Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum
lainya,yaitu proses pembelajaran .silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal , sedangkan proses
pembelajarana merupakan kurikulum actual
Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro ,yang harus dijabarkan lagi ke
dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci yaitu RPP. Silabus merupakan program yang
dilaksanakan untuk jangka waktu cukup panjang (satu semester ) menjadi acuan dalam mengembangkan
RPP yang merupakan program untuk jangka waktu yang lebih singkat .
Silabus ialah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengaan tema tertentu,
yangg mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yangg dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus
merupakan daftar rancangan yangg fokus terhadap apa yangg harus dipelajari serta penjelasan mengenai
cara memilih dan menyusun konten.
Jadi, jika seorang pengajar akan memberikan materi pembelajaran, ia harus mempersiapkan
silabus agar alur pengajaran peserta didik dapatt diketahui secara jelas dan pasti. Silabus pun menentukan
kemampuan yangg harus dicapai siswa darii materi yangg diberikan.Berdasarkan Permendiknas RI No.
41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses, silabus merupakan acuan pengembangan RPP yangg memuat
identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi atau tema
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, serta sumber belajar.
Manfaat Silabus
Manfaat silabus agar pembelajaran yangg berlangsung lebih terarah sehingga menjadi jelas dan
pasti. Namun tak hanya itu saja manfaat silabus. Ada banyak manfaat silabus:
Pedoman pengembangan pembelajaran, seperti untukk pembuatan rencana pembelajaran, untukk
pembuatan pengelolaan aktivitas atau kegiatan pembelajaran, dan pengembangan dalaam sistem
penilaian.
Sumber pokok dalaam penyusunan rencana pembelajaran, seperti penyusunan rencana pembelajaran
untukk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar.
Pedoman perencanaan pengelolaan kegiatan belajar, baik pengelolaan kegiatan belajar yangg
dilakukan secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran yangg dilakukan secara individual.
Pedoman untukk pengembangan sistem penilaian. Ini memang menjadi salah satu peran utama
silabus. Ia menjdai pengembang sistem penilaian, jika berbasis kompetensi maka sisem penilaian
yangg dilakukan harus mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yangg
termuat di dalaam silabus.
Pada hakekatnya, semua manusia terlahir sebagai wirausahawan. Hal ini bermaksud
bahwa manusia terlahir dapat berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan
pekerjaannya guna mencapai tujuan yang diharapkannya. Di negara berkembang,
kewirausahaan merupakan tiang penyangga dunia usaha dan industri.
Dalam menghadapi kompetisi era global, dituntut adanya sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan adaptasi dengan dunia kerja, kemampuan dan kecakapan hidup yaitu
berani menghadapi problem kehidupan dan secara proaktif dan kreatif mampu mencari solusi
untuk mengatasinya, memiliki jiwa entrepeneurship (kewirausahaan), yaitu mampu membuka
lapangan pekerjaan sendiri berdasarkan ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikinya (DR
Marihot Manullang).
Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemaahan entrepeneur, yang
dalam bahasa Inggris terkenal dengan between taker atau go between. Istilah dalam bahasa
perancis yaitu entreprende yang berarti “bertanggungjawab”. Kewirausahaan
(entrepeneurship) adalah kemampuan dan kemauan seorang untuk berisiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di
dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang
dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
(Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acmad Sanusi,
1994).
Wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap
produk atau jasa melalui transformasi, kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan
sekitarnya, sehingga produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh mesyarakat
pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business Scholl, Singapore 1999).
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru
dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas
yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas
dan tanggung jawabnya.
Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka
yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung
asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha
asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha
Definisi lain tentang wirausaha disampaikan oleh Say, yang menyatakan bahwa
seorang wirausaha adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi dan
pengawasan. Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang
lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola
sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. Modal awal
untuk menjalankan bisnis atau wirausaha adalah keberanian mewujudkan mimpi.
Adapun Unsur-unsur Penting Wirausaha meliputi :
1. Unsur pengetahuan tingkat analisis seseorang, bisa dengan pendidikan
dan bisa dengan belajar sendiri
2. Unsur Ketrampilan dilatih melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata.
3. Unsur Sikap mental reaksi seseorang dalam menghadapi suatu
situasi.
Dibutuhkan sikap yang Flesibel, sesuai dengan tuntutan, dinamis, kreatif, dan penuh
inisiatif.
Unsur Kewaspadaan pemikiran atau rencana seseorang untuk menghadapi sesuatu
yang belum terencana.
Unsur kewaspadaan meliputi dua sikap, yaitu :
1) Sikap Defensif : wirausaha berusaha untuk menghindari masalah
2) Sikap Ofensif : wirausaha berusaha untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih dari sesuatu yang dipikirnya
Wirausahawan
Wirausahawan (entrepeneurman) adalah pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia pada umumnya. Wirausahawan adalah inovator yang mampu
memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dijual atau dipasarka,
memberikan nilai tambah dengana memanfaatkan upaya, waktu, biaya dan kecapakan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan. Wirausahawan adalah pemikir mandiri yang memiliki
keberanian untuk berbeda latar belakang dalam berbagai hal yang umum (mas’ud machfoedz)
Profil
wirausahawan
Seorang wirausahawan memiliki profil pribadi yang menoonjol dibanding
oranglain. Profil kepribadian wirausahawan tersebut dapat dijelaskan seperti berikut :
Berani mengambil resiko Tidak takut mengambil resiko dengan sedapat mungkin
1. Orang tersebut lahir dan atau dibesarkan dalam keluarga yang memiliki
tradisi yang kuat di bidang usaha (Confidence Modalities).
2. Orang tersebut berada dalam kondisi yang menekan, sehingga tidak
ada pilihan lain bagi dirinya selain menjadi wirausaha (Tension
Modalities).
3. Seseorang yang memang mempersiapkan diri untuk menjadi wirausahawan
(Emotion Modalities)
Karakteristik Wirausaha Yang Berhasil
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. Sukses, setiap orang pasti ingin sukses,
tidak ada satupun didunia ini yang bermimpi tidak ingin sukses.
Wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:1[10]
1. Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha
optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu hal
secra tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai dan
prestasi merupakanhal yang membedakan antara hasil kryanya sebagai seorang
wirausahawan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha.
2. Perspektif ke Depan
Sukses adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-idamkan,
impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai berikut:
a. Specifik, artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita wujudkan.
b. Measurable, artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya, berapa banyak dan berapa
besar.
c. Achievable, artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan sesuatu yang tidak
mungkin dicapai dengan kemampuan kita.
d. Reality-based, artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus menyesuaikan dengan
kondisi yang ada, baik kemampuan maupuntuntutannya saat ini.
e. Time-frame, artinya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa lama, dan kapan
harus tercapai, semua kegiatan harus ada jangka waktu samapai pencapaian waktunya.
Arah pandangan wirausahawan juga harus berorietasi ke masa depan. Keberhasila atau
kegaglan wirausahwan akan dapat dilihat dari aspek perspektif ke depan.
3. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih tinggidaripada
nonworausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya
dan wirausahwan mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan. Seseorang yang
memiliki kreativitas tinggi biasanya selalu berimajinasi, bermimipi bagaimana menciptkan
sesuatu yang belum ada sebelumnya.
1
4. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi
inovasi untuk mengembangkan bisnis. Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi
sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya yang
kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecaerdasan kreatif.
Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir sehingga kita dapat menggali
sumber kreativitas dam intusi bisnis.
5. Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan tanggung jawab.
Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah:
a. Berdisiplin
b. Penuh Komitmen
c. Bersungguh-sungguh
d. Tidak suka bohong (jujur)
e. Beredikasi tinggi
f. Konsisten
6. Selalu Mencari Peluang
Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus menciptakan
sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dan sesuatu yang lebih
bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk itulah, lmu pengetahuan dan teknologi senantiasa
berkembang.. Setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah bagian dan proses alami
untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.2[11]
3
Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau
dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. banyak peluang yang di
siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan
yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang
wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta berani mengambil risiko itulah yang dengan
tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan
memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus di hadapi. Namun
demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
Apapun yang dilakukan dalam mengembangkan bisnis kunci utamanya adalah kreativitas di
dalam menentukan langkah dan upaya tersebut. Satu langkah sukses dalam mengembangkan
bisnis yang dilakukan orang lain belum tentu sesuai untuk bisnis kita jika dijiplak begitu saja
tanpa kreativitas dan modifikasi di dalamnya. kreativitas didalam mengadopsi strategi bisnis
orang lain juga penting bagi suksesnya bisnis.
Kreativitas terletak pada orangnya, terletak pada pelakunya, maka langkah agar kita bisa
kreatif dalam mengembangkan bisnis adalah mengasah kreativitas diri kita. Kreativitas
adalah sebuah keterampilan yang bisa muncul dalam diri kita dan juga bisa hilang.
Kreativitas bisa muncul dan berkembang jika diasah dan dilatih, sebaliknya bisa hilang jika
tidak pernah dilatih. Berikut adalah tips mengasah kreativitas kita yang bisa berguna untuk
mengembangkan usaha dan pengembangan pribadi.
b. Menciptakan tujuan yang jelas, agar dapat menghasilkan ide-ide yang jelas juga .
Setelah tujuan yang ditetapkan sudah jelas kemudian fokus dalam melakukan tindakan-
tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Betapapun cemerlang ide-ide kreatif yang Anda
hasilkan, nantinya tidak akan bernilai jika belum dilaksanakan atau diuji. Jadi Anda akan
menjadi lebih kreatif dengan selalu menciptakan tujuan dan kegigihan mencapai tujuan itu.
BENTUK – BENTUK BADAN USAHA
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan. Adapun
perusahaan adalah satuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
1.Badan Usaha Menurut Lapangan Usahanya
a) Agraris, yaitu mengahasilkan barang dengan bantuan faktor alam. Contohnya
perkebunan.
b) Ekstratif, kegiatannya menggali, mengambil, dan mengolah kekayaan alam yang
tersedia dengan tidak mengubah atau membuat barang, misalnya pertambangan.
c) Industry, kegiatan mengubah atau mengolah bahan dasar menjadi barang setengah
jadi tau barang jadi, misalnay perusahaan kecil.
d) Perdagangan (niaga), kegiatannya membeli barang untuk disimpan beberapa lama dan
kemudian dikeluarkan lagi melalui pertukaran atau penjualan, misalnya toko
kelontong.
e) Jassa/service, kegiatannya menyediakan (member dan menyewa) jasa kepada orang
atau badan usaha lainnya, misalnya salon, atau rental mobil.
PERINCIAN USAHA
A. Memulai Usaha
1.Kesempatan Memilih Bidang usaha ,Kesempatan memilih bidang usaha yang dilakukan
calon wirausaha karena :
a. Adanya kemampuan bersaing dalm bidang usaha dengan perusahaan orang lain
b. Kurang ada saingan dalam bidang usaha
c. Mrmbanjirnya permintaan para konsumen terhadap produk hasil usahanya
d. Teridentifikasinya kebutuhan para konsumen terhadap barang tertentu
2. Sistematika Pendirian Usaha
-Memahami pengertian dan peranan usaha
-Memahami penentuan jenis usaha yang akan dipilih
-Memahami penentuan bentuk usaha yang akan dipilih
-Memahami penentuan tenaga kerja yang dibutuhkan
-Memahami penentuan lokasi
-Memahami pengurusan pinjaman modal usaha ke bank
-Memahami akan kewajiba-kewajiban perusahaan
3. Sifat system usaha
Sistem usaha adanya keterkaitan bidang-bidang usaha dengan unsure-unsur lingkungan
masyarakat dan system politik, ekonomi, dan system hokum.
4. Pertimbangan Memilih Jenis Usaha
Ada 3 masalah pokok dalam pemilihan jenis usaha yaitu motivasi usaha, efisiensi usaha dan
jenis usaha yang dipilih.
Dalam Motivasi usaha factor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah :
a. Pengertian dan manfaat jenis usaha yang akan dijalankan
b. Maksud pendirian usaha
c. Kelompok usaha yang akan dipilih
d. Perundingan pendirian usaha
e. Kesepakatan pendirianm usaha
Faktor Efisiensi usaha yang harus dipetimbangkan oleh calon usaha;
a. Pertanggungjawaban usaha
b. Fungsi manajemen usaha
c. Permodalan usaha
d. Aspek formalitas dan fleksibilitas usaha
e. Kontrol terhadap kaegiatan usaha
Faktor jenis usaha yan g akan dipilih danmperlu pertimbangan calon wirausahawan ;
a. Jenis usaha yang cocok
b. Tanggung jawab pengelolaan usaha
c. Bentuk permodalan usaha
d. Pembagian laba usaha
e. Keanggotaan dalam usaha
f. Publikasi perkiraan tahunan
5. Minat Berwirausaha
Minaat berwirausaha ditunjang oleh keluarga, saudara, teman, pengalamn usaha, keadaan
ekonomi , keadaaan lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia
Pengertian Desain
Menurut Etimologinya Desain berasal dari bahasa Inggris “Design” yang artinya
rancangan, rencana atau reka rupa. Dari kata Design timbullah kata desain yang artinya
mencipta, memikir atau merancang. Desain memiliki arti sebagai rancangan yang adalah
susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna dan juga nilai (value) dan benda yang dibuat
menurut prinsip-prinsip desain “kata benda”. Desain bisa diartikan suatu proses
merencanakan bentuk yang bertujuan agar benda yang dirancang, memiliki fungsi atau
berguna dan juga memiliki nilai keindahan.
Pengertian lain dari desain adalah sebuah sistem yang berlaku untuk seluruh jenis
perancangan dimana titik beratnya dilaksanakan dengan melihat segala sesuau persoalan
dengan tidak terpisah atau sendiri, tetapi sebagai suatu kesatuan yang mana satu masalah
dengan lainya saling terhubung. Pada sisi lain, desain juga mempunyai arti sebagai
perencanaan dalam membuat suatu objek, sistem, komponen atau struktur
Kata desain sering di artikan sebagai sebuah rancangan, rencana atau gagasan. Pengertian
desain bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Desain juga dapat diartikan
sebagai suatu kreasi untuk memenuhi kebutuhan dengan cara tertentu. Desain juga dapat
merupakan pemecahan suatu masalah dengan target yang jelas. Jadi jelaslah bahwa desain
tidak semata-mata rancangan di atas kertas, tetapi juga proses secara keseluruhan sampai
sebuah rancangan, rencana atau gagasan terwujud dan memilki nilai.
Produk adalah hasil proses produksi yang dilakukan oleh produsen atau perusahaan yang
nantinya akan dijual kepada konsumen yang membutuhkan. Sebagian besar pendapatan suatu
perusahaan berasal dari produk yang dijualnya kepada para konsumen, konsumen akan
membeli produk tersebut untuk keperluannya sehari-hari, maupun untuk memenuhi
kepuasannya. Saat ini banyak sekali perusahaan yang berpendapat bahwa konsumen lebih
menyukai produk yang harganya relatif murah tapi memiliki kualitas yang baik.
Dalam kaitannya dengan sebuah produk , pengertian desain produk adalah proses kreasi
sebuah produk yang menggabungkan unsur , fungsi dan estetika , sehingga bermanfaat dan
memiliki nilai tambah dari masyarakat .
Dasar pemikiran sebuah produk dibuat adalah bertujuan untuk memberikan solusi dan
manfaat bagi kebutuhan manusia. Inovasi dan pengembangan produk dalam desain produk
akan menghasilkan sesuatu yang baru dan menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Sehingga membuat perusahaan menjadi pelopor dan bisa memenangkan persaingan di pasar.
Pengertian Desain Produk Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bidangnya telah mendefiniskan tentang definisi desain produk, antara lain :
1. Yus R Hadjadinata (1995) menyatakan bahwa desain produk berkaitan dengan
bentuk dan fungsi. Disain tentang bentuk berkaitan dengan perencanaan dan
penampilan dari produk. Sedangkan desain tentang fungsi berkaitan dengan
bagaimana produk dapat digunakan.
2. Suyadi Prawirosentono (1996), desain produk adalah rancang bangun dari suatu
produk yang akan diproduksi.
3. Bagas Prastyowibowo (1999), desain produk adalah salah satu unsur untuk
memajukan industri agar produk hasil industri tersebut dapat diterima oleh
masyarakat, karena produk tersebut memilikii kualitas baik, harga terjangkau, desain
menarik, mendapatkan jaminan dan lain sebagainya.
4. Franklin G Moore dan Thomas E Hendrick (1999), desain produk merupakan hal
yang sangat penting, karena produk baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset
suatu organisasi pada suatu waktu.
5. Imam Djati Widodo (2005), desain produk adalah suatu pendekatan sistematis untuk
mengintegrasikan perencanaan produk dan proses yang berpengaruh, termasuk
manufaktur dan pendukungnya.
6. Brutou & Margaret,(2006) desain produk adalah pengembangan produk (barang)
yang dirancang untuk memenuhi kepuasan konsumen.
7. Kotler dan Armstrong (2008), desain produk adalah konsep yang lebih besar dari
sekedar gaya. Gaya bisa menarik perhatian atau membosankan dan juga gaya hanya
mendeskripsikan penampilan produk. Gaya yang sensasional selain bisa menarik
perhatian juga bisa menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut belum tentu
bisa membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Sedangkan desain produk bukan
hanya sekedar penampilan luar, desain produk adalah jantungnya sebuah produk.
8. Kotler dan Keller (2009) berpendapat bahwa desain produk adalah totalitas fitur
yang mempengaruhi penampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan
pelanggan.
Setiap perusahaan yang menghasilkan produk hampir selalu dihadapkan dengan persaingan
dari perusahaan lain. Agar dapat bersaing secara jangka panjang maka kualitas produk
merupakan konsep penting yang harus dipahami manajemen perusahaan dalam menjalankan
aktifitasnya. Keputusan dalam membuat desain produk berarti juga keputusan dalam
menentukan kualitas produk seperti apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau
ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan
saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan
produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya
denga tidak mengabaikan penentuan harga
Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada
apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang
berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan
pengalaman. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus
mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga kerja,
mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer
harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.
2) Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan
yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja
( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan
ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk,
dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya
dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan –
bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja
tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera
dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut :
1. Fungsi produk
2. Standar dan Spesifikasi desain
3. Tanggung jawab Produk
4. Harga dan Volume
Keempat faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :
4
Gambar Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk ( Yus R. Hardjadinata
Manajemen Produksi / Operasi ( 1995 ; 20 ) )
- Sambungan - sambungan
Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian
supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
- Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung
dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
- Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
Penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
- Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara
keseluruhan.
- Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan
digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila
dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
- Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan
yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat
terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
- Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri
dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati
oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
5. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan
memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan
gambaran mengenai perubahan – perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai
informasi dalam penyusunan terakhir desain produk
Berikut tahapan prototype:
Konsep daur hidup produk mempunyai peranan penting dalam penentuan strategi
pemasaran. Konsep tersebut membantu manajer pemasaran dalam:
1. Mengidentifikasi signifikansi tren penjualan.
2. Memperkirakan sifat persaingan, biaya, dan peluang pasar yang terus berubah.
Tahap perkenalan
Pada tahap perkenalan produsen menawarkan suatu produk baru (barang atau jasa) ke pasar.
Karena produknya masih belum dikenal oleh konsumen, pertumbuhan penjualan masih
lambat. Strategi pemasaran pada tahap perkenalan yaitu;
Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy) merupakan peluncuran produk
baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy) adalah peluncuran produk baru
dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
Strategi penetrasi cepat (rapid-peneration strategy) merupakan peluncuran produk
pada harga rendah dengan biaya promosi yang besar.
Strategi penetrasi lambat (slow-peneration strategy) merupakan peluncuran produk
baru dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah.
Tahap Pertumbuhan
Setelah produk baru tersebut dapat diterima pasar atau konsumen, penjualan akan
meningkat dan daur hidup produk berada pada fase pertumbuhan. Tahap ini ditandai dengan
adanya pesaing baru di pasar, yang memaksa produsen menambah kegiatan produksinya
walaupun tidak segencar ketika produk pertama kali diluncurkan. Harga tidak berubah tetapi
mengalami sedikit penurunan untuk mengatasi persaingan serta penjualannya mengalami
peningkatan yang pesat. Pada tahap ini strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan
diantaranya dengan meningkatkan kualitas produk dan menambah keistimewaan produk baru,
mencari segmen baru, mencari saluran distribusi baru, serta melakukan promosi melalui iklan
untuk meyakinkan pembeli tentang kualitas produk tersebut
Tahap Kedewasaan
Tahap kedewasaan dibagi menjadi tiga, yaitu tahap kedewasaan yang meningkat,
stabil, dan tahap kedewasaan yang menurun. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar adalah dengan modifikasi pasar, modifikasi
produk, serta modifikasi bauran pemasaran. Modifikasi pasar dapat dilakukan dengan
mencari pembeli dan segmen baru, menaikkan penggunaan, dan memperbaiki kembali posisi
merek. Modifikasi produk dilakukan dengan perbaikan kualitas, tampilan fisik (feature), dan
perbaikan style atau corak. Modifikasi bauran pemasaran misalnya dengan menurunkan harga
dan promosi yang lebih agresif.
Tahap Penurunan
Pada tahap ini, penjualan produk mulai menurun hingga menghilang dari pasaran.
Penurunan penjualan bisa lambat atau cepat. Penjualan dapat jatuh sampai nol atau bertahan
di tingkat rendah. Penurunan penjualan ini disebabkan antara lain oleh perkembangan
teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar
negeri.
Terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh pada tahap ini, yaitu:
Meningkatkan investasi perusahaan (untuk mendominasi atau memperkuat posisi
persaingannya)
Mempertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian tentang industri
itu terselesaikan
Melepaskan bisnis itu secepatnya dengan menjual asetnya sehingga mendapatkan
keuntungan.
Perencanaan Produk
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming,
maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.
Dalam perancangan atau mendesain suatu kemasan produk dapat kita memperhatikan
beberapa aspek dasar dalam menentukan kemasan produk itu sendiri, diantaranya :
b. Bentuk
a) Lakukan Survey
Lakukan survey untuk mengenal konsep desain kompetitor, seberapa pengaruh desain
kompetitor terhadap penjualan produk. Buat Panelis dan poling untuk mengetahui sebarapa
kuat kompetisi antara konsep desain produk anda dengan kompetitor. Dari hasil survey ini
desainer akan mampu menciptakan konsep desain kemasan yang bisa bersaing.
Buatlah minimal 2 konsep desain kemasan sebagai bahan perbandingan antar dua konsep
desain yang telah dibuat.Pilihan terbanyak terhadap salah satu konsep menjadi indikasi
karakter konsumen terhadap produk yang akan dikemas nantinya.
Desain kemasan yang dirancang selayaknya harus mengacu kepada jenis dan karakter produk
yang akan dikemas. Sehingga jangan sampai terjadi desain kemasan tidak memberikan corak
produknya. Misal, desain sabun mandi tentunya berbeda dengan konsep desain pelumas
mesin motor, sehingga kewajiban desainer memperkuat persepsi ini
Seorang desainer kemasan harus pandai menganalisa kelompok segmen produk yang akan
dikemas sehingga acuan hebatnya sebuat desain kemasan bukan hanya pada bagus atau
tidaknya dari sisi grafisnya, tapi bagaimana desain yang diciptakan tersebut selaras dengan
sasaran pasar yang dibidik, sehingga calon konsumen tidak merasa asing dengan desain
kemasan yang dibuat. Membuat desain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya, bisa
dibedakan berdasarkan umur konsumen, maupun jenis kelamin konsumen, kelas harga
penjualan, dan budaya daerah.
Yang harus dipahami dalam merancang desain kemasan :
1. Memahami proses printing
Selayaknya sebelum membuat konsep desain terlebih dahulu mengetahui bahan kemasan apa
nantinya yang dipakai dan dicetak dengan jenis printing apa. Karena masing – masing bahan
kemasan mempunyai karakter yang berbeda terkait hasil cetak yang kita desain. Demikian
juga dengan teknologi printing apa nantinya desain kemasan kita akan dicetak, karena
masing-masng teknologi cetak mempunyai karakter dan keunggulan serta kekuarangannya
masing-masing.
Apabila sudah dipahami dengan printing apa kemasan dicetak, maka desain nantinya akan
menyesuaikan dengan kemampuan printing.
2. Mampu mensiasati biaya printing
Biaya printing termasuk salah satu kendala utama dalam mengkonsep kemasan produk UKM,
sehingga dalam mendesain kemasan sangatlah penting diperlukan kemampuan mensiasati
biaya printing agar tidak menjadi terlalu mahal.
Pengertian Produk dan Produksi
Produk adalah hasil dari suatu kegiatan produksi yang baik itu berupa barang maupun
berupa jasa yang nantinya akan di jual kepada konseumen. Namun, walaupun produk dan
jasa merupakan sama-sama hasil dari suatu produksi, kedua hal tersebut penting untuk
dibedakan.
Barang merupakan suatu hasil produksi yang memiliki sifat fisik serta wujud tertentu,
dan juga barang memiliki waktu tenggang daripada saat diproduksi dan juga saat dikonsumsi.
