Anda di halaman 1dari 25

OLEH :

SAROLO, S.Pd
SD NEGERI 1 WOLASI
Apa yang akan kita pelajari pada materi ini?

Kaitan antara Capaian Pembelajaran (CP) dengan Alur


Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP).

Definisi dan komponen dari ATP dan TP.

Proses mendesain ATP.

Kenapa perlu belajar materi ini?


Untuk membantu Ibu dan Bapak Guru merumuskan
ATP dan TP per mata pelajaran nantinya.

1
Sekilas tentang Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat


dicapai oleh peserta didik di akhir fase untuk suatu mata pelajaran.

Capaian Pembelajaran terdiri dari 6 fase (A-F) yang meliputi seluruh


jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA/SMK).

Satu fase berjarak 2-3 tahun untuk memberikan kesempatan belajar


yang lebih fleksibel dan mendalam.

Bagaimana guru dapat menggunakan CP dalam


merancang kegiatan pembelajarandi kelasnya selama
setahun?
Guru perlu:

Berkolaborasi dengan guru 1fase.

Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran dengan tingkat


kesulitan materi yang berjenjang sehingga membetuk satu alur.

Mengembangkan TP yang sudah mencakup aspek sikap, pengetahuan,


dan keterampilan, beserta materi/konten inti.

Merangkai tujuan-tujuan pembelajaran dalam satu alur dengan


mempertimbangkan jenjang kedalaman materi, jenjang cakupan, dan
jenjang kesulitannya.

2
Kelas 1
Fase A Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan
Dimulai Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
di Kelas 1 1.1 1.2 1.3 1.4

Tujuan Tujuan Tujuan Fase A


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Berakhir
2.1 2.2 2.3 Di Kelas 2

Kelas 2

Capaian Pembelajaran
kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta
didik di akhir fase A

Prinsip Alur TujuanPembelajaran:


Esensial. Ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti
yang diperlukan untuk mencapai CP.

Berkesinambungan. Tujuan tersusun secara berkesinambungan


dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas.

Kontekstual. Tahapan TP sesuai dengan tahapan perkembangan


peserta didik.

Sederhana. TP disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah


dipahami.

3
Hal penting yang perlu dipertimbangkan
saat menyusun ATP:

Kemampuan prasyarat. Perhatikan kemampuan prasyarat yang


perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai kompetensi pada CP.

Cakupan dan keluasan TP. Tujuan Pembelajaran sebaiknya tidak


terlalu umum. Pertimbangkan untuk memecah TP yang terlalu
umum ke dalam beberapa TP.

Keterkaitan antar TP. Perhatikan apakah materi dalam sebuah


TP sudah cukup didukung oleh materi dalam TP yang lain.

Misalnya: untuk menulis makalah penelitian peserta didik perlu


mengetahui perbedaan bentuk dan tujuan teks serta keterampilan
membuat pertanyaan riset.

4
MengurutkanTujuan Pembelajaran

Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan


dalam mengurutkan tujuan pembelajaran:

Pengurutan Konkret Dari konten yang konkret dan berwujud


➔Abstrak ke konten yang lebih abstrak dan
simbolis.

Contoh : Memulai pengajaran dengan


menjelaskan tentang benda geometris
(konkret) sebelum mengajarkan aturan
teori objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Dari konten bersifat umum ke konten


Deduktif yang spesifik.

Contoh : Mengajarkan tentang peta


secara umum terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang peta-peta tematik.

Pengurutan Dari konten paling mudah ke konten


dari Mudah → Sulit paling sulit.

Contoh : Mengajarkan cara mengeja


kata-kata pendek sebelum mengajarkan
kata yang lebih panjang.

5
Pengurutan Mengajarkan keterampilan komponen
Hierarki konten yang lebih mudah sebelum
mengajarkan keterampilan yang lebih
kompleks.

Contoh: Murid perlu belajar tentang


penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Pengurutan Mengajarkan tahap pertama dari sebuah
Prosedural prosedur kemudian membantu peserta
didik untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya.

Contoh : Dalam mengajarkan prosedur


titrasi asam-basa, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti
menyiapkan larutan,indikator
asam-basa, memasang alat titran,
melakukan titrasi, dan mengolah data.
Scaffolding Meningkatkan kemampuan murid
sekaligus mengurangi bantuan secara
bertahap.

Contoh : Dalam mengajarkan berenang,


guru perlu menunjukkan cara
mengapung, dan ketika murid
mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan berkurang secara bertahap
sampai murid dapat berenang sendiri.

6
Jenjang SD-SMA/SMK
Mengembangkan kurikulum
operasional sekolah
Disarankan tim penyusun alur
tujuan pembelajaran
untuk mempelajari Kurikulum Pemahaman Profil
Operasional Sekolah terlebih Pelajar Pancasila
dahulu. Memahami secara utuh
konsep dasar Profil Pelajar
Mengembangkan kurikulum
Pancasila.
operasional sekolah
Disarankan tim penyusun alur
tujuan pembelajaran
untuk mempelajari Kurikulum
Operasional Sekolah terlebih Menguraikan Kompetensi
dahulu. dalam CP.
Uraikan kompetensi yang
termuat dalam CP berdasarkan
Membuat ATP dimensi/elemennya.
Menentukan alur
pengembangan kompetensi
berdasarkan jenjang dan durasi
jam pembelajaran yang Menurunkan ATP
dibutuhkan untuk menjadi TP
mengembangkan kompetensi Merujuk pada alur,rumuskan TP
tersebut. dan pemahaman bermakna
yang ingin disampaikan.
Tentukan asesmen
Tentukanlah produk akhir
yang akan dibuat/kompetensi Tentukan Metode
yang ditunjukkan sebagai untuk Mencapai
indikator ketercapaian tujuan Tujuan Pembelajaran
pembelajaran. Tentukan rancangan metode
pengajaran yang akan dipakai
untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
7
Jenjang PAUD

Pada jenjang PAUD guru tidak mendesain alur tujuan pembelajaran,


dikarenakan fase pondasi pada PAUD dilaksanakan hanya dalam kurun
waktu satu tahun. Sehingga, guru hanya membuat tujuan
pembelajaran.

Workshop pengembangan
kurikulum operasional
sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim
penyusun alur pembelajaran.
Pemahaman Profil
Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep
Pemahaman CP
dasar Profil Pelajar Pancasila.
Memahami rasional, capaian
pembelajaran (CP) keseluruhan
dan elemen-elemen CP
fase fondasi.
Menguraikan CP ke
tujuan-tujuan
Menentukan alokasi pembelajaran
periode yang dibutuhkan Uraikan tujuan pembelajaran
untuk membagi fokus dari analisis elemen CP dengan
tujuan-tujuan mempertimbangkan visi dan
Pembelajaran misi satuan, karakteristik
Alokasi waktu di PAUD dapat peserta didik, serta karakteristik
sangat cair,disesuaikan dengan lokal dan budaya setempat.
kebutuhan dan minat anak,
namun perencanaan awal
dibutuhkan untuk memetakan
ketercapaian CP secara utuh.
Menentukan tujuan
pembelajaran dan
bukti capaiannya
Mendesain rencana Merencanakan asesmen
kegiatan otentik.

8
Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum
yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing
satuan pendidikan.

Mode Blok

Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan


berbagai macam pengelompokkan.

Contoh:
Mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan dari
jam
07.00- 12.00 dalam semester 1

Dalam satu tahun ajaran, pembelajaran IPA dibagi ke dalam 3 blok


waktu (masing-masing 4 bulan). Mata pelajaran Biologi, Kimia dan
Fisika akan diajarkan secara bergantian di setiap blok.
Blok ke- 1tahun ajaran 2020/2021 untuk Fisika, blok ke-2 untuk
Biologi, dan blok ke-3 Kimia.

9
Mode Kolaborasi

Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran


diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
Guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran
yang terpadu.

Contoh:
Konsep pengelolaan data dapat secara kolaboratif diajarkan oleh
guru matematika dan IPA. Konsep ini bisa diajarkan di satu kegiatan
dengan menggabungkan alokasi waktu kedua mata pelajaran atau
diajarkan pada masing-masing mata pelajaran, dengan penyelarasan
aktivitas.

