Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Pendekatan Backward
Design dalam Struktur
Kurikulum
Tujuan akhir pembelajaran adalah
Profil Pelajar Pancasila.
Pencapaian menuju tujuan akhir
tersebut dilakukan melalui struktur
kurikulum operasional sekolah.
Struktur kurikulum operasional disusun
menggunakan pendekatan Backward Design.
Pendidik perlu merumuskan Tujuan Pembelajaran
dan menyusun Alur terlebih dahulu, sebelum
membuat Modul Ajar.
WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)
WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta
Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Konteks Lingkungan Pembelajaran
Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik satuan pendidikan masing-masing
melalui beberapa pertanyaan berikut:
Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui
pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran.
Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
KONTEN
pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari
unit tersebut?
Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif,
kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi,
menciptakan, dan lain sebagainya.
VARIASI
Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS.
• Menjelaskan hukum Newton dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menceritakan fenomena
dalam keseharian yang menggambarkan hukum Newton dengan kritis
• Merancang solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang konservasi energi dalam skala
rumah tangga berdasarkan pemikiran sendiri
Catatan:
• Kompetensi (Kata kerja yang menunjukkan keterampilan/ aksi)
• Konten (materi yang dipelajari)
• Variasi (penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi)
Rujukan Dalam
PenyusunanTujuan
Pembelajaran
1. Enam aspek pemahaman
2. Kata Kerja Operasional
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan
Explanation hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan
mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau
Interpretation sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna
dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
Application kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi ,
Perspective melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran
Empathy yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi
Self-Knowledge yang terjadi secara internal.
KATA KERJA OPERASIONAL
elemen: TIK (teknologi informasi dan komunikasi)
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system (CMS) untuk
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan,
presentasi serta analisis dan intepretasi data.
Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam ● memanfaatkan aplikasi surel
memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, ● memanfaatkan
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di perkakas TIK peramban untuk pencarian
internet, content management system (CMS) untuk informasi
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan
perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan, content management
presentasi serta analisis dan intepretasi data. system
laporan, presentasi serta
analisis dan intepretasi data
Tujuan Pembelajaran:
1. (kelas 7) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai alat komunikasi
2. (kelas 8) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai media
menyampaikan laporan terkait penyajian data.
3. apa lagi?
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Prinsip Penyusunan ATP
1. Memastikan Kata Kunci: ketika menyusun ATP pastikan guru tahu/paham kata kunci dari setiap TP. Pastikan setiap kata
kunci TP merupakan goals (tujuan pembelajaran), bukan objectives (tujuan aktivitas harian).
2. Tuntas 1 Fase: Ingatkan peserta bahwa ATP ini digunakan untuk 1 fase, yang terdiri dari 2 kelas (6 kelas untuk fase A,B,C).
Maka, setelah mengekstrak seluruh kalimat CP menjadi kalimat TP, perlu didiskusikan, kalimat TP untuk setiap kelas. Jadi
rangkaian TP dari kalimat CP bukan untuk dituntaskan di 1 kelas, karena 1 fase pada CP terdiri 2kelas.
3. Dikembangkan secara Kolaboratif: Karena rumusan TP dan ATP berasal dari kalimat CP 1 fase, yang ditujukan untuk 2 kelas,
dorong peserta untuk memahami pentingnya kolaborasi antar guru di 1 fase yang sama.
4. Sesuai karakteristik dan kompetensi: Rangkaian ATP harus memperhatikan karakteristik peserta didik dan kompetensi yang
ingin dicapai.
5. Tidak perlu lintas fase: Rangkaian ATP bisa dibuat berjenjang oleh 2 kelas dalam 1 fase (misalnya: dari kelas 1 ke kelas 2),
tapi tidak dibuat lintas fase (misalnya: kelas 2 ke kelas 3 SD).
6. Harus logis: perhatikan logika penyusunan alurnya. Misalnya, antara keterampilan membuat paragraf deskriptif, memahami
unsur-unsur kalimat, dan menyusun kalimat dengan struktur yang baik, bagaimana urutan alurnya? Mana keterampilan
yang perlu dimiliki sebelum dapat melakukan yang setelahnya?
7. Sederhana dan langsung pada intinya: tidak bertele-tele.
8. Dapat bernomor/huruf: untuk mempermudah, ATP dapat diberi nomor urut atau huruf.
9. Tidak bercabang: alur penyusunan linear, tidak bercabang.
10. Fokus pada pencapaian CP
C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Penyusunan Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur
Tujuan Pembelajaran
Pengurutan Prosedural
Pengurutan Deduktif
Pengurutan Hirarki
Scaffolding
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
Contoh ATP dari PMM