Anda di halaman 1dari 91

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan modul seni rupa dan

seni musik yang merupakan modul untuk bahan ajar mata pelajaran Seni

Budaya kelas XII semester ganjil dan genap terselesaikan.

Modul seni rupa dan seni musik ini merupakan salah satu penunjang

untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas XII untuk UPTD SMKN 3

Boyolangu. Modul ini di harapkan dapat membekali dan membantu

peserta didik dalam memahami proses berkarya seni musik dan seni

rupa

Ketersusunan modul ini merupakan hasil kerjasama tim penyusun sanggar

MGMP Seni Budaya. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulisan modul ini, semoga menjadi

amalan yang tak pernah putus, amin.

Tulungagung, Juli 2015

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Selamat jumpa para peserta didik dalam modul kelas XII
Modul struktur seni rupa merupakan salah satu penunjang dalam
mempelajari mata pelajaran Seni Budaya kompetensi 9.2, dan 10.1 Dalam
modul ini kita akan mempelajari tentang struktur seni, teori warna, desain
sablon dan desain tekstil serta diharapkan mampu mengekspresikan diri
melalui karya seni rupa Indonesia,
B. Prasyarat

Untuk mempelajarai modul ini prasarat yang harus di miliki oleh


peserta didik adalah Pernah mempelajari modul seni rupa sebelumnya.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Peserta didik
a. Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari
modul ini adalah sebagai berikut :
1) Baca secara seksama hingga benar-benar paham dan mengerti
isi modul, kemudian tandai / catat bagian kata atau kalimat yang
belum mengerti atau memahami
2) Jika ada yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam
mempelajari isi modul, silahkan menghubungi guru pengajar
anda.
2. Peran Guru
a) Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus di lakukan
peserta didik
b) Memberikan penjelasan kepada peserta didik bagian-bagian dari
modul yang belum yang belum dapat dipahami oleh peserta peserta
didik.
c) Melakukan efaluasi secara komperhensif
3. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik mampu :
1. Menjelaskan pengertian struktur seni rupa
2. Mengidentifikasi bahan pewarna alami dan cara membuatnya
3. Berkarya gambar bentuk
4. Berkarya seni sablon
5. Berkarya seni desain tekstil
6. Melakukan apresiasi karya seni rupa
D. Kompetensi
Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa dan Mengekspesikan diri melalui karya seni rupa
E. Cek Kemampuan
NO ASPEK YANG DI NILAI BELUM SUDAH
1. Pengetahuan :
- Pengertian struktur seni rupa
- Keragaman pewarna alami dan fungsi
dalam karya seni serta cara
membuatnya
- Berkarya gambar bentuk
- Berkarya seni desain sablon
- Berkarya seni desain tekstil
- Mengapresiasi karya seni rupa
Sikap :
- Teliti dan cermat dalam megidentifikasi
keragaman teknik, bahan, dan tema
karya seni rupa
Psikomotor:
- Dapat membuat karya gambar bentuk
- Dapat membuat karya seni sablon
- Dapat membuat karya desain tekstil

PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta didik


Dalam modul ini kegiatan belajar anda meliputi 6 tahap kegiatan belajar.
Kegiatan belajar itu adalah :
1. Pengertian struktur seni rupa
2. Keragaman pewarna alami dan fungsi dalam karya seni serta cara
membuatnya
3. Berkarya gambar bentuk
4. Berkarya seni desain sablon
5. Berkarya seni desain tekstil
6. Mengapresiasi karya seni rupa
7. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat menjelaskan
Proses kreatif berkarya seni rupa, Mengapresiasi Keragaman teknik,
bahan, dan tema karya seni rupa, Mengidentifikasi keragaman teknik,
bahan, dan tema karya seni rupa,,Berkarya seni gambar bentuk , Berkarya
seni sablon, berkarya desain tekstil dan dapat mengapresiasi karya seni
rupa.

b. Ringkasan Materi

Bab 1
STRUKTUR SENI RUPA

SK : Mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi nusantara


KD : Struktur seni rupa
The liang gie (1976) menjelaskan dalam semua jenis kesenian terdapat unsure-
unsur yang membangun karya seni sebagai berikut:
1. Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsure unsur seni yang membentuk
suatu kesatuan karya seni yang utuh, contoh struktur seni dalam bidang seni rupa adalah
garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur.
2. Tema merupakan ide pokok yang di persoalkan dalam karya seni, ide pokok suatu karya
seni dapat di pahami atau atau dikenal melalui melalui subject matter (pokok soal) dan
judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan,
contoh alam, alam kebendaan, suasana, peristiwa dan metafora atau alegori.
3. Medium adalah sarana yang di gunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu
karya seni melalui manfaat material atau bahan dan alat serta penguasaan teknis
berkarya.
4. Gaya atau style berkarya seni merupakan cirri ekspresi personal yang khas dari si
seniman dalam menyajikan karyanya,.menurut soedarso SP (1987) gaya adalah cirri
bentuk luar yang melekat pada wujud karyaseni. Sedangkan aliran berkaitan dengan isi
karya seni yang di refleksikan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapi
sesuatu.

A. Unsur Seni Rupa

Terciptannya sebuah karya seni rupa tidak lepas dari peranan unsur – unsur seni
rupa. Unsur – unsur seni rupa antara lain : titik, garis, bidang, warna, tekstur dan gelap
terang (pencahayaan). Suatu karya merupakan gabungan elemen – elemen yang
merupakan unsur – unsur pokok seni rupa. Dengan norma – norma komposisi dan
pemakaian unsur unsur yang tepat seorang seniman akan dapat menghasilkan karya seni
yang bermutu
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua menurut
kegunaannya. Yakni, seni rupa murni dan seni rupa terapan.
 Disebut seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan
atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.
Berikut ini adalah contoh karya seni rupa murni.
 Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan
fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran,
anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk,
interior, eksterior

Sedangkan unsur seni rupa tersebut antara lain :


1. Titik
Titik merupakan unsur rupa yang paling
sederhana. Setiap menyentuhkan pensil
untuk pertama kali pada kertas akan
menghasilkan titik. Unsur titik akan tampak
berarti pada karya seni rupa apabila
jumlahnya cukup banyak atau ukurannya
diperbesar hingga menjadi bintik.
Lukisan tahun 1891 karya Georges Seurat
ini dibuat dengan teknik pointilisme,
gambar terbentuk dari kumpulan titik (point). Dari jauh tak terlihat jelas
bintiknya, tapi lihat baik-baik maka kamu akan dapat melihat setiap bintik warna
yang digunakan Seurat
2. Garis
Garis adalah kumpulan sejumlah titik yang sejajar, sama besar yang ditarik secara
bersambungkan. Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek,
halus, tebal, berombak, melengkung, lurus dan lain – lain. Garis sangat dominan
sebagai unsur karya seni dan dapat pula membentuk berbagai karakter dan watak
pembuatnnya. Dengan demikian garis matang dan benar dapat pula membentuk
kesan tekstur (barik) dan nuansa ruang, serta volume. Garis dapat menggambarkan
sifat – sifat tertentu dari sesuatu dan juga dapat sebagai pernyataan emosi.
Garis dapat juga berdiri sebagai garis itu sendiri tanpa mewakili sesuatu dan hanya
sebagai ungkapan spontan dari perasaan estetis yang seniman. Garis – garis lurus
atau melengkung yang diulang – ulang secara teratur dapat menimbulkan irama
tertentu. Oleh karena itu unsur garis berfungsi sebagai dasar ungkapan perasaan
perupa.
a. garis mendatar : memberi kesan damai, tenang, sunyi, seimbang, dan luas
b. garis tegak : memberi kesan kuat, kaku, kukuh, mulia, tegas dan agung
c. garis melengkung : memberi kesan mudah, lentur, tumbuh, dan gemulai
d. garis lurus miring : memberi kesan dinamis, labil/goyah, dan menarik perhatian
e. garis patah : memberi kesan maskulin/jantan
f. garis silang : memberi kesan kekerasan, beradu, dan tenaga
g. garis pilin : memberi kesan mengembangkan, mengaso dan menarik
menjemukan
h. garis putus : memberi kesan bergerak, ragu – ragu dan tragis
i. garis meliuk : memberi kesan kewanitaan, mewah, bernafsu, dan lemah
j. garis lembut : memberi kesan perasa, lemah, ragu dan halus
3. Bidang
Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan nongeometris.
Bidang geometris adalah bidang yang beraturan dan digunakan dalam ilmu ukur.
Bidang nongeometris merupakan bidang yang tidak beraturan. Bidang inilah yang
seringkali terdapat pada bentuk-bentuk alami.

4. Bentuk
Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk
karena ruang atau volume. Macam-macam
bentuk dalam seni rupa adalah bentuk
kubistis, silindris, bola, limas, prisma,
kerucut (geometris), dan nongeometris.
Unsur bentuk secara nyata diterapakan pada
unsur seni patung, arsitektur, taman, interior,
dan kriya.

5. Warna

Warna merupakan unsur rupa yang terbuat


dari pigmen (zat warna). Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok
warna primer, sekunder, dan tertier. Warna
primer (pertama) maksudnya, warna tersebut
bukan terbuat dari campuran warna lain mana pun. Kelompok warna sekunder
(kedua) terbentuk dari campuran warna primer dan warna primer lain. Warna
tersier (ketiga) terjadi dari campuran warna sekunder dengan warna sekunder lain
atau dengan warna primer.

Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah (magenta), kuning
(yellow), dan biru (cyan). Kelompok warna sekunder terdiri dari tiga warna, yaitu
hijau, ungu, dan jingga. Kelompok warna tersier merupakan warna-warna yang
senada dengan warna sekunder namun dengan tingkat pengaruh warna primer yang
berbeda-beda.

6. Tekstur

Tekstur merupakan nilai permukaan suatu


benda (halus atau kasar). Secara visual,
tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur
nyata maksudnya, keadaan suatu benda bila
dilihat dan diraba sama nilainya.
Sedangkan tekstur semu terjadi bila
keadaan suatu benda bila dilihat dan diraba
berbeda nilainya. Bagaimana kau
membedakan tekstur kaca dengan tekstur pasir, tekstur kulit dengan tekstur kayu,
atau tekstur batu dengan tekstur kertas dan kain?

7. Gelap terang
unsur gelap terang terjadi karena adanya cahaya yang menyentuh objek. Unsur ini
penting dalam seni rupa trimatra untuk menimbulkan adanya irama. Sedangkan untuk
karya seni dwimatra unsur ini dipakai untuk mendapatkan kesan trimatra
(ruang/kedalaman). Unsur gelap terang pada karya seni rupa dwimatra dicapai dengan
jalan arsiran dan pewarnaan.
a. Dengan jalan arsiran
Kesan gelap diperoleh dengan memberikan arsiran yang padat/tebal, sedangkan
kesan terang dengan memberikan arsiran yang lebih jarang/tipis atau sama sekali
tanpa arsiran
b. Dengan jalan pewarnaan
Kesan gelap didapatkan dengan memberikan warna – warni gelap (warna tua).
Sedangkan kesan terang didapatkan dengan memberikan warna – warni (warna
muda)

B. Prinsip seni rupa


Komposisi adalah gabungan unsur – unsur dalam satu kesatuan yang harmonis. Dalam
menyusun sebuah komposisi kita harus tahu tentang prinsip – prinsipnya yaitu sebagai
berikut :
1. Kesatuan
Adalah penyusunan dari unsur – unsur sehingga menjadi satu kesatuan bentuk yang
terpadu antara bagian yang satu dengan keseluruhan dan tidak lagi bagian yang
berdiri sendiri.
2. Kesimbangan
Adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap – tiap sisi susunan. Bila didapat
dari dua kesan yaitu karena adanya bentuk dan karena adanya warna. Bila dilihat
dari susunan. Balance dibagi menjadi dua yaitu :
a. balance simetris
adalah yang penempatano objeknya pada tiap tiap dari pusatnya selalu sama
b. balance asimetris
adalah balance yang penempatan objeknya pada tiap – tiap susunan berbeda.

2. Proporsi
Adalah perbangdingan ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
dalam satu kesatuan bentuk. Dalam penyusunan harus dibuat sesuai dengan proposi
yang sebenarnya agar karya tampak menarik dan kelihatan tidak janggal.
3. Irama (Rhytm)
Adalah suatu penggulungan secara terus menerus dan teratur daru unsur atau
beberapa unsur.
4. Kontras
Adalah kesan yang didapat karena adanya dua hal yang berlawanan, misalnya
ukuran, bentuk dan warna. Pada karya seni rupa kontras sangay perlu karena
dengan adanya kontras memberikan kesan paling dominan.
5. Pusat perhatian
Adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur – unsur yang ada
disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam karya seni rupa, kita dapat
menempatkan unsur yang paling dominan
6. Keselarasan
Adalah kedekatan unsur - unsur untuk menciptakan keharmonisan dan unsur –
unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna. Keselarasan dapat kita ciptakan
melalui penyusunan bentuk ataupun warna yang saling berdekatan.

LEMBAR TUGAS SISWA


A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling
tepat !
1. Yang dimaksud dengan komposisi dalam pembelajaran seni rupa adalah ....
A. Komposisi merupakan cara yang dipakai untuk mengatur unsur-unsur seni
rupa.
B. Komposisi adalah cara untuk menyusun, mengatur, unsur-unsur seni rupa
dengan kaidah dasar
C. Komposisi merupakan suatu usaha untuk menyusun, mengatur unsur-
unsur seni rupa yang menggunakan kaidah dasar dan lanjutan.
D. Komposisi merupakan suatu usaha untuk mengatur unsur-unsur seni rupa
secara professional
E. Komposisi merupakan usaha untuk mengatur seni rupa dengan complexitas
yang tinggi mengacu
2. Dalam mengatur unsur-unsur seni rupa dengan menggunakan kaidah dasar, ada 3
faktor yang menentukan antara lain ....
A. Complexity, Proporsi dan Intensity D. Complexity, Intensity, Emphoty
B. Balance, Proporsi dan Complexity E. Proporsi, Balance dan Intensty
C. Unity, Proporsi dan Balance
3. Prinsip dasar seni rupa adalah merupakan pengetahuan yang mutlak harus
dimiliki seseorang yang akan berkarya seni rupa, dalam pembahasannya
menyangkut faktor-faktor ....
A. Komposisi, media dan unsur-unsur seni
B. Unsur-unsur seni rupa dan media seni rupa
C. Komposisi seni dan media seni
D. Komposisi seni dan unsur-unsur seni
E. Komposisi seni rupa, media seni rupa dan unsur-unsur seni rupa
4. Ukuran perbandingan antara benda satu dengan benda yang lainnya dengan
ukuran yang normatif disebut ....
A. Proporsi D. Balance
B. Unity E. Intensity
C. Complexity
5. Prinsip seni rupa merupakan pengetahuan dasar yang sangat penting untuk
diketahui oleh seseorang yang akan membuat kerya seni, meliputi spa saja yang
dipelajari ....
A. Komposisi, Kombinasi, Unsur seni
B. Unsur seni, Komposisi dan Media seni rupa
C. Media seni, Unsur seni dan Kaligrafi
D. Komposisi, Kontemplasi dan Media seni
E. Kontemplasi, Media seni dan Unsur seni
6. Balance atau keseimbangan yang diterapkan apda pengaturan benda,
bentuk, maupun warna yang tidak sama ukuran maupun intensitasnya
disebut ....
A. Simetris balance D. Visualize balance
B. Asimetris balance E. Konstruktif balance
C. Skew simetris balance
7. Di bawah ini adalah unsur-unsur seni rupa, kecuali ....
A. Garis D. Tekstur
B. Lingkar E. Warna
C. Bidang
8. Perbandingan ukuran yang ideal dari obyek, baik menurut kenyataan atau
perasaan disebut dengan ....
A. Repetisi D. Balance
B. Ritme E. Unity
C. Proporsi
9. Penyusunan dari unsur – unsur sehingga menjadi satu kesatuan bentuk yang
terpadu antara bagian yang satu dengan keseluruhan dan tidak lagi bagian yang
berdiri sendiri disebut dengan ....
A. Proporsi D. Balance
B. Unity E. Intensity
C. Complexity
10. Kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap – tiap sisi susunan ....
A. Proporsi D. Balance
B. Unity E. Intensity
C. Complexity
11. Unsur seni rupa yang terkecil adalah…
A. Titik D. Bentuk
B. Garis E. Tekstur
C. Bidang
12. Sebuah garis yang di buat menggunakan alat bantu sehingga mempunyai
bentuk yang tepat pasti dan universal dinamakan garis…
A. Futuristik D. Imajiner
B. Struktural E. Linier
C. Geometrik
13. Bentuk garis dibedakan menjadi dua yaitu garis…
A. Geometrik dan Imajiner D. Nyata dan semu
B. Futuristik dan struktural E. Jelas dan samar
C. Pengikat dan kaligrafi
14. Bidang merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa…
A. Titik D. Bentuk
B. Garis E. Tekstur
C. Kontur
15. Bentuk figurative adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam bentuk itu
seperti dibawah ini kecuali …
A. Tumbuh-tumbuhan D. gunung
B. Binatang E. Bangunan
C. Manusia
16. Bentuk figurative yang sudah mengalami deformasi (perubahan) atau stilasi
(pengayaan) dinamakan bentuk… .
A. abstrak D. simbolis
B. abstraktif E. dinamis
C. dekoratif
17. Bentuk abstrak terbagi menjadi abstrak murni, abstrak simbolis dan
abstrak…
A. filosofis D. naturalis
B. mitologis E. ekspresif
C. dekoratif
18. Bentuk abstrak yang mempunyai nilai-nilai tertentu adalah abstrak… .
A. murni D. simbolis
B. natural E. filosofis
C. dekoratif
19. Kelompok warna primer terdiri atas warna… .
A. merah, kuning, dan hijau
B. merah, kuning dan ungu
C. merah, biru, dan kuning
D. merah, biru, dan jingga
E. merah, biru, dan orin
20. Warna skunder terbentuk karena perpaduan antara dua warna… .
A. hue D. value
B. linier E. intensity
C. primer
21. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna
adalah…
A. hue D. value
B. linier E. intensity
C. primer
22. Istilah yang digunakan untuk menyatakan gelap terangnya warna adalah…
A. hue D. capacity
B. linier E. intensity
C. value
23. Salah satu makna warna trend saat ini yaitu ungu adalah…
A. kesedihan D. kekayaan
B. romantis E. kematian
C. egois
24. Nilai raba pada permukaan suatu benda dinamakan…
A. gradasi D. konstur
B. proporsi E. tekstur
C. balance
25. Tekstur terbagi menjadi dua yaitu…
A. tekstur nyata dan tekstur semu
B. tekstur normal dan tekstur semu
C. tekstur asli dan tekstur buatan
D. tekstur nyata dan tekstur jemu
E. tekstur nyata dan tekstur buatan
26. Prinsip seni yang mepelajari tentang perbandingan ukuran keserasian
antara bagian satu dengan yang lainnya adalah…
A. balance D. kontras
B. proporsi E. klimak
C. irama
27. Keseimbangan yang susunan unsure-unsurnya tiap sisi dari pusatnya
benar-benar sama adalah keseimbangan…
A. radial D. senter
B. simetris E. geometris
C. asimetris
28. Pengulangan yang terus menerus dan teratur dari satu unsur maupun
beberapa unsure dinamakan…
A. balance D. kontras
B. proporsi E. klimak
C. irama
29. Dalam prinsip seni kesan yang di dapat karena adanya dua hal yang
berlawanan dinamakan…
A. balance D. kontras
B. proporsi E. klimak
C. irama
30. Centre of interest (pusat perhatian) dalam unsure seni disebut dengan
nama…
A. balance D. kontras
B. proporsi E. klimak
C. irama
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Struktur seni rupa adalah
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Unsur-unsur seni rupa adalah
3. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Garis dapat menggambarkan sifat – sifat tertentu dari sesuatu dan juga dapat
sebagai pernyataan emosi. Garis mendatar dapat dipakai untuk menggambarkan
makna………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
……………………………………………………………………………………………
6. Yang termasuk macam-macam bentuk dalam seni rupa adalah
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
7. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
8. Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu
……………………………………………………………………………………………
9. Kelompok warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuran
…………………………. dan …………………………………………………
10. Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda (halus atau kasar). Secara
visual, tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
11. Disebut dengan tekstur semu terjadi bila
………………………………………………………………………………………………
12. Unsur gelap terang terjadi karena………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
13. Balance dibagi menjadi dua yaitu……………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
14. Dalam penyusunan harus dibuat sesuai dengan proposi yang sebenarnya agar…
………………………………………………………………………………………………
15. Pada karya seni rupa kontras sangat perlu karena……………………………………
………………………………………………………………………………………………
16. Keselarasan dapat kita ciptakan melalui……………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Bab 2
TEORI WARNA

SK : Mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi nusantara


KD : Teori warna

PEWARNA ALAMI TUMBUHAN

Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian
daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah
diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh.
Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang
dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur
tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Food and
Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat warna alami ke dalam
golongan zat pewarna yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau dianggap masih aman.
Jenis-jenis zat pewarna alami yang banyak digunakan dalam industri pangan antara lain
ialah zat pewarna asal tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan curcumin.

Berdasarkan sumbernya, zat pewarna alami dibagi atas:


1. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid, betalains,
klorofil, dan kurkumin.
2. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari
aktivitas Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas ganggang.
3. Zat pewarna alami yang berasal dari hewan dan serangga, seperti: Cochineal dan zat
pewarna heme.

Keuntungan dalam penggunaan pewarna  Dapat berperan sebagai bahan pemberi


alami adalah: flavor/ menambah rasa pada makanan,
 Tidak adanya efek samping bagi zat antimikrobia, dan antioksidan.
kesehatan.  Aman dikonsumsi.
 Warna lebih menarik.  Spektrum warna tidak seluas seperti pada
 Terdapat zat gizi. pewarna sintetis.
 Mudah didapat dari alam.

Namun penggunaan zat pewarna alami


dibandingkan dengan zat pewarna sintetis
memiliki kekurangan, yaitu:  Susah dalam penggunaannya.
 Pewarnaannya yang lemah,  Pilihan warna sedikit atau terbatas.
 Kurang stabil dalam berbagai kondisi,  Kurang tahan lama
 Aplikasi kurang luas,
 Cenderung lebih mahal. Ciri-ciri pewarna alami yang terdapat
 Seringkali memberikan rasa dan flavor pada makanan
khas yang tidak diinginkan.  Warna agak suram,
 Tidak stabil pada saat proses pemasakan.  Mudah larut dalam air,
 Konsentrasi pigmen rendah.  Membutuhkan bahan pewarna lebih
 Stabilitas pigmen rendah. banyak (kurang mampu mewarnai
 Keseragaman warna kurang baik. dengan baik),
 Membutuhkan waktu lama untuk meresap
kedalam produk.
Tabel Perbedaan Pewarna Alami dan Buatan
Pewarna alami Pewarna buatan
Lebih aman dikonsumsi. Kadang-kadang memiliki efek negatif
tertentu.
Warna yang dihasilkan kurang Dapat mengembalikan warna asli,
stabil, mudah berubah oleh kestabilan warna lebih tinggi, tahan lama,
pengaruh tingkat keasaman dan dapat melindungi vitamin atau zat-zat
tertentu. makanan lain yang peka terhadap cahaya
selama penyimpanan.
Untuk mendapatkan warna yang Praktis dan ekonomis
bagus diperlukan bahan pewarna
dalam jumlah banyak.
Keanekaragaman warnanya Warna yang dihasilkan lebih beraneka
terbatas ragam.
Tingkat keseragaman warna kurang Keseragaman warna lebih baik.
baik
Kadang-kadang memberi rasa dan Biasanya tidak menghasilkan rasa dan
aroma yang agak mengganggu. aroma yang mengganggu.

Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5 kelompok,
yaitu:
 Karotenoid: isoprenoid dan derivatnya.
KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk
mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat
diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohon
Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai
mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.
 Klorofil dan senyawa heme: pigmen porphyrin.
KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk
makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen
klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya).
Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis
kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang
khas.
 Antosianin: 2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.
ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga
tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga
terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru
keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna
alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti
produk minuman (sari buah, juice dan susu).
 Pewarna tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.
KURKUMIN, berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi
warna kuning pada masakan yang kita buat.
 Melanoidin dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan penyimpanan.
KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan)
karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel
tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti
dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga
memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol.
Pembuatan bahan warna alami sebenarnya sangatlah mudah. Bahan-bahan yang
dapat digunakan sebagai pewarna alami ditumbuk, dapat pula menggunakan blender atau
penumbuk biasa dengan sedikit ditambah air, lalu diperas dan saring dengan alat
penyaring. Agar warnanya cerah dapat ditambahkan sedikit air kapur atau air jeruk nipis.
Setelah diperoleh air perasan pewarna, lalu disimpan di dalam lemari es atau freezer jika
menginginkan disimpan lebih lama.