Mode Reguler

Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran


dengan mata pelajaran lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler
setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan
ketentuan minimal dari pemerintah.

Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga
dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem
terintegrasi dan bloking secara bersamaan atau
mengkombinasikan ketiga model.

10
Perbandingan Kelebihan 3 model

Model Blok
Waktu pembelajaran menjadi lebih banyak sehingga murid dapat
belajar hingga tuntas dan mendalam.

Guru memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan rencana


pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran.

Memungkinkan untuk studi yang mendalam, seperti mengerjakan


proyek atau penelitian individu /kelompok, kolaborasi antarmurid
dan guru.

Model Kolaborasi
Murid belajar suatu konsep secara komprehensif dan kontekstual
karena keterampilan, pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk
mencapai suatu penguasaan kompetensi tertentu.

Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi secara intensif karena


perlu memilih kompetensi/konten yang selaras dengan
pemahaman yang dituju.

Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep yang perlu


dieksplorasi secara lebih mendalam dan konten yang memerlukan
waktu lebih sedikit.

Model Reguler
Memudahkan dalam pembuatan jadwal pembelajaran di satuan
pendidikan.

11
Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih model belajar:
Model Blok
Pengaturan jam mengajar guru harus diperhitungkan sedemikian
rupa.

Ketersediaan sarana-prasarana, mengingat sistem blok


membutuhkan pengaturan sarana dan prasarana yang ketat.
Misalnya seperti pengaturan jam pemakaian laboratorium, dsb.

Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang diajarkan pada


satu blok tertentu bisa tetap diingat.
Model Kolaborasi
Perlu memberikan waktu yang cukup untuk merencanakan dan
menyelaraskan antara guru mata pelajaran yang mengajarkan tujuan
pembelajaran yang berkaitan atau sama dengan unit atau konsep
yang dipelajari.

Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas bagi guru untuk


mengelola penjadwalan mengikuti kebutuhan yang bisa berbeda
setiap term/semester/ tahun.
Model Reguler
Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap minggu harus
diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik tidak
terbebani dengan banyaknya beban mata pelajaran.

Daya serap peserta didik terhadap mata pelajaran akan sangat


berpengaruh jika macam mata pelajaran yang diberikan dalam satu
waktu tertentu terlampau banyak.

Ada kecenderungan konten suatu mata pelajaran belum terserap,


namun sudah harus ganti mata pelajaran yang lainnya.

Perlunya koordinasi antarguru mata pelajaran sehingga tidak


memberikan tugas dalam waktu yang bersamaan.
12
Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP)

Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran Matematika untuk Fase C Kelas 5 dan 6 SD ini dilakukan dengan cara menurunkan Capaian Pembelajaran Fase dari masing-masing
domain menjadi tujuan pembelajaran yang merupakan tahapan-tahapan yang perlu dicapai sebelum peserta didikn dapat mencapai capaian akhir yang diharapkan pada fase ini.
Setiap topik dibahas di kelas 5 maupun kelas 6 harus mempertimbangkan kesinambungan dan tingkat kesulitan. ATP fase C ini pada tiap kelas dimulai dengan domain bilangan.
Materi bilangan dan operasi hitung akan digunakan pada domain yang lain misalnya pengukuran dan data. Perkiraan waktu yang dibutuhkan di kelas 5 dan 6 adalah 170 jam
pelajaran dengan durasi 34 minggu dalam satu tahun (5 jam pelajaran per mingu). Dalam pelaksanaan pembelajaran, Guru diberi kebebasan memilih ATP berdasarkan urutan
domain atau tidak berdasarkan urutan domain

