melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan modul seni rupa dan
seni musik yang merupakan modul untuk bahan ajar mata pelajaran Seni
Modul seni rupa dan seni musik ini merupakan salah satu penunjang
untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas XII untuk UPTD SMKN 3
peserta didik dalam memahami proses berkarya seni musik dan seni
rupa
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan modul ini, semoga menjadi
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Selamat jumpa para peserta didik dalam modul kelas XII
Modul struktur seni rupa merupakan salah satu penunjang dalam
mempelajari mata pelajaran Seni Budaya kompetensi 9.2, dan 10.1 Dalam
modul ini kita akan mempelajari tentang struktur seni, teori warna, desain
sablon dan desain tekstil serta diharapkan mampu mengekspresikan diri
melalui karya seni rupa Indonesia,
B. Prasyarat
PEMBELAJARAN
b. Ringkasan Materi
Bab 1
STRUKTUR SENI RUPA
Terciptannya sebuah karya seni rupa tidak lepas dari peranan unsur – unsur seni
rupa. Unsur – unsur seni rupa antara lain : titik, garis, bidang, warna, tekstur dan gelap
terang (pencahayaan). Suatu karya merupakan gabungan elemen – elemen yang
merupakan unsur – unsur pokok seni rupa. Dengan norma – norma komposisi dan
pemakaian unsur unsur yang tepat seorang seniman akan dapat menghasilkan karya seni
yang bermutu
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua menurut
kegunaannya. Yakni, seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Disebut seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan
atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.
Berikut ini adalah contoh karya seni rupa murni.
Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan
fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran,
anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk,
interior, eksterior
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk
karena ruang atau volume. Macam-macam
bentuk dalam seni rupa adalah bentuk
kubistis, silindris, bola, limas, prisma,
kerucut (geometris), dan nongeometris.
Unsur bentuk secara nyata diterapakan pada
unsur seni patung, arsitektur, taman, interior,
dan kriya.
5. Warna
Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah (magenta), kuning
(yellow), dan biru (cyan). Kelompok warna sekunder terdiri dari tiga warna, yaitu
hijau, ungu, dan jingga. Kelompok warna tersier merupakan warna-warna yang
senada dengan warna sekunder namun dengan tingkat pengaruh warna primer yang
berbeda-beda.
6. Tekstur
7. Gelap terang
unsur gelap terang terjadi karena adanya cahaya yang menyentuh objek. Unsur ini
penting dalam seni rupa trimatra untuk menimbulkan adanya irama. Sedangkan untuk
karya seni dwimatra unsur ini dipakai untuk mendapatkan kesan trimatra
(ruang/kedalaman). Unsur gelap terang pada karya seni rupa dwimatra dicapai dengan
jalan arsiran dan pewarnaan.
a. Dengan jalan arsiran
Kesan gelap diperoleh dengan memberikan arsiran yang padat/tebal, sedangkan
kesan terang dengan memberikan arsiran yang lebih jarang/tipis atau sama sekali
tanpa arsiran
b. Dengan jalan pewarnaan
Kesan gelap didapatkan dengan memberikan warna – warni gelap (warna tua).
Sedangkan kesan terang didapatkan dengan memberikan warna – warni (warna
muda)
2. Proporsi
Adalah perbangdingan ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
dalam satu kesatuan bentuk. Dalam penyusunan harus dibuat sesuai dengan proposi
yang sebenarnya agar karya tampak menarik dan kelihatan tidak janggal.
3. Irama (Rhytm)
Adalah suatu penggulungan secara terus menerus dan teratur daru unsur atau
beberapa unsur.
4. Kontras
Adalah kesan yang didapat karena adanya dua hal yang berlawanan, misalnya
ukuran, bentuk dan warna. Pada karya seni rupa kontras sangay perlu karena
dengan adanya kontras memberikan kesan paling dominan.
5. Pusat perhatian
Adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur – unsur yang ada
disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam karya seni rupa, kita dapat
menempatkan unsur yang paling dominan
6. Keselarasan
Adalah kedekatan unsur - unsur untuk menciptakan keharmonisan dan unsur –
unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna. Keselarasan dapat kita ciptakan
melalui penyusunan bentuk ataupun warna yang saling berdekatan.
Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian
daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah
diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh.
Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang
dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur
tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Food and
Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat warna alami ke dalam
golongan zat pewarna yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau dianggap masih aman.
Jenis-jenis zat pewarna alami yang banyak digunakan dalam industri pangan antara lain
ialah zat pewarna asal tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan curcumin.
Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5 kelompok,
yaitu:
Karotenoid: isoprenoid dan derivatnya.
KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk
mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat
diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohon
Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai
mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.
Klorofil dan senyawa heme: pigmen porphyrin.
KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk
makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen
klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya).
Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis
kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang
khas.
Antosianin: 2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.
ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga
tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga
terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru
keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna
alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti
produk minuman (sari buah, juice dan susu).
Pewarna tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.
KURKUMIN, berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi
warna kuning pada masakan yang kita buat.
Melanoidin dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan penyimpanan.
KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan)
karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel
tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti
dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga
memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol.
Pembuatan bahan warna alami sebenarnya sangatlah mudah. Bahan-bahan yang
dapat digunakan sebagai pewarna alami ditumbuk, dapat pula menggunakan blender atau
penumbuk biasa dengan sedikit ditambah air, lalu diperas dan saring dengan alat
penyaring. Agar warnanya cerah dapat ditambahkan sedikit air kapur atau air jeruk nipis.
Setelah diperoleh air perasan pewarna, lalu disimpan di dalam lemari es atau freezer jika
menginginkan disimpan lebih lama.
1. Tarum (Indigofera Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan tanaman khas dari Indonesia bagian barat. Warna alami yang
dihasilkan oleh tarum adalah warna biru, warna tersebut diperoleh dari rendaman daun
tarum dalam jumlah yang banyak selama semalam. Air rendamannya kemudian direbus
dan dikeringkan setelah itu barulah pewarna alami ini dapat digunakan sebagai pewarna
kain. Tanaman ini dibudidayakan dengan cara stek, Bila setek telah mencapai 1418 hari
akan tumbuh tunas, dan pada usia empat bulan mulai dapat dipetik daunnya dan dapat
langsung dijual kepada pengolah tarum untuk dibuat zat pewarna.
2. Pinang (Areca Cathecu)
Pinang adalah tanaman yang banyak tersebar di berbagai daerah Indonesia. Warna alami
yang dihasilkan oleh pinang adalah warna merah, warna tersebut diperoleh dari tumbukkan
halus biji buah pinang tua. Tanaman ini dibudidayakan dengan cara ditanam,
penanamannya membutuhkan waktu yang lama, karena tumbuhan ini seperti pohon kelapa,
maka dari itu tanaman ini baru dapat dimanfaatkan apabila tanaman ini sudah cukup besar.
3. Safflower (Crocus Sativus)
The safflower atau saron atau bunga kumakuma merupakan tanaman yang berasal dari
Asia Barat Daya. Warna alami yang dihasilkan dari bunga kumakuma yaitu kuning
keemasan, yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami pada kain.
4. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit adalah tanaman asli dari daerah Asia Tenggara. Warna alami yang dihasilkan dari
umbi atau rimpang yaitu kuning hingga jingga yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami
pada kain. Kunyit diparut hingga halus kemudian parutan kunyit direbus dan didiamkan
hingga tidak panas. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan cara di stek rimpangnya
dengan syarat bibit rimpang harus cukup tua.
5. Suji (Dracaena angustifolia)
Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan perdu ini banyak dimanfaatkan orang sebagai
pewarna alami baik untuk makanan maupun textile. Warna alami yang dihasilkan dari
tumbuhan ini yaitu warna hijau. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus
daun suji kemudian diberi air dan didiamkan selama semalam. Tanaman ini dapat
dibudidayakan dengan cara okulasi, selain akan menghasilkan bibit yang baik juga mudah
cara pembibitannya.
6. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara, tepatnya semenanjung Malaya. Tetapi saat ini
tanaman manggis banyak tumbuh di Negaranegara tropis. Kebanyakan orang mengenal
manggis karena buahnya yang enak, tetapi tahukah kamu kalau kulit buah manggis dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami?ya, warna alami yang dihasilkan dari kulit manggis
yaitu biru, ungu dan merah. Warna alami tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus
kulit manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan
dikeringkan.
7. Angsana
Tanaman yang memiliki nama lain sonokembang ini termasuk tanaman penghasil kayu
berkualitas baik. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropika, tetapi
sekarang pertumbuhannya semakin menurun tajam. Warna alami yang dihasilkan oleh
kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan. Warna
dan motif serat kayunya yang indah kemerahmerahan, menjadikan kayu sonokembang
sebagai kayu pilihan untuk pembuatan mebel, kabinet berkelas tinggi, alatalat musik,
lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, dan meja berharga mahal.
