Kepada Yth.
di
Gedong Tataan.
Dengan hormat,
Dengan ini mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Demikian permohonan ini kami ajukan, Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
2021 Pemohon,
Sp.PA.,MM
MEMO INTERNAL
Demikian memo internal ini kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
DIREKTUR
RSUD PESAWARAN
Demikian memo internal ini kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Komite Medik,
Dalam rangka meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran, maka
dengan ini mengundang Bapak/Ibu pada :
Mengingat pentingnya acara tersebut kami sangat mengharap hadir tepat waktu.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Sub Komite Kredensial
Hormat kami,
Ketua Sub Komite Kredensial
Kepada
Yth. Direktur RSUD Pesawaran
di
Gedong Tataan.
Dengan hormat,
Menindaklanjuti Memo Internal Direktur RSUD Pesawaran Nomor
800/542.b/IV.02.1/XI/2021 tanggal 29 November 2021 tentang Permohonan
Kredensial/Rekredensial Staf Medis di RSUD Pesawaran, setelah melalui proses
kredensial/rekredensial maka dengan ini Komite Medik merekomendasikan untuk diberikan
Surat Penugasan Klinis kepada:
Dengan kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam Rincian Kewenangan Klinis yang
terdapat dalam lampiran surat ini
Hormat kami,
Rekomendasi Rincian Kewenangan klinis untuk dokter dalam menjalankan prosedur tindakan
medis di RSUD Pesawaran diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati
semua disiplin dan etika kedokteran serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan
masyarakat.
FORM 2
PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS
DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI
DIAJUKAN UNTUK :
Proses Rekrutmen & Kredensial
Proses Kredensial Ulang
Proses Penambahan Kewenangan Klinis
PETUNJUK :
DOKTER PEMOHON :
1. Pemohon harus memiliki “KOMPETENSI PENUH” untuk setiap kewenangan klinis yang
dimintakan.
2. “Kompetensi Penuh” artinya – Dokter Pemohon tidak memerlukan supervisi dalam
melakukan tindakan klinis.
3. Dokter Pemohon mengisi “BAGIAN I” saja – kemudian melengkapi kolom “KOMENTAR”
dan menanda-tanganinya pada akhir “BAGIAN I”.
4. Tandai dengan TICK (V) pada kolom yang bertanda “DIMINTAKAN”, dan tandai dengan
CROSS (X) apabila tidak dimintakan.
5. Setiap “Kewenangan Klinis” yang diminta harus dibuktikan dengan bukti-bukti seperti yang
tercantum dalam masing2 kewenangan klinis dibawah ini (bila perlu “Fotokopi Sertifikat
Kompetensi” yang telah dilegalisir).
KETUA KSM :
1. Ketua KSM memberikan rekomendasi atas “Kewenangan Klinis” yang dimintakan oleh
Dokter Pemohon, dengan memberikan tanda TICK (V) apabila DISETUJUI dan tanda
CROSS (X) apabila TIDAK DISETUJUI.
2. Memberikan komentar dan menanda-tangani pada bagian akhir dari “BAGIAN II”
BIDANG MEDIS
Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku maupun
sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa.