Capaian Pembelajaran Fase C


Pada akhir fase C, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) bilangan bulat, bilangan pecahan,
persen, dan bilangan desimal, serta hubungannya, menentukan posisinya pada garis bilangan, serta menghitung pangkat dua, akar pangkat dua, pangkat tiga, dan akar pangkat tiga suatu
bilangan cacah dan desimal. Peserta didik dapat menyelesaikan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan sederhana menggunakan berbagai bentuk representasi visual Simbol dan
kalimat matematika (aljabar) serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola obyek atau bilangan. Peserta didik dapat menghitung luas berbagai bentuk bangun datar dan
gabungannya, menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang (kubus dan balok) dan gabungannya serta enjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda terkait dengan
kecepatan dan debit. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang (limas, kerucut, bola), serta menemukan dan membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan
balok). Peserta didik juga dapat membaca, menyajikan, dan menganalisis data banyaknya benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk bentuk gambar, piktogram, diagram batang,
Tujuan Pembelajaran
diagram Fase C
lingkaran, tabel frekuensi, diagram garis, serta pengolahan data (Mean dan sebaran data).
Domain Capaian Pembelajaran Fase C Capaian Pembelajaran Berdasarkan Kelas Tujuan Pembelajaran

Pada akhir fase C, peserta didik dapat Pada akhir kelas 6, peserta didik dapat Peserta didik dapat :
mengeneralisasi pemahaman mengenai urutan mengeneralisasi pemahaman mengenai 1.1 membaca dan menyebutkan arti bilangan bulat negative
bilangan bulat dan nilai tempat, memperkirakan urutan bilangan bulat dan nilai tempat, 1.2 membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat negative
dan menghitung hasil penjumlahan dan memperkirakan dan menghitung hasil 1.3 menentujan hasil operasi bilangan bulat negative
pengurangannya dengan cara mengelompokkan penjumlahan dan pengurangannya dengan 1.4 menentukan antara bilangan pecahan dan bilangan
Bilangan menurut nilai tempat dan strategi perhitungan cara mengelompokkan menurut nilai desimal serta persen
lainnya, serta melakukan operasi perkalian dan tempat dan strategi perhitungan lainnya. 1.5 membandingkan dan mengurutkan bilangan yang dinyatakan
pembagiannya dalam konteks uang. peserta didik peserta didik dapat memodelkan bilangan dalam bilangan pecaham, decimal dan persen
juga dapat memodelkan bilangan pecahan, pecahan, persen, dan desimal dalam 1.6 menentukan hasil operasi hitung penjumlahan,
persen, dan desimal dalam berbagai bentuk berbagai bentuk representasi visualnya, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan pecahan
representasi visualnya, menentukan posisinya menentukan posisinya pada garis bilangan, dan bilangan decimal
pada garis bilangan, menentukan hubungan, menentukan hubungan, membandingkan, 1.7 menentukan nilai pangkat dua dan pangkat tiga dari suatu
membandingkan, mengurutkan, dan menghitung mengurutkan, dan menghitung hasil bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagiannya. Peserta didik juga dapat pembagiannya. peserta didik juga dapat
menghitung hasil pangkat dua dan menghitung hasil pangkat dua dan pangkat
pangkat tiga dari suatu bilangan desimal (satu tiga dari suatu bilangan desimal (satu angka
angka di belakang koma), memodelkan bilangan di belakang koma), memodelkan bilangan
bulat dan operasinya dalam berbagai bentuk bulat dan operasinya dalam berbagai bentuk
representasi visual, dan mendeskripsikan konsep representasi visual, dan mendeskripsikan
bilangan bulat negatif dalam konteks kehidupan konsep bilangan bulat negatif dalam
sehari-hari. konteks kehidupan sehari-
hari
Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kelas 6 Peserta didik dapat :
menuliskan, menggambarkan, dan Pada akhir kelas 6, peserta didik dapat 1.1 menyelesaikan persamaan linier satu variable
Aljabar menyelesaikan persamaan dan menyelesaikan menyelesaikan masalah 1.2 menentukan uku ke-n pada pola bilangan sederhana
pertidaksamaan sederhana menggunakan yang berkaitan dengan pola obyek atau
berbagai bentuk representasi visual, simbol, dan bilangan sertamenggunakan rasio untuk
pernyataan matematika serta menyelesaikan menentukan bilangan
masalah yang berkaitan dengan pola obyek atau yang tidak diketahui,
bilangan, serta menggunakan rasio untuk
menentukan bilangan yang tidak diketahui.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kelas 6 Peserta didik dapat :
menghitung luas berbagai bentuk bangun datar Pada akhir kelas 6, peserta didik dapat 1.1 menghtung menghitung luas lingkaran, luas permukaan dan
Pengukuran (segitiga, segiempat, segibanyak, dan lingkaran) menghitung luas lingkaran, luas permukaan volume berbagai bentuk bangun ruang (kubus dan balok) dan
serta gabungannya, menghitung luas permukaan dan volume berbagai bentuk bangun ruang gabungannya
dan volume kubus dan balok serta gabungannya. (kubus dan balok) dan gabungannya, serta 1.2 menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda
peserta didik juga dapat menjelaskan menjelaskan perbandingan dua besaran terkaitdengan kecepatan dan debit serta menggunakan
perbandingan dua besaran yang berbeda terkait yang berbeda terkait dengan kecepatan satuannya
dengan kecepatan dan debit serta menggunakan dan debit serta menggunakan
satuannya. satuannya
Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kelas 6 Peserta didik dapat :
Geometri mengklasifikasi berbagai bangun datar sesuai Pada akhir kelas 6, peserta didik mampu 1.1 mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun ruang (sisi,
dengan ciri-cirinya dan membandingkanberbagai mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk rusuk, dan sudut) dari limas, kerucut, dan bola serta bangun
bentuk bangun ruang dari limas, kerucut, dan bangunruang (sisi, rusuk, dan sudut) dari ruang gabungannya
bola. Peserta didik juga dapat menghubungkan limas, kerucut, dan bola serta bangun ruang
bangun ruang sederhana (kubus dan balok) gabungannya
dengan jaring-jaringnya
Analisis Data Pada akhir fase C, peserta didik dapat Kelas 6 Peserta didik dapat :
dan Peluang mengurutkan, membandingkan, Pada akhir kelas 6, peserta didik dapat 1.1 menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel frekuensi,
menyajikan, dan menganalisis data banyaknya mengurutkan, membandingkan, menyajikan diagram batang, diagram gambar (piktogram), diagram garis,
benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk dan menganalisis data banyaknya benda diagram lingkaran, diagram batang dan daun, diagram
gambar, piktogram, diagram batang, dan data hasil pengukuran dalam bentuk batang ganda, diagram koordinat (koordinat grid)
tabel, diagram gambar, piktogram, diagram 1.2 menentukan sebaran data dan pemusatan sebaran data
batang, diagram garis, dan diagram
lingkaran serta pengolahan
data (Mean dan sebaran data)