Pembudidayaannya tidaklah rumit, Pohon ini mudah diperbanyak dengan biji maupun
dengan stek cabang dan rantingnya. Diperbanyak melalui stek karena cepat tumbuhnya.
8. Kesumba (Bixa Orellana)
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika tropis. Tahukah anda,
kalau tanaman ini merupakan tanaman untuk pembuatan bahan dasar pewarna lipstick.
Warna alami yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning.
9. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Kebanyakan orang memanfaatkan buah ini
sebagai tanaman obat. Tetapi tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah kecoklatan.
10. Secang (Caesalpinia sappan)
Tanaman perdu yang berasal dari Asia Tenggara banyak ditemukan di Indonesia.
Hingga abad ke 17 kayunya menjadi perdagangan ekspor rempahrempah ke berbagai
dunia. Rebusan dari kayunya yang memberi warna merah gading banyak dimanfaatkan
untuk pengecatan, bahan anyaman, pewarna makanan dan minuman serta tinta.
11. Getah gambir
Gambir merupakan tanaman khas Indonesia. Gambir yaitu sejenis getah yang telah
dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga
kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini, menjadikan getah gambir sebagai pewarna
alami yang dapat digunakan pada kain.
12. Kulit kayu tingi (Peltophorum pterocarpum)
Tidak diketahui pasti darimana asal tanaman ini, tetapi tanaman ini biasa tumbuh di daerah
tropis dan hutan hujan. Tanaman ini memang dikenal sebagai pewarna alami pada textile.
Warna alami yang dihasilkan dari kulit kayu dan getahnya yaitu merah dan hitam. Selain
sebagai pewarna, masyarakat juga memanfaatkan tanaman ini untuk mengawetkan jala,
tikar dan layar perahu. Kayunya dimanfaatkan sebagai batu bara dan kayu bakar.
13. Ketapang (Terminalia catappa)
Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan penyebarannya hampir di seluruh
Asia Tenggara. Tanaman ini memang sudah banyak dikenal orang sebagai pewarna alami.
Warna hitam yang dihasilkan oleh daun dan kulit kayunya di manfaatkan masyarakat
sebagai pewarna alami pada textile dan sebagai warna tinta. Kayunya menghasilkan warna
kuning kecoklatan hingga warna zaitun dan dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan
perahu. Tanaman ini tumbuh subur di daerah pesisir dan dataran rendah.
14. Jati (Tectona grandis)
Kayu jati dikenal sebagai kayu bermutu tinggi. Penyebaran tanaman ini di daerah India,
hingga Asia Tenggara. Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel
sel kayunya, sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis;
apalagi bila dipakai di bawah naungan atap, maka dari itulah kayu jati dikenal sebagai
pembuatan mebel dan kayunya dapat digunakan untuk pembuatan perahu. Daunnya yang
muda dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati
yaitu warna merah kecoklatan.
15. Menteng (Baccaurea racemosa)
Tanaman yang mulai langka ini merupakan tanaman buah musiman yang berasal dari Asia
Tenggara. Buahnya yang segar dan sedikit masam banyak disukai oleh masyarakat. Tapi
tahukah anda, bahwa tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Kayu
dan kulit buahnya menghasilkan warna hijau yang dapat digunakan sebagai pewarna alami
pada textile. Kayunya pun memiliki kualitas yang cukup bagus sebagai mebel dan
pembuatan perahu.
Bab 3
GAMBAR BENTUK
Bentuk kubistis
Yang dimaksud bentuk kubistis adalah bentuk – bentuk
yang meyerupai kubus atau benda yang bentuk
dasarnya kubus dan balok. Contoh lemari, meja,
kardus kulkas dan pesawat TV
Bentuk silindris
Benda yang memiliki bentuk silindris adalah benda
yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.
Contohnya gelas, botol, kendi, tekom ember, gusi,
cangkir, kaleng dan piring.
Bentuk bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda yang
bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk
kubistis dan silindris. Contoh kain, buiah – buahan,
sayur – sayuran dan busana.
Perspektif
Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau
melukis corak realis dan karenanya harus dipatuhi. Menurut prinsip ini objek yang
digambar hendaknya sesuai denga tampakan yang sebenarnya, yaitu objek gambar
ayang dekat dengan penggambar akan kelihata lebih besar, lebih tinggi dan lebih jelas
sedangkan objek gambar yang jatuh dari si penggambat akan tampak lebih kecil, lebih
pendek, dan kurang jelas. Selain itu menggambar dengan memperhatikan hukum
perspektif berarti juga menggambatr dengan pandangan satu atau dua titik lenyap.
