Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan malakah ini. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Andi
Sugiratu, S.Pd.,MM selaku Dosen Mata Pelajaran Pendidikan Seni Rupa yang
telah memberikan tugas ini kepada kami semua.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kritik seni dan Unsur-unsur seni rupa.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Ngambur, Januari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORETIS........................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Rupa ...................................................................... 9
B. Macam-macam Seni Rupa ............................................................... 10
C. Konsep Pendidikan Seni Rupa Sekolah Dasar ................................ 12
D. Metode Pembelajaran Seni Rupa Sekolah Dasar ............................ 14
E. Model Pembelajaran Seni Rupa Sekolah Dasar .............................. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Dasar tidak lagi sekadar berfungsi sebagai sarana sosialisasi
dan memberikan keterampilan “baca, tulis, hitung” dan setumpuk
pengetahuan yang telah dipelajarinya. Namun, diharapkan agar keseluruhan
keterampilan ini harus bermakna bagi anak. Keterampilan tersebut dapat
dijadikan alat untuk memecahkan permasalahan- permasalahan dalam
kehidupan anak pada saat ini dan masa mendatang.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses
pembelajaran. Program di sekolah dilaksanakan secara teratur dan
sistematis, dengan sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru
sebagai pembimbing akan menghasilkan pemahaman yang cepat bagi siswa.
Meskipun, dalam kenyataannya, banyak sarana dan prasarana yang masih
kurang memadai terutama di Sekolah Dasar. Keberhasilan tentunya juga
sangat ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya harus ada keterkaitan
antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, media, materi, dan
evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran teori seni rupa berfokus pada pembinaan aspek
kognitif (pengetahuan) kesenirupaan yang bertujuan memberikan
pemahaman kepada siswa tentang berbagai aspek dari seni rupa meliputi
pengertian dan jenis-jenis karya seni rupa; teknis penciptaan berbagai jenis
karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan
prosedur kerja; aspek kesejarahan yang membahas mengenai perkembangan
seni rupa dari masa ke masa termasuk corak karya, faktor yang
mempengaruhi, dan riwayat hidup seniman. Tentunya, tingkatan
pemahaman pengetahuan ini bersifat berjenjang dari Sekolah Dasar sampai
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, masalah yang ingin
kemukakan sebagai berikut:
1. Bagaimana kritik seni rupa?
2. Bagaimana proses pembelajaran Seni di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana konsep pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan seni di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan konsep pembelajaran dalam
pendidikan seni rupa di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa


Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan
bermakna yang diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk,
warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi
dua menurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Disebut seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi
keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan
indera penglihatan.
Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang
mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni
rupa terapan dapat dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan
seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti
ragam hias, produk, interior, eksterior.
Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua, yakni karya seni rupa dua dimensi dan karya seni
rupa tiga dimensi. Disebut karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) karena
wujud karyanya berupa bidang atau memiliki ukuran panjang dan lebar saja.
Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi.
Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah gambar atau lukisan. Sedangkan
karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) wujud karyanya memiliki ukuran
panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa
tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir
mengalami perluasan kea rah wahana besar yang kita kenal sebagai sebagai
budaya rupa (visual culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-
cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis
dan kriya, tetapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya
(kerjainan) multimedia, fotografi.
Seni rupa dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai
perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik
kepada pengertian seni rupa untuk kemudian menggabungkannya dengan
desain dan kriya ke dalam bahasa visual arts.
Bidang seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa
murni, kriya dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang
hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain
lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.

B. Macam-Macam Seni Rupa


1. Seni Lukis
Karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau
perasaan si pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya
yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan
tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-
garis danpewarnaan.
2. Seni Illustrasi
Kata Illustrasi berasal dari Bahasa Inggris (Illustrare) artinya menghias,
menerangkan atau menjelaskan dengan gambar. Contoh : gambar
illustarsi pada buku Biologi, fisika, inggris, dll.
3. Seni Reklame
Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak
berulang-ulang. Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak,
menghimbau orang lain. Contoh : iklan, spanduk, poster, dll.
4. Seni Grafik (mencetak)
Suatu karya yang dihasilkan melalui cetak-mencetak dari klise. Contoh
: sablon, klise photo.
5. Seni Patung
Karya seni tiga demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau
perasaan si pencipta.
6. Seni Bangun (arsitektur)
Karya seni tiga demensi yang mempunyai nila estetik. Contoh : rumah,
monument, jembatan. Dll
7. Seni Dekorasi
Karya seni yang bertujuan menghias suatu ruangan agar lebih indah.
Contoh : Interior (dalam ruang : kamar, ruang pertemuan, panggung,
dll) Eksterior (luar ruang : taman, kebun)
8. Seni Ukir (pahat)
Karya seni terapan dua demensi yang cara pembuatannya dengan cara
di ukir. Contoh: kursi ukir. Ukir gaya Jepara, gaya Bali, Gaya
Yogyakrta, gaya Cirebon, gaya Surakarta, dll.
9. Seni Kerajinan
Karya seni terapan yang biasanya untuk hiasan dan cenderamata.
Contoh : kipas, gelang, cincin.
10. Seni Mode
Karya ini merupakan seni tata busana/pakaian.

11. Seni Fotografi (Potret)


Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mengabadikan suatu
moment penting. Dengan media fotografi segala peristiwa dan
pengalaman bisa kita pelajari untuk masa depan yang lebih baik lagi.