Kelas 6

Capaian Berdasarkan Domain Matematika Tujuan Pembelajaran Perkiraan Topik/ Konten METODE Profil Pelajar
Alokasi PEMBELAJARAN Pancasila yang
Waktu berkaitan dengan
Tujuan
Pembelajaran
Pada akhir kelas 6, peserta Peserta didik dapat : 35 jp  Bilangan bulat negatif dalam konteks Discovery Mandiri
didik dapat mengeneralisasi 1.1 membaca dan menyebutkan arti kehidupan sehari- hari Learning Bernalar Kritis
pemahaman mengenai urutan bilangan bulat negative  Operasi hitung (penjumlahan,
bilangan bulat dan nilai tempat, 1.2 membandingkan dan pengurangan, perkalian, dan
memperkirakan dan mengurutkan bilangan bulat pembagian) bilangan bulat positif
menghitung hasil penjumlahan negative  Bilangan pecahan, persen, dan
dan pengurangannya dengan 1.3 menentujan hasil operasi bilangan desimal serta berbagai bentuk
cara mengelompokkan menurut bilangan bulat negative representasi visualnya
nilai tempat dan strategi 1.4 menentukan antara bilangan  Hubungan antara bilangan pecahan
perhitungan lainnya. peserta pecahan dan bilangan desimal dan bilangan desimal serta persen
didik dapat memodelkan serta persen  Operasi hitung penjumlahan,
bilangan pecahan, persen, dan 1.5 membandingkan dan pengurangan, perkalian, dan pembagian
desimal dalam berbagai bentuk mengurutkan bilangan yang bilangan pecahan dan bilangan desimal
representasi visualnya, dinyatakan dalam bilangan  Pangkat dua dan pangkat tiga dari
menentukan posisinya pada pecaham, decimal dan persen suatu bilangan desimal (satu angka
Bilangan
garis bilangan, menentukan 1.6 menentukan hasil operasi hitung di belakang koma)
hubungan, membandingkan, penjumlahan, pengurangan,
mengurutkan, dan menghitung perkalian, dan pembagian
hasil penjumlahan, bilangan pecahan dan bilangan
pengurangan, perkalian, dan decimal
pembagiannya. peserta didik 1.7 menentukan nilai pangkat dua
juga dapat menghitung hasil dan pangkat tiga dari suatu
pangkat dua dan pangkat tiga bilangan desimal (satu angka di
dari suatu bilangan desimal belakang koma)
(satu angka di belakang koma),
memodelkan bilangan bulat dan
operasinya dalam berbagai
bentuk representasi visual, dan
mendeskripsikan konsep
bilangan bulat negatif dalam
konteks kehidupan sehari-hari