Proporsi
Gelap terang
Benda akan terlihat oleh mata kita bila terkena cahaya. Bagian benda yang terkena
cahaya akan tampak terang. Sedang bagian yang tidak terkena cahaya akan tampak
gelap. Diantara bagian terang dan bagian gelap terdapat bagian yang tidak gelap/tidak
terang (half-tone). Dalam menggambar bentuk agar kelihatan realis atau seperti tiga
dimensi hendaknya memperhatikan nada gelap terang atau sering disebut half tone.
Bagian benda yang terang hendaknya diberi warna yang muda atau dibiarkan warna putih
kertas, bagian benda setengah terang atau setengah gelap diberi warna sedang atau
setengah gelap atau diarsir sedang, dan bagian benda yang tampak gelap diberi warna
tua atau diarsir warna hitam pekat.
Linier
Teknik linier merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur
yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan
saru warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet)
Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis – garis sejajar atau menyilang
untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.
Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penenuan gelap-terang objek gambar
menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah).
Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap – terang
objek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik – titikkan.
Aquarel
Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang.
Plakat
Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster atau
cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
Pendekatan model
Model gambar bentuk adalah benda atau objek yang akan digambar, misalnnya kendi,
gelas, buah – buahan, kursi, keramik dan sebagainya. Dalam kegiatan menggambar
bentuk harus ada model. Dengan adanya model, penggambar lebih banyak memperoleh
kemudahan antara lain :
- Objek gambar lebih jelas
- Tidak perlu mencari – cari objek gambar
- Penggambar dapat mengontrol gambar dan model seserig mungkin
- Ketepatan sudut gambar lebih terjamin.
Mensketsa
Setelah itu kita coba membuat sketsa bentuk dari cangkir tersebut ke bidang
gambar.Kertas (Aku menggunakan Sketchbook A4 dan pensil 2B).Yang perlu
diperhatikan adalah komposisi dari bentuk bendanya. Dan cara mudah untuk
mengukur tanpa menggunakan penggaris adalah dengan menggunakan pensil
yang kita gunakan tersebut.
Setelah garis bantu siap, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa bentuk
dari cangkir tersebut.
Setelah sketsa gambar diyakini telah benar proporsinya, garis bantu sudah boleh
dihapus.
Sketsa bentuk objek
Menentukan Tehnik
Penggunaan tehnik tergantung pada alat dan bahan.Disni yang kugunakan adalah
Pensil 2B dan Kertas A4.
Sehingga terlihat seperti pada gambar.
Finishing
Setelah selesai mengarsir dan menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan,
gambar bentuk sudah jadi.
Sampai disini saja dulu mengenai langkah-langkah menggambar bentuk. Semoga
bermanfaat dan selamat mencoba!!
Coba menggambar bentuk dengan beberapa objek benda yang dikomposisikan
semenarik mungkin.Minimal 3 benda.
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
tepat!
1. Gambar disamping termasuk gambar bentuk jenis …
a. kubistis c. pipih
b. silindris d. bebas
2. Bayang – bayang yang tampak gambar
di samping disebut …
a. bayangan awak
b. bayangan langkah
c. bayangan sendiri
d. bayangan maya
3. Benda bentuk lingkaran jika digambar akan berupa …
a. bentuk elips c. bentuk bayangan
b. bebtuk bulat d. bentuk siluet
4. Bentuk fisik suatu benda yang menunjukkan karekter khusus benda tersebut
dinamakan …
a. bentuk semu c. bentuk bayangan
b. bentuk dasar d. kontur
5. Gambar ketel (tempat minum)
disamping kurang tepat sebab
melupakan segi …
a. bentuk dasar
b. perspektif
c. bayang - bayang
d. proporsi
6. Menggambar bentuk berdasarkan hasil pengamatan langsung adalah teknik
menggambar bentuk …
a. dengan contoh c. tanpa model
b. dengan model d. dengan imajinasi
Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas
berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik,
kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau
logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun
hasil dari suatu rancangan desain.Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif
dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi memiliki
tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang halus. Pada teknik cetak
sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada
umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.Film photographi dan emulsi stensil
direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang
terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu
desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan
berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung
pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian
menutup eseluruhan sablonan dengan lem.Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut
agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan
kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring
tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan “silk screen
printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal,
serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka
kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan
poliester.Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik
dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.
Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai
ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat
kerapatan anyaman.
KAIN
Pada proses cetak sablon “kain” atau screen mempunyai peranan yang amat
penting, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor penentu tingkat kwalitas dari proses cetak
yang dihasilkan. Kain sablon dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang
terdapat pada permukaan kain (screen). Dewasa ini kain atau screen lebih banyak terbuat
dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen). Berbagai jenis serat kain yang dapat
dipergunakan untuk proses cetak sablon diantaranya adalah :
1. nilon.
2. polyester,terdiri atas :
a. metalissed polyester/polyester logam.
b. antistatic polyester/polyester antistatis.
c. calendered polyester/polyester termampatkan.
3. stainless steel.
Kelemahannya :
a. Peka terhadap kondisi cuaca/temperatur dan kelembaban udara.
b. Tidak sesuai untuk jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan ketepatan yang tinggi
(register).
KETEBALAN KAIN/SCREEN
Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa derajat
ketebalan yakni: tipe Small (S), tipe Medium (M), tipe Thick (T) dan Heavy Duty (HD).
Serat benang dengan tipe S serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada
lengkap (halftone), dan gambar seni (artis/seni).Serat benang dengan tipe M serat benang
yang memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar.Serat
benang dengan tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan pada
teknik cetak sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan ekstra
tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin),
cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.
WARNA KAIN/SCREEN
Kain (screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi seringkali kain berwarna putih
dan pada waktu dilakukan proses penyinaran akan menimbulkan gejala pemantulan
kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaran. Untuk mengatasi
masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan merah.Sehingga
kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan kembali cahaya pada
waktu penyinaran stensil foto sistem direct (langsung), system
direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun sistem cappilary (kafilek).
PERSYARATAN KAIN
Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (screen) serta
peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan persyaratan khusus untuk jenis-
jenis kain yang digunakan. Adapun persyaratan-persyaratannya adalah sebagai berikut :
1. Daya lentur/fleksibilitas.
Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik
untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu
dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-
kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.
2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.
Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk pengendalian
penyaluran tinta cetak.
3. Tahan terhadap bahan kimia.
Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain selalu berhubungan dengan
bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain
harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.
4. Mudah dibersihkan.
Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang maka kain harus
mudah dibersihkan.
5. Tahan terhadap gesekan.
Pada waktu digunakan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel
yang memiliki variasi derajat kekerasannya. Dengan demikian gesekan dari rakel tidak
dengan mudah mengikis serat kain yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan
mengakibatkan kain mudah rusak.
6. Memiliki keporian yang bervariasi.
Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk
bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon
7. Variasi dari tingkat kerapatan screen.
Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya variasi
yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan
mudah dialihkan ke atas bahan cetak(media cetak) yang dipergunakan. Untuk
Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk
mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar dalam Proses Menyablon.
Bab 5
DESAIN TEKSTIL
TENUN
Tenun merupakan salah satu kekayaan budaya tekstil Indonesia yang telah dikenal sejak
ratusan tahun silam. Pembuatan kain tenun tradisional adalah salah satu kekayaan ragam
budaya Indonesia. Setiap daerah memiliki cara dan gaya tersendiri dalam menenun
sehingga menghasilkan motif cara dan gaya tersendiri dalam menenun sehingga
menghasilkan motif dan warna yang variatif. Riau daratan contohnya, daerah ini
mengembangakan tenun asli melayu, dengan motif khas bunga tanjung, tumpak manggis,
wajik berkaki, sikku awan, dan songket serontak yang khas dari Kabupaten Bengkalis,
serta motif muara takus khas Kabupaten Khampar.
Motif tenun tradisional Indonesia memiliki cerita dan sejarah di balik untaian benangnya.
Ada yang dianggap sebagai jimat sehingga tidak boleh dipakai sembarangan. Yaitu seni
tenun khas Pontianak, motif ruwit yang menyerupai perisai memiliki arti dibawa ke langit
sebagai jimat atau pelindung perang. Sementara motif pelangka merupakan tempat
penampung air para prajurit yang haus dapat minim dari pelangka tersebut setelah pulang
perang. Oleh karena memiliki nilai sejarah di dalamnya, kain tenun Pontianak tidak boleh
dipakai sembarangan.
SENI BATIK
Seni batik merupakan salah satu seni terapan yang dikembangkan dari berbagai kesenian
Nusantara adalah seni batik. Untuk mengenal karya seni batik, kita pelajari dalam dua
tahap, yaitu meranvang pola batik berdasarkan ragam hias seni Nusantara dan membuat
batik dengan menggunakan beragam teknik dan bahan.
a. Motif batik
Seni batik adalah seni yang berasal dari Indonesia dan menjadi kebanggaan bangsa
kita. Batik pertama kali dikembangkan di pulau Jawa, terutama di daerah Surakarta
dan Yogyakarta. Akhirnya, batik berkembang di seluruh Nusantara, misalnya daerah
Sumatera, Kalimantan, Bali dan Lombok. Batik merupakan seni tradisional turun
temurun.
Pada mulanya membatik adalah pekerjaan perseorangan yang dilakukan dengan
tangan. Misalnya, setiap titik ditulis satu persatu dan setiap garis juga digambar
sendiri. Membatik memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, sekarang batik telah
tumbuh dan berkembang menjasi industri sandang yang sangat besar.
Perkembangan batik tidak hanya di Indonesia saja, tetapi telah sampai ke luar negeri.
Berdasarkan tekniknya, batik dibagi menadi berbagai jenis, seperti batik tulis, batik
cap, batik printing, batik celup, pikoso, dan batik abstrak.
Karya batik dapat berupa :
1) seni batik terapan (baik untuk kebutuhan praktis, misalnya busan, taplak
meja, serbet, sprei, bantal, guling, tirai, dan tas)
2) seni batik tulis (seni lukis batik)
3) seni batik hias (lukisan hiasan, wall paper dan sampul kado)
Betuk stilir motif parang rusak pada batik Surakarta dan Yogyakarta mempunyai nama
– nama tersendiri, misalnya bentuk mlonjo, uceng, mata gareng, alis – alisan gogan,
bagongan dan sirap kendela.
Cara membuat desain atau pola motif batik parang rusak.
Keterangan :
Parang artinya karang yang rusak atau
cacat. Motif ini menggambarkan bentuk
karang yang kehilangan bentuknya
(rusak) dan melambangkan sesuatu yang
ganjil dan tidak pada tempatanya.
Bahan dan alat yang digunakan dalam
membuat desain batik parang rusak
adalah kertas gambar, pastel atau
krayon, cat air, pensil, penggaris, palet,
dan kuas.
3) Bila pewarnaan pastel telah selesai, kemudian disemprotkan warna tinta atai
cat air dengan kuas secara acak atau bebas menenai semua gambar pasterl.
Warna pastel tidak tertutup oleh tinta atau cat air karena pastel antai air.
Bentuk penyajian batik pastel adalah sebagai berikut :
- Beberapa karya seni batik
ini ditempel pada kertas
gambar atau karton yang
lebar dan diberi garis
bingkai masing – masing
motif batik.
- Kertas gambar atau karton
dilapisi plastik atau mika
dengan direntangkan yang
kuat sehingga terkesan
seperti kaca.
3) Pewarnaan batik
Urutan pewarnaan pada kain batik
adalah sebagai berikut :
2. Macam Reklame
1. folder, yaitu reklame berupa kertas
yang dilipat menjadi beberapa
bagian yang didalamnya memuat
keterangan-keterangan secara rinci
mengenai barang atau jasa yang
ditawarkan; FOLDER
2. booklet, yaitu reklame menyerupai
buku yang jumlah halamannya lebih
dari dua lembar, dapat pula berupa
lembaran panjang yang dilipat-lipat
menyerupai buku; BOOKLET
3. leaflet, yaitu reklame berupa
selembar kertas yang diselipkan
pada surat kabar atau majalah
LEAFLET
4. logo, yaitu reklame berbentuk
gambar lambang organisasi,
jawatan, atau perusahaan;
5. mobile, yaitu reklame yang
digantung dan bergerak-gerak;
6. etalase, yaitu barang yang dipajang
dalam ruangan pada kemasan ETALASE
barang-barang dagangan;
7. embalase, yaitu gambar sekaligus
pembungkus benda-benda
kemasan;
EMBALASE
ETIKET
MONOGRAM
10. nameboard, atau papan nama,
yaitu reklame yang dibuat diatas
papan kayu, logam, dan seng yang
dipasang didepan perusahaan atau
rumah;
11. billboard, yaitu bentuk reklame dari
papan yang berukuran besar, ada
diatas toko atau gedung dan di tepi BILBOART
jalan dalam jangka waktu lama;
12. iklan, yaitu reklame yang dipasang
di surat kabar atau majalah;
13. slide, yaitu reklame dalam
pemutaran film dengan proyektor
sebelum film utama diputar;
14. spanduk, yaitu bentuk reklame
BALIHO
yang dibuat pada selembar kain
panjang dan dipasang di atas jalan
atau tempat-tempat strategis;
15. poster, yaitu gambar dan tulisan
yang berisi pengumuman atau
pemberitahuan, anjuran, ajakan,
dan peringatan;
16. baliho, yaitu poster yang dipasang
di tepi jalan, gedung bioskop, atau
sekitar tempat umum yang bersifat
sementara.
