KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDAR NEGARA HUSADA
Nomor : 800/1648/V.02.9/IX/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM
MEMUTUSKAN :
DIREKTUR
RSUD BANDAR NEGARA HUSADA
PROVINSI LAMPUNG,
29. Penanganan dan pembuangan limbah bahan berbahaya, beracun, infeksius dan
benda tajam dilakukan sesuai standar yang berlaku di rumah sakit.
30. Seluruh petugas unit laboratorium wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
31. Seluruh petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
32. Seluruh petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
33. Evaluasi Mutu Laboratorium mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal Laboratorium.
34. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
35. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
36. Setiap bulan koordinator wajib membuat laporan.
37. Sampling oleh petugas laboratorium dilakukan :
a. untuk rawat jalan, di ruang sampling laboratorium
b. untuk rawat inap
Jam 09.00 WIB
Jam 17.00 WIB
diluar jam tersebut, dilakukan oleh petugas rawat inap.
c. kecuali UGD, sampling dilakukan oleh petugas UGD dan sampel darah
langsung diserahkan ke laboratorium.
d. Khusus pemeriksaan CT, BT dan kultur sampling dilakukan hanya oleh
petugas laboratorium.
38. Terkait hasil pemeriksaan :
a. Untuk kasus non CITO akan selesai dalam waktu maksimal 2 jam atau
sesuai standar waktu pemeriksaan yang berlaku,
b. Untuk kasus CITO termasuk dari UGD dan HCU dalam waktu maksimal 1 jam.
c. Untuk pemeriksaan yang dirujuk menyesuaikan laboratorium rujukan.
d. Dengan nilai kritis, wajib dilaporkan segera kepada dokter penanggung jawab
pasien.
e. Tercantum rentang nilai rujukan/pemeriksaan pada setiap hasil laboratorium baik
rujukan maupun non rujukan.
f. Hasil yang meragukan, wajib dilakukan duplo (pengulangan) sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
g. Yang diserahkan kepada pasien, keluarga pasien, atau melalui dokter dan
perawat harus sudah divalidasi oleh dokter penanggungjawab laboratorium atau
petugas laboratorium yang sudah mendapat pendelegasian wewenang
(kewenangan klinis) untuk memvalidasi hasil.
h. Hasil dibuat 2 rangkap, 1 untuk pasien dan 1 untuk medical record.
DIREKTUR
RSUD BANDAR NEGARA HUSADA
PROVINSI LAMPUNG,