Oleh Kelompok 6
Dosen Pengampu:
Dini Susanti, M. Pd
NIDN: 1015018604
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Seni MI/SD ini yang berjudul “Pengenalan Alat
dan Bahan Seni Rupa dalam Keterampilan”.
Makalah ini diharapkan dapat membantu dan menambah wawasan pembaca dan menjadi
penunjang bagi pembaca agar dapat memahami materi yang telah disampaikan dalam
makalah ini tentunya.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa adanya keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi, maka penulis
memohon maaf. Kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan
bersama.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan Penulisan1
BAB II PEMBAHASAN2
A. Kesimpulan11
B. Saran11
DAFTAR PUSTAKA12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran teori seni rupa berfokus pada pembinaan aspek kognitif (pengetahuan)
kesenirupaan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbagai aspek
dari seni rupa meliputi pengertian dan jenis-jenis karya seni rupa; teknis penciptaan berbagai
jenis karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan prosedur kerja;
aspek kesejarahan yang membahas mengenai perkembangan seni rupa dari masa ke masa
termasuk corak karya, faktor yang mempengaruhi, dan riwayat hidup seniman. Tentunya,
tingkatan pemahaman pengetahuan ini bersifat berjenjang dari Sekolah Dasar sampai
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengenalan alat dan bahan seni rupa dalam keterampilan?
2. Bagaimana berkarya seni rupa dengan teknik menjiplak, menyobek, dan menempel?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara pengenalan alat dan bahan seni rupa dalam keterampilan.
2. Untuk mengetahui cara berkarya seni rupa dengan teknik menjiplak, menyobek, dan
menempel.
BAB II
PEMBAHASAN
Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang diwujudkan
melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata
dengan prinsip-prinsip tertentu.
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua menurut
kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Disebut seni rupa murni karena
karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu
seninya dengan indera penglihatan. Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa
yang mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan
dapat dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman,
keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk, interior, eksterior.
Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yakni
karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Disebut karya seni rupa dua
dimensi (dwimatra) karena wujud karyanya berupa bidang atau memiliki ukuran panjang dan
lebar saja. Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi. Contoh
karya seni rupa dua dimensi adalah gambar atau lukisan. Sedangkan karya seni rupa tiga
dimensi (trimatra) wujud karyanya memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki
ruang (volume). Karya seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.
1. Seni Lukis
Karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si
pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan
pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada
goresan, garis-garis dan pewarnaan.
a) Alat
Alat yang digunakan dalam melukis antara lain:
Kuas
Palet
Pisau palet
b) Bahan
2. Seni Illustrasi
Kata Illustrasi berasal dari Bahasa Inggris (Illustrare) artinya menghias, menerangkan
atau menjelaskan dengan gambar. Contoh : gambar illustarsi pada buku Biologi, fisika,
inggris, dll.
3. Seni Reklame
Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak berulang-ulang.
Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak, menghimbau orang lain. Contoh : iklan,
spanduk, poster, dll.
Suatu karya yang dihasilkan melalui cetak-mencetak dari klise. Contoh : sablon, klise
photo.
5. Seni Patung
Karya seni tiga demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si
pencipta.
Karya seni tiga demensi yang mempunyai nila estetik. Contoh : rumah, monument,
jembatan, dll.
7. Seni Dekorasi
Karya seni yang bertujuan menghias suatu ruangan agar lebih indah. Contoh : Interior
(dalam ruang : kamar, ruang pertemuan, panggung, dll) Eksterior (luar ruang : taman,
kebun).
Karya seni terapan dua demensi yang cara pembuatannya dengan cara di ukir.
Contoh: kursi ukir. Ukir gaya Jepara, gaya Bali, Gaya Yogyakrta, gaya Cirebon, gaya
Surakarta, dll.
9. Seni Kerajinan
Karya seni terapan yang biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Contoh : kipas,
gelang, cincin.
1. Menggunting
2. Melipat
Menurut Maya Hirai (2007: iv) dalam bukunya Origami, mengemukakan
bahwa:Melipat/origami adalah sebuah seni melipat kertas. Artinya dengan bahan dasar
kertaslah kreativitas seni ini dilakukan dan dikembangkan. Bila kemudian ada
yang menggunakan bahan plastik, alumunium foil, kain dan bahan-bahan lain selain
kertas, hal tersebut merupakan perkembangan selanjutnya yang banyak dilakukan
oleh para seniman. Akan tetapi secara prinsip kertaslah yang menjadi media dasar
origami. Melipat atauorigami secara bahasa, melipat/origami berasal dari sebuah istilah
jepang yakni “oru” berarti melipat dan “kami” atau“gami” berarti kertas.
Pada awalnya, melipat/origami hanya menjadi tradisi hiasan dan pelengkap hadiah-
hadiah pada masyarakat elit di Jepang karena harga kertasnya yang sangat mahal,
melipat/origami berubah menjadi alat bermain dan pendidikan. Menurut Hajar
Parmadhi dan Evan Sukardi S (2008:7.22). Dapat disimpulkan bahwa melipat/origami
adalah seni melipat kertas untuk membentuk karya tiga dimensi, dan meremas
kertas lalu membentuknya kembali, merupakan karya rupa tiga dimensi yang
ekspresif.
3. Menempel
1. Tahap persiapan, dimulai dengan menentukan bentuk, ukuran, warna kertas yang
digunakan. Juga dipersiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk menggunting,
melipat, dan menempel.
3. Tahap penyelesaian, yaitu menempelkan hasil guntingan dan lipatan diatas bidang
gambar atau kertas kosong.
1. Gunting
Gunting digunakan oleh anak sebaiknya dipilih bentuk gunting yang bagian
tujungnya tidak runcing (tumpul dan bundar) tetapi tajam namun bagian
2. Kertas
gambar dengan ukuran bervariasi, kertas koran, kertas origami, kertas karton dll.
3. Lem
Lem digunakan untuk menempelkan hasil guntingan pada kertas, sehingga lem
Ketika anak berhasil menggunting dan menempel, anak akan melihat hasilnya. Hal ini
merupakan suatu pujian positif yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk
melakukan kegiatan tersebut.
e. Ungkapkan ekspresi.
f. Mengasah kognitif
Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menggunting dan menempel akan
menstimulus kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin
terasah.
1. Kelebihan
a. Alat dan bahan yang digunakan mudah dikreasikan menjadi bentuk yang menarik.
g. yang runut.
2. Kekurangan
b. Saat menggunting, melipat dan menempel anak cenderung terlalu lama sehingga
akan mengahabiskan banyak waktu
c. Anak akan cepat bosan jika melakukan aktivitas yang terlalu lama dan tidak ada
kreativitas dari guru
1. Pemberian Tugas
2. Metode Demonstrasi
3. Tanya Jawab
Adanya pecakapn yang dilakukan antara guru dan pserta didik membuat
pelaksnaan kegiatan pembelajaran berjalan dengan optimal. Begitu pula pada anak usiad
ini, dimana anak-anak sangat membutuhkan penjelasan yang lebih tepat dan jelas
(konkret) dari setiap kegoiatan pembelajaran yang dilakukannya termasuk meronce.
a. Antusias
b. Ketelitian
c. Ketepatan
Ketepatan anak dalam menggunting gambar sesuai perintah guru dan ketepatan
anak menempel pada gambar yang telah disediakan juga merupakan indikasi
bahwa motorik halus anak sudah berkembang
d. Ketekunan
Bagi anak yang tidak memiliki semangat dalam menggunting dan menempel maka
kegiatan ini akan sangat membosankan. Hal ini biasanya ditandai dengan cara anak
menggunting yang asal-asalan sehingga terkesan dipaksakan
BAB III
PENUTUP
A. Kisimpulan
Kegiatan menggambar/melukis dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai
pembuatan shet, pengembangan shet, menjadikan karya karya lukis atau gambar
,menggambar dengan skema,memindahkan gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan
menggambar ekspresi dengan cara memberikan gambaran kepada siswa bagaimana seorang
maestro menggarap karya mereka dari awal sampai akhir.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun
dan mengembangkan makalah ini. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus
menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
https://sunnysundaries.blogspot.com/2016/12/makalah-seni-rupa.html
http://nurramdayani.blogspot.com/2016/05/makalah-seni-rupa.html
https://www.pelajaran.co.id/2017/01/pengertian-seni-lukis-teknik-unsur-alat-dan-bahan-aliran-
serta-contoh-seni-lukis.html