Pada akhir kelas 6, peserta Peserta didik dapat : 35 jp  Persamaan sederhana dan bentuk Metode Studi Kasus Bernalar kritis
didik dapat menyelesaikan representasi visualnya Simbol dan
menyelesaikan masalah yang 1.3 menyelesaikan persamaan linier kalimat matematika (aljabar)
Aljabar  Persamaan linier satu variabel
berkaitan dengan pola obyek satu variable
 Suku ke-n pada pola bilangan sederhana
atau bilangan serta 1.4 menentukan uku ke-n pada
menggunakan rasio untuk pola bilangan sederhana
menentukan bilangan yang
tidak diketahui,
Pada akhir kelas 6, peserta Peserta didik dapat : 35 JP  Luas permukaan balok dan kubus serta Discovery Bernalar kritis
1.3 menghtung menghitung luas gabungannya
Pengukur didik dapat menghitung luas Learning kreatif
lingkaran, luas permukaan dan  Volume balik dan kubus serta
an lingkaran, luas permukaan dan
volume berbagai bentuk gabungannya
volume berbagai
bentuk bangun ruang (kubus dan bangun ruang (kubus dan balok)  keliling dan Luas lingkaran (termasuk
balok) dan gabungannya, serta dan gabungannya juring)*
menjelaskan perbandingan dua 1.4 menjelaskan perbandingan dua  Kecepatan dan debit serta satuannya
besaran yang berbeda terkait besaran yang berbeda terkait
dengan kecepatan dan debit dengan kecepatan dan debit serta
serta menggunakan satuannya menggunakan satuannya
Pada akhir kelas 6, peserta Peserta didik dapat : 30JP  Ciri-ciri berbagai bentuk bangun ruang Metode Studi Kasus
didik mampu mengidentifikasi 1.2 mengidentifikasi ciri-ciri (sisi, rusuk, dan sudut) dari limas,
Geometri ciri-ciri berbagai bentuk bangun berbagai bentuk bangun ruang kerucut, dan bola
ruang (sisi, rusuk, dan sudut) (sisi, rusuk, dan sudut) dari
dari limas, kerucut, dan bola limas, kerucut, dan bola serta
serta bangun ruang bangun ruang gabungannya
gabungannya
PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG DIBUTUHKAN

Pengukur Geometri Analisis


Bilangan Ajabar
Data dan

1.5 membandingkan dan 1.2 menentukan uku ke-n pada 1.3 menjelaskan 1.1 mengidentifikasi ciri- 1.2 menentukan sebaran
mengurutkan bilangan pola bilangan sederhana perbandingan dua ciri berbagai bentuk data dan pemusatan
yang dinyatakan dalam besaran yang berbeda bangun ruang (sisi, sebaran data
bilangan pecaham, terkait dengan
rusuk, dan sudut) dari
decimal dan persen kecepatan dan debit
limas, kerucut, dan bola
serta menggunakan serta bangun ruang
satuannya gabungannya
DOMAIN
BILANGAN
ALJABAR
PENGUKURAN
PILIHAN ALUR PEMBELAJARAN : GEOMETRI
ANALSIS DATA DAN PELUANG
1. berdasarkan urutan domain