A. Pemeriksaan Histopatologi
1. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan memilih √ √
sampel yang representative
2. Menilai mutu sediaan histopatologi √ √
3. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik yang
ada sesuai dengan arah diagnosis dari semua jenis √ √
organ dan kelainan
4. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan atau
imunopatologi yang dibutuhkan untuk penunjang √ √
diagnosis serta memahami hasilnya
a. Memahami kepentingan masing-masing jnis √ √
pulasan histokimia, imunohistokimia
b. Menetapkan permintaan jenis pulasan
histokimia atau imunohistokimia yang √ √
dibutuhkan
c. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan
histokimia atau imunohistokimia rutin yang √ √
diminta
5. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila √ √
diperlukan
a. Menetapkan pemeriksaan yang diharapkan dapat
menambah data yang diperlukan baik √ √
pemeriksaan khusus di bidang patologi maupun
B. Pemeriksaan Sitopatologik
1. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan √ √
indicator diferensiasi fungsional
2. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ
yang sering ditemui, jenis kasus yang umum dan √ √
tingkat kesulitan rendah-menengah
a. Memahami perubahan yang terjadi pada √ √
gambaran sel akibat penyakit
b. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam √ √
pemastian diagnosis sitopatologik
c. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk √ √
penanganan pasien
d. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic √ √
sitopatologik yang sesuai
3. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila √ √
diperlukan
4. Melakukan tindakan FNAB superfisial √ √
C. Pemeriksaan Potong Beku
1. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku √ √
2. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara √ √
potong beku
3. Membuat diagnosis histopatologik sediaan potong √ √
beku
4. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila √ √
diperlukan
Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan di masing-masing unit
A. Pembuatan Sediaan Histopatologik √ √
B. Pembuatan Sediaan Sitopatologik √ √
C. Pembuatan sediaan potong beku √ √
D. Pembuatan Imunopatologik √ √
1. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan √ √
imunofluoresensi
2. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia √ √
Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi dalam
pengelolaan pasien
1. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan √ √
klinik dan hasil pemeriksaan patologi anatomic
2. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan √ √
kasus
3. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya
dibidang pemeriksaan penunjang untuk patologi bila √ √
diperlukan
KOMENTAR
(Dokter Pemohon)
KOMENTAR
Mengetahui Ketua
Ketua Komite Medik Sub Komite Kredensial
Tentang
Menimbang : a. Bahwa setiap pasien harus dilayani oleh tenaga kesehatan yang
sesuai dengan kewenangan klinis (Clinical Privilege)
berdasarkan kompetensinya, melalui proses kredensial.
b. bahwa setiap Tenaga Kesehatan yang Melakukan Pelayanan
harus mempunyai penugasan klinis (Clinical Privilege) dari
direktur rumah sakit.
c. bahwa sehubungan dengan butir ”a”, dan ”b” tersebut diatas
maka perlu diterbitkan surta Penugasan Klinis dan Rincian
Kewenangan untuk dilaksanakan oleh yang bersangkutan demi
menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Tenaga
Medis
Nama : dr. Adi Sakti Putra Tangkari, Sp.PA.,MM
Sebagai : Dokter Spesialis Patologi Anatomi
KEDUA : Surat Penugasan Klinis ini memberikan hak kepada yang
bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan profesinya dilingkungan
RSUD. Pesawaran sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinik
terlampir
KETIGA : Rincian Kewenangan klinis dapat dikurangi atau ditambah atas
rekomendasi Komite Medis cq Sub Komite Kredensial.
KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Staf Medis berlaku untuk jangka waktu 3
tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR yang bersangkutan.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari
diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
DIREKTUR
RSUD PESAWARAN
FORM 2
PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS
DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI
(termasuk gelar)
DIAJUKAN UNTUK :
Proses Rekrutmen & Kredensial
Proses Kredensial Ulang
Proses Penambahan Kewenangan Klinis
PETUNJUK :
DOKTER PEMOHON :
1. Pemohon harus memiliki “KOMPETENSI PENUH” untuk setiap kewenangan klinis yang
dimintakan.
2. “Kompetensi Penuh” artinya – Dokter Pemohon tidak memerlukan supervisi dalam
melakukan tindakan klinis.
3. Dokter Pemohon mengisi “BAGIAN I” saja – kemudian melengkapi kolom “KOMENTAR”
dan menanda-tanganinya pada akhir “BAGIAN I”.
4. Tandai dengan TICK (V) pada kolom yang bertanda “DIMINTAKAN”, dan tandai dengan
CROSS (X) apabila tidak dimintakan.
5. Setiap “Kewenangan Klinis” yang diminta harus dibuktikan dengan bukti-bukti seperti yang
tercantum dalam masing2 kewenangan klinis dibawah ini (bila perlu “Fotokopi Sertifikat
Kompetensi” yang telah dilegalisir).
KETUA KSM :
1. Ketua KSM memberikan rekomendasi atas “Kewenangan Klinis” yang dimintakan oleh
Dokter Pemohon, dengan memberikan tanda TICK (V) apabila DISETUJUI dan tanda
CROSS (X) apabila TIDAK DISETUJUI.
2. Memberikan komentar dan menanda-tangani pada bagian akhir dari “BAGIAN II”
BIDANG MEDIS
Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku maupun
sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa.