Pewarna alami untuk makanan:


 Batang Secang memberikan warna merah.
 Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan
 Bunga Belimbing sayur menghasilkan warna merah
 Bunga Telang berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia. Warna biru
keunguannya dapat digunakan sebagai pewarna alami biru pada penganan
 Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang
menjadikan warna merah pada makanan
 Daging Buah Kluwak memberi warna hitam
 Daun Katuk menghasilkan warna hijau
 Daun Pandan menghasilkan warna hijau
 Daun Suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau pd makanan
 Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan,
 Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna
kuning pada makanan.
 Kulit Bunga Rosella menghasilkan pewarna merah
 Ubi ungu untuk warna ungu
 Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning pd makanan

Pewarna alami untuk Tekstil


 Akar Harendong digunakan campuran dalam warna merah, daunnya sebagai campuran
dalam pemberian warna lembayung; dan buahnya memberi warna hitam pada kain.
 Biji jelawe memberi warna hitam
 Buah Jambu mete digunakan untuk membuat tinta penandaan (marking ink) dan untuk
menghitamkan rambut.
 Buah manggis menghasilkan warna ungu
 Buah Pinang digunakan memberi warna katun dan wol menjadi coklat-merah atau hitam.
 Buah rambutan yang masih muda menghasilkan warna kuning
 Bunga Kembang sepatu menjadikan makanan berwarna merah, dan dapat menghitamkan
sepatu dan alis.
 Bunga Kembang telang memberi warna pada makanan, tikar dan kain menjadi hijau-biru.
 Bunga Safflower memberi warna pada sutra, katun atau linen menjadi merah-kuning.
 Bunga srigading memberi warna kuning keemasan
 Bunga tembelekan memberi warna kuning pada sutra dan daging ayam.
 Daging Buah Kelapa memberi warna hijau pada sutra.
 Daun gambir menghasilkan warna merah
 Daun indigo menghasilkan Warna biru
 Daun Jambu biji digunakan sebagai campuran dalam pemberian warna hitam pada sutra,
katun dan tikar.
 daun jambu mede menghasilkan warna kuning
 Daun jati memberi warna merah kecoklatan
 Daun Mangga memberikan warna kuning pada kain dan tikar.
 Daun pulutan memberi warna abu2
 Daun putri malu memberi warna kuning kehijauan
 Daun Suji digunakan mewarna makanan menjadi hijau.
 Daun tarum dapat menghasilkan warna biru
 Daun, kulit buah alpukat memberi warna hijau kecoklatan
 Kayu Angsana digunakan memberi warna merah pada katun, wol, kulit samak, bambu dan
kayu lain.
 Kayu mahoni memberi warna coklat
 Kayu Nangka memberi warna kuning pada katun dan sutra.
 Kulit akar dan daun Jati digunakan untuk mewarnai tikar menjadi coklat-kuning.
 Kulit buah kenari menghasilkan warna cokelat
 Kulit Buah Manggis memberi warna kain menjadi hitam-coklat, dan warna kuning pada
kain.
 Kulit jengkol menghasilkan warna cokelat
 kulit kayu secang menghasilkan warna merah
 Menteng memberi warna pada katun, kain linen, dan kotak cerutu menjadi merah-kuning
atau ungu.
 Mundu: memberi warna coklat pada kain dan tikar.
 Ranting pinus bisa didapatkan warna abu-abu
 Rimpang Kunyit memberi warna pada makanan, katun, dan kain sutra, tikar, dan bagian-
bagian kulit menjadi coklat-kuning.
 Sedar merah memberi warna merah atau hitam pada tikar.

TUMBUH-TUMBUHAN PENGHASIL WARNA ALAM

NO Nama Lokal Tanaman Bagian yang warna


digunakan
1 Alpukat/avocado Daun, kulit buah Hijau kecoklatan
2 Andong Daun Hijau
3 Angsana Kayu Merah
4 Bawang merah/union Kulit buah Coklat
5 Belimbing sayur Bunga Merah
6 Bougenvile Bunga Merah muda
7 Bunga sepatu Bunga Ungu
8 Cabai merah Buah Merah
9 Combrang hias Bunga Hijau
10 Combrang sayur Bunga Merah muda
11 Gambir Getah coklat
Daun Merah
12 Harendong Akar Merah
Buah Hitam
Daun Lembayung
13 Indigo Daun Biru
14 Jalawe Benih/biji Hitam
15 Jambal Kulit batang Krem
16 Jambu biji Daun Hijau tua, hitam
17 Jambu mete Buah Hitam
Daun Kuning
22 Jati Daun muda Merah kecoklatan
Daun tua Kuning
Kulit Akar Cokelat
23 Jengkol Kulit Cokelat
24 Kakao Buah Cokelat
25 Katuk Daun Hijau
26 Kelapa Daging Buah Hijau
27 Kembang palu Serbuk sari Kuning /orange
28 Kembang sepatu Bunga Merah, Hitam
29 Kembang telang Bunga Hijau, Biru
Daun Ungu
30 Kenari Kulit buah cokelat
31 Kenikir sayur Daun Kuning tua
32 Kepel Daun Coklat
33 Ketepang kebo Bunga, Daun Hijau kekuningan
34 Kibedali Bunga, daun Merah muda, abu-abu, hijau
35 Kluwak Daging Buah hitam
36 Kunyit Akar/ rimpang Kuning
37 Kusumba Bibit benih Orange
38 Mahoni Batang, daun Coklat
39 Mangga Kulit batang, daun Hijau
Daun kuning
40 Manggis Buah Ungu
41 Mengkudu Kulit akar Merah
42 Nangka Kayu kuning
Batang Kuning
43 Pacar air Bunga, daun Kuning kehijauan
44 Pacarkuku/inai/henna Daun Orange
45 Pandan Daun hijau
46 Pinang Buah coklat-merah atau hitam
47 Potromenggala Bunga, daun Hijau
48 Pulutan Daun Abu-abu
49 Puring Daun Ungu
50 Putri malu Bunga, daun Kuning kehijauan
51 Rambutan Buah kuning
52 Randu Daun Abu-abu
53 Rosella Kulit Bunga Merah
54 Sacang Batang Merah
55 Safflower Bunga merah-kuning
56 Sapu angin Bunga Merah muda/ ungu
57 Sari kuning Bunga kuning
58 Senggani Buah, daun Ungu
59 Srigading Bunga kuning keemasan
60 Suji Daun hijau
61 Tarum Daun biru
62 Tegeran Batang kuning
63 Teh-teh an merah Daun Ungu
64 Telang Bunga Biru keunguan
65 Tembelekan Bunga kuning
66 Tingi Kulit batang coklat
67 Tom, nila Daun biru
68 Trengguli Buah Krem
69 Ubi ungu untuk warna Buah ungu
70 Ulin/bulian Kayu Krem
Daun abu-abu
Pewarnaan alami membuat warna pada kain menjadi tahan lama dan menjadikan kain lebih
mahal. Pewarna alami dapat diperoleh dari tumbuhan yang berasal dari akar, batang, biji,
daun, buah, kulit dan bunganya. 
Berikut 15 pewarna alami yang sering dipakai pada kain:

1. Tarum (Indigofera Tinctoria)

Tarum atau tom merupakan tanaman khas dari Indonesia bagian barat. Warna alami yang 
dihasilkan oleh tarum adalah warna biru, warna tersebut diperoleh dari rendaman daun 
tarum dalam jumlah yang banyak selama semalam. Air rendamannya kemudian direbus 
dan dikeringkan setelah itu barulah pewarna alami ini dapat digunakan sebagai pewarna 
kain. Tanaman ini dibudidayakan dengan cara stek, Bila setek telah mencapai 14­18 hari 
akan tumbuh tunas, dan pada usia empat bulan mulai dapat dipetik daunnya dan dapat 
langsung dijual kepada pengolah tarum untuk dibuat zat pewarna. 

2.      Pinang (Areca Cathecu) 
Pinang adalah tanaman yang banyak tersebar di berbagai daerah Indonesia. Warna alami 
yang dihasilkan oleh pinang adalah warna merah, warna tersebut diperoleh dari tumbukkan
halus biji buah pinang tua. Tanaman ini dibudidayakan dengan cara ditanam, 
penanamannya membutuhkan waktu yang lama, karena tumbuhan ini seperti pohon kelapa,
maka dari itu tanaman ini baru dapat dimanfaatkan apabila tanaman ini sudah cukup besar. 

3.      Safflower (Crocus Sativus) 

The safflower atau saron atau bunga kuma­kuma merupakan tanaman yang berasal dari 
Asia Barat Daya. Warna alami yang dihasilkan dari bunga kuma­kuma yaitu kuning 
keemasan, yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami pada kain. 
 4.      Kunyit (Curcuma domestica)

Kunyit adalah tanaman asli dari daerah Asia Tenggara. Warna alami yang dihasilkan dari 
umbi atau rimpang yaitu kuning hingga jingga yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami
pada kain. Kunyit diparut hingga halus kemudian parutan kunyit direbus dan didiamkan 
hingga tidak panas. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan cara di stek rimpangnya 
dengan syarat bibit rimpang harus cukup tua. 

 5.      Suji (Dracaena angustifolia)

Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan perdu ini banyak dimanfaatkan orang sebagai 
pewarna alami baik untuk makanan maupun textile. Warna alami yang dihasilkan dari 
tumbuhan ini yaitu warna hijau. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus 
daun suji kemudian diberi air dan didiamkan selama semalam. Tanaman ini dapat 
dibudidayakan dengan cara okulasi, selain akan menghasilkan bibit yang baik juga mudah 
cara pembibitannya. 

 6.      Kulit manggis (Garcinia mangostana)

Merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara, tepatnya semenanjung Malaya. Tetapi saat ini
tanaman manggis banyak tumbuh di Negara­negara tropis. Kebanyakan orang mengenal 
manggis karena buahnya yang enak, tetapi tahukah kamu kalau kulit buah manggis dapat 
dimanfaatkan sebagai pewarna alami?ya, warna alami yang dihasilkan dari kulit manggis 
yaitu biru, ungu dan merah. Warna alami tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus 
kulit manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan 
dikeringkan. 

 7.      Angsana
Tanaman yang memiliki nama lain sonokembang ini termasuk tanaman penghasil kayu 
berkualitas baik. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropika, tetapi 
sekarang pertumbuhannya semakin menurun tajam. Warna alami yang dihasilkan oleh 
kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan. Warna 
dan motif serat kayunya yang indah kemerah­merahan, menjadikan kayu sonokembang 
sebagai kayu pilihan untuk pembuatan mebel, kabinet berkelas tinggi, alat­alat musik, 
lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, dan meja berharga mahal. 
Pembudidayaannya tidaklah rumit, Pohon ini mudah diperbanyak dengan biji maupun 
dengan stek cabang dan rantingnya. Diperbanyak melalui stek karena cepat tumbuhnya.

 8.      Kesumba (Bixa Orellana)

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika tropis. Tahukah anda, 
kalau tanaman ini merupakan tanaman untuk pembuatan bahan dasar pewarna lipstick. 
Warna alami yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning. 

 9.      Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Kebanyakan orang memanfaatkan buah ini 
sebagai tanaman obat. Tetapi tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. 
Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah kecoklatan. 

 10.  Secang (Caesalpinia sappan)

             Tanaman perdu yang berasal dari Asia Tenggara banyak ditemukan di Indonesia.
Hingga   abad   ke   17   kayunya   menjadi   perdagangan   ekspor   rempah­rempah   ke   berbagai
dunia.  Rebusan dari kayunya yang memberi warna merah gading banyak dimanfaatkan 
untuk pengecatan, bahan anyaman, pewarna makanan dan minuman serta tinta.
 11.  Getah gambir
Gambir merupakan tanaman khas Indonesia. Gambir yaitu sejenis getah yang telah 
dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga 
kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini, menjadikan getah gambir sebagai pewarna 
alami yang dapat digunakan pada kain. 

 12.  Kulit kayu tingi (Peltophorum pterocarpum)

Tidak diketahui pasti darimana asal tanaman ini, tetapi tanaman ini biasa tumbuh di daerah
tropis dan hutan hujan. Tanaman ini memang dikenal sebagai pewarna alami pada textile. 
Warna alami yang dihasilkan dari kulit kayu dan getahnya yaitu merah dan hitam. Selain 
sebagai pewarna, masyarakat juga memanfaatkan tanaman ini untuk mengawetkan jala, 
tikar dan layar perahu. Kayunya dimanfaatkan sebagai batu bara dan kayu bakar.
 
13.  Ketapang (Terminalia catappa)

Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan penyebarannya hampir di seluruh
Asia Tenggara. Tanaman ini memang sudah banyak dikenal orang sebagai pewarna alami. 
Warna hitam yang dihasilkan oleh daun dan kulit kayunya di manfaatkan masyarakat 
sebagai pewarna alami pada textile dan sebagai warna tinta. Kayunya menghasilkan warna 
kuning kecoklatan hingga warna zaitun dan dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan 
perahu. Tanaman ini tumbuh subur di daerah pesisir dan dataran rendah.

 14.  Jati (Tectona grandis)
Kayu jati dikenal sebagai kayu bermutu tinggi. Penyebaran tanaman ini di daerah India, 
hingga Asia Tenggara. Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel­
sel kayunya, sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis; 
apalagi bila dipakai di bawah naungan atap, maka dari itulah kayu jati dikenal sebagai 
pembuatan mebel dan kayunya dapat digunakan untuk pembuatan perahu. Daunnya yang 
muda dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati 
yaitu warna merah kecoklatan.

15.  Menteng (Baccaurea racemosa) 

Tanaman yang mulai langka ini merupakan tanaman buah musiman yang berasal dari Asia 
Tenggara. Buahnya yang segar dan sedikit masam banyak disukai oleh masyarakat. Tapi 
tahukah anda, bahwa tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Kayu 
dan kulit buahnya menghasilkan warna hijau yang dapat digunakan sebagai pewarna alami 
pada textile. Kayunya pun memiliki kualitas yang cukup bagus sebagai mebel dan 
pembuatan perahu. 
Bab 3
GAMBAR BENTUK

SK : Mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi nusantara


KD : Gambar bentuk

I. PENGERTIAN GAMBAR BENTUK


Menggambar merupakan suatu perbuatan seseorang dalam usahannya untuk
mengungkapkan buah pikiran sehingga bermakna visual pada suatu bidang dan hasilnya
disebut gambar. Dalam kegiatan menggambar dapat dibedakan antara gambar dan
lukisan. Lukisan merupakan ungkapan buah pikiran yang disertai emosi yang mendalam,
sedangkan gambar hasil biah pikiran saja. jadi dapat dikatakan bahwa lukisan adalah
gambar, namun gambar belum dapat dikatakan lukisan. Untuk dapat melukis maka
seseorang harus dapat menggambar dengan baik dan memiliki keterampilan yang seni
rupa serta menguasai wawasan tentang kesenirupaan.
Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar yang objek
gambarnya berupa bentuk benda. Didalam penggambarannya, objek benda tersebut
hendaklah digambar seobjektif mungkin. Dalam artian bentuk benda digambarkan secara
tepat sesuai dengan keadaannya baik bentuk maupun warnanya. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa gambar bentuk sama halnya memotret bentuk benda dengan
kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan.

II. RAGAM GAMBAR BENTUK


Dalam kegiatan menggambar, objek sering kali disebut juga benda atau model.
Objek gambar bentuk adalah benda dengan berbagai macam bentuk, sehingga
menggambar bentuk sering disebut juga menggambar alam benda (still life). Sedangkan
untuk menggambar model, obeknya biasanya berupa manusia.
Bentuk benda yang menjadi objek gambar bermacam – maacam. Bentuk benda
dapat dibedakan antara geometris dan non geometris. Bentuk geometris merupakan
bentuk beraturan dan bentuk dasar benda. Yaitu kubus, balok, pyramid/limas, silinder,
kerucut, dan bola. Sedangkan bentuk nongeometris merupakan bentuk yang tidak
beraturan. Bentuk ini terdapat pada berbagai benda alam. Selain itu, benda dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk. Yakni bentuk kubistis, silindris dan bebas.

Bentuk kubistis
Yang dimaksud bentuk kubistis adalah bentuk – bentuk
yang meyerupai kubus atau benda yang bentuk
dasarnya kubus dan balok. Contoh lemari, meja,
kardus kulkas dan pesawat TV

Bentuk silindris
Benda yang memiliki bentuk silindris adalah benda
yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.
Contohnya gelas, botol, kendi, tekom ember, gusi,
cangkir, kaleng dan piring.

Bentuk bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda yang
bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk
kubistis dan silindris. Contoh kain, buiah – buahan,
sayur – sayuran dan busana.

III. MEDIA GAMBAR BENTUK


Media gambar sangat beragam, bahkan sebenarnya menggambar dapat dilakukan
dengan bahan apa saja. Adapun beberapa media gambar yang lazim digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Kertas
2. Kain
3. Kanvas
4. Triplek
5. Tembok
Masing-masing media tersebut memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing
tergantung kebutuhan penggambar dalam memilih. Bagi seorang pemula sebaiknya
memilih media kertas terlebih dahulu, karena selain biayanya ringan kertas ini juga
terdapat di berbagai macam toko dengan berbagai macam ukuran.
IV. UNSUR GAMBAR BENTUK
Agar dapat berwujud menjadi sesuatu yang tampak utuh, gambar perlu dibentuk oleh
sejumlah unsur. Unsur tersebut antara lain:
1. Titik
2. Garis
3. Bidang
4. Citra, yaitu kesan yang ditimbulkan oleh suatu objek gambar sehingga membentuk
persepsi tertentu bagi pengamat.

V. PRINSIP MENGGAMBAR BENTUK


Dalam mengambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Tujuannya agar
gambar yang dibuat lebih tepat/ mirip dengan objek yqang digambar. Prinsip – prinsip
tersebut adalah perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang dan bayang – bayangan.

Perspektif
Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau
melukis corak realis dan karenanya harus dipatuhi. Menurut prinsip ini objek yang
digambar hendaknya sesuai denga tampakan yang sebenarnya, yaitu objek gambar
ayang dekat dengan penggambar akan kelihata lebih besar, lebih tinggi dan lebih jelas
sedangkan objek gambar yang jatuh dari si penggambat akan tampak lebih kecil, lebih
pendek, dan kurang jelas. Selain itu menggambar dengan memperhatikan hukum
perspektif berarti juga menggambatr dengan pandangan satu atau dua titik lenyap.

Proporsi

Yang dimaksud dengan prinsip proposi dalam


menggambar bentuk adalah perbandingan bagian
per bagian atai bagian dengan keseluruhan.
Dengan menerapkan prinsip proporsi ini objek
gambar yang satu dengan yang lain harus tampak
wajar misalnya gambar cangkir dengan gambar
poci tentu lebih besar pocinya. Akan tampak tidak
wajar jika cangkir digambar lebih besar dari poci.
Komposisi
Komposisi disebutjuga susunan. Komposisi adalah menggambar bentuk diartikan sebagai
susunan atau letak objek gambar. Letak objek gambar yang satu dengan objek gambar
yang lain hendaknya tidak berjauhan sehingga tidak tampak terpisah. Bila objek gambar
disusun menyatu akan tampak indah.

Gelap terang
Benda akan terlihat oleh mata kita bila terkena cahaya. Bagian benda yang terkena
cahaya akan tampak terang. Sedang bagian yang tidak terkena cahaya akan tampak

gelap. Diantara bagian terang dan bagian gelap terdapat bagian yang tidak gelap/tidak
terang (half-tone). Dalam menggambar bentuk agar kelihatan realis atau seperti tiga
dimensi hendaknya memperhatikan nada gelap terang atau sering disebut half tone.
Bagian benda yang terang hendaknya diberi warna yang muda atau dibiarkan warna putih
kertas, bagian benda setengah terang atau setengah gelap diberi warna sedang atau
setengah gelap atau diarsir sedang, dan bagian benda yang tampak gelap diberi warna
tua atau diarsir warna hitam pekat.

Bayang – bayang (shadow)


Benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayang – bayang. Bayang – bayang itu
jatuh tidah jauh dari benda yang terkena cahaya. Dalam menggambar bentuk, peranan
bayang – bayang akan menentukan terciptannya kesan tiga dimensi (realis). Oleh karena
itu bayang – bayang meskipun agak samar – samar harus ada.
Bayang – bayang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : bayang – bayang awak (bayangan
karena sinat, terdapat pada benda tersebut), bayang – bayang langkah (bayangan benda
karena sinat, mengenai benda lain), dan bayang – bayang sendiri (bayangan benda pada
permukaan yang licin).

VI. TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK


Teknik adalah cara – cara yang lazim dieprgunakan untuk menggambar. Adapun
teknik dalam menggambar adalah sebagai berikut:

Linier
Teknik linier merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur
yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.

Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan
saru warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet)
Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis – garis sejajar atau menyilang
untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.

Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penenuan gelap-terang objek gambar
menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah).

Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap – terang
objek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik – titikkan.

Aquarel
Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang.
Plakat
Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster atau
cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.

VII. MENGGAMBAR BENTUK


Dalam menggambar bentuk ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
pendekatan dengan model dan pendekatan tanpa model. Perhatikan uraian berikut.

Pendekatan model
Model gambar bentuk adalah benda atau objek yang akan digambar, misalnnya kendi,
gelas, buah – buahan, kursi, keramik dan sebagainya. Dalam kegiatan menggambar
bentuk harus ada model. Dengan adanya model, penggambar lebih banyak memperoleh
kemudahan antara lain :
- Objek gambar lebih jelas
- Tidak perlu mencari – cari objek gambar
- Penggambar dapat mengontrol gambar dan model seserig mungkin
- Ketepatan sudut gambar lebih terjamin.

Pendekatan tanpa model


Pendekatan ini bertolak belakang dari pendekatan dengan model. Menggambar bentuk
tanpa model banyak kekurangannya, terutama bagi peserta didik ayang masih belajar
menggambar. Bagi yang belum mahir, model diperlukan untuk menghasilkan gambar
yang baik, sebab tuntutan keberhasilan dalam menggambar bentuk adalah ketepatan
gambar dengan objek yang digambar.

Langkah Pendekatan Menggambar Bentuk


Pengamatan
Kegiatan mengenali objek yang akan digambar. Kegiatan awal yang harus kamu
lakukan sebelum kamu menggambar bentuk adalah mengenali dulu objek
bendanya. Termasuk ke dalam jenis apa benda tersebut, terbuat dari apa, kasar
atau halus dan sebagainya, dan sebagainya.

Mensketsa
Setelah itu kita coba membuat sketsa bentuk dari cangkir tersebut ke bidang
gambar.Kertas (Aku menggunakan Sketchbook A4 dan pensil 2B).Yang perlu
diperhatikan adalah komposisi dari bentuk bendanya. Dan cara mudah untuk
mengukur tanpa menggunakan penggaris adalah dengan menggunakan pensil
yang kita gunakan tersebut.

Menentukan proporsi dengan mengukur dengan pensil

Kemudian ukuran tersebut pindahkan ke bidang gambar. Buatlah garis bantu


namun dengan goresan tipis saja agar mudah dihapus dan tidak menimbulkan
bekas.
Garis bantu untuk menentukan ukuran

Setelah garis bantu siap, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa bentuk
dari cangkir tersebut.

Sketsa bentuk objek dengan garis bantu

Setelah sketsa gambar diyakini telah benar proporsinya, garis bantu sudah boleh
dihapus.
Sketsa bentuk objek

Menentukan Penyinaran/Gelap Terang


Masih ingat tentang materi bayangan di dalam blog menggambar bentuk
sebelumnya?
Nah..setelah kita selesai menggambar bentuk dari objek tersebut, langkah
selanjutnya kira menentukan sinar datang dan menentukan dibagian mana
bayangan akan jatuh..
Pada objek cangkir tersebut, sinar datang dari arah kiri. Otomatis bayangan akan
berada di bagian cangkir sebelah kanan..

Menentukan Tehnik
Penggunaan tehnik tergantung pada alat dan bahan.Disni yang kugunakan adalah
Pensil 2B dan Kertas A4.
Sehingga terlihat seperti pada gambar.

Gambar bentuk telah jadi


Yang menjadi perhatian adalah bayangan yang ditimbulkan akibat benda yang
terkena sinar.Tingkatan gelap dari arsiran bayangan pun berbeda antara bagian
yang satu dengan yang lainnya. Dan bagian tergelap adalah bagian bayangan
benda yang jatuh menimpa benda lain.

