Anda di halaman 1dari 38

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran


intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal
agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan
untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran
dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
Kurikulum didik.

Merdeka Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila


dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai
target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat
pada konten mata pelajaran.
Profil Pelajar Pancasila
Struktur Kurikulum Merdeka

Program intrakurikuler,

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan

Ektrakurikuler.
Perencanaan
Pembelajaran
Capaian Tujuan Alur Tujuan RPP/ Modul
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajarn Ajar
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP

Apa pembelajaran yang dapat terus

melekat, bernilai, dan bisa diterapkan


dalam kehidupan siswa, jauh setelah ia lulus mata
pelajaran tersebut?
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


• Fase Fondasi (TK B) • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Kita Lihat Langsung saja Yuk!
Coba kita main tebak-tebakan ya!!!
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan
intelegensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil
Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat
perbedaan CP yang digunakan.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen

• Fase A : Pada umumnya usia • Fase D : Pada umumnya usia


mental (≤7 tahun) mental (±9 tahun)

• Fase B : Pada umumnya usia • Fase E : Pada umumnya usia


mental (±8 tahun) mental (±10 tahun)

• Fase C : Pada umumnya usia • Fase F : Pada umumnya usia


mental (±8 tahun) mental (±10 tahun)
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata
pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian
per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk
mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Menyusun TP ATP
Untuk memahami kaitan dan posisi
Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan
Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) dalam
Kurikulum Operasional, mari kita
memahami terlebih dahulu konsep
Backward Design.

Dengan demikian, harapannya


satuan pendidikan dapat
merumuskan TP dan ATP secara
mandiri, sesuai karakteristik dan
situasi masing-masing.
Forward Design vs Backward Design
Lebih fokus pada Forward Design Backward Design
pengajaran (aktivitas)
daripada pembelajaran
itu sendiri
Pendekatan yang lebih
(output/outcome) Tujuan
Aktivitas Belajar disengaja dan
Pembelajaran terencana untuk
mencapai hasil yang
Bisa menjadi
diinginkan lebih
miskonsepsi bahwa
efektif
belajar adalah
Asesmen Asesmen
aktivitas

Padahal
pembelajaran adalah
pertimbangan yang Tujuan
Aktivitas Belajar
cermat terhadap Pembelajaran
makna aktivitasnya
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design

Dalam Kurikulum Merdeka tujuan akhirnya


adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan
menjadi kalimat CP (yang dibagi ke dalam
beberapa fase), lalu didetailkan menjadi TP
dan ATP sebelum masuk ke proses
perancangan.
3 Tahapan Backward Design

Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil tahapan
bukti dan
yang diinginkan kegiatan
asesmen
pembelajaran

Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:

1. Apa yang perlu didengar, dibaca, dilihat, dijelajahi, atau


Yang perlu
ditemukan oleh peserta?
ditemukan/dijelajahi/didengar
2. Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dikuasai
peserta?
3. Apa ide-ide besar dan pemahaman penting yang harus
Apa yang perlu dikuasai?
dipertahankan peserta setelah mengikuti pembelajaran?
pertanyaan ini membantu
kita untuk :

Pemahaman penting,
• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret ide-ide besar
dan spesifik
• Menentukan konten terbaik
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Karakteristik Sekolah dalam KOS
Satuan Pendidikan dapat mengembangkan Kurikulum Operasional secara
mandiri berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum sesuai karakteristik
dan kebutuhan masing-masing.

Apa visi/misi sekolah Anda?


Bagaimana karakteristik sekolah Anda?
Adakah kebutuhan spesifik siswa/i di sekolah Anda?
Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik sekolah masing-
masing melalui beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah saya?


2. Bagaimana bentang alam yang dominan di daerah sekolah saya?
Bagaimana potensi tersebut dapat memengaruhi dan dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik masyarakat di sekitar sekolah saya?
4. Apa kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah sekolah saya?
5. Bagaimana peta profil guru, murid, dan orangtua di sekolah saya?
dst..
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Agar berpihak pada anak dan menuntun mereka
pada kekuatan kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN

WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)

WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta

Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun tujuan
pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).

Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi kriteria-


kriteria ini.
Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang


harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran yang linear

3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran antarfase
Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP

1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP


2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai sumber
→ catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami kalimat
tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait dengan
kompetensi yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai