Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH
Komplek Ujungberung Indah Blok 18 No. 16 Telp. (022) 7834834
Email : puskesmasuberindah@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH


Nomor : 001/SK/III/VIII/UPT PKM UBI/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan


kebutuhan pasien
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan
memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu
disusun kebijakan penunjang pelayanan klinis di
Puskesmas Ujungberung Indah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
UJUNGBERUNG INDAH
Kesatu : Kebijakan penunjang layanan klinis di UPT Puskesmas
Ujungberung Indah sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkandengan ketentuanapabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 16 Mei 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS


UJUNGBERUNG INDAH,

IKE PURI PURNAMA DEWI


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS NOMOR
001/SK/III/VIII/UPT PKM
UBI/2017
TENTANG : KEBIJAKAN
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS
UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG
INDAH

A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas
meliputi;
a. Hematologi Rutin
b. Kimia Klinik
c. Serologi
d. Klinik Rutin
e. Preparat Langsung

2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompetens,


yaitu: analis kesehatan dan petugas dengan minimal lulusan DIII
Analis Kesehatan dan telah mendapat pelatihan tentang
laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus
dipandu dengan prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimapanan spesimen,
pemeriksaan sampai penyerahan hasil
5. Jika ada permintaan pemeriksaan di luar jam kerja hanya dilakukan
jika ada kejadian luar biasa.
6. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi seperti pemeriksaan
BTA dan HIV maka petugas Laboratorium diwajibkan memakai APD
yang baik dan benar.
7. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman
menurut ketentuan yang berlaku
8. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus
dikelola sebagai limbah infeksius
9. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan
10. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada
tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
11. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan
sekali
12. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:

NO JENIS PEMERIKSAAN WAKTU PENYAMPAIAN


HASIL
1. Darah Rutin: Hemoglobi Sampai dengan 1 jam
n
Hematokrit
Lekosit
Trombosit
2. Hitung Jenis lekosit Sampai dengan 1 jam
3. Jumlah eritrosit Sampai dengan 1 jam
4. Laju Endap Darah 2 jam
5. Glukosa darah Sampai dengan 1 jam
6. Cholesterol Total Sampai dengan 1 jam
7. Asam Urat Sampai dengan 1 jam
8. Golongan Darah/rhesus Sampai dengan 1 jam
9. Anti HIV Rapid Sampai dengan 1 jam
10. Syphilis Rapid Sampai dengan 1 jam
11. RPR Sampai dengan1 jam
12. Widal Sampai dengan 1 jam
13. Urine rutin Sampai dengan 1 jam
14. Test kehamilan Sampai dengan 30
menit
15. Faeces rutin Sampai dengan 1 jam
16. Preparat Gram Sampai dengan 1 jam
17. Preparat KOH Sampai dengan 1 jam
18. Preparat BTA Sampai dengan 3 hari
19. Sreening ibu hamil Sampai dengan 2 jam
20. Screening HIV/IMS Sampai dengan 2 jam

13. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan


nilai normal

JENIS NILAI RUJUKAN SATUAN


NO BIDANG
PEMERIKSAAN
1 HEMATOLOGI 1. Hemoglobin Pria : 14-18 g/dl
Wanita : 12-16
Anak : 10-16
Neonatus : 12-24
2. Hematokrit Pria : 42-52
%
Wanita : 37-47
3. Lekosit Dewasa : 4.800-
10.800
Anak : 9.000-
sel/µl
12.000
Neonatus: 9.000-
30.000
4. Hitung Jenis
lekosit
Basofil 0-1 %
Eosinofil 1-3 %
Netrifil 2-6 %
batang
Netrofil 50-70 %
segmen
Monosit 2-8 %
Limfosit 20-40 %
5. Erirosit Pria : 4,5-6,0 juta sel/µl
Wanita : 3,5-5,0
juta
6. Trombosit 150.000-450.000 sel/µl
7. Laju Endap Pria : < 10
mm/jam
darah Wanita : <15
2 KIMIA KLINIK 1. Gula Darah mg/dl
Sewaktu 70-160 mg/dl
2 jam PP 70-160 mg/dl
Puasa 70-110 mg/dl
2. Cholesterol < 200 mg/dl
Total
3. Asam Urat Pria : 3,0-7,2
mg/dl
Wanita : 2,0-6,0
3 SEROLOGI 1. Golongan
Darah +
Rhesus
2. Anti HIV Non reaktif
Rapid Test
(VCT/PICT)
3. Treponema Non reaktif
Pallidum
Rapid Test
4. RPR (IMS) Non reaktif
5. Widal Non reaktif
4 PREPARAT 1. Preparat Tidak ditemukan
LANGSUNG gram (IMS) bentuk Kuman
2. Preparat Negatif
BTA
3. Preparat Negatif
KOH (IMS)
5 KLINIK RUTIN 1. Urine Rutin
Warna Kuning jernih
Ph 4.8-7.4
BJ 1.017-1.025
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Urobilin Normal
Bilirubin Negatif
Sedimen
Eritrosit 0-1
Lekosit 0-4
Kristal Negatif
Silinder Negatif
Ephitel Sedikit
2. Tes
kehamilan
3. Faeces
Rutin
Warna Kuning coklat
Konsistensi Berbentuk
Lendir Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit 0-2
Amoeba Negatif
Kista Negatif
Amilum +
Lemak +
Telur cacing Negatif

14. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera


kepada tenaga kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling
lambat 30 menit setelah hasil diperoleh dengan acuan sebagai
berikut:

NO PARAMETER LIMIT LIMIT SATUAN


RENDAH TINGGI

HEMATOLOGI

1 Hemoglobin ≤ 5,0 ≥ 20,0 g/dl


2 Hematokrit ≤ 20 ≥ 60 %

3 Lekosit ≤ 2.000 ≥ 30.000 Sel/mm³

4 Trombosit ≤ 20.000 ≥ 1.000.000 Sel/mm³

Kimia Klinik

5 Glukosa Darah
(whole blood/POCT)

Dewasa ≤ 60 ≥ 450 mg/dl

Neonatus ≤ 40 ≥ 200 mg/dl

6 Asam urat ≤1 ≥ 55 mg/dl

7 Cholesterol total ≤ 50 ≥ 400 mg/dl

15. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan


pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
16. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus
disusun dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari program
peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
17. Risiko dalam pelayanan laboratorium harus diidentifikasi dan
ditindak lanjuti

B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas, dalam hal
terjadi kekosongan obat maka petugas farmasi menginformasikan kepada dokter
pemeriksa pasien agar diberikan obat alternatif yang memiliki indikasi serupa
2. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
3. Pemberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan oleh dokter,
dokter hewan dan dokter gigi
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai berikut:
 Disimpan di dalam lemari yang kuat dan memiliki 2 pintu
 Memiliki 2 kunci
4. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap obat
dengan mengikuti kaidah sebagai berikut :
a. Penyusunan obat di lemari disusun berdasarkan jenis sediaan, efek
terapi/indikasi dan alfabetis
b. Penyusunan obat dan sediaan farmasi mengikuti kaidah First In First Out dan
First Expired First Out untuk mencegah terjadinya pemberian obat kadaluwarsa
serta menjaga mutu sediaan farmasi yang diberikan kepada pasien
5. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label berupa etiket putih untuk obat oral
dan etiket biru untuk obat luar, yang memuat informasi berupa tanggal pemberian
resep, nama pasien, dosis dan cara pemakaian, waktu pemakaian obat, bentuk sediaan
dan indikasi secara singkat
6. Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan disertai pemberian informasi obat
(PIO) secara lisan yang berisi informasi tentang dosis, cara pakai obat, penyimpanan
obat, indikasi serta efek samping obat, kemudian memastikan kembali pasien telah
memahami informasi yang diberikan oleh petugas farmasi.
7. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi, interaksi
obat, dan efek samping obat serta menginformasikan kepada pasien tentang langkah
yang harus dilakukan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan (KTD)
8. Untuk memastikan pasien mengingat cara penyimpanan obat di rumah yang telah
disampaikan oleh petugas farmasi, maka diberikan pula brosur tentang acra
penyimpanan obat di rumah
9. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam rekam
medis
10. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan ditindak
lanjuti serta dilakukan identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan
kejadian nyaris cidera (KNC)

