Oleh
Kelompok 5
32 B
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhaanahu Wata'ala, karena dengan
rahmat dan karunianya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang “Konsep Seni Rupa di SD". Sholawat serta salam senantiasa tercurah
kepada baginda nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang telah membawa kita ke
alam yang terang benderang seperti saat ini.
Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi pembelajaran. Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami butuhkan guna untuk memacu semangat kami untuk
memperbaiki makalah di kemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
I.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
I.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
II.1 Konsep Seni Rupa di SD.............................................................................................................2
II.2 Fungsi Seni Rupa........................................................................................................................2
II. 3 Unsur-unsur Seni Rupa..............................................................................................................3
II. 4 Jenis-jenis Seni Rupa................................................................................................................4
II. 5 Prinsip Seni Rupa.......................................................................................................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................6
III.1 Kesimpulan................................................................................................................................6
III.2 Saran.........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-
unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa
merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau
komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau
akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip
tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-
unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas
keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya
seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni
murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang
dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni
umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan
berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni, yaitu:
seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai
(applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.
I.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Seni Rupa Di SD.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Seni Rupa.
3. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Seni Rupa.
4. Mengetahui Jenis Karya Seni Rupa.
5. Mengetahui Prinsip Seni Rupa.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemaparan singkat tersebut, seni rupa dianggap sangat cocok untuk
diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar sehingga perlu adanya kajian mengenai
“Seni Rupa dalam Ruang Lingkup Sekolah Dasar (SD)”. Agar melalui pendidikan kesenian
dapat menumbuh kembangkan daya apresiasi seni, kreativitas, kognisi, kepekaan indrawi dan
emosi serta memelihara keseimbangan mental peserta didik.
Fungsi naratif sebuah seni berguna untuk menjelaskan atau menggambarkan atau
menggambarkan pengalaman, dokumen penting atau peristiwa sejarah, atau berkomunikasi
ide dan informasi.Contohnya saja adalah lukisan. Setiap lukisan biasanya memiliki tema
tertentu dan makna yang terkandung di dalamnya. Contohnya lukisan Liberty Leading the
People (1830) karya Eugene Delacroix yang menggambarkan revolusi perancis.
v
Fungsi artistik, dalam fungsi ini karya seni rupa lebih menekankan aspek estetika atau
keindahannya. Produk seni ini biasanya digunakan oleh para seniman sebagai media untuk
mengekspresikan emosi, perasaan, ide, atau pengetahuan yang dimilikinya.
Fungsi fungsional, di mana ia memiliki nilai guna sebagai pengaplikasikan seni dalam
benda berdaya guna ini bermaksud untuk mempercantik tampilan benda tersebut. Contohnya
saja adalah furnitur kayu seperti meja, lemari dan kursi. Benda-benda tersebut dapat kita
gunakan untuk menyimpan sesuatu. Mereka dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya
memiliki nilai guna tapi juga mampu menyenangkan pemiliknya dari segi keindahan.
Fungsi Persuasif dalam karya seni rupa sendiri lebih berguna untuk mempromosikan ide,
filosofi atau produk. Contohnya saja adalah logo, banner dan poster.
vi
II. 4 Jenis-jenis Seni Rupa
A. Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
1. Seni Rupa Murni
Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata
misalnya lukisan. Contoh seni rupa murni lainnya adalah seni grafis, seni patung, seni
instalasi, seni pertunjukan, seni keramik, seni film, koreografi, hingga seni fotografi.
2. Keselarasan
Jika kesatuan adalah standar perpaduan unsur dalam satu objek, maka keselarasan berkaitan
dengan seluruh elemen yang digunakan. Keharmonisan di dalam karya seni kamu akan diuji
pada saat melihat objek, arsiran dan pencahayaan, apakah sudah seimbang atau tidak.
Gambar yang tidak selaras akan membuat audiens merasa tidak nyaman. Penyebabnya bisa
dilihat dari gambar yang belum estetik karena keseimbangannya buruk.
3. Penekanan
Untuk menciptakan gambar yang bagus, kamu harus memiliki penekanan. Prinsip seni rupa
dan penjelasannya mengarah pada objek yang ditonjolkan. Contoh lukisan Mona Lisa karya
Leonardo Da Vinci yang menonjolkan sesosok wanita di abad pertengahan. Lukisan tersebut
menunjukkan Lisa Gherardini yang berdiri dengan anggun. Terlihat jelas ada penekanan yang
diarahkan pada sesosok perempuan di depan latar belakangnya.
4. Irama
vii
Lalu ada juga Irama yang fokus pada pengulangan unsur dalam karya seni. Pengulangan baik
itu di arsiran, gambar, warna, gradasi, garis atau bentuk, semua diperhatikan. Irama yang baik
ialah tidak terlihat, artinya proporsinya tepat sampai pengulangannya tidak terlihat.
Pengulangan yang terlalu menonjol akan mengurangi nilai estetika karya seni tersebut. Oleh
sebab itu, berhati-hatilah dalam menggambar pengulangan agar iramanya tepat.
5. Gradasi
Prinsip seni rupa dan penjelasannya sering membahas tentang gradasi. Hal ini disebabkan
oleh unsur gradasi yang menyangkut arsiran, warna dan gelap terang. Tekstur pada gambar
juga dipengaruhi oleh gradasi sehingga efeknya bisa dilihat di mana saja. Penggambaran
gradasi yang baik selalu nyata dan sesuai dengan kaidah kehidupan. Sebagai contoh, di saat
ada cahaya pasti ada bayangan yang membelakangi objek tersebut.
6. Proporsi
Sebanding, terlihat sama atau keteraturan adalah bagian dari proporsi. Gambar yang dibuat
dengan proporsinya pasti memiliki nilai seninya sendiri. Contoh objek yang sesuai proporsi
ialah ukuran kepala, tangan, kaki dan tubuh manusia di saat sedang berdiri atau duduk.
Ukuran objek mempengaruhi proporsi, sehingga kamu harus memperhatikannya. Prinsip seni
rupa dan penjelasannya menyangkut segala elemen yang berhubungan dengan karya seni.
7. Komposisi
Terakhir adalah komposisi gambarmu, apakah sudah terlihat nyaman dipandang atau belum.
Komposisi ini terdiri dari elemen prinsip seni rupa yang digabungkan menjadi satu. Gambar
harus selaras, sesuai proporsi, ada penekanan dan menyatu agar terlihat bagus. Perhatikan
irama dan gradasi gambar supaya komposisinya sempurna. Baik seni rupa terapan atau murni,
komposisinya harus bagus agar hasil akhirnya terlihat sempurna.
viii
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Seni Rupa adalah hasil karya manusia yang dapat dilihat keindahannya yang dapat diraba
dan ditangkap oleh mata dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-
ulang. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan
untuk mendidik anak menjadi kreatif.
III.2 Saran
Pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan
mengolah menghargai seni. Jadi sebaiknya melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa
anak dapat diolah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang
diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal
tersebut meliputi keterampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Keterampilan ini diolah melalui
cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
ix
DAFTAR PUSTAKA
[1] Garha, Oho. 1987. Memahami Dunia Kesenirupaan Anak-Anak. Bandung: Binacipta.
[3] Soedarso SP. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta: CV. Studio
Delapan Puluh Enterprise Jakarta bekerja sama dengan Badan Penerbit ISI Yogyakarta.