Finishing
Setelah selesai mengarsir dan menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan,
gambar bentuk sudah jadi.
Sampai disini saja dulu mengenai langkah-langkah menggambar bentuk. Semoga
bermanfaat dan selamat mencoba!!
Coba menggambar bentuk dengan beberapa objek benda yang dikomposisikan
semenarik mungkin.Minimal 3 benda.

LEMBAR KERJA SISWA

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
tepat!
1. Gambar disamping termasuk gambar bentuk jenis …
a. kubistis c. pipih
b. silindris d. bebas
2. Bayang – bayang yang tampak gambar
di samping disebut …
a. bayangan awak
b. bayangan langkah
c. bayangan sendiri
d. bayangan maya
3. Benda bentuk lingkaran jika digambar akan berupa …
a. bentuk elips c. bentuk bayangan
b. bebtuk bulat d. bentuk siluet
4. Bentuk fisik suatu benda yang menunjukkan karekter khusus benda tersebut
dinamakan …
a. bentuk semu c. bentuk bayangan
b. bentuk dasar d. kontur
5. Gambar ketel (tempat minum)
disamping kurang tepat sebab
melupakan segi …
a. bentuk dasar
b. perspektif
c. bayang - bayang
d. proporsi
6. Menggambar bentuk berdasarkan hasil pengamatan langsung adalah teknik
menggambar bentuk …
a. dengan contoh c. tanpa model
b. dengan model d. dengan imajinasi

7. Proses pemberian efek gelap – terang dalam menggambar disebut …


a. membutsir c. menafsir
b. mengarsir d. Menstilir

8. Latar belakang suatu gambar bermanfaat untuk …


a. menonjolkan benda c. menojolkan gambar
b. melengkapi gambar d. memperbaiki gambar
9. Susunan beberapa unsur sehingga menghasilkan suatu bentuk baru yang lebih
berarti disebut ….
a. pencahayaan c. komposisi
b. transformasi d. penempatan objek
10. Teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga timbul kesan gelap terang
disebut …
a. teknik arsir c. teknik pointilis
b. teknik dusel d. teknik semiblok
11. Gambar berikut ini termasuk bayangan langkah benda yang mendapat sinar dari
kanan atas adalah …
12. Langkah paling awal menggambar bentuk dengan pendekatan model adalah …
a. menentukan tekniknya c. pengamatan
b. sketsa d. menentukan gelap terang
13. Untuk menunjukkan bagian yang gelap dan terang pada sebuah benda dengan cara

a. gradasi c. bloking
b. mengarsir d. pointilis
14. gambar bentuk disebut juga sebagai gambar …
a. pemandangan alam c. benda - benda
b. model d. alam benda
16. Benda kubistis adalah benda – benda yang berbentuk …
a. persegi c. bundar
b. elips d. lonjong
17. Cara menggambar betuk dengan membuat garis – garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap terangnya disebut …
a. pointilis c. arsir
b. dusel d. linier
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Apa yang di maksud dengan menggambar?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Apakah beda gambar dan lukisan?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Jelaskan pengertian menggambar bentuk!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................................................
4. Sebutkan prinsip-prinsip dalam menggambar bentuk!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................................................
5. Jelaskan definisi masing-masing dari prinsip menggambar bentuk yang telah anda
sebutkan!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................................................
6. Setelah mengetahui ragam, prinsip dan teknik menggambar bentuk, carilah benda di
sekitarmu bisa berbentuk kubistis maupun silindris dan gambarlah dengan
menggunakan teknik yang telah kalian pelajari dalam buku gambar ukuran A3.
Bab 4
DESAIN SABLON

SK : Mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi nusantara


KD : Desain sablon

SEJARAH CETAK SABLON

Cetak sablon merupakan bagian dari teknik cetak yang dikembangkan


oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-1890
berkebangsaan Jepang.Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk pencetakan
kimono yang merupakan pakaian khas Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan
menjadi sangat mahal harganya.Selanjutnya cetak sablon berkembang hingga ke daratan
Eropa pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau
menemukan produk autotype.
Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris
mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon. Setelah itu cetak sablon
berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924 pertama kalinya proses cetak
sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan
Penney menemukan mesin cetak sablon.
SABLON

Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas
berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik,
kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau
logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun
hasil dari suatu rancangan desain.Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif
dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi memiliki
tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang halus. Pada teknik cetak
sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada
umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.Film photographi dan emulsi stensil
direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang
terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu
desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan
berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung
pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian
menutup eseluruhan sablonan dengan lem.Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut
agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan
kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring
tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan “silk screen
printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal,
serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka
kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan
poliester.Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik
dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.
Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai
ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat
kerapatan anyaman.

KAIN
Pada proses cetak sablon “kain” atau screen mempunyai peranan yang amat
penting, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor penentu tingkat kwalitas dari proses cetak
yang dihasilkan. Kain sablon dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang
terdapat pada permukaan kain (screen). Dewasa ini kain atau screen lebih banyak terbuat
dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen). Berbagai jenis serat kain yang dapat
dipergunakan untuk proses cetak sablon diantaranya adalah :
1. nilon.
2. polyester,terdiri atas :
a. metalissed polyester/polyester logam.
b. antistatic polyester/polyester antistatis.
c. calendered polyester/polyester termampatkan.
3. stainless steel.

Karakteristik serat kain (screen).


1. Nilon.
Untuk semua kebutuhan cetak sablon tersedia pilihan yang secara luas,hanya saja
berupa serat benang tunggal.
Keunggulan dari serat benang nilon :
a. Memiliki daya rentang dan daya gosok yang baik.
b. Ideal untuk tahapan pencetakan di atas bahan cetak yang permukaanya tidak rata.
c. Memiliki daya alir tinta yang baik, dan punya daya rekat yang sempurna untuk
semua jenis emulsi(stensil foto).

Kelemahannya :
a. Peka terhadap kondisi cuaca/temperatur dan kelembaban udara.
b. Tidak sesuai untuk jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan ketepatan yang tinggi
(register).

KETEBALAN KAIN/SCREEN
Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa derajat
ketebalan yakni: tipe Small (S), tipe Medium (M), tipe Thick (T) dan Heavy Duty (HD).
Serat benang dengan tipe S serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada
lengkap (halftone), dan gambar seni (artis/seni).Serat benang dengan tipe M serat benang
yang memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar.Serat
benang dengan tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan pada
teknik cetak sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan ekstra
tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin),
cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.
WARNA KAIN/SCREEN
Kain (screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi seringkali kain berwarna putih
dan pada waktu dilakukan proses penyinaran akan menimbulkan gejala pemantulan
kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaran. Untuk mengatasi
masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan merah.Sehingga
kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan kembali cahaya pada
waktu penyinaran stensil foto sistem direct (langsung), system
direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun sistem cappilary (kafilek).

PERSYARATAN KAIN
Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (screen) serta
peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan persyaratan khusus untuk jenis-
jenis kain yang digunakan. Adapun persyaratan-persyaratannya adalah sebagai berikut :

1. Daya lentur/fleksibilitas.
Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik
untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu
dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-
kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.
2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.
Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk pengendalian
penyaluran tinta cetak.
3. Tahan terhadap bahan kimia.
Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain selalu berhubungan dengan
bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain
harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.
4. Mudah dibersihkan.
Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang maka kain harus
mudah dibersihkan.
5. Tahan terhadap gesekan.
Pada waktu digunakan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel
yang memiliki variasi derajat kekerasannya. Dengan demikian gesekan dari rakel tidak
dengan mudah mengikis serat kain yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan
mengakibatkan kain mudah rusak.
6. Memiliki keporian yang bervariasi.
Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk
bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon
7. Variasi dari tingkat kerapatan screen.
Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya variasi
yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan
mudah dialihkan ke atas bahan cetak(media cetak) yang dipergunakan. Untuk
Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk
mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar dalam Proses Menyablon.

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :


Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu
suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk
yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang
memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh
monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan
belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk
yang konkret, bagaimana caranya ?ada beberapa teknik, misalnya : dengan
photography (mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar
tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk
yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ),
dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah
menjadi Film / Klise Sablon.
Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya
adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.
Proses Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan
gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut
proses afdruk.
Persiapkan Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda
sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba
tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk
pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.
2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel
yang benar.Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta
ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena
tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu
ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena
tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda
perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta
yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk
dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam
penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda
meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini
membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai
melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan
bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum
tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal
karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya
dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan
bantuan mesin (kipas angin, blower, dsb. ).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis –
jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses
pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan
menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga
memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas
temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

Bab 5
DESAIN TEKSTIL

SK : Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa 2 dimensi berdasarkan


keragaman karya seni terapan nusantara
KD : Desain tekstil

I. PENGERTIAN DESAIN TEKSTIL


Desain Tekstil adalah seni menghias pada kain dengan motif hias tertentu,
sehingga kain tampak indah dan dapat difungsikan untuk berbagai kebutuhan.

TENUN
Tenun merupakan salah satu kekayaan budaya tekstil Indonesia yang telah dikenal sejak
ratusan tahun silam. Pembuatan kain tenun tradisional adalah salah satu kekayaan ragam
budaya Indonesia. Setiap daerah memiliki cara dan gaya tersendiri dalam menenun
sehingga menghasilkan motif cara dan gaya tersendiri dalam menenun sehingga
menghasilkan motif dan warna yang variatif. Riau daratan contohnya, daerah ini
mengembangakan tenun asli melayu, dengan motif khas bunga tanjung, tumpak manggis,
wajik berkaki, sikku awan, dan songket serontak yang khas dari Kabupaten Bengkalis,
serta motif muara takus khas Kabupaten Khampar.
Motif tenun tradisional Indonesia memiliki cerita dan sejarah di balik untaian benangnya.
Ada yang dianggap sebagai jimat sehingga tidak boleh dipakai sembarangan. Yaitu seni
tenun khas Pontianak, motif ruwit yang menyerupai perisai memiliki arti dibawa ke langit
sebagai jimat atau pelindung perang. Sementara motif pelangka merupakan tempat
penampung air para prajurit yang haus dapat minim dari pelangka tersebut setelah pulang
perang. Oleh karena memiliki nilai sejarah di dalamnya, kain tenun Pontianak tidak boleh
dipakai sembarangan.
SENI BATIK
Seni batik merupakan salah satu seni terapan yang dikembangkan dari berbagai kesenian
Nusantara adalah seni batik. Untuk mengenal karya seni batik, kita pelajari dalam dua
tahap, yaitu meranvang pola batik berdasarkan ragam hias seni Nusantara dan membuat
batik dengan menggunakan beragam teknik dan bahan.

a. Motif batik
Seni batik adalah seni yang berasal dari Indonesia dan menjadi kebanggaan bangsa
kita. Batik pertama kali dikembangkan di pulau Jawa, terutama di daerah Surakarta
dan Yogyakarta. Akhirnya, batik berkembang di seluruh Nusantara, misalnya daerah
Sumatera, Kalimantan, Bali dan Lombok. Batik merupakan seni tradisional turun
temurun.
Pada mulanya membatik adalah pekerjaan perseorangan yang dilakukan dengan
tangan. Misalnya, setiap titik ditulis satu persatu dan setiap garis juga digambar
sendiri. Membatik memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, sekarang batik telah
tumbuh dan berkembang menjasi industri sandang yang sangat besar.
Perkembangan batik tidak hanya di Indonesia saja, tetapi telah sampai ke luar negeri.
Berdasarkan tekniknya, batik dibagi menadi berbagai jenis, seperti batik tulis, batik
cap, batik printing, batik celup, pikoso, dan batik abstrak.
Karya batik dapat berupa :
1) seni batik terapan (baik untuk kebutuhan praktis, misalnya busan, taplak
meja, serbet, sprei, bantal, guling, tirai, dan tas)
2) seni batik tulis (seni lukis batik)
3) seni batik hias (lukisan hiasan, wall paper dan sampul kado)

Perhatikan macam – macam batik Nusantara di bawah ini !


b. Menggambar motif batik
Motif garuda
Menggambar bentuk motif gurda utuh, sebelumnya dibuat separuh terlebih dahulu,
yaitu bagian kiri atau bagian kanan. Kemudian, dismbungkan bentuk kanan dan kiri
sama persis, yaitu gambar dijiplak dengan kertas tipis yang dibawahnya diberi kertas
karbon.
Motif gurda dibuat separuh bagian kiri, kemudian baru digabungkan dengan bagian
kanan. Bentuk mitif gurda yang disah diisi dengan garis – garis disebut sawut, titik –
titik kecil itu disebut cecek. Halusnya cecek menunjukkan halusnya batik.