3. Jenis Reklame
a. Reklame Komersial
Reklame komesial adalah reklame
yang digunakan dalam bidang niaga atau
bisnis yang bertujuan mendatangkan
keuntungan yang berbentuk materi atau
uang.
b. Reklame Nonkomersial
Reklame nonkomersial adalah reklame
yang semata-mata tidak untuk
mendatangkan keuntungan yang
berbentuk materiil. Reklame ini berguan
untuk memengaruhi perilaku seseorang
agar mengikuti seruan atau imbauan
tersebut.
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling
tepat !
1. Kata reklame berasal dari kata re dan . . .
a. clama c. clada
b. clame d. clano
2. Reklame yang terdapat pada pembungkus barang disebut . . .
a. etalase c. etiket
b. embalage d. iklan
3. Huruf tanpa sepatu disebut . . .
a. simetris c. statis
b. asimetris d. Estetis
4. Syarat sebuah reklame adalah . . .
a. komposisi c. persuasif
b. etis d. etis, estetis, persuasive, dan
komposisi
5. Estetis pada syarat reklame berarti . . .
a. susunannya indah c. kalimatnya sederhana
b. kalimatnya sopan d. bentuknya indah
6. Etalase berdasarkan bentuknya termasuk . . .
a. dua c. empat
b. tiga d. lima
7. Reklame yang dimuat pada selembar kain yang dipasang di atas jalan raya disebut . .
.
a. poster c. spanduk
b. slide d. plakat
8. Syarat pembuatan reklame di bawah ini, kecuali . . .
a. estetis c. etis
b. artistik d. persuasif
9. Unsur pembuatan reklame yang menjelaskan barang yang ditawarkan, yaitu . . .
a. headline c. ilustrasi
b. logo d. bodycopy
10.Media reklame di bawah ini, kecuali . . .
a. audio c. visual
b. audio visual d. video
A. Gambarlah reklame dari produk pasta gigi atau sabun mandi. Kerjakan
di kertas gambarmu dengan diberi warna dari cat air atau cat poster !
B. Gambarlah poster dengan tema “LINGKUNGAN HIDUP”. Kerjakan di
kertas gambarmu dengan diberi warna cari cat air atau cat poster !
C. Gambarlah poster anjuran atau ajakan pemerintah untuk melaksanakan
dana sosial korban bencana banjir, bencana kebakaran, dan PMI di buku gambarmu.
Kemudian berilah warna bebas !
Bab 7
APRESIASI KARYA SENI RUPA MURNI INDONESIA
I. PENGERTIAN APRESIASI
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris to appreciate yang artinya
menghargai. Secara definitive apresiasi dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang
dalam mengenali dan memahami suatu nilai yang terkandung dalam suatu karya seni
sehingga dapat menghargai suatu karya seni. Apresiasi tidak sama artinya dengan
evaluasi karena evaluasi (penilaian) mempunyai arti memberikan penilaian baik dan buruk
atau besar dan kecil.
Beberapa aspek yang dinilai dalam mengapresiasi karya seni rupa murni adalah:
1. Ide
Ide adalah gagasan yang menjadi latar belakang di ciptakannya sebuah karya seni
2. Kreatifitas
Kreatifitas adalah penciptaan karya seni dengan mewujudkan sesuatu yang belum
pernah ada dan mempunyai arti dan nilai baru.
3. Komposisi
Komposisi adalah penataan apresiasirupa dengan menggunakan prinsip-prinsip
tertentu sehingga menjadi suatu pola jadi yang matang ( desain).
Komposisi menyangkut hal teknis dan isi. hal teknis berhubungan dengan
kemampuan seniman mengolah apresiasiyang meliputi garis, bidang, bentuk,
warna,gelap terang dan tekstur. Hal isi berhubungan dengan kemampuan seniman
mengolah norma-norma yang terkandung dalam prinsip seni diantaranya
kesatuan, keseimbangan, irama dan pusat perhatian.
