Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Seni Rupa dan Pameran Seni Rupa”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 (XII IPA 3)

1. ARDITHA NOVERANTI
2. CHELSIA PUTRI RAMADHANI
3. ILHAM ARVIAN
4. WIDYA AYU PITALOKA

GURU PEMBIMBING : BAITI TIARA SELA, S.Pd

SMAN 1 GEDONG TATAAN


PESAWARAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

BAB 1...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
Latar Belakang.........................................................................................................................................3
Rumusan Masalah...................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
2.1Seni Rupa............................................................................................................................................4
1.Pengertian Seni Rupa........................................................................................................................4
2.Fungsi Karya Seni Rupa.....................................................................................................................4
3.Aliran-aliran dan Tokoh Karya Seni Rupa..........................................................................................5
4.Nilai Estetis Seni Rupa.......................................................................................................................7
5.Jenis-jenis seni rupa………………………………………………………………………………7

2.2 Pameran Karya Seni...........................................................................................................................8


1.Pengertian Pameran.........................................................................................................................9
2.Jenis Pameran...................................................................................................................................9
3.Tujuan dan Fungsi Pameran............................................................................................................10
4. Manfaat Pameran..........................................................................................................................11
5.Unsur-unsur Pameran.....................................................................................................................11
6.Perencanaan Pameran…………………………………………………………………………12

Karya Seni Rupa.........................................................................................................................................13


BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas
unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur- unsur rupa tersebut
tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-
unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa
tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat
sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau
sedikitnya unsur- unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain
kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga
dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan
lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art)
dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang
tergolong dalam seni murni, yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni
Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
praktis.
Beberapa pelaku seni (seniman) memiliki kepuasan tersendiri jika telah berhasil membuat sebuah karya
seni walaupun karya seni itu tidak diketahui oleh orang banyak. Namun tidak sedikit juga para seniman
yang lebih merasa puas jika karya seninya dapat dikenal oleh banyak orang. Pada zaman sekarang ini,
seniman yang ingin memperkenalkan karya seninya pada khalayak ramai biasanya mengadakan sebuah
pameran, baik pameran tunggal maupun pameran bersama.
Jauh sebelum terciptanya tradisi berpameran, seorang seniman akan. berkunjung ke rumah-rumah
audiensnya untuk menghantarkan pesan dalam bentuk karya seni rupa. Namun, kini para seniman dapat
memperlihatkan atau mempertontonkan karya seninya pada audiensnya dengan lebih mudah melalui
pameran karya seni.
Kreasi dan apresiasi seni dari kalangan siswa hendaknya harus kita tingkatan guna menciptakan generasi
muda yang mandiri, kreatif, dan inovatif dalam suatu kegiatan seni yang nyata dalam lingkungan sekolah.
Sebuah pameran dan pergelaran dapat menjadi kegiatan alternatif yang di wujudkan dalam usaha
membangkitkan motivasi siswa dalam apresiasi seni.

Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari seni rupa?
2. Apa saja fungsi dan manfaat seni rupa yang dapat diketahui?
3. Aliran apa saja yang terdapat pada seni rupa?
4. Apa penjelasan nilai estetis yang terdapat pada seni rupa?
5. Apakah pengertian dari pameran?
6. Apa saja jeni-jenis dari pameran?
7. Apakah tujuan dari suatu pameran?
8. Apa saja manfaat dari pameran?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1Seni Rupa
1.Pengertian Seni Rupa

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas
unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur- unsur rupa tersebut
tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan
unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur
rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi
dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau
sedikitnya unsur- unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain
kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

2.Fungsi Karya Seni Rupa

a. Berikut beberapa fungsi seni rupa :

 Untuk memuaskan batin seniman , atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin
tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau
tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang, yang terpenting dia puas.
 Untuk memuaskan batin orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian
yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampaikan, yang menjadi prioritas
adalah kepuasan orang lain.
 Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam
kebutuhan sehari-hari atau praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa
dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
 Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh. Agama memiliki kebudayaan dari zaman
dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan
berubah pula.
 Untuk mengenang sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa
tertentu yang pernah terjadi pada waktu kurun waktu terdahulu.

b. fungsi seni rupa berdasarkan cakupannya

 Fungsi indivudu atau bisa disebut fungsi pribadi hanya memehuni kebutuhan emosional
dirinya saja
 Memenuhi kebutuhan fisik, seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karya seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu
kenyamanan, keindahan, dan keamanan.
 Fungsi social rekeasi atau sebagai hiburan yang dapat dirasakan secara langsung.
 Fungsi komunikasi karya seni rupa semakin efektif merasui dalam nilai-nilai budaya.
3.Aliran-aliran dan Tokoh Karya Seni Rupa

1. Aliran Primitivisme

Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan,
spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan. Pembuat seni rupa
primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan. latihan formal dalam
pembuatannya.

Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara pengungkapannya tampak adanya
spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari
realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan
kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya,
dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya- karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan
emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung
simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil
pemikirannya yang naif (bisa juga primordial). Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan
prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan
binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat
digolongkan ke dalam karya yang primitive.

2.Aliran Naturalisme

Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukisk persis dengan keadaan alam. Ciri aliran
seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita.
Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar
dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini
antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan
Frans Hall.

3.Aliran Realisme

Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri
aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut.
Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove
Corbert, dan Honore Daumier.

4.Seni Pop Art

Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini
mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan
yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh
yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys,
dan Cristo.
5.Seni Optik

Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal. Dalam seni lukis seni
optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan
pemahaman dan penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya
dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan
sebuah impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.

Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk. geometrik Pemilihan
garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk mendapat kesan yang maksimumTokoh
seni optik adalah M.C Escher, Ia adalah seniman grafik dari belanda. Pada tahun 1930 dia membuat
karya seni Litografi yang dia buat di Italia Karya Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara
ruang dan prespektif yang sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu
berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung
yang tepat dan sempurna.

6.Seni Konseptual

Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep. Konsep atau
konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran, gagasan atau ide. Dengan
demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada perupaan
karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari California, Edward Keinholz dan
Henry Flint pada awal tahun 1960, yang merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis,
So Le Witt.

Seni Konseptual mencaplok (annexation) hampir semua potensi beragam seni maupun non seni.
Mereka menemukan nuansa (spectrum) baru dalam seni rupa sebagai pengganti lukisan atau patung.
Bahasa, surat kabar, majalah, advertising, pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem, video,
anggota badan, penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium maupun objek seninya.

7.Aliran Seni Kontenporer

Post modern (Konteporer) adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang
sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek
yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan
mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim
Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.

8.Aliran Seni Postmodern

Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah masa modern, pun
dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia dengan pemikiran yang boleh jadi
melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh modernisme itu sendiri. Post modernisme menjanjikan
sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan gejala pemikiran manusia akan perkembangan
dunia yang semakin cair dan luwes. Meskipun banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-
pakem yang dipegang oleh modernis, post modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis
mengaku hanya mengkritisi dan mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme. Tokoh yang
terkenal adalah Friedrich Wilhem Nietzsche (1844-1900), dan Jacques Derrida (Paris, 1930-2004).
4.Nilai Estetis Seni Rupa

Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat.dan Estetika adalah
ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah jadi Nilai Estetik sendiri
mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun
akan menilai seberapa indah objek tersebut. Nilai Estetik sangat dibutuhkan agar para seniman
dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penikmat
dan juga bisa digunakan untuk layak atau tidaknya suatu seni untuk di pertontonkan ke
masyarakat.
Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah
karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur
rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya.
Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai
estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk
kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan
sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis yang bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur- unsur fisik
yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang
melihatnya. Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang dapat menemukan
nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang tersebut merasa tertarik
pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan
ingin memilikinya, walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada karya tersebut. Perbedaan
inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

5.Jenis-jenis Seni Rupa


1.Seni Lukis
Seni lukis merupakan karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau
perasaan si pencipta. Lukisan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan melukiskan cat ke atas
media kanvas atau kertas.
2. Seni Patung
Patung adalah seni rupa tiga dimensi yang menciptakan bentuk fisik dari berbagai bahan seperti
kayu, batu, logam, atau tanah liat.
3. Fotografi
Fotografi adalah seni menciptakan gambar menggunakan kamera untuk merekam momen atau
subjek tertentu.
4. Seni Kriya (Craft)
Karya seni ini mengutamakan kegunaan dan keindahan. Seni kriya termasuk karya yang di
perjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat sehari-hari baik untuk alat rumah tangga
maupun untuk hiasan.
5. Seni Grafis
Seni grafis menciptakan gambar atau ilustrasi dengan menggunakan media seperti pensil, tinta,
atau komputer.
6. Seni Instalasi
Seni instalasi melibatkan penggunaan elemen-unsur fisik dalam ruang tertentu untuk
menciptakan pengalaman estetik.
7. Seni Digital
Seni digital mencakup karya seni yang dibuat dengan menggunakan perangkat lunak komputer
dan teknologi dinital.
2.2 Pameran Karya Seni
1.Pengertian Pameran
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat
diapresiasi oleh maysarakat luas. Pameran dalam. pembelajaran seni budaya, baik dilakukan di sekolah
maupun di luar sekolah. Di sekolah dapat dipamerkan beragam hasil karya siswa, sedangkan pameran
di luar sekolah dalam arti pameran umum memamerkan karya seni rupa para seniman atau pekerja
seni.

