Anda di halaman 1dari 7

Nama Lengkap : Khoeru Annisa

Rombel : 001
Prodi : Pendidikan Kimia

Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I


Topik/ Subtopik : 1/ Mulai Dari diri

LEMBAR KERJA LK 01.03.d.3.T1-2 Mulai Dari Diri

1. Apa yang Anda ketahui dengan konsep pembelajaran paradigma baru?


Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada
penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang
berpusat pada siswa, yang mana setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangannya. Pembelajaran
paradigma baru mencakup pemetaan standar kompetensi,
merdeka belajar dan asesmen kompetensi minimal sehingga
menjamin ruang yang lebih leluasa bagi guru untuk
merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pembelajaran paradigma baru dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas (intrakurikuler) dan di luar kelas
(kokurikuler dan ekstrakurikuler).
Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga siswa
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini

juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya. Pembelajaran kokurikuler berprinsip
pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat
siswa dan sumber daya satuan guru.
2. Apa yang menjadi acuan kompetensi dalam perencanaan pembelajaran
paradigma baru?
Yang menjadi acuan dalam pembelajaran paradigma baru adalah profil pelajar

Pancasila. Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu
segala kebijakan dan pembaruan dalam sistem guruan Indonesia, termasuk
pembelajaran, dan asesmen. Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter
esensial yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu tertuang dalam 6 dimensi. Setiap
dimensi memiliki beberapa elemen yang menggambarkan lebih jelas kompetensi dan

karakter esensial yang dimaksud. Selaras dengan tahap perkembangan siswa serta
sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap elemen
dipetakan dalam pada setiap fase. Berikut 6 dimensi Profil pelajar Pancasila :
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia
2) Berkebhinekaan Global
3) Bergotong royong
4) Mandiri
5) Bernalar kritis
6) Kreatif
3. Apa yang Anda ketahui dengan capaian pembelajaran (CP) dan apa peran CP jika
dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran?
Capaian Pembelajaran adalah Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah
menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Ditetapkan oleh pemerintah,
merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai siswa pada setiap tahap perkembangan untuk

setiap mata pelajaran pada satuan guruan usia dini, guruan dasar,
dan guruan menengah. Capaian Pembelajaran memuat sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam
bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan siswa, pemetaan
capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
Fase Fondasi :Prasekolah Taman kanak-kanak
Fase A :Kelas 1 dan 2 SD atau MI
Fase B :Kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
Fase C :Kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
Fase D :Kelas 7 - 9 SMP atau MTs
Fase E :Kelas 10 SMA, SMK atau MA

Fase F :Kelas 11 - 12 SMA, SMK atau MA


Capaian Pembelajaran (CP) berperan sebagai acuan dalam merumuskan Tujuan
Pembelajaran (TP) dan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Tujuan Pembelajaran
adalah jabaran kompetensi yang dicapai siswa dalam satu atau lebih kegiatan. Tujuan
Pembelajaran (TP) terdiri dari:

▪ kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang


didemosntrasikan oleh siswa
▪ konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama
Setelah merusmuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam
perencanaan pembelajaran adalah alur tujuan pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) adalah Pembelajaran Rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur Tujuan Pembelajaran disusun sebagai panduan atau rangkaian tujuan

pembelajaran bagi guru dan siswa sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu
Capaian Pembelajaran (CP).
4. Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen
formatif dan sumatif?
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Rencana asesmen dimulai dengan perumusan
tujuan asesmen. Tujuan ini tentu berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran. Setelah
tujuan dirumuskan, guru memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen
sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih/mengembangkan
instrumen, antara lain: karakteristik siswa, kesesuaian asesmen dengan rencana/ tujuan
pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan penggunaan instrumen untuk

memberikan umpan balik kepada siswa dan guru.


Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya
rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di
akhir pembelajaran Guru melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai
kesiapan setiap individu siswa untuk mempelajari materi yang telah dirancang.
Berdasarkan hasil asesmen, guru memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/ atau
membuat penyesuaian untuk sebagian siswa. Guru melaksanakan pembelajaran dan

menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar.


Guru juga melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal
pada pembelajaran berikutnya.
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif

dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan
Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data
kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, baik
pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran
turunannya. Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau
lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran setiap siswa.
Guru tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif
karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif
bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam mengolah dan
menentukan hasil akhir asesmen sumatif, guru perlu membagi asesmennya ke dalam
beberapa kegiatan asesmen sumatif agar siswa dapat menyelesaikan asesmen
sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat).

Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen
tersebut.
5. Tentunya Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait proses
pembelajaran dan penilaian yang biasa dilakukan oleh guru di sekolah. Coba Anda
refleksikan proses pembelajaran dan penilaian yang umumnya banyak dilakukan
oleh guru di sekolah. Berdasarkan hasil refleksi Anda terhadap pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang saat ini banyak dilakukan guru, ceritakan:
a. Apakah pembelajaran tersebut berpusat pada siswa? Mengapa Anda
mengatakan demikian?
Pembelajaran pada umumnya belum berpusat pada siswa. Meskipun sudah

ada perubahan dalam kurikulum 2013 yaitu menggunakan student centered,


tetapi dalam penerapannya di sekolah belum sepenuhnya dilaksanakan. Banyak
yang masih berpusat pada guru dan menggunakan metode klasik seperti
ceramah dan hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar. Akibatnya
saat guru hanya menggunakan metode ceramah ada siswa yang

mendengarkan dan ada siswa yang tidak mendengarkan, sibuk sendiri, atau
bahkan jalan-jalan.
Hal itu karena gaya belajarnya yang tidak sesuai dengan cara guru
mengajar. Selain itu materi pembelajaran terlalu padat, sehingga membuat
waktu mengerjakan kurang untuk mempelajari pembelajaran yang mendalam.
Sistem Pembelajaran tidak dapat mengakomodasi kebutuhan semua siswa
karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda sehingga membuat

beberapa siswa semakin tertinggal.

b. Apakah guru juga memperhatikan gaya belajar siswa? Bagaimana guru


menyikapi gaya belajar siswa yang mungkin berbeda satu sama lain?
Secara umum, guru belum memperhatikan gaya belajar siswa. Terdapat
beberapa guru yang mungkin tidak mengenali atau memahami karakter
siswanya. Tidak mengenali gaya belajar masing-masing siswa, bahkan tidak tahu
cara mengajar yang tepat sesuai karakteristik dan gaya belajar mereka. Padahal
memahami gaya belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dan
berpengaruh dalam siswa menerima informasi dari guru.
Cara menyikapi gaya belajar siswa yang berbeda satu sama lain
diantaranya guru menggunakan berbagai metode dalam kegiatan pembelajaran
yang dapat mengakomodasi semua gaya belajar siswa. Setiap guru harus
mengetahui gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyai peran
penting dalam proses pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa.
Ada berbagai cara untuk mengenali gaya belajar siswa, yaitu dengan
pengamatan langsung, observasi secara mendetail, atau dengan memberikan
angket kepada siswa tetapi untuk kelas tinggi saja. Observasi secara mendetail

terhadap siswa bisa dilakukan dengan melalui penggunaan berbagai metode


pembelajaran di kelas.
Pertama menggunakan metode ceramah, guru dapat memperhatikan
siswa yang mendengarkan dengan tekun. Siswa yang antusias atau kuat
mendengarkan ini merupakan gaya pembelajar auditorial.

Kedua dengan memutarkan film atau menggunakan video, menunjukkan


gambar atau poster, menunjukkan grafik, diagram, dan sejenisnya. Dengan ini
guru dapat melihat siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual.
Yang ketiga dengan menggunakan praktik atau simulasi. Siswa dengan
gaya belajar kinestetik akan sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran yang
seperti ini. Selain itu guru juga dapat memberikan tugas yang memungkinkan
siswa dapat memilih cara mengerjakannya sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Bagaimana guru merencanakan, melaksanakan, dan mengolah hasil
asesmen?
Guru melaksanakan asesmen dalam bentuk Penugasan, Ulangan Harian,
Penilaian tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester. Penilaian tersebut
berpatokan pada SKM (Standar Kompetensi Minimum), apabila ada siswa yang
nilainya masih di bawah SKM yang ditetapkan maka siswa dianggap tidak
memenuhi SKM. Pada kenyataannya masih banyak sisw yang kompetensinya
dibawah SKM, tetapi nilainya terpaksa disesuaikan dengan SKM. Guru

sebenarnya sudah merencanakan, melaksanakan dan mengolah hasil asesmen


hanya saja ada beberapa hal yang sepenuhnya belum sesuai dengan pedoman.
Hal ini dikarenakan ada beberapa kesulitan yang dirasakan oleh guru
dikarenanakan karakteristik, potensi siswa yang berbeda – beda, jumlah siswa
perkelas melebihi kapasitas sehingga dapat mempengaruhi proses
pembelajaran. Guru mengalami permasalahan dalam merancang,
meerumuskan, dan melaksanakan asesmen dikarenakan media pembelajaran
yang terbatas.
Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penilaian pembelajaran
termasuk guru mengalami kesulitan dalam membuat instrumen penilaian
kinerja, produk, dan perilaku sehingga mereka lebih menerapkan aspek tertulis

yaitu mengukur pengetahuan saja sehingga pada penilaian aspek sikap dan
keterampulan sering terlupakan. Mengalami kesulitan dalam menilai hasil
penilaian sikap dan keterampilan tersebut dikarenakan jumlah siswa yang belum
proporsional.
Kualitas instrumen atau pertanyaan yang dihasilkan masih belum valid

dan dapat diandalkan, karena penulisan dilakukan dengan tergesa-gesa.


diabaikan dalam penilaian, yaitu materi yang diuji merupakan materi yang
kurang esensial. Instrumen yang disusun belum mengukur materi esensial yang
merupakan substansi kompetensi yang wajib dipahami.Tidak semua guru telah
menyusun pedoman atau mencetak rubrik pada deskripsi masalah.

Anda mungkin juga menyukai