4. Gaya
Gaya menunjukkan pencerminan ciri khas pribadi seniman baik teknis maupun isi.
termasuk didalamnya adalah pemilihan bahan dan teknik dalam berkarya serta
aliran yang tampak dari corak karya seorang seniman.
5. Teknik dan wujud
Teknik adalah cara seorang seniman mewujudkan gagasan / ide menjadi sesuatu
yang menarik. Teknik yang digunakan akan memberi bentuk atau wujud yang
berbeda-beda.
3. Seni Grafis
Seni Grafis adalah membuat gambar dua dimensi dengan menggunakan alat
cetak (klise).Di dalam kegiatan ini seorang seniman bisa memasukkan nilai estetis
dan artistiknya, terutama dalam membuat cetakan/acuan/klise dan dalam
pengolahan warna. Seni grafis dapat di buat dengan tehnik cetak tinggi, cetak
dalam, cetak saring dan cetak cahaya (photography).
Perkembangan seni rupa murni nusantara
Dalam perkembangan karya seni rupa modern, karya seni rupa tidak lagi menjadi
simbol-simbol kehidupan tradisi yang kaku namun lebih cenderung menjadi
pengungkapan ekspresi seorang seniman secara bebas. Perkembangan seni rupa
modern terbagi dalam beberapa babak antara lain :
3. Aliran Romantis
Merupakan penentang aliran Neo klasisis. Ciri-cirinya: berisi cerita yang dahsyat
dan emosional, penuh gerak secara dinamis, warna bersifat kontras dan meriah,
komposisinya hidup, melebihi kenyataan. Tokohnya antara lain: Theodore
Gericould, Eugene Delacroix. Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah Raden
Saleh.
4. Aliran Realis
Airan ini sebagai suatu protes terhadap aliran Romantis. Aliran Realis adalah
aliran yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Obyeknya tidak
hanya di lingkungan istana, bakan seringkali menampilkan figure rakyat biasa.
Tokoh-tokohnya antara lain: Custavo Coubert, Rembrant van Rijn. Seniman
Indonesia yang beraliran realis adalah, Dullah, dan Trubus.
5. Aliran Naturalis
Adalah aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan
alam/alami. Juga bersifat fotografis, karena aliran ini mempunyai konsep bahwa
seni lukis yang baik adalah seni lukis yang sama persis secara visual dengan
benda-benda yang di lukisnya. Seniman yang beraliran naturalis diantaranya :
Gainsborough, Constable, Turner. Seniman Indonesia yang beraliran naturalis
adalah Basuki Abdullah dan Mas Pringadi.
6. Aliran Impresionis
Adalah aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan saat
obyek tersebut dilukis. Obyek yang ditampilkan berupa kilasan cahayayang
terpantul oleh benda dalam keadaan cuaca tertentu. Sehingga seniman harus bisa
melukis dengan cepat. Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah S. Sudjoyono.
7. Aliran ekspresionis
Aliran ini berkembang di dasari oleh ketidakpuasan dengan karya-karya yang
hanya menonjolkan bentuk obyek saja, para seniman mulai menggali hal-hal yang
berkaitan dengan ekspresi dan pengalaman batin. Aliran Ekspresionis adalah
aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pelukisnya
yang spontan pada saat melihat obyek. Tokohnya antara lain: Vincent Van Gogh,
Paul Gauguin. Seniman Indonesia yang beraliran ekspresionis adalah Affandi.
“Raka dan Saya” karya Affandi “Barong” karya Affandi
8. Aliran Kubisme
Kubisme adalah aliran yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau
bentuk dasarnya kubus. Aliran ini di pelopori oleh Pablo Picasso. Tokoh Indonesia
di aliran ini adalah But Muchtar, Muchtar Apin, Srihadi dan Fajar Sidik.
9. Aliran Abstraksionis
Yaitu aliran yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi dan asosiasi-
asosiasi figurative suatu obyek. Aliran Abstraksionis bisa berbentuk geometris dan
nonfigurative. Tokohnya antara lain Piet Mondrian dan Wassily Kandinsky.
Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah Amri Yahya, Srihadi.
Karya Amri Yahya “Tanah Lot” Karya Rusli
Apresiasikan karya seni murni dibawah ini dengan berdasar aspek-aspek penilaian
dalam berapresiasi, yang meliputi ide, kreatifitas, komposisi, gaya, teknik dan
wujud!