C. Konsep Pendidikan Seni Rupa Sekolah Dasar


Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif
baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah
menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung
cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.
Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga
beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel
dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah
untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata
dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas
anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan
permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan
permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak
menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni
merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak
dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni
Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan
kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa,
menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan
penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan
multikultural.

Jenis karya seni rupa antara lain :


1. Menggambar/Melukis
Kegiatan menggambar/melukis di SD dapat diterapkan dalam berbagai
cara dari mulai pembuatan shet,pengembangan shet,menjadikan karya
karya lukis atau gambar , menggambar dengan skema,memindahkan
gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan menggambar ekspresi dengan
cara memberikan gambaran kepada siswa bagaimana seorang maestro
menggarap karya mereka dari awal sampai akhir.
2. Membentuk
Teknik membentuk sangat beraneka ragam,diantaranya :
a. Disambungkan Membutsir
Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang
lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah
masih dalam keadaan lembek.Bahan yang biasa digunakan adalah
tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan yang diremas-
remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.
b. Memahat
Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak
dipergunakan dengan cara memahat.Setiap bahan ada peringkat
pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai antara lain kayu,batu
es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
c. Cor (Menuang)
Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada
alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras
dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari
semen,plastic ,karet dan gips.
d. Merakit
Membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa
bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit,hasilnya
disebut rakitan.Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas,
dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
e. Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah
dengan menggunakan teknik tertentu diantaranya cetak datar,cetak
tinggi,cetak dalam,cetak saring,cetak copy,dan cetak dengan pintu
out.
f. 3M (Menggunting, Menempel, Melipat)
Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas
menjadi suatu bentuk tiga dimensi.Di Jepang teknik seperti ini
disebut teknik origami.

D. Metode Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar


1. Strategi Penataan
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi
pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.
2. Strategi penyampaian
Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat
bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas.
3. Stategi pengelolaan
Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas
selama pembelajaran dilaksanakan.

H. Model Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar


1. Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling
sederhana karena menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang
konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau ketrampilan atau
tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada pembelajaran SR-KT
terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model terkait dalam
SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra
substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-
masing substansial materi yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan
dilaksanakan
b. Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep
inti secara terus-menerus
c. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan
masalah.
d. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran
mengenai suatu ketrampilan tertentu.
Kelemahan Model Terkait :
a. Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep
ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian
tertentu.Hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan
keterpaduan tidak Nampak walaupun hubungan telah dirancang
secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian.
b. Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha
untuk memadukan gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat
membatasi usaha mengembangkan hubungan yang lebih
menyeluruh dengan bidang studi lain.
2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Model ini menekankan hubungan antara dua atau
lebih mata pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran senirupa terpadu,
model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang studi (seni
music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari, matematika,
ips, ipa dll).
Keunggulan :
a. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini
memiliki kekuaatn komprehensif yang tinggi.
b. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan
pengembangan tema
c. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep
secara komprehensif
Kelemahan:
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk
pembelajaran agar perncanaan dan pelaksanaan pembalajaran dapat
tercapai secara optimal
3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang
menggunakan tema yang diangkat dari adanya tumpang tindih tentang
konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari
berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a. Mampu membangun motivasi siswa
b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring
dalam pembelajaran
c. Menghemat waktu
d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta
kebijakan-kebijakan pendukung dalam system evaluasi
pembelajaran
b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model
pembelajaran terpadu
c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya pendidikan seni di Sekolah Dasar anak dapat
mengembangkan keterampilan berkarya serta cita rasa keindahan dan
kemampuan menghargai seni. Pendidikan seni di Sekolah Dasar
dilaksanakan melalui mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian
(Kertangkes) mempunyai tujuan: (1) mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan siswa melalui penelaahan jenis, sifat, fungsi, alat, bahan, proses
dan teknik dalam membuat berbagai produk teknologi serta seni yang
berguna bagi kehidupan manusia, (2) mengembangkan kemampuan
intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan
mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai
wilayah Nusantara dan mancanegara, dan (3) menumbuhkembangkan sikap
profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan, kekaryaan, dan
kewirausahaan.
Pembelajaran keterampilan seni rupa berfokus pada pembinaan
praktik pengalaman studio atau aspek psikomotorik. Pembelajaran ini lebih
diwarnai oleh latihan berolah seni rupa baik dalam bentuk latihan dasar
(pengenalan alat, bahan teknik) maupun latihan penciptaan. Untuk siswa
Sekolah Dasar, dalam berkarya mempunyai tema yang bervariasi, mulai dari
makhluk luar angkasa, binatang, atau pemandangan yang dianggap menarik
untuk di apresiasikan.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis juga membuka
kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun dan mengembangkan
makalah ini. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

http://grageetnik.blogspot.com/2010/03/apresiasi-seni-kritik-seni-dan-
wawasan.htm
http://juliealmathea.wordpress.com/2011/04/09/pembelajaran-seni-rupa-sd/
http://sekilaskamushidupku.blogspot.com/2011/01/20-materi-pendidikakan-
kesenian-di.html
http://pgsdikipmadiun.blogspot.com/2012/03/materi-seni-rupa.html
http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/materimediametodemodelpendekatan-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai