Anda di halaman 1dari 5

Nama : DYAH SEKTI PRATIWI

NIM : 222103802022

RESUME VIDEO BBPMP PROVINSI JAWA TIMUR


“PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU”

1. Profil Pelajar Pancasila


1. Kompetensi dan karakter dipelajari lintas disiplin ilmu dalam 6 dimensi
2. Tiap dimensi memiliki beberapa elemen
 Beriman, bertaqwa kepad Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia : akhlak
beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, akhlak
bernegara
 Berkebhinekaan global : mengenal dan meghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dan berinteraksi dengan sesama, serta refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebhinekaan.
 Bergotong royong : kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
 Mandiri : kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri
 Bernalar kritis : memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis
dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan.
 Kreatif : menghasilkan gagasan yang orisinal, serta menghasilkan karya dan
tindakan orisinal
Kompetensi dan karakter Profil pelajar Pancasila dibangun dalam keseharuian dan
dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler.

Peran pemerintah dan satuan pendidikan dalam pembelajaran paradigma baru.


 Pemerintah menyediakan contoh kurikulum operasional dan beragam perangkat ajar
untuk membantu satuan pendidikan dan pendidik yang membutuuhkan referensi atau
inspirasi dalam pembelajaran
 Satuan pendidikan diberikan kemerdekaan untuk memilih atau memodifikasi ciontoh
kurikulum operasional dan perangkat ajar yang tersedia atau membuat sendiri sesuai
konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran paradigma baru
 Dasar : Tujuan Pendidikan Nasional
 Dasar penyusunan/pengembangan standar kompetensi lulusan : Profil Pelajar
Pancasila
 Standar Kompetensi Lulusan : standar isi, standar proses, standar penilaian, standar
lainnya (pendukung)
 Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan pemerintah pusat yang mengacu pada
tujuan pendidikan nasional dan SNP : struktur kurikulum, capaian pembelajaran,
prinsip pembelajaran dan asesmen

2. Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru


1. Dirancang dengan mepertimbangkan tahapan perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan
2. Dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat
3. Dirancang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistic
4. Relevan : sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan masyarakat sebagai mitra
5. Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

3. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar sebagai Dokumen Rencana


Pembelajaran
a. Capaian Pembelajaran : ditetapkan pemerintah, kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahapan perkembangan untuk setiap jenjang/fase,
memuat sekumpulan komptensi dan linngkup materi yang disusun secara komprehensif
dalam bentuk narasi.
b. Fase usia :
 Fase fondasi : prasekolah, taman kanak-kanak
 Fase A : kelas 1 dan 2 SD/MI
 Fase B : kelas 3 dan 4 SD/MI
 Fase C : kelas 5 dan 6 SD/MI
 Fase D : kelas 7-9 SMP/MTs
 Fase E : kelas 10 SMA/SMK/MA
 Fase F : kelas 11 dan 12 SMA/SMK/MA
c. Kurikulum Operasional : memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan, sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran, dikembangkan
sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
d. Kurikulum operasional didalamnya terdapat : tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
e. Berdasarkan AT dan ATP kemudian disusun/dikembangkan modul ajar

4. Pengawasan Proses Pembelajaran


a. Dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas
b. Melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi proses pembelajaran, pelaporan hasil
pengawasan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan
c. Tindak lanjut hasil pengawasan berupa :
 Perbaikan rencana dan pelaksanaan pembelajaran
 Pendampingan teknis
 Penghargaan kepada pendidik
 Diseminasi praktik baik
 Pengembangan keprofesinalan berkelanjutan

Kriteria TP dan ATP


a. Tujuan Pembelajaran (TP) : terdapat 2 komponen yaitu kompetensi dan konten
b. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) : terdapat urutan pengembangan kompetensi yang
harus dicapai peserta didik, ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linier dari awal hingga akhir fase, ATP dalam keseluruhan
fase menggmbarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang.

Komponen Modul Ajar, terdiri dari 3 bagian : informasi umum, komponen inti, dan lampiran.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kemerdekaan untuk mengembangkan komponen modul
ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU (PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI)

1. Apa pembelajaran berdiferensiasi ?


Menurut Tomlinson (2000) pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
setiap siswa.
Cara mengetahui kebutuhan belajar siswa dengan melakukan asesmen diagnostik yaitu
proses yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan kognitif dan
nonkognitif siswa untuk keperluan proses pembelajaran. Kognitif berkaitan dengan
penguasaan materi misalnya denagn pretes. Non kognitif berkaitan dengan minat, gaya
belajar, dll. Modul asesmen awal atau asesmen diagnostic sudah disediakan panduannya
oleh pemerintah pada tiap jenjag pendidikan.

2. Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi ?


 Guru membuat pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar dengan
mengelompokkan siswa sesuai kesiapan belajarnya dan menentukan proses
pembelajaran tiap kelompok siswa
 Guru membuat pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan minat dengan
mengelompokkan siswa sesuai minatnya dan menentukan produk yang akan
dihasilkan dari setiap kelompok minat tersebut
 Guru membuat pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar/gaya
belajar dengan mengelompokkan siswa sesuai gaya belajar
(visual/auditori/kinestetik) dan menentukan produk yang dihasilkan serta
menyusun proses yang berbeda tiap kelompok gaya belajar

3. Mengapa pembelajaran berdiferensiasi ?


 Pembelajaran yang berpusat kepada siswa
 Memberikan keleluasaan pendidik merumuskan rancangan pembelajaran sesuai
karakteristik dan kebutuhan peserta didik
 Karakteristik kurikulum merdeka belajar/prototipe : pembelajaran berbasis
proyek, focus pada materi esensial, fleksibiltas bagi guru dalam pembelajaran
4. Siapa yang melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ?
 Para guru di sekolah penggerak
 Sekolah penggerak sebagai katalis meujudkan misi pendidikan
 Pembelajaran diarahkan berpusat pada siswa

5. Kapan dilaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ?


Dimulai sejak tahun pelajaran 2021-2022 di 34 provinsi 111 kab/kota 2500 sekolah
penggerak. Setiap tahun pelajaran berikutnya akan semakin bertambah jumlahnya.

Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024 berdasarkan evaluasi selama masa
pemulihan pembelajaran.
Dalam kurikulum prototipe, pemerintah hanya menyediakan struktur kurikulum, capaian
pembelajaran, dan prinsip pembelajaran dan asesmen.

 Penentuan tujuan pembelajaran (TP) dan RPP serta pembelajaran tiap satuan
pendidikan tidak sama karena hal tersebut berdasarkan dari hasil asesmen diagnostic
yang mana setiap satuan pendidikan hasilnya berbeda-beda pula.
 Buku teks dan buku pegangan yang digunakan dalam pembelajaran juga berbeda tiap
satuan pendidikan karena berdasarkan Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah
ditentukan masing-masing satuan pendidikan.
 Soal-soal penilaian pada kelas berdiferensiasi akan berbeda disesuaikan denagn
karakteristik siswa atau peserta didik.
 Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum prototype dipih
dan disesuaikan dengan jenis kelompok belajar siswa yang telah dibagi atau
ditentukan berdasarkan hasil asesmen diagnostic
 Peran orang tua dalam pelaksanaan kurikulum prototype : Capaian Pembelajaran dan
Tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh satuan pendidikan perlu disampaiakn
kepada orang tua atau walimurid dengan tujuan dapat membangun Kerjasama yang
baik antara sekolah dengan orang tua sehingga dapat membantu siswa untuk
memaksimalkan hasil belajaranya.

Anda mungkin juga menyukai