan Gawat Darurat
f.laboratorium
9.Dokumen Buku Register Alat Medis dan Non Medis
Terkait
10.Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
1. KOP - Kata SPO jadi 3 Mei 2016
SOP
- Kolom tanda
tangan kepala
puskesmas
terpisah dengan
namanya
2. Kolom alat dan 3 Mei 2016
bahan Alat dan bahan
brubah menjadi
3. Diagram alir prosedur 3 Mei 2016
Bagan alir menjadi
diagram alir berada
di bawah
prosedur/
4. Perubahan font 3 Mei 2016
langkah-langkah
huruf Diseragamkan
5. menjadi Bookman 3 Mei 2016
Kolom
Old Style
rekaman
Tabel dimasukkan
historis
6. dalam kolom 3 April 2017
Prosedur/
rekaman historis
langkah-
Prosedur dan
langkah
langkah-langkah
disatukan
Prosedur/langkah-
langkah mencakup
antara lain:
a. Persiapan alat
b. Petugas yang
melaksanakan
7. c. Langkah- 3 Januari 2018
Review langkah
8. 3 Januari 2019
Review Tidak ada
perubahan 16 Oktober 2019
9. Tidak ada
Referensi
perubahan
PMK 75 Tahun
2014 berubah
menjadi PMK 43
Tahun 2019
10. 2 Januari 2020
Penamaan Tentang Pusat
Kesehatan
Masyarakat
11. Kata poliklinik/poli 13 April 2020
Referensi berubah menjadi
pelayanan

Penambahan
Referensi Petunjuk
12. Teknis Pelayanan 13 April 2020
Prosedur/
Puskesmas d Masa
langkah-
Pandemi Covid 19
langkah
Petugas
menggunakan APD 2 Januari 2021
13. Level 1/2/3
Penamaan
Perubahan nama
Ruang
berdasarkan
Permengkes NO. 43
Tahun 2019
Tentang Pusat
14. Kesehatan 3 Januari 2022
Masyarakat
Review
Tidak ada
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai