DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TROWULAN
Jl. Raya Trowulan no.179 Trowulan Telepon.
Email :PKM.TROWULAN@gmail.com
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TROWULAN
KABUPATEN MOJOKERTO
NOMOR : 188.4/C.VIII.SK/150/416-102.27/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN :
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada Tanggal : 22 Nopember 2017
dr.H.MUSTAQIM
Penata Tk. 1
NIP. 19670620 199603 1 004
Lampiran : Keputusan Kepala UPT Puskesmas trowulan
Nomor : 188.4/C.VIII.SK/150/416-102.27/2017
Tanggal : 22 Nopember 2017
Tentang : Kebijakan Penunjang Pelayan klinis Laboratorium di UPT
Puskesmas trowulan
A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. HEMATOLOGI 4. MIKROBIOLOGI:
Leukosit / White Blood Cell(WBC) BTA sputum
Lymfosit
Monosit
Granulosit
Eritrosit/Red Blood Cell(RBC)
Hemoglobin/HB
Hematocrit/HCT
MCV / Mean Corpuscular volume
MCH / Mean Corpuscular
Hemoglobin
MCHC / Mean Corpuscular
Hemoglobin Concentration
RDW /Red Cell Distribution
Widht
Platelet/Trombosit
MPV/Mean Platelet Volume
PCT/Procalcitonin
PDW / Platelet Distribution
Widhti.
Golongan Darah ABO
.
2. URINALISA 5. KIMIA KLINIK:
BeratJenis SGOT/AST
pH SGPT/ALT
Protein BUN/Ureum
Glukosa/Reduksi Creatinin
Keton Asam urat
Darah/Blood Cholesterol LDL
Keton Cholesterol total
Nitrit Cholesterol HDL
Bilirubin Trigliserida
Urobilin Gula Darah Puasa
Sedimen Urine Gula Darah (2JPP)
Planotes Gula Darah Acak
Bilirubin Direct
Bilirubin Indirect
3. FECESLENGKAP 6. SEROLOGI:
Cacingdewasa Widal
Telurcacing HbsAg
Amoeba IGG IGM Dengue
Larva Rapid tes HIV
Eritrosit VDRL
Leukosit
c. Leukosit - >30.000/mmᵌ
d. Limfosit <500µl -
18. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus di sampaikan segera kepada tenaga
kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu jam setelah hasil
di peroleh.
19. Jenis reagensia esensial yang terdapat di UPT Puskesmas Trowulan adalah
sebagai berikut :
HEMATOLOGI
1.Leukosit / White Blood Cell(WBC) 3200-10.000/mm3
2.Lymfosit 1000-5000/mm3 (25%-50%)
3.Monosit 100-1000/mm3 (2%-10%)
4.Granulosit 2000-8000/mm3 (50-80%)
5.Eritrosit / Red Blood Cell(RBC) ♂ : 4,4-5,6 x106 sel/mm3
♀ : 3,8-5 x 106 sel/mm3
6.Hemoglobin / HB ♂ : 13-18 g/dl
♀ : 12-16 g/dl
7.Hematocrit / HCT ♂ : 40-50%
♀ : 35-45%
8.MCV / Mean Corpuscular Volume 80-100 (fL)
9.MCH / Mean Corpuscular 28-35 pg/sel
Hemoglobin
10.MCHC / Mean
Corpuscular 32-36 g/dl
Hemoglobin Concentration
11.RDW / Red Cell Distribution Widht 10-16 %
12.Platelet/Trombosit 150.000-400.000/mm3
13.MPV / Mean Platelet Volume 7-11 / mm3
14.PCT / Procalcitonin 0,2-0,5 %
15.PDW / Platelet Distribution Widht 10-18%
URINALISA
1.Berat Jenis 1,001-1,035
2.Warna Kekuning-kuningan, kuning
3.pH 4,5-8,5
4.Protein 0-terlacak (Trace/Tr / ±)
+1 = 100mg/dl
+2 = 300mg/dl
+4 = 1000mg/dl
5.Glukosa/Reduksi Negatif
6.Keton Negatif
7.Darah/Blood Negatif
8.Keton Negatif
9. Nitrit Negatif
10.Bilirubin Negatif
11.Urobilin Negatif
12.Urobilinogen Negatif
13.Sedimen urine RBC : 0-3/lp
WBC : 0-5/lp
Epitel : 0-2/lp
Bakteri< 2/lp
Kristal : negatif
KIMIA KLINIK :
1.SGOT / AST 8-33 U/l
2.SGPT / ALT 3-35 U/l
3.BUN / Ureum 8-23 mg/dl
4.Creatinin 0,6 – 1,3 mg/dl
5.Asam urat ♂ : 3,4 - 7 mg/dl
♀ : 2,4 -5,7 mg/dl
6.Cholesterol total < 200 mg/dl
7.Trigliserida 30-150 mg/dl
8.Gula Darah Puasa 70-110 mg/dl
9.Gula Darah 2Jam Post Prandial (2 J < 140 mg/dl
PP)
10.Gula Darah Acak 60 – 200 mg/dl
24. Untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu diperlukan
bakuan mutu berupa pedoman / bakuan tertulis yang dapat di jadikan pedoman
kerja bagi tenaga pelaksana laboratorium.
25. Pengendalian mutu laboratorium dilakukan dengan Pemantapan Mutu Internal
(PMI) dan Pemantapan Mutu External ( PME).
26. Kalibrasi /validasi instrument dilakukan oleh tenaga / pihak yang kompeten sesuai
prosedur.
27. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan
merupakan bagian dari program peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan
pasien.
28. Rujukan laboratorium ke instasi lain yang lebih memadai bisa dilakukan apabila
pemeriksaan yang di minta tidak dapat di kerjakan karena alas an tertentu.
29. Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya dilakukan sesuai prosedur.
30. Untuk kerja di laboratorium dan mengetahui cara mengatasi bahaya kerja di
laboratorium maka harus dilakukan penerapan manajemen resiko laboratorium ,
bukti pelaksanaan manajemen resiko, indentifikasi resiko, analisis, dan tindak
lanjut resiko.
31. Dilakukan pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru dan penggunaan bahan
berbahaya yang baru maupun peralatan yang baru.