Adapun teknik menggambarnya, antara lain sebagai berikut :


1) Membuat pola dengan ukuran 10,5 cm dan 4,5 cm sebelah kiri
(setengah bentuk), dan ukuran 10,5 cm dan 4,5 cm sebelah kanan.
2) Membuat bentuk garis lengkung stilasi dari bentuk burung garuda
(sebelah kiri)
3) Membuat garis – garais lengkung sebelah kanan dengan bentuk
yang sama atau bisa betuk sebelah kiri dijiplak memakai kertas tipis, kemudian
kertas tipis tersebut dibalik dan diletakkan sebelah kanan. Di bawahnya diberi
karbon, karbon untuk digunakan ulang.
4) Membuat bentuk garis – garis (sawut) dan titik – titik kecil (cecek)
menggunakan tinta merah.

Motif parang rusak

Betuk stilir motif parang rusak pada batik Surakarta dan Yogyakarta mempunyai nama
– nama tersendiri, misalnya bentuk mlonjo, uceng, mata gareng, alis – alisan gogan,
bagongan dan sirap kendela.
Cara membuat desain atau pola motif batik parang rusak.
Keterangan :
Parang artinya karang yang rusak atau
cacat. Motif ini menggambarkan bentuk
karang yang kehilangan bentuknya
(rusak) dan melambangkan sesuatu yang
ganjil dan tidak pada tempatanya.
Bahan dan alat yang digunakan dalam
membuat desain batik parang rusak
adalah kertas gambar, pastel atau
krayon, cat air, pensil, penggaris, palet,
dan kuas.

Adapun teknik pembuatannya adalah sebagai berikut :


1) Membuat pola ukuran panjang 25 cm, lebar 15 cm menggunakan
kertas gambar atau buku gambar ukurang 20 x 30 cm.
2) Membuat ukuran jarak atau spasi panjang dan lebar = 5 cm
3) Kemduian ukuran lima sentimeter pada panjang dan lima
sentimeter pada lebar dihubungakan menyilang membentuk bujur sangkar
dengan penggaris.
4) Setiap petak dibuat bentuk lima mlinjo, kemudian diatas dan
dibawahnya dibuat bentuk alis – alis gogang.
5) Membuat mata gareng dengan berselang – seling, kemudian
menyudut dibuat gambar silap kendela dan bangongan, bentuk uceng diletakkan
di sisi antara sirap kendela dan bangongan.
6) Pewarnaan memakai cat ait atau spidol pada setiap unsur –
unsur batik parang rusak

c. Membuat batik dengan beragam teknik dan bahan


Membatik dengan pastel
Latihan membatik dengan pastel. Latihan membatik ini merupakan
pengenalan teknik batik sederhana. Teknik ini sifatnya membuat bentuk batik yang
diperoleh dengan gorensan pastel yang dapan menghalangi warna untuk meresap
pada bagian dasar batik.
Bahan dan alat yang digunakan untuk membatik dengan pastel, antara lain
pastel, tinta atau cat air, kertas gambar, palet dan kuas.
Langkah pembuatannya antara lain sebagai berikut :
1) Membuat sketsa dengan pensil pada kertas gambar.

2) Mewarnai gambar sketsa desain dengan goresan garis-garis menggunakan


pastel dengan tebal atau pada agar tidak tembus cat ait atau tinta.

3) Bila pewarnaan pastel telah selesai, kemudian disemprotkan warna tinta atai
cat air dengan kuas secara acak atau bebas menenai semua gambar pasterl.
Warna pastel tidak tertutup oleh tinta atau cat air karena pastel antai air.
Bentuk penyajian batik pastel adalah sebagai berikut :
- Beberapa karya seni batik
ini ditempel pada kertas
gambar atau karton yang
lebar dan diberi garis
bingkai masing – masing
motif batik.
- Kertas gambar atau karton
dilapisi plastik atau mika
dengan direntangkan yang
kuat sehingga terkesan
seperti kaca.

Membatik dengan malam


Media :
alat berupa cating, wajan, jembangan, kompor, alat pemukul dan bahan berupa
kain mori, malam, kaji, soga/pewarna, dan air.
Langkah – langkah membatik dengan media malam dan warna celup, antara lain
sebagai berikut :
1) Meggambar pola/motif
Kain mori dibentang dengan ukuran menyesuaikan motif yang akan
diprgunakan dan dilipat tepinya. Kain, tersebut kemudian digambari pola batik
dengan pensil.
2) Membatik dengan malam (lilin)
Lilin dituangkan ke dalam wajan dan direbus. Lilin yang sudah cair
dipergunakan untuk membatik dengan canting sesuai dengan gambar motif
baik yang telah dibuat. Setelah selesai dibatik, kain mori tersebut dijemur di
bawah terik matahari.

3) Pewarnaan batik
Urutan pewarnaan pada kain batik
adalah sebagai berikut :

Pewarnaan Nila atau Naptol


Warna yang digunakan adalah warna nila atau naptol dengan menggunakan
wedel. Caranya dengan menyelupkan kain pada warna di jembangan atau
wmbe besar yang terbuat dasri tanah liat. Jembangan diusahakan bisa
menampung 24 rembat (sekitar 24 liter air). Disiapkan juga sebuah jembangan
lain dengan kapasitas isi 21 liter untuk pewarnaan yang lain. Usai pewarnaan
nila atau naptol, selanjutnya kain batik dibironi. Proses Mbironi adalah
menutup bagian yang tidak dikehendaki terkena warna dengan malam lilin.

Perwanaan warna soga


Setelah dibironi kain batik diberi warna kedua yaitu soga. Warna soga ini
memiliki kualitas yuang berbeda, seperti soga asor (soga bermutu rendah),
soga tengah (soga bermutu menengah), dan soga sae (soga bermutu tinggi)
Pewarnaan serenan
Setelah pewarnaan soga diatas, kemudian kain dicelupkan ken dalam seren.
Seren untuk soga asor terbuat dari campuran gula dan kapur.

4) Proses babaran nglorot atau


menghilangkan malam atau lilin
Proses ini merupakan proses akhir
dari membatik. Istilah dilorot
merupakan proses menghilangkan
lilin yang masih menempel diatas
kain. Proses ini juga disebut sebagai
proses babaran yang berarti proses
telah selesai.
Proses babaran adalah kain yang telah disoga (warna cokelat), dimasukkan ke
dalam kuali untuk direbus sehingga lilin lepas dari kain. Setelah bersih dari
lilin, kain batik dibilas dengan air sampai bening, setelah itu baru dijemur.

5) Berbagai cara dalam mewarna


Pewarnaan dengan nila atau naptol
Untuk perwarnaan ini, disiapkan tempat, bahan warna dan air mendidih .
caranya sebagai berikut :
1) Naptol ditambah TRO (Turkish Red Oil) yang diaduk dan
telah menjadi pasta.
2) Pasta warna dilarutkan dengan air mendidih sehingga
menjadi larutan yang keruh
3) Larutan dicampur kostik soda sehingga menjadi jernih.
4) Tambahkan air dingin sesuai dengan kebutuhan
5) Barulah kain dicelup sebagai proses pewarnaan.
Pewarnaan dengan indogosol
1) Pigmen warna dilarutkan dengan air dingin
2) Larutan warna ditambah ditambah air panas sesuai dengan
ukuran
3) Serbuk natrium dilarutkan pada warna indogosol tersbut dan
ditambahkan air dingin secukupnya
4) Jika dalam pencelupan kain masih luntur warnanya maka
ditambahkan asam sulfat atau asam chlorida yang
dilarutkan dengan air dingin.
Pewarnaan dengan procion
1) Pigmen warna procion dan soda abu dicampurkan malexil
secukupnya, lalu diaduk hingga menjadi pasta.
2) Pasta tersebut diberi air sesuai dengan ukuran dan diaduk
sampai larut dan siap digunakan
3) Kain yang telah diwarnai agar lebih rekat atau tidak luntur,
dimasukkan ke dalam larutan garam dapur sesuai ukuran.
Pewarnaan dengan rapid
1) Pigmen warna dillarutkan TRO sampai menjadi pasta dan
ditambahkan air panas sesuai dengan ukuran serta diaduk
sampai rata.
2) Larutan tersebut ditambahkan kostik soda dan diaduk
sampai rata.
3) Pewarnaan rapid pada kain dengan colet dilakukan
berulang –ulang agar warna tebal dan rata.
4) Hasil pewarnaan didiamkan satu hari, bisa dicelupkan pada
larutan asam cuka pekat.
Membatik menggunakan teknik tutup celup
Seni celup kadang – kadang disebut batik celup karena kain dicelupkan pada
warna naptol/wenter atau cat printing. Gambar dibentuk dengan sistem
menghalangi masuknya warna pada kain dengan cara kain diikat dengan banyak
ikatan. Ikatan dengan karet gelang atau tali plastik/rafia yang berfungsi manutup
dari celupan warna.
1. Bahan
a. Kain : jenis kain bloco, mori prima,
primissima
b. Cairan warna : wenter, naptol, cat
printing (emperon dan sinlohi)
2. Alat
a. karet gelang
b. bejana warna (panci dan ember)
Cara berkarya
c. Membuat bentuk dengan variasi
ikatan pada kain
d. Mencelup kain yang terkait tersebut
pada cairan warna
e. Bila ingin warna lain sebagaimana
ikatan dilepas lantas dicelup lagi pada
cairan yang berwarna lain
f. Celupkan berkali – kali sesuai
jumlah warna yang dikehendaki.
g. Apabila proses celupan warna
selesai, semua ikatan dilepas.
h. Hasil karya seni celup dijemur dan
disetrika agar halus.

Memanfaatkan batik teknik celup


- untuk pembuatan busana dengan motif khas
- untuk kain serbet, sarung bantal, guling, sprei tempat tidur dan taplak
meja
Contoh batik tutip celup
Bab 6
SENI REKLAME

Pengertian menggambar reklame


Kata reklame berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata re dan clamo. Re berarti
berulang-ulang, sedangkan clamo artinya seruan atau panggilan. Jadi, reklame
mempunyai arti seruan atau panggilan yang berulang-ulang. Seruan tersebut ditujukan
untuk khalayak ramai.
Tujuan reklame untuk mengajak atau memperkenalkan barang kepada khalayak
ramai agar memakai barang yang ditawarkan.
Bagi masyarakat, reklame itu bermanfaat
untuk mengenal produk-produk baru yang
diperlukan dalam kehidupannya. Kita akan
mempelajari pula bagaimana membuat bentuk
reklame guna ikut membantu mensukseskan dunia
perdagangan, industri, dan perekonomian.
Di kota-kota besar sampai dengan pelosok
kampung sering kita dapati orange sedang
menawarkan dagangan. Misalnya, tukang sayur,
roti, mie ayam, minyak tanah, alat-alat rumah
tangga dan tukang kredit. Mereka menggunakan
tape recorder. Penawaran yang demikian masih
tergolong sederhana. Pada zaman sekarang mulai
digunakan penawaran dengan teknologi canggih
dari siaran radio, televisi, sampai internet
(komunikasi dunia melalui komputer). Siaran atau
tayangan penawaran tersebut berulang-ulang,
didengar, dan dilihat oleh konsumen di seluruh
wilayah sepanjang komunikasi itu dapat
menjangkau. Penawaran yang demikian itulah yang
disebut reklame.
1. Media Reklame
a. Media Suara (Audio)
Pedagang keliling menawarkan mie
ayam, roti, es, bakso, bakmi, atau sayur-
mayur menggunakan alat-alat bunyi, misalnya
dengan memukul-mukul bambu, piring/
mangkuk, bahkan ada yang menggunakan
pengeras suara, tape recorder, atau melalui
siaran radio.
b. Media Rupa (Visual)
Gambar reklame yang menawarkan
berbagai macam hasil produksi. Disekitar kita,
di muka toko, di tepi jalan raya banyak
terpasang reklame cetakan dan gambar.
Bentuknya bernacam-macam, ada yang
berbentuk spanduk, baliho, pamflet, dan
papan reklame.
c. Media Suara dan Rupa (Audiao Visual)
Reklame ini lebih menarik. Kita dapat
mendengar suara dan melihar gambarnya. Jadi, kita
dapat menangkap dan memahami maksud dan
tujuan reklame itu dengan mudah. Contohnya, kita
melihat reklame di televisi dan slide (promosi
melalui pemutaran film) di gedung bioskop.