Pengertian pameran seni rupa Pameran karya Seni Rupa atau pameran seni rupa adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh seniman baik itu secara perorangan atau kelompok untuk menyampaikan suatu
ide dan gagasan kepada masyarakat luas melalui karya seni rupa. Pameran adalah suatu kegiatan yang
menyajikan karya seni rupa untuk dilihat, dinilai, dan sebagainya sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas. Kegiatan pameran juga dapat dikatakan sebagai promosi atau usaha jasa pertemuan,
yang mempertemukan antara penjual dan pembeli.

Pengertian pameran menurut para ahli Menurut Myers, B pada tahun 1985, dalam bukunya yaitu How
To Look At Art, pameran adalah sebagai suatu aktivitas yang melibatkan satu ruang, biasanya galeri
atau dewan dan memamerkan hasi karya seni seperti lukisan, catan, cetakan, arca, ukiran, gambar foto
dan karya yang siap.

2.Jenis Pameran

Berdasarkan waktu penyelenggaraan pameran dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Pameran Periodik, merupakan pameran yang diselenggarakan secara berkala dan hanya pada
waktu-waktu tertentu, seperti setahun sekali.
2. Pameran Insidental atau pameran keliling, merupakan pameran yang diselenggarakan jika
diperlukan dan pelaksanaannya dapat dilakukan kapan saja.
3. Pameran Permanen atau pameran tetap, merupakan pameran yang diselenggarakan pada
tempat yang tetap atau tidak berubah dan dilaksanakan hamper tiap waktu. Contoh pameran
tetap adalah museum.

Berdasarkan pada jumlah seniman atau karya seninya dibedakan menjadi 2,yaitu:

1. Pameran Perorangan atau pameran tunggal, pengertian pameran tunggal yaitu pameran yang
hanya diselenggarakan oleh satu orang atau perorangan dan hanya terdapat satu jenis kaya seni.
2. Pameran Kelompok, merupakan pameran yang diselenggarakan oleh kelompok seniman dan
terdapat banyak jenis karya seni.

Berdasarkan ragam jenis karya dibedakan menjadi 2,yaitu:

1. Pameran Heterogen, yaitu karya seni yang menampilkan berbagai macam jenis karya seni.
2. Homogen, yaitu karya seni yang hanya menampilkan satu macam jenis karya seni.

Berdasarkan jenis pameran lainnya ,yaitu:


1. Pameran restospeksi, merupakan pameran yang menampilkan perjalanan karir seorang seniman
tersebut biasanya diadakan oleh perorangan.
2. Pameran Desain, merupakan pameran khusus menampilkan produk kerajinan tangan, seperti
kriya, furnitur, dan produk elektronik.

3.Tujuan dan Fungsi Pameran

Tujuan pameran :

1. Tujuan sosial artinya kegiatan pameran seni rupa diselenggarakan untuk kepentingan social
biasanya diadakan dalam baik skala besar maupun skala terbatas.
2. Tujuan komersial artinya pameran dijadikan kegiatan untuk menghasilkan suatu keuntungan
terutama bagi seniman dan penyelenggara pameran.
3. Tujuan kemanusiaan artinya kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan
nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni yang dimiliki oleh masyarakat. Maka dana hasil
penjuaan karya seni disumbangkan kepada kegiatan social kemanusiaan.
4. Tujuan konteks pembelajaran atau pendidikan, untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari
pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas karya selanjutnya.

Fungsi Pameran :

1. Fungsi apresiasi yaitu suatu kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni yang dibuat oleh
seniman. Diharapkan dapat menimbulkan rasa menghargai terhadap karya seni melalui kegiatan
pameran.
2. Fungsi edukasi, yaitu biasanya pameran sebagai edukasi diselenggarakan di sekolah atau museum
agar dapat memberikan nilai-nilai pengajaran terhadap siswa atau guru.
3. Fungsi rekreasi, yaitu kegiatan pameran dapat dikatakan sebagai sara hiburan atau rekreasi karena
memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan.
4. Fungsi prestasi, yaitu kegiatan pameran di sekolah atau dimuseum atau tempat lainnya dapat
diketahui orang-orang yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa diketahui dari bentuk-bentuk
karya seni yang ditampilkan.