Alokasi SEMESTER 1 SEMESTER 2


TUJUAN PEMBELAJARAN
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1.1 membaca dan menyebutkan arti bilangan bulat negative 5 5
1.2 membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat negative 5 5
1.3 menentujan hasil operasi bilangan bulat negative 5 5
1.4 menentukan antara bilangan pecahan dan bilangan desimal serta
5 5
persen
1.5 membandingkan dan mengurutkan bilangan yang dinyatakan dalam
5 5
bilangan pecaham, decimal dan persen
1.6 menentukan hasil operasi hitung penjumlahan, pengurangan,
5 5
perkalian, dan pembagian bilangan pecahan dan bilangan decimal
1.7 menentukan nil ai pangkat dua dan pangkat tiga dari suatu bilangan
5 5
desi mal (satu angka di belakang koma)
1.1 menyel esaikan persamaan l ini er satu variable 15 5 5 5
1.2 menentukan suku ke-n pada pola bilangan sederhana 15 5 5 5
1.1menghtung menghitung l uas l ingkaran, luas permukaan dan volume
20 5 5 5 5
berbagai bentuk bangun ruang (kubus dan balok) dan gabungannya
1.2 menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda terkait dengan
15 5 5 5
kecepatan dan debit serta menggunakan satuannya

1.1 mengidentifikasi ciri -ciri berbagai bentuk bangun ruang (s i s i , rusuk,


30 5 5 5 5 5 5
dan sudut) dari l i mas, kerucut, dan bola serta bangun ruang gabungannya

1.1 menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel frekuensi, diagram


batang, diagram gambar (piktogram), diagram garis, diagram l ingkaran,
20 5 5 5 5
diagram batang dan daun, diagram batang ganda, diagram koordinat
(koordinat grid)
1.2menentuka n sebaran data dan pemusatan sebaran data 20 5 5 5 5
DOMAIN
BILANGAN
ALJABAR
2. Tidak berdasarkan urutan domain PENGUKURAN
GEOMETRI
ANALSIS DATA DAN PELUANG

Alokasi SEMESTER 1 SEMESTER 2


TUJUAN PEMBELAJARAN
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1.1 membaca dan menyebutkan arti bilangan bulat negative 5 5
1.2 membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat negative 5 5
1.3 menentujan hasil operasi bilangan bulat negative 5 5
1.4 menentukan antara bilangan pecahan dan bilangan desimal serta
5 5
persen
1.5 membandingkan dan mengurutkan bilangan yang dinyatakan dalam
5 5
bilangan pecaham, decimal dan persen
1.6 menentukan hasil operasi hitung penjumlahan, pengurangan,
5 5
perkalian, dan pembagian bilangan pecahan dan bilangan decimal

1.1 mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun ruang (s i s i , rusuk,


30 5 5 5 5 5 5
dan sudut) dari l imas, kerucut, dan bola serta bangun ruang gabungannya

1.1 menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel frekuensi, diagram


batang, diagram gambar (piktogram), diagram garis, diagram l ingkaran,
20 5 5 5 5
diagram batang dan daun, diagram batang ganda, diagram koordinat
(koordinat grid)
1.7 menentukan nilai pangkat dua dan pangkat tiga dari suatu bilangan
5 5
desi mal (satu angka di belakang koma)
1.1 menyelesaikan persamaan l ini er satu variable 15 5 5 5
1.1menghtung menghitung luas l ingkaran, luas permukaan dan volume
20 5 5 5 5
berbagai bentuk bangun ruang (kubus dan balok) dan gabungannya
1.2 menentukan suku ke-n pada pola bilangan sederhana 15 5 5 5
1.2 menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda terkait dengan
15 5 5 5
kecepatan dan debit serta menggunakan satuannya
1.2menentuka n sebaran data dan pemusatan sebaran data 20 5 5 5 5

Anda mungkin juga menyukai