Beda halnya dengan jasa, jasa sendiri tidak memiliki wujud tertentu dan juga wujud fisik, jasa
juga tidak memiliki tenggang waktu baik pada saat di produksi dan juga saat dikonsumsi.
Contoh dari Produk di bedakan menjadi 2 yaitu produk konsumsi dan juga produk
industri. Contoh dati produk konsumsi adalah produk belanjaan, produk dalam kehidupan
sehari-hari dan juga produk khusus seperti barang-barang mewah. Dan contoh dari produk
industri adalah bahan baku dan suku cadang, perlengkapan serta layanan bisnis, dan juga
barang modal.
1. Performance (Kinerja)
2. Features (Fitur)
3. Reliability (Kehandalan)
4. Conformance (Kesesuaian)
Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang
diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah
ditentukan.
5. Durability (Ketahanan)
Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti. Durability ini
biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.
6. Serviceability
Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal ini sering
dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti ketersediaan suku
cadang dan kemudahan perbaikan jika terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan
perbaikan (Service Center) yang mudah dicapai oleh konsumen.
7. Aesthetics (Estetika/keindahan)
Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi, rasa
maupun bau suatu produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah Ponsel yang ingin dibeli serta
suara merdu musik yang dihasilkan oleh Ponsel tersebut.
Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk yang dirasakan oleh
konsumen. Dimensi Kualitas ini berkaitan dengan persepsi Konsumen terhadap kualitas
sebuah produk ataupun merek. Seperti Ponsel iPhone, Mobil Toyota, Kamera Canon, Printer
Epson dan Jam Tangan Rolex yang menurut Kebanyakan konsumen merupakan produk yang
berkualitas.
Sistem kualitas dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh tujuan perusahaan ,barang atau
jasa yang dihasilkan,dan oleh kegiatan – kegiatan khas yang dihasilkan dari perusahaan itu.
Sistem kualitas dalam suatu perusahaan mempunyai dua aspek yang saling berhubungan :
Bagi perusahaan ,merupakan suatu keinginan busnis untuk memperoleh dan menjaga
kualitas yang diinginkan pada tingkat biaya yang rendah .Pemenuhan aspek kualitas ini
berhubungan dengan rencana dan efesiensi penggunaan teknologi ,tenaga kerja dan bahan
baku yang tersedia.
a. Dapat dikuranginya macam bahan baku maupun barang jadi yang harus ada dalam
persediaan.
b. Dengan adanya standardisasi barang-barang jadi maka pembuatannya pun menjadi
lebih mudah dalam arti tidak perlu dilakukan penghitungan atau perubahan ukuran,
sifat barang setiap mulai produksi sehingga akan menghemat waktu, tenaga dan
modal
c. Dengan dihematnya waktu pembuatan maka penyerahan barang jadi ke konsumen
akan dapat tepat waktu.
d. Pengiriman barang tidak akan salah karena barang-barang telah dikelompokkan
terlebih dulu berdasarkan standarnya masing-masing.
Perencanaan Produk
Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan
beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses.
Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.
Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi dan jasa, antara lain:
Penetapan skala produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan
usaha.Penetapan skala produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah
dilaksanakan. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan
klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi.
Sistem Produksi Menurut Aliran Proses Produksi
Dalam proses produksi, dibutuhkan dua sumber daya utama yaitu sumber daya
transformasi dan sumber daya yang ditransformasikan. Sumber daya transformasi diantaranya
seperti Tenaga Kerja, Mesin produksi, peralatan kerja dan gedung/bangunan. Sedangkan
sumber daya yang ditransformasikan adalah bahan-bahan baku, bahan-bahan pendukung dan
komponen-komponen yang akan akan diubah menjadi produk akhir (produk jadi).
Pada dasarnya, aliran proses produksi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Job
Shop, Flow Shop dan Project. Namun ketiga jenis tersebut kemudian dikembangkan dan
dimodifikasikan sehingga terdapat lagi jenis aliran proses produksi yang dikenal dengan
Batch dan Continous. Berikut dibawah ini adalah pembahasan singkat mengenai aliran proses
produksi Job shop, flow shop, project, batch dan continous.