C. PENGELOLAAN INFORMASI DAN REKAM MEDIS

1. Kode klasifikasi diagnosis menggunakan ICD X.


2. Kode klasifikasi tindakan menggunakan ICD IX/CM.
3. Singkatan yang boleh digunakan dalam pelayanan di puskesmas
sebagai mana pada lampiran .
4. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah:
a. Pihak intern :
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
4) Bidan
5) Penyuluh Kesehatan
6) Petugas Farmasi
7) Petugas Lab
b. Pihak ekstern :

1) memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka


penegakan hukum atas perintah pengadilan
2) permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
3) permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan; dan
4) untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien
5. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses
terhadap rekam medis harus mendapat persetujuan dari Kepala
Puskesmas, sesuai prosedur yang berlaku dan wajib menjaga
kerahasiaan.

6. Rekam medis pasien diidentifikasi dengan cara penomoran sebagai


berikut:
a. Pemberian nomor pada rekam medis manual kepada pasien rawat
jalan dilakukan secara unit ( Unit Numbering System ) yaitu
memberikan satu nomor untuk satu orang pasien. Setiap pasien
yang berkunjung mendapatkan satu nomor pada saat pertama
kali pada saat pasien datang ke Puskesmas dan digunakan
selamanya.
b. Rekam medis disimpan secara elektronik dan atau manual.
Rekam medis elektronik disimpan pada program Excel sedangkan
rekam medis manual disimpan dalam bentuk status pasien .
c. Rekam medis manual yang sudah selesai digunakan disimpan
dengan menggunakan sistem nomor langsung ( Straight Numerical
Filling System ) yaitu penyimpanan rekam medis manual dalam
rak penyimpanan secara berurut sesuai dengan nomornya.
d. Masa retensi rekam medis adalah rekam medis wajib disimpan
sekurang – kurangnya 2 (dua) tahun, terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat. Jika batas waktu sebagaimana diatas
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan
tindakan medis dan persetujuan lain disimpan dalam jangka
waktu 5 ( lima ) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya.
7. Isi rekam medis mencakup :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesa mencakup sekurang kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan / atau tidakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Persetujuan tindakan bila diperlukan

8. Kelengkapan isi rekam medis harus dievaluasi dan ditindak lanjuti.


9. Terdapat penanggungjawab yang berkompeten untuk mengelola
rekam medis.
D. PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
1. Pemantauan lingkungan fisik puskesmas harus dilakukan secara
berkala
2. Pemeliharaan instalasi listrik, air,ventilasi,gas dan sistem lain
dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada.
3. Latihan Penggunaan APAR harus dilakukan secara periodik sebagai
bagian dari kegiatan pemeliharaan proteksi aktif.
4. Penanganan limbah berbahaya di puskesmas harus dipantau
pengelolaannya supaya sesuai prosedur.
5. Keamanan dan kenyamanan pengunjung Puskesmas perlu dijamin
untuk menciptakan lingkungan yang aman
E. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS
1. Pola ketenagaan sdm klinis harus disusun berdasar analisis kebutuhan
sdm
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin
yang berlaku
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling
lambat satu tahun sekali
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus
diinformasikan kepada tenaga klinis
6. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan
kewenangan klini untuk masing-masing petugas
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis harus
dievaluasi dan ditindak lanjuti

Anda mungkin juga menyukai