Fungsi pameran juga dapat pula dijelaskan sebagai berikut :

1. Fungsi Apresiasi

Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi juga dapat diartikan
sebagai tindakan menilai, menghargai, emmahami dan menikmati karya seni rupa untuk
selanjutnya menimbulkan rangsang positif untuk berkreasi secara aktif.

2. Fungsi Edukasi

Pameran seni rupa dapat mendidik manusia akan kesadaran nilai keindahan dan nilai seni budaya,
melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, karsa, dan akhirnya menimbulkan dorongan untuk
berkreasi secara aktif.

3. Fungsi Rekreasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan spiritual manusia dari
aspek hiburan.

4. Fungsi Prestasi

Pameran seni rupa bisa dijadikan sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang telah di capai
oleh seseorang dari sejauh masa proses kreatif seseorang (seniman) dalam bidang seni.

4. Manfaat Pameran

1. Menumbuhkan kemampuan seseorang dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain.
2. Menambah wawasan tentang karya seni.
3. Melatih kerja sama dengan orang lain.
4. Memperbanyak pengalaman sosial.
5. Membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.
6. Sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas

Pameran yang diselenggarakan di sekolah memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya orang lain.
2. Meningkatkan kemampuan berkarya siswa karena siswa akan bersaing secara sehat dan
terarah, sehingga akan mendorong siswa membuat karya terbaiknya.
3. Menambah wawasan dan kemampuan siswa dalam melakukan penilaian (evaluasi) secara
lebih objektif. Hal ini khususnya bagi guru, orang tua dan masyarakat terhadap pencapaian
siswa dalam bidang seni rupa

Berkaitan dengan organisasi penyelenggaranya, penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat


sebagai berikut:

1. Sebagai sarana apresiasi dan hiburan bagi para pengunjung.


2. Melatih kerja sama karena pameran merupakan kerja sama kelompok yang melibatkan banyak
orang.
3. mempertebal pengalaman sosial dengan hidup bermasyarakat.
4. Melatih kemandirian dan bertanggungjawab serta melatih untuk membuat suatu perencanaan
kerja dan melaksanakan yang telah direncanakan.
5. Membangkitkan motivasi jika pameran dapat diapresiasi dengan baik oleh pengunjung.

5.Unsur-unsur Pameran

1. Karya seni rupa, merupakan unsur pertama yang harus ada, jika tidak ada terus kita
membuat pameran untuk apa. Karya seni rupa tersebut dapat berupa karya seni rupa 2
dimensi atau 3 dimensi.
2. Ruang dan Tempat Pameran, diperlukan untuk tempat karya seni rupa tersebut dipajang
dan sebaiknya disesuaikan dengan karya seni yang ditampilkan.
3. Kepanitiaan atau Penyelenggara Pameran, merupakan orang yang mengatur dan
bertanggungjawab dari pertama sampai berakhirnya pelaksanaan kegiatan tersebut.
4. Pengunjung Pameran yaitu masyarakat yang mengapresiasi dan berkunjung karya-karya
yang dipamerkan serta melakukan pengamatan dan menilai hasil karya seni tersebut.
5. Peralatan Pameran, berupa meja, pencahaayaan, panel, partisipasi dan sebagainya.

Contoh Pameran

1. Pameran 'Seni Berubah. Dunia Berubah di Museum MACAN


2. Pameran 'Senandung Ibu Pertiwi, Koleksi Istana Kepresidenan Indonesia
3. Jakarta Biennale 2017
4. Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 2017
5. Art Jog 10: 'Changing Perspective
6. Bandung Contemporary Art Awards
7. Pameran Seni Rupa Nusantara 'Rest Area Perupa Membaca Indonesia
8. Biennale Jogja 2017
9. Pameran Goro-goro Bhinneka Keramik Butet Kartaredjasa

6.Perencanaan Pameran

1.Menentukan Tujuan Pameran

Langkah awal perencanaan pameran seni rupa adalah menentukan tujuan dari pameran tersebut.
Dengan mengetahui tujuan utama dari kegiatan pameran, dapat memudahkan seseorang dalam
membuat rumusan.Oleh sebab itu, pembuat pameran seni rupa harus menyesuaikan kebutuhan dan
tujuan dari pameran yang akan dilaksanakannya.

2.Menentukan Tema

Dalam membuat pameran seni, seseorang juga harus menetapkan tema beserta konsepnya. Ini
bertujuan untuk memperjelas misi, mencapai tujuan, beserta target yang harus dipenuhi ketika pameran
dilaksanakan.