1. Job Shop Production
Job Shop adalah jenis aliran proses produksi yang digunakan untuk produk-produk
dengan jumlah produksi yang sedikit tetapi banyak model atau variannya. Produk-produk
“custom-made” yang harus mengikuti desain unik dan spesifikasi khusus dari pelanggan
dengan waktu dan biaya yang ditentukan biasanya menggunakan jenis aliran proses produksi
ini. Tujuan dari Job Shop production ini adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus
pelanggan. Pada umumnya, proses produksi dengan Job Shop ini tidak menggunakan Jalur
Produksi (Production Line) khusus untuk mengerjakannya.
Karakteristik dari proses produksi Job Shop Production adalah sebagai berikut :
1. Memiliki ragam produk atau Varian yang banyak dan rendah volume produksi.
2. Menggunakan fasilitas dan mesin-mesin umum (general).
3. Tenaga kerja yang sangat terampil dan yang dapat menerima tantangan pekerjaan atas
keunikan produk yang dikerjakannya.
4. Memerlukan Persediaan bahan dan peralatan yang banyak.
5. Memerlukan perencanaan yang sangat terperinci terhadap setiap permintaan dan
kebutuhan.
Flow Shop Production adalah jenis proses produksi yang digunakan untuk produk-
produk yang dirakit atau diproduksi dalam jumlah banyak dan berturut-turut (continuous).
Sistem produksi Flow Shop ini menggunakan jalur produksi (production line) untuk
memproduksi produk-produknya. Semua produk diproduksi dengan standar dan proses yang
sama. Flow Shop Production ini sering disebut juga dengan Mass Production atau Produksi
Massal.
3. Project (Proyek)
4. Batch Production
Batch Production adalah sistem produksi yang termasuk repetitive production
(produksi berulang) yang berada diantara sistem produksi Job Shop dan Flow Shop.
Standarisasi produk pada Batch Production lebih baik dan Volume produksi lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Job shop namun volume lebih rendah dan tidak selalu terstandarisasi
seperti flow shop (mass production). Metode produksinya mirip dengan proses produksi
dengan sistem Job Shop, perbedaannya terletak pada jumlah atau volume yang akan
diproduksinya yang lebih banyak dan berulang-ulang.
Dibawah ini merupakan Karakteristik dari Batch Production :
5. Continuous Production
Contoh sistem produksi dengan proses Continuous Production adalah seperti industri
penyulingan minyak dan produk-produk pertambangan lainnya.
Jenis dan Kualitas Produk Barang dan Jasa
Kualitas barang dan jasa yang diproduksi haruslah menjadi perhatian utama bagi
seorang wirausahawan. Kualitas barang dan jasa menyangkut kepercayaan pelanggan,
sehingga harus benar-benar diperhatikan. Jika sampai kehilangan kepercayaan dari pelanggan
maka bisa dikatakan tamatlah rlwayat suatu usaha.
Ketika seseorang akan memulai usaha, tentunya terlebih dahulu menentukan produk
atau jasa apa yang akan dibuat atau dijualnya. Hal ini sudah mulai ditentukan ketika
menentukan inspirasi yang dipilih untuk diwujudkan sebagal usaha. Ada dua macam produk
yang dapat dipilih, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud.
Produk berwujud (Tangiable) adalah produk yang dapat diraba dikatakan sebagai
produk berwujud atau tangible. Produk yang berwujud berupa barang yang, nyata. Produk
semacam ini jika sudah dibeli atau pada saat barang ditawarkan maka pembeli dapat
menyentuhnya. Misalnya buku, baju, makanan, peralatan dapur, mebeler, peralatan kantor,
dan sebagainya. Jika dilihat dari konsumen yang menggunakan, maka produk semacam ini
dapat dikelompokkan menjadi barang konsumen dan produk industri.
Tolak Implementasi
Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen,
dorongan teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan,
dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia.
Desain awal
Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu
manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau sekunder, style, seni
atau keindahan barang dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas,
dan performance produk.
Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk,
kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.
Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin
terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.
Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan
sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.
Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini, perusahaan
memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan
kemantapan di pasar).
Proses Kerja Pembuatan Prtotype produk Barang atau JasaDiagram Alur Proses
Produksi (Production Flow Chart Diagram)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum
suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah
pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work in process) harus
dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu
pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima.
Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila
terjadi komponen atau barang yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera
ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses
produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan
untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama
karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri.
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi
tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan
(farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-obatan),
diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet,
sedangkan yang lain berbentuk cair.