2. Macam Reklame
1. folder, yaitu reklame berupa kertas
yang dilipat menjadi beberapa
bagian yang didalamnya memuat
keterangan-keterangan secara rinci
mengenai barang atau jasa yang
ditawarkan; FOLDER
2. booklet, yaitu reklame menyerupai
buku yang jumlah halamannya lebih
dari dua lembar, dapat pula berupa
lembaran panjang yang dilipat-lipat
menyerupai buku; BOOKLET
3. leaflet, yaitu reklame berupa
selembar kertas yang diselipkan
pada surat kabar atau majalah
LEAFLET
4. logo, yaitu reklame berbentuk
gambar lambang organisasi,
jawatan, atau perusahaan;
5. mobile, yaitu reklame yang
digantung dan bergerak-gerak;
6. etalase, yaitu barang yang dipajang
dalam ruangan pada kemasan ETALASE
barang-barang dagangan;
7. embalase, yaitu gambar sekaligus
pembungkus benda-benda
kemasan;

EMBALASE

8. etiket, yaitu gambar dan tulisan


yang terdapat pada kemasan
barang-barang dagangan;

ETIKET

9. monogram, yaitu huruf nama


depan seseorang atau perusahaan
yang diperindah;

MONOGRAM
10. nameboard, atau papan nama,
yaitu reklame yang dibuat diatas
papan kayu, logam, dan seng yang
dipasang didepan perusahaan atau
rumah;
11. billboard, yaitu bentuk reklame dari
papan yang berukuran besar, ada
diatas toko atau gedung dan di tepi BILBOART
jalan dalam jangka waktu lama;
12. iklan, yaitu reklame yang dipasang
di surat kabar atau majalah;
13. slide, yaitu reklame dalam
pemutaran film dengan proyektor
sebelum film utama diputar;
14. spanduk, yaitu bentuk reklame
BALIHO
yang dibuat pada selembar kain
panjang dan dipasang di atas jalan
atau tempat-tempat strategis;
15. poster, yaitu gambar dan tulisan
yang berisi pengumuman atau
pemberitahuan, anjuran, ajakan,
dan peringatan;
16. baliho, yaitu poster yang dipasang
di tepi jalan, gedung bioskop, atau
sekitar tempat umum yang bersifat
sementara.

3. Jenis Reklame
a. Reklame Komersial
Reklame komesial adalah reklame
yang digunakan dalam bidang niaga atau
bisnis yang bertujuan mendatangkan
keuntungan yang berbentuk materi atau
uang.
b. Reklame Nonkomersial
Reklame nonkomersial adalah reklame
yang semata-mata tidak untuk
mendatangkan keuntungan yang
berbentuk materiil. Reklame ini berguan
untuk memengaruhi perilaku seseorang
agar mengikuti seruan atau imbauan
tersebut.

4. Syarat Pembuatan Reklame


a. Estesis
Artinya, reklame harus
memiliki bentuk huruf indah,
mudah dibaca oleh orang lain
yang melihatnya. Komposisi
reklame dengan bentuk yang
menarik dan artistik.
b. Etis
Artinya, reklame harus
mengandung kalimat singkat,
jelas, dan sopan, sehingga
mudah dibaca. Usahakan huruf
jangan tertutup gambar, tetapi
gambar boleh sebagian kecil
tertutup huruf.
c. Persuasif
Artinya, reklame harus
menarik perhatian orang lain
atau khalayak ramai. Agar
reklame dapat memenuhi syarat
tersebut, reklame dibuat dengan
bagian-bagian yang lengkap.
d. Penataan atau Komposisi
1. Bentuk simetris, adalah penataan
yang seimbang kanan dan kiri
dengan bentuk unsur yang sama.
2. Bentuk asimetris, adalah
penataan yang seimbang antara
bagian kanan dan kiri, tetapi
dengan bentuk unsur yang
berbeda.

5. Unsur Pembuatan Reklame


Reklame yang baik memiliki bebrapa unsur, antara lain,
1. Teks (bodycopy) sebagai keterangan pelengkap
2. Gambar perjelas (illustration) adalah gambar pokok untuk menjelaskan barang
yang ditawarkan.
3. Logo perusahaan (logotype) berupa lambang pabrik atau perusahaan yang
memproduksi barang yang direklamekan
4. Peringatan (banner) adalah kata-kata untuk menggerakkan perhatian orang
bagai panji-panji atau bendera.
5. Judul (headline).
6. Penyinaran (flash) adalah untuk menonjolkan objek agar menjadi pusat
perhatian
7. Penutup kata (closing word) adalah kata yang mengakhiri ungkapan reklame.

7.Tulisan dalam Reklame


Dalam menggambar reklame atau poster, huruf memegang peranan yang sangat
penting dalam penyampaian pesan secara tertulis. Tulisan pada gambar reklame atau
poster menggunakan huruf yang indah dan mudah dibaca. Huruf indah dapat dibuat
dengan cepat melalui perangkat komputer grafis. Dengan komputer grafis, kita dapat
membuar berbagai teks dengan berbagai pilihan huruf. Model huruf tersebut sering kita
jumpai pada media massa, seperti majalah, surat kabar, dan buku bacaan.
Didalam menggambar model huruf, kita perlu memperhatikan, antara lain sebagai
berikut,
a. Jenis-jenis huruf
b. Perbandingan/ bentuk huruf, yaitu tinggi dan lebar (variasi huruf).
c. Spasi atau jarak antar huruf dan jarak antar kata
d. Keindahan huruf.
Tidak setiap orang memiliki komputer grafis. Oleh karena itu, pembuatan huruf
balok dapat dilakukan dengan petak-petak.
Menulis huruf balok menggunakan perbandingan 5 : 3, kecuali untuk huruf M dan
W menggunakan perbandingan 5 : 5. Untuk menuliskan huruf serif, perbandingannya
agak berbeda karena huruf serif memiliki ujung yang berkait. Misalnya, perbandingan 5 :
3 dapat menjadi 5 : 5 untuk kait hurufnya.
Berikut contohnya :

6. Teknik Menggambar Reklame


Menggambar reklame dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik
transparan dan teknik. Teknik transparan adalah teknik menggambar dengan
pewarnaan yang tipis. Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan
pewarnaan yang tebal.
Langkah-langkah Menggambar Reklame
LEMBAR KERJA SISWA

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling
tepat !
1. Kata reklame berasal dari kata re dan . . .
a. clama c. clada
b. clame d. clano
2. Reklame yang terdapat pada pembungkus barang disebut . . .
a. etalase c. etiket
b. embalage d. iklan
3. Huruf tanpa sepatu disebut . . .
a. simetris c. statis
b. asimetris d. Estetis
4. Syarat sebuah reklame adalah . . .
a. komposisi c. persuasif
b. etis d. etis, estetis, persuasive, dan
komposisi
5. Estetis pada syarat reklame berarti . . .
a. susunannya indah c. kalimatnya sederhana
b. kalimatnya sopan d. bentuknya indah
6. Etalase berdasarkan bentuknya termasuk . . .
a. dua c. empat
b. tiga d. lima
7. Reklame yang dimuat pada selembar kain yang dipasang di atas jalan raya disebut . .
.
a. poster c. spanduk
b. slide d. plakat
8. Syarat pembuatan reklame di bawah ini, kecuali . . .
a. estetis c. etis
b. artistik d. persuasif
9. Unsur pembuatan reklame yang menjelaskan barang yang ditawarkan, yaitu . . .
a. headline c. ilustrasi
b. logo d. bodycopy
10.Media reklame di bawah ini, kecuali . . .
a. audio c. visual
b. audio visual d. video

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Apa tujuan dari pembuatan reklame ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Sebutkan unsur-unsur pembuatan reklame ! minimal 5 (lima).
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Apa artinya reklame komersial ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Apa artinya reklame non komersial ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggambar model huruf ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
LEMBAR TUGAS SISWA

A. Gambarlah reklame dari produk pasta gigi atau sabun mandi. Kerjakan
di kertas gambarmu dengan diberi warna dari cat air atau cat poster !
B. Gambarlah poster dengan tema “LINGKUNGAN HIDUP”. Kerjakan di
kertas gambarmu dengan diberi warna cari cat air atau cat poster !
C. Gambarlah poster anjuran atau ajakan pemerintah untuk melaksanakan
dana sosial korban bencana banjir, bencana kebakaran, dan PMI di buku gambarmu.
Kemudian berilah warna bebas !

Bab 7
APRESIASI KARYA SENI RUPA MURNI INDONESIA

SK : Mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi nusantara


KD : Apresiasi

I. PENGERTIAN APRESIASI
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris to appreciate yang artinya
menghargai. Secara definitive apresiasi dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang
dalam mengenali dan memahami suatu nilai yang terkandung dalam suatu karya seni
sehingga dapat menghargai suatu karya seni. Apresiasi tidak sama artinya dengan
evaluasi karena evaluasi (penilaian) mempunyai arti memberikan penilaian baik dan buruk
atau besar dan kecil.
Beberapa aspek yang dinilai dalam mengapresiasi karya seni rupa murni adalah:
1. Ide
Ide adalah gagasan yang menjadi latar belakang di ciptakannya sebuah karya seni
2. Kreatifitas
Kreatifitas adalah penciptaan karya seni dengan mewujudkan sesuatu yang belum
pernah ada dan mempunyai arti dan nilai baru.
3. Komposisi
Komposisi adalah penataan apresiasirupa dengan menggunakan prinsip-prinsip
tertentu sehingga menjadi suatu pola jadi yang matang ( desain).
Komposisi menyangkut hal teknis dan isi. hal teknis berhubungan dengan
kemampuan seniman mengolah apresiasiyang meliputi garis, bidang, bentuk,
warna,gelap terang dan tekstur. Hal isi berhubungan dengan kemampuan seniman
mengolah norma-norma yang terkandung dalam prinsip seni diantaranya
kesatuan, keseimbangan, irama dan pusat perhatian.
4. Gaya
Gaya menunjukkan pencerminan ciri khas pribadi seniman baik teknis maupun isi.
termasuk didalamnya adalah pemilihan bahan dan teknik dalam berkarya serta
aliran yang tampak dari corak karya seorang seniman.
5. Teknik dan wujud
Teknik adalah cara seorang seniman mewujudkan gagasan / ide menjadi sesuatu
yang menarik. Teknik yang digunakan akan memberi bentuk atau wujud yang
berbeda-beda.

II. APRESIASI KARYA SENI RUPA MURNI


Untuk mengamati sebuah karya seni murni, seperti liksan, seni patung, seni grafis
atau seni murni yang lainnya. Dapat disimak dari bebagai sudut pandang dan peranannya
dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa diantaranya adalah tema karya yang menjadi
obsesi senimannya, kemudian aspek bahasa rupa yang terkandung di dalamnya, seperti
komposisi, makna, hingga unsur-unsur yang membentuk nilai-nilai keindahan yang ada di
dalamnya.
Unsur-unsur yang dapat diapresiasi karya seni rupa murni adalah:
1. Tema
2. Bahasa rupa
3. Nilai estetis
4. Gaya
5. Teknik
6. Autobiografi
7. Aspek komunikasi
8. Nilai sejarah
9. Aspek ekonomi

Ragam Seni Rupa Murni Nusantara


Karakteristik sebuah karya seni banyak dipengaruhi oleh tempat dimana pencipta
karya seni tersebut berada. Masing-masing tempat/daerah /negara mempunyai nilai-nilai
budaya yang berbeda. Sehingga yang membedakan karya seni rupa murni nusantara
dengan mancanegara adalah nilai-nilai budayanya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa seni rupa murni nusantara aadalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya
nusantara yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik,
garis,bidang, tekstur, bentuk, warna dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu
sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.Di Indonesia, daerah Bali dan
Yogyakarta merupakan tempat yang mempunyai iklim yang tepat un tuk perkembangan
komunitas seni, karena mempunyai latar belakang budaya yang khas. Berbagai ragam
karya seni rupa murni nusantara diantaranya adalah:
1. Seni Lukis
Seni lukis sudah di kenal sejak zaman purba, hal ini di buktikan dengan
ditemukannya gambar-gambar di goa Spanyol, Mesopotamia dan juga di
Sulawesi. Seni lukis terus berkembang seiring di temukannya pigmen warna yang
bermacam-macam. Seni lukis adalah pembabaran gagasan dan ide ke dalam
bentuk ekspresi visual dua dimensi.
“Badai” Karya Raden Saleh “Pertemuan” Karya Otto Jaya

“Balinese Beauty” “The Song of Ange”l


karya Basuki Abdullah karya William Adolphe
2. Seni Patung
Seni patung juga sudah berkembang sejak zaman lampau, terbukti dengan di
temukannya patung tanah liat di Sumeria. Di zaman modern patung banyak di
gunakan sebagai media ekspresi dan kegiatan spiritual. Seni patung adalah
pembabaran ekspresi ide dan gagasan kedalam karya seni rupa tiga dimensi.