A. Pemeriksaan Histopatologi
1. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan memilih √ √
sampel yang representative
2. Menilai mutu sediaan histopatologi √ √
3. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik yang
ada sesuai dengan arah diagnosis dari semua jenis √ √
organ dan kelainan
4. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan atau
imunopatologi yang dibutuhkan untuk penunjang √ √
diagnosis serta memahami hasilnya
5. Memahami kepentingan masing-masing jnis pulasan √ √
histokimia, imunohistokimia
6. Menetapkan permintaan jenis pulasan histokimia √ √
atau imunohistokimia yang dibutuhkan
7. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan histokimia √ √
atau imunohistokimia rutin yang diminta
8. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila √ √
diperlukan
9. Menetapkan pemeriksaan yang diharapkan dapat
menambah data yang diperlukan baik pemeriksaan √ √
khusus di bidang patologi maupun
B. Pemeriksaan Sitopatologik
1. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan √ √
indicator diferensiasi fungsional
2. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ
yang sering ditemui, jenis kasus yang umum dan √ √
tingkat kesulitan rendah-menengah
3. Memahami perubahan yang terjadi pada gambaran √ √
sel akibat penyakit
4. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam √ √
pemastian diagnosis sitopatologik
5. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk √ √
penanganan pasien
6. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic √ √
sitopatologik yang sesuai
7. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila √ √
diperlukan
8. Melakukan tindakan FNAB superfisial √ √
C. Pemeriksaan Potong Beku
1. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku √ √
2. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara √ √
potong beku
3. Membuat diagnosis histopatologik sediaan potong √ √
beku
4. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila √ √
diperlukan
Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan di masing-masing unit
A. Pembuatan Sediaan Histopatologik √ √
B. Pembuatan Sediaan Sitopatologik √ √
C. Pembuatan sediaan potong beku √ √
D. Pembuatan Imunopatologik √ √
E. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan √ √
imunofluoresensi
F. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia √ √
Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi dalam
pengelolaan pasien
A. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan √ √
klinik dan hasil pemeriksaan patologi anatomic
B. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan √ √
kasus
C. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya
dibidang pemeriksaan penunjang untuk patologi √ √
bila diperlukan
KOMENTAR
(Dokter Pemohon)
KOMENTAR
DIREKTUR
RSUD PESAWARAN
Berdasarkan Panduan Proses Evaluasi Kinerja Staf Medis Rumah Sakit Umum Daerah
Pesawaran tentang Penilaian mutu pelayanan kesehatan Staf Medis RSUD Pesawaran, maka
dengan ini mohon dilakukan Rekredensial dan Evaluasi Kinerja kepada Staf Medis RSUD
Pesawaran.
Demikian memo internal ini kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Komite Medik,
Dalam rangka meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran, maka
dengan ini mengundang Bapak/Ibu pada :
Mengingat pentingnya acara tersebut kami sangat mengharap hadir tepat waktu.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Sub Komite Kredensial
MEMO INTERNAL
Berdasarkan hasil tersebut, bersama ini kami lampirkan rekomendasi Rincian Kewenangan
Klinis dan EPPB (Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan).
Demikian memo internal ini kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan. Ata.s perhatiannya
kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
Ketua Sub Komite Kredensial
Kepada
Yth. Direktur RSUD Pesawaran
di
Gedong Tataan.
Dengan hormat,
Menyampaikan bahwa telah dilakukan Rekredensial staf medis pada hari Selasa tanggal 4
Oktober 2022 kepada Staf Medis RSUD Pesawaran, maka dengan ini Komite Medik
merekomendasikan untuk diberikan Surat Penugasan Klinis kepada :
Nama : dr. Adi Sakti Putra Tangkari, Sp.PA.,MM
Jabatan : Dokter Spesialis Patologi Anatomi
Dengan kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam Rincian Kewenangan Klinis yang
terdapat dalam lampiran surat ini
Hormat kami,
Rekomendasi Rincian Kewenangan klinis untuk dokter dalam menjalankan prosedur tindakan
medis di RSUD Pesawaran diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati
semua disiplin dan etika kedokteran serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan
masyarakat.
FORM 2
PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS
DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI
DIAJUKAN UNTUK :
Proses Rekrutmen & Kredensial
Proses Kredensial Ulang
Proses Penambahan Kewenangan Klinis
PETUNJUK :
DOKTER PEMOHON :
6. Pemohon harus memiliki “KOMPETENSI PENUH” untuk setiap kewenangan klinis yang
dimintakan.