3.Membuat Susunan Kepanitiaan

Sebelum menyelenggarakan pameran, seseorang akan membuat susunan kepanitiaan nya terlebih
dahulu. Tujuannya untuk membantu jalannya pameran seni rupa.Susunan kepanitiaan yang dibutuhkan
saat kegiatan pameran meliputi ketua panita, sekretaris, bendahara, divisi kegiatan, divisi publikasi,
divisi humas, dan lain sebagainya.

4.Menentukan Waktu dan Lokasi Pameran


Tahapan selanjutnya yang harus ditentukan adalah waktu dan lokasi penyelenggaraan pameran.
Tahapan menentukan lokasi membantu seseorang untuk menentukan konsep dan tema dari pameran
yang akan diselenggarakan.Begitu pula dengan waktu diselenggarakannya pameran yang harus
disesuaikan dengan momen-momen tertentu. Tujuannya agar pelaksanaan pameran tidak menggangu
aktivitas pelajar maupun para pekerja.

5.Mempersiapkan Sarana dan Prasarana

Keberhasilan pameran seni bergantung pada sarana dan prasarananya. Jika tidak ada ada sarana dan
prasarana, pameran tidak bisa terlaksana dengan baik.

6.Penyusunan Agenda Kegiatan

Menyusun agenda kegiatan berguna untuk memberikan kejelasan mengenai pelaksanaan pameran
kepada semua pihak. Tidak hanya itu saja, agenda juga bisa memaksimalkan waktu pelaksanaan untuk
mencapai tujuan dari pameran.

7.Penyusunan Proposal Pameran

Pada dasarnya proposal kegiatan dibutuhkan untuk mengajukan izin serta sponsorship kepada pihak
luar. Maka dari itu, penyusun proposal kegiatan harus runtut, mendetail, dan sistematis.
2.3Karya Seni Rupa

1.Mona Lisa

Mona Lisa adalah lukisan yang paling terkenal, paling banyak dikunjungi, paling banyak diulas,
dan paling banyak diparodikan di dunia. Lukisan ini dibuat oleh Leonardo da Vinci pada tahun
1503. Ekspresi wanita yang ada di dalam lukisan tersebut sangatlah misterius terutama
senyumannya. Saat ini Mona Lisa dipajang di museum Louvre, Paris, Perancis sejak 1797.

2.Starry Night

Starry Night dilukis oleh seorang pelukis Belanda Vincent van Gogh pada bulan Juni 1889.
Lukisan ini adalah salah satu bagian sejarah budaya Barat yang terkenal. Uniknya lukisan ini
bersama beberapa lukisan terkenal buatannya dibuat saat dia tinggal di rumah sakit jiwa.
Lukisan itu dibuat pada siang hari dan menggambarkan pemandangan yang dia lihat dari luar
jendela kamar tidurnya yang menghadap ke timur.

3. Luncheon of the Boating Party

Luncheon of the Boating Party dilukis oleh seorang pelukis impresionis Perancis Pierre- Auguste
Renoir antara tahun 1880 sampai 1881. Lukisan itu pernah dipamerkan dalam Pameran Lukisan
Impresionis Ketujuh pada tahun 1882 dan dikatakan sebagai lukisan terbaik oleh tiga orang
kritikus. Lukisan ini memperlihatkan kekayaan bentuk, figur, dan lansekap. Lukisan ini
menggambarkan sekelompok teman Renoir yang sedang bersantai di sebuah balkon tepi
sungai. Luncheon of the Boating Party kini berada di The Phillips Collection di Washington, D.C.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpula

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengetahui bahwa, Seni Rupa adalah sebuah
konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang,
bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan
karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni
murni (fine art) dan seni pakai /terapan (applied art).

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah
pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas,
papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh
maysarakat luas. Pameran dalam pembelajaran seni budaya, baik dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Di
sekolah dapat dipamerkan beragam hasil karya siswa, sedangkan pameran di luar sekolah dalam arti pameran
umum memamerkan karya seni rupa para seniman atau pekerja seni.

Kreasi dan apresiasi seni dari kalangan siswa hendaknya harus kita tingkatan guna menciptakan generasi muda
yang mandiri, kreatif, dan inovatif dalam suatu kegiatan seni yang nyata dalam lingkungan sekolah. Sebuah
pameran dan pergelaran dapat menjadi kegiatan alternatif yang di wujudkan dalam usaha membangkitkan
motivasi siswa dalam apresiasi seni.

B. Saran

Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah inspirasi yang baru demi kemajuan karya seni
di Indonesia khusunya seni lukis. Pemerintah juga harus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan seni agar
masyarakat lebih inspiratif.

Anda mungkin juga menyukai