3. Seni Grafis
Seni Grafis adalah membuat gambar dua dimensi dengan menggunakan alat
cetak (klise).Di dalam kegiatan ini seorang seniman bisa memasukkan nilai estetis
dan artistiknya, terutama dalam membuat cetakan/acuan/klise dan dalam
pengolahan warna. Seni grafis dapat di buat dengan tehnik cetak tinggi, cetak
dalam, cetak saring dan cetak cahaya (photography).
Perkembangan seni rupa murni nusantara
Dalam perkembangan karya seni rupa modern, karya seni rupa tidak lagi menjadi
simbol-simbol kehidupan tradisi yang kaku namun lebih cenderung menjadi
pengungkapan ekspresi seorang seniman secara bebas. Perkembangan seni rupa
modern terbagi dalam beberapa babak antara lain :

a. Masa Raden Saleh (masa perintisan).


Raden Saleh Syarif Bustaman adalah putra seorang bangsawan. Ketika umurnya
masih 10 tahun beliau diserahkan oleh pamannya kepada belanda untuk di didik
menjadi pegawai. Beliau mendapat pelajaran menggambar dari A.A.J. Payen,
Cornelius Crusemen dan Andreas Schelfhout. Raden Saleh adalah orang
Indonesia pertama yang merintis jalan menuju seni rupa Indonesia modern oleh
karena itu meski corak lukisannya naturalis, romantic dan bergaya barat, namun
dalam kontek kesejarahan kedudukannya sangat penting. Karya-karya Raden
Saleh antara lain:
- Antara hidup dan mati
- Berburu banteng di Jawa
- Perkelahian dengan binatang buas
- Merapi yang meletus
- Potret Sultan Hamegkubuwono VIII.
- Pertempuran Rahwana-Djatayu

Pertempuran Rahwana-Djatayu Antara hidup dan mati

b. Masa Indonesia Jelita (Indie Mooi)


Lukisan-lukisan era ini hanya menyajikan lukisan-lukisan yang menyenangkan
secara visual, serba indah, namun miskin kreatifitas, tidak hidup dan tidak
menghayati subyek yang dilukisnya. Halini karena terkena getah kesuraman seni
lukis Belanda akibat peperangan Napoleon yang tak kunjung padam.Seniman
masaini antara lain: Abdullah Surio Subroto, Pirngadi, Basuki Abdullah.

c. Masa Cita Nasional


Pada masa ini bangsa Indonesia tengah berjuang untuk merdeka dari penjajahan
bangsa asing. Pada masa ini terbentuklah PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar
Indonesia), yang bertujuan mencari ciri kesenian khas Indonesia. Usaha ini
diilhami oleh rasa kebangsaan yang tinggi. Seniman masa ini diantaranya S.
Sujoyono dan Agus Jayasuminta.

Lukisan Agus Jaya Susmita

d. Masa Pendudukan Jepang


Kegiatan seni lukis zaman ini dilakukan dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso
yang tujuan utamanya adalah propaganda pembentukan kekaisaran Asia timur
Raya.Seniman pada masa ini diantaranya: Agus Jaya, Trubus S, S. Sudjoyono,
Affandi.

“Pura Bali Yang Hening” “Seko” Karya S. Sudjoyono


Karya Trubus

e. Masa Sesudah Kemerdekaan


Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia memberi angin baru bagi seniman,
sehingga muncullah kelompok-kelompok seniman lukis di tanah air. Diantaranya
SIM (Seniman Indonesia Muda), Pelukis Rakyat.

f. Masa Pendidikan Formal


Pengalaman pahit perjalanan kehidupan seni di tanah air, menyadarkan seniman
akan perlunya pengembangan seni rupa. Akhirnya berdirilah ASRI (Akademi Seni
Rupa Indonesia) dan Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang akhirnya berubah
menjadi jurusan Seni Rupa ITB.

g. Masa Seni Rupa Baru di Indonesia


Pada sekitar tahun 1974 muncullah kelompok baru dalam seni lukis, terdiri dari
seniman muda yang mempunyai corak baru dan membebaskan diri dari batasan-
batasan seni yang sudah ada. Pelopornya di antaranya adalah Jim Supangkat,
Dede Eri Supria dan Nyoman Nuarta.

Lukisan Dede Eri Supria Karya Nyoman Nuarta

Aliran dalam seni rupa


Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi menyebabkan munculnya alat
dan bahan berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk seni rupa. Perhatian manusia yang cenderung pada hal-hal yang
bersifat material, sehingga dunia seolah-olah menyisihkan seni rupa. Hal ini
menyebabkan seniman berontak yang dituangkan dalam kreatifitas seni, dan lahirlah
aliran-aliran dalam seni rupa. Aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang selaras,
saling meneruskan atau menentang aliran sebelumnya.
1. Aliran Klasisis
Aliran ini mengacu pada kebudayaan Yunani klasik dan Romawi klasik. Ciri-cirinya
antara lain: dibuat-buat dan berlebihan, indah dan molek, bersifat dekoratif. Tokoh-
tokohnya; Watteau dan Vigee Lebrun.

2. Aliran Neo Klasisis


Merupakan kelanjutan dari aliran Klasisis. Ciri-cirinya: terikat pada norma
intelektual akademis, selalu seimbang dan harmonis, warna bersifat bersih dan
statis, raut muka berkesan agung, berisi cerita di lingkungan istana, cenderung
dilebih-lebihkan. Tokohnya antara lain: Jaques Luis David.

The Deat Of Socrates karya Jaques L. David.

3. Aliran Romantis
Merupakan penentang aliran Neo klasisis. Ciri-cirinya: berisi cerita yang dahsyat
dan emosional, penuh gerak secara dinamis, warna bersifat kontras dan meriah,
komposisinya hidup, melebihi kenyataan. Tokohnya antara lain: Theodore
Gericould, Eugene Delacroix. Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah Raden
Saleh.

Karya Eugen Delacroix Merapi karya Raden Saleh

4. Aliran Realis
Airan ini sebagai suatu protes terhadap aliran Romantis. Aliran Realis adalah
aliran yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Obyeknya tidak
hanya di lingkungan istana, bakan seringkali menampilkan figure rakyat biasa.
Tokoh-tokohnya antara lain: Custavo Coubert, Rembrant van Rijn. Seniman
Indonesia yang beraliran realis adalah, Dullah, dan Trubus.

“Menenun” Karya Dullah “Kasih sayang” karya Agus Riyanto

5. Aliran Naturalis
Adalah aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan
alam/alami. Juga bersifat fotografis, karena aliran ini mempunyai konsep bahwa
seni lukis yang baik adalah seni lukis yang sama persis secara visual dengan
benda-benda yang di lukisnya. Seniman yang beraliran naturalis diantaranya :
Gainsborough, Constable, Turner. Seniman Indonesia yang beraliran naturalis
adalah Basuki Abdullah dan Mas Pringadi.

Karya M.Idris Karya Constable

6. Aliran Impresionis
Adalah aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan saat
obyek tersebut dilukis. Obyek yang ditampilkan berupa kilasan cahayayang
terpantul oleh benda dalam keadaan cuaca tertentu. Sehingga seniman harus bisa
melukis dengan cepat. Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah S. Sudjoyono.
7. Aliran ekspresionis
Aliran ini berkembang di dasari oleh ketidakpuasan dengan karya-karya yang
hanya menonjolkan bentuk obyek saja, para seniman mulai menggali hal-hal yang
berkaitan dengan ekspresi dan pengalaman batin. Aliran Ekspresionis adalah
aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pelukisnya
yang spontan pada saat melihat obyek. Tokohnya antara lain: Vincent Van Gogh,
Paul Gauguin. Seniman Indonesia yang beraliran ekspresionis adalah Affandi.
“Raka dan Saya” karya Affandi “Barong” karya Affandi

8. Aliran Kubisme
Kubisme adalah aliran yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau
bentuk dasarnya kubus. Aliran ini di pelopori oleh Pablo Picasso. Tokoh Indonesia
di aliran ini adalah But Muchtar, Muchtar Apin, Srihadi dan Fajar Sidik.

9. Aliran Abstraksionis
Yaitu aliran yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi dan asosiasi-
asosiasi figurative suatu obyek. Aliran Abstraksionis bisa berbentuk geometris dan
nonfigurative. Tokohnya antara lain Piet Mondrian dan Wassily Kandinsky.
Seniman Indonesia yang beraliran ini adalah Amri Yahya, Srihadi.
Karya Amri Yahya “Tanah Lot” Karya Rusli

10. Aliran Surealis


Aliran Surealis adalah aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan
kenyataan, bahkan ada yang menyebutnya otomatisme psikis yang murni alam
mimpi. Seni Surealis sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan
melukis alam mimpi. Tokohnya antara lain Koeboe Sarawan, Djuari Subardja.

III. APRESIASI KARYA DESAIN


Berbeda halnya dengan mengamati karya desain. Disamping diamati secara visual
(gaya, tampilan) seperti halnya karya seni murni, pada karya desain juga diamati hal-hal
yang terkait dengan rona yang mendukung terbentuknya karya desain tersebut. Seperti,
penggunaan teknologi, persaingan pasar, dan pengaruhnya kepada kehidupan praktis
masyarakat. Bahkan tidak tertutup kemungkinan diamati dampak sosial produk-produk
tersebut di masyarakat luas.
Unsur-unsur yang dapat diapresiasi karya desain:
10. Aspek fungsi
11. Gaya estatis
12. Bahasa rupa
13. Teknologi baru
14. Teknik produksi
15. Persaingan pasar
16. Nilai inovasi
17. Aspek komunikasi
18. Nilai sejarah
19. Aspek ekonomi
20.

LEMBAR KERJA SISWA

A. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!


1. Apa yang kalian ketahui dengan apresiasi seni?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Sebutkan aspek-aspek / unsur-unsur apa saja yang dinilai dalam mengapresiasi
karya seni rupa murni?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Apa yang membedakan seni rupa murni nusantara dengan mancanegara?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Jelaskan apa yang dimaksud seni rupa murni nusantara?
...................................................................................................................................
............................................................................................................................
5. Selain Ibukota Jakarta, Indonesia mempunyai daerah yang perkembangan
seninya pesat, sebutkan daerah-daerah tersebut?
...................................................................................................................................
............................................................................................................................
6. Mengapa dalam perkembangan seni rupa modern, Raden Saleh mempunyai
kedudukan yang penting?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
7. Mengapa pada masa Indonesia Jelita para seniman begitu miskin kreatifitas?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Apakah yang menjadi penyebab munculnya aliran-aliran dalam seni rupa?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Sebutkan ciri-ciri aliran romantisme?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Mengapa lukisan aliran naturalis dikatakan mempunyai sifat fotografis?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
11. Sebuah karya seni bukanlah sebuah benda hias belaka, tetapi juga memiliki nilai-
nilai. Nilai apakah yang dimaksud? Sebutkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Mengapa karya seni disebut sebagai wakil atau tanda-tanda kebudayaan yang
mewakili zamannya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Tentu kita mengenal karya desain dalam kehidupan sehari-hari. Coba sebutkanlah
5 buah, dan berikanlah penjelasan mengenai karya itu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
14. Sebuah karya seni mengandung nilai-nilai keindahan. Coba uraikan berdasarkan
pengetahuanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Karya desain produk umumnya dibuat secara masal dan menyebar luas
dimasyarakat melalui penjualan. Coba kalian jelaskan bagaimana sebuah produk
dibuat dan perdagangkan dimasyarakat!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..............................................................................................................................
LEMBAR TUGAS SISWA

Apresiasikan karya seni murni dibawah ini dengan berdasar aspek-aspek penilaian
dalam berapresiasi, yang meliputi ide, kreatifitas, komposisi, gaya, teknik dan
wujud!

“DIANTARA ILALANG GERSANG”, Karya Anang Suprayoga


“KUCING”, karya POPO ISKANDAR

“SAYA DAN RAKA”, Karya Affandi


“DIPONEGORO”, Karya Raden Saleh
“PENARI LEGONG”, Karya Huangfong

“GADIS NELAYAN”, Karya Huangfong


“GADIS DESA”, Karya Huangfong

Anda mungkin juga menyukai