7. “Kompetensi Penuh” artinya – Dokter Pemohon tidak memerlukan supervisi dalam
melakukan tindakan klinis.
8. Dokter Pemohon mengisi “BAGIAN I” saja – kemudian melengkapi kolom “KOMENTAR”
dan menanda-tanganinya pada akhir “BAGIAN I”.
9. Tandai dengan TICK (V) pada kolom yang bertanda “DIMINTAKAN”, dan tandai dengan
CROSS (X) apabila tidak dimintakan.
10. Setiap “Kewenangan Klinis” yang diminta harus dibuktikan dengan bukti-bukti seperti yang
tercantum dalam masing2 kewenangan klinis dibawah ini (bila perlu “Fotokopi Sertifikat
Kompetensi” yang telah dilegalisir).
KETUA KSM :
3. Ketua KSM memberikan rekomendasi atas “Kewenangan Klinis” yang dimintakan oleh
Dokter Pemohon, dengan memberikan tanda TICK (V) apabila DISETUJUI dan tanda
CROSS (X) apabila TIDAK DISETUJUI.
4. Memberikan komentar dan menanda-tangani pada bagian akhir dari “BAGIAN II”
BIDANG MEDIS
Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku maupun
sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa.
D. Pemeriksaan Histopatologi
6. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan memilih √ √
sampel yang representative
7. Menilai mutu sediaan histopatologi √ √
8. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik yang
ada sesuai dengan arah diagnosis dari semua jenis √ √
organ dan kelainan
9. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan atau
imunopatologi yang dibutuhkan untuk penunjang √ √
diagnosis serta memahami hasilnya
d. Memahami kepentingan masing-masing jnis √ √
pulasan histokimia, imunohistokimia
e. Menetapkan permintaan jenis pulasan
histokimia atau imunohistokimia yang √ √
dibutuhkan
f. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan
histokimia atau imunohistokimia rutin yang √ √
diminta
10. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim √ √
bila diperlukan
b. Menetapkan pemeriksaan yang diharapkan dapat √ √
menambah data yang diperlukan baik
pemeriksaan khusus di bidang patologi maupun
E. Pemeriksaan Sitopatologik
5. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan √ √
indicator diferensiasi fungsional
6. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ
yang sering ditemui, jenis kasus yang umum dan √ √
tingkat kesulitan rendah-menengah
e. Memahami perubahan yang terjadi pada √ √
gambaran sel akibat penyakit
f. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam √ √
pemastian diagnosis sitopatologik
g. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk √ √
penanganan pasien
h. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic √ √
sitopatologik yang sesuai
7. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila √ √
diperlukan
8. Melakukan tindakan FNAB superfisial √ √
F. Pemeriksaan Potong Beku
5. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku √ √
6. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara √ √
potong beku
7. Membuat diagnosis histopatologik sediaan potong √ √
beku
8. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila √ √
diperlukan
Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan di masing-masing unit
E. Pembuatan Sediaan Histopatologik √ √
F. Pembuatan Sediaan Sitopatologik √ √
G. Pembuatan sediaan potong beku √ √
H. Pembuatan Imunopatologik √ √
3. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan √ √
imunofluoresensi
4. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia √ √
Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi dalam
pengelolaan pasien
4. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan √ √
klinik dan hasil pemeriksaan patologi anatomic
5. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan √ √
kasus
6. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya √ √
dibidang pemeriksaan penunjang untuk patologi bila
diperlukan
KOMENTAR
(Dokter Pemohon)
KOMENTAR
Mengetahui Ketua
Ketua Komite Medik Sub Komite Kredensial
Tentang
Menimbang : a. Bahwa setiap pasien harus dilayani oleh tenaga kesehatan yang
sesuai dengan kewenangan klinis (Clinical Privilege)
berdasarkan kompetensinya, melalui proses kredensial.
b. bahwa setiap Tenaga Kesehatan yang Melakukan Pelayanan
harus mempunyai penugasan klinis (Clinical Privilege) dari
direktur rumah sakit.
c. bahwa sehubungan dengan butir ”a”, dan ”b” tersebut diatas
maka perlu diterbitkan surta Penugasan Klinis dan Rincian
Kewenangan untuk dilaksanakan oleh yang bersangkutan demi
menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Tenaga
Medis
Nama : dr. Adi Sakti Putra Tangkari, Sp.PA.,MM
Sebagai : Dokter Spesialis Patologi Anatomi
KEDUA : Surat Penugasan Klinis ini memberikan hak kepada yang
bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan profesinya dilingkungan
RSUD. Pesawaran sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinik
terlampir
KETIGA : Rincian Kewenangan klinis dapat dikurangi atau ditambah atas
rekomendasi Komite Medis cq Sub Komite Kredensial.
KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Staf Medis berlaku untuk jangka waktu 3
tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR yang bersangkutan.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari
diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
FORM 2
PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS
DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI
DIAJUKAN UNTUK :
Proses Rekrutmen & Kredensial
Proses Kredensial Ulang
Proses Penambahan Kewenangan Klinis
PETUNJUK :
DOKTER PEMOHON :
11. Pemohon harus memiliki “KOMPETENSI PENUH” untuk setiap kewenangan klinis yang
dimintakan.
12. “Kompetensi Penuh” artinya – Dokter Pemohon tidak memerlukan supervisi dalam
melakukan tindakan klinis.
13. Dokter Pemohon mengisi “BAGIAN I” saja – kemudian melengkapi kolom “KOMENTAR”
dan menanda-tanganinya pada akhir “BAGIAN I”.
14. Tandai dengan TICK (V) pada kolom yang bertanda “DIMINTAKAN”, dan tandai dengan
CROSS (X) apabila tidak dimintakan.
15. Setiap “Kewenangan Klinis” yang diminta harus dibuktikan dengan bukti-bukti seperti yang
tercantum dalam masing2 kewenangan klinis dibawah ini (bila perlu “Fotokopi Sertifikat
Kompetensi” yang telah dilegalisir).
KETUA KSM :
5. Ketua KSM memberikan rekomendasi atas “Kewenangan Klinis” yang dimintakan oleh
Dokter Pemohon, dengan memberikan tanda TICK (V) apabila DISETUJUI dan tanda
CROSS (X) apabila TIDAK DISETUJUI.
6. Memberikan komentar dan menanda-tangani pada bagian akhir dari “BAGIAN II”
BIDANG MEDIS
Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku maupun
sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa.
G. Pemeriksaan Histopatologi
11. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan √ √
memilih sampel yang representative
12. Menilai mutu sediaan histopatologi √ √
13. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik
yang ada sesuai dengan arah diagnosis dari semua √ √
jenis organ dan kelainan
14. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan
atau imunopatologi yang dibutuhkan untuk √ √
penunjang diagnosis serta memahami hasilnya
g. Memahami kepentingan masing-masing jnis √ √
pulasan histokimia, imunohistokimia
h. Menetapkan permintaan jenis pulasan
histokimia atau imunohistokimia yang √ √
dibutuhkan
i. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan
histokimia atau imunohistokimia rutin yang √ √
diminta
15. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim √ √
bila diperlukan
c. Menetapkan pemeriksaan yang diharapkan dapat
menambah data yang diperlukan baik √ √
pemeriksaan khusus di bidang patologi maupun
H. Pemeriksaan Sitopatologik
9. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan √ √
indicator diferensiasi fungsional
10. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ
yang sering ditemui, jenis kasus yang umum dan √ √
tingkat kesulitan rendah-menengah
i. Memahami perubahan yang terjadi pada √ √
gambaran sel akibat penyakit
j. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam √ √
pemastian diagnosis sitopatologik
k. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk √ √
penanganan pasien
l. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic √ √
sitopatologik yang sesuai
11. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim √ √
bila diperlukan
12. Melakukan tindakan FNAB superfisial √ √
I. Pemeriksaan Potong Beku
9. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku √ √
10. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara √ √
potong beku
11. Membuat diagnosis histopatologik sediaan √ √
potong beku
12. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila √ √
diperlukan
Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan di masing-masing unit
I. Pembuatan Sediaan Histopatologik √ √
J. Pembuatan Sediaan Sitopatologik √ √
K. Pembuatan sediaan potong beku √ √
L. Pembuatan Imunopatologik √ √
5. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan √ √
imunofluoresensi
6. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia √ √
Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi dalam
pengelolaan pasien
7. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan √ √
klinik dan hasil pemeriksaan patologi anatomic
8. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan √ √
kasus
9. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya
dibidang pemeriksaan penunjang untuk patologi bila √ √
diperlukan
KOMENTAR
(Dokter Pemohon)
KOMENTAR
A. ASUHAN PASIEN
1. Penulisan resep sesuai 90%-100% 100% = Baik Baik
formularioum 90% s.d <100% = Cukup
<90% = Kurang
2. Pemberian AB>1 1 (satu) kali 0-1 kali/bulan = Baik Baik
(dengan klarifikasi) 1-<5 kali/bulan = Cukup
≥5 kali/bulan = Kurang
3. Pemberian 1 (satu) kali 0-1 kali/bulan = Baik Baik
Polifarmasi (dengan 1-<5 kali/bulan = Cukup
klarifikasi) ≥5 kali/bulan = Kurang
4. Kehadiran DPJP untuk 100% 100% = Baik Baik
visite pasien 90% s.d <100% = Cukup
<90% = Kurang
B. PENGETAHUAN MEDIS/KLINIK (MEDICAL/CLINICAL KNOWLEDGE)
1. Dokter mengikuti ≥ 20 ≥ 20 jam /tahun = Baik Baik
diklat minimal 20 jam jam/tahun 10 - < 20 jam /tahun =
per tahun* Cukup
< 10 jam/tahun = Kurang
C. PEMBELAJARAN DAN PENINGKATAN BERBASIS PRAKTIK (PRACTICE BASE LEARNING
IMPROVEMENT)
1. Tulisan resep terbaca 100% 100% = Baik Baik
jelas 90% s.d <100% = Cukup
<90% = Kurang
2. Penggunaan singkatan 100% 100% = Baik Baik
yang tepat pada 90% s.d <100% = Cukup
penulisan diagnosis <90% = Kurang
dan terapi
3. Kesalahan penulisan 0% 0-1 kali/bulan = Baik Baik
resep 1-<5 kali/bulan = Cukup
≥5 kali/bulan = Kurang
D. KETERAMPILAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA/INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI
1. Mendapat keluhan 1 (satu) kali 0-1 kali/bulan = Baik Baik
dari pasien atau 1-<5 kali/bulan = Cukup
keluarga pasien ≥5 kali/bulan = Kurang
terkait komunikasi
dokter
2. Mendapatkan keluhan 1 (satu) kali 0-1 kali/bulan = Baik Baik
dari teman 1-<5 kali/bulan = Cukup
sejawat/perawat/ staf ≥5 kali/bulan = Kurang
terkait komunikasi
dokter ybs
E. PROFESIONALIME
1. Kesesuaian antara 100% 100% = Baik Baik
praktik dengan 90% s.d <100% = Cukup
Panduan Praktik <90% = Kurang
Klinik/Clinical
Pathway/Protokol
yang telah ditetapkan
rumah sakit
F. PRAKTEK BERBASIS SISTEM
1. Penulisan di rekam 100% 100% = Baik Baik
medis pasien dengan 90% s.d <100% = Cukup
memperhatikan <90% = Kurang
urutan SOAP
Keterangan : tanda * berarti penilaian dilakukan 1x setahun pada bulan Januari tahun berikutnya
No Parameter SK K B SB
0 1 2 3
B PENGETAHUAN MEDIS/KLINIS DAN PENERAPAN EBM
(MEDICAL/ CLINICAL KNOWLEDGE)
1 Kemampuan menegakkan diagnosis
2 Kemampuan formulasi tata laksana pasien
3 Pemilihan pelayanan penunjang diagnosis
4 Penerapan EBM dalam asuhan pasien
5 Kemampuan terhadap aspek psiko social dan penyakit
No Parameter SK K B SB
0 1 2 3
No Parameter SK K B SB
0 1 2 3
E PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
No Parameter SK K B SB
0 1 2 3
No Parameter SK K B SB Total
Keterangan :
SK : Sangat Kurang 26 - 51
K : Kurang 52 - 77
B : Baik 78 – 85
(dr. Wien Wiratmoko, (dr. Putu Ristyaning Ayu, (dr. Tangkahan Hutagaol,
Sp.PA) Sp.PK(K)) Sp.PK)