Anda di halaman 1dari 12

PAPER KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PJOK

“Pengembangan Silabus dan Pelaksanaan kurikulum 2013”

Disusun oleh :

Febri Yanto Simbolon (19086133)


Sifa Salsa Bila(19086056)

Dosen Pengampu :
Dr. Damrah, M.Pd

Dr. Aldo Nasa Putra, M.Pd

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Permasalahan
Guru yang berkualitas akan selalu menyusun suatu perencanaan untuk proses
pembelajarannya, sehingga tidak ada alasan guru ketika mengajar di kelas tanpa perencanaan
pembelajaran. Salah satu aspek dalam perencanaan pembelajaran yaitu guru menyusun
suatu perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajarannya.
perangkat pembelajaran adalah “sesuatu atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru
baik secara individu maupun kelompok (KKG atau MGMP) agar pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil yang diinginkan”.
Perangkat pembelajaran berfungsi untuk mempermudah guru dalam melaksanakan
atau mengelola kegiatan pembelajaran yang ada di kelas. Perangkat pembelajaran, terdiri dari
silabus, RPP, bahan ajar, media pembelajaran dan penilaian. Tugas dan tanggung jawab guru
yang banyak dalam kegiatan di kelas maupun di sekolah, sehingga guru memiliki keterbatasan
waktu untuk menyusun perangkat pembelajaran sehingga dalam penyusunan perangkat
pembelajaran kurang optimal. Guru hanya terfokus pada bahan ajar yang tersedia dari
sekolah.
PEMBAHASAN
a. Pengertian silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan.
Silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok
isi atau materi pelajaran”, Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk
pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang
saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar. Sedangkan silabus menurut
Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling
berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar.
b. Landasan pengembangan
Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) dan Pasal
20 yang berbunyi sebagai berikut. Pasal 17 (2) Sekolah dan komite sekolah, atau
madrasah dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Pasal 20,
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
c. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran
yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silabus antara lain: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual
dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, Untuk mencapai kebenaran ilmiah
tersebut, dalam penyusunan silabus selayaknya dilibatkan para pakar di bidang keilmuan
masing-masing mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi pelajaran yang disajikan
dalam silabus sahih (valid).
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, psikis, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi (SK-KD).
4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten antara standar kompetensi, kompetensi dasar,


indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

5. Memadai
Cakupan indikator materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian harus melakukan proses adaptasi dan inovasi terhadap perkembangan ilmu,
tekhnologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dewasa
ini (Up To Date).
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat dikembangkan secara komprehensif dengan
mengakomosadi keragaman peserta didik, pendidik, serta memperhatikan dinamika
perubahan yang terjadi di Sekolah dan memperhatikan tuntutan masyarakat dewasa ini.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).
d. Penanggung jawab pengembangan silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri ataupun
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
3. Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah lain melalui
forum MGMP/ PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/ PKG
setempat.
4. Dinas Pendidikan/ Departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang
agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah
tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
e. Bagaimana pengalokasian unit waktu dalam silabus

Pengalokasian waktu dalam silabus mengikuti cara-cara berikut:


1) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.
2) Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

f. Pengembangan silabus selanjutnya


Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Dalam rangka pemantapan lebih lanjut, silabus harus dikaji dan dikembangkan
secara berkelanjutan dan terus-menerus dengan memperhatikan masukan dari hasil
evaluasi hasil belajar, hasil evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan hasil evaluasi
pembelajaran. Oleh karena itu, tahapan pengembangan silabus diawali dari perencanaan,
pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, sampai pada penilaian pelaksanaan.
g. Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):
1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD mata
pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.
2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.
3) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam
rangka pencapaian KD.
4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda
pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5) Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk
tertulis.
6) Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Alokasi waktu
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa
yang beragam.
7) Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
h. Manfaat Silabus
a. Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih
lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan penilaian.
b. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran
dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar
Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.
c. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian.
i. Isi Silabus
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensi inti,
d. kompetensi dasar
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
g. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar
h. alokasi waktu
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
j. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Suatu kegiatan pembelajaran, diperlukan sebuah rencana agar pembelajaran tersebut
dapat berjalan dengan baik. Berikut dijelaskan beberapa hal mengenai RPP.
1. Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal
20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar ”. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen
RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
2. Tujuan dan Fungsi RPP

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah,


memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun
rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan
mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran
sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana (Kunandar, 2011: 264). Fungsi rencana
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan
efisien (Kunandar, 2011: 264).
3. Unsur-Unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP
1) Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa,
serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah
dikembangkan di dalam silabus;
2) Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan
kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-
hari;
3) menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan
pengalaman langsung;
4) Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan
pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus
(Kunandar, 2011: 265).
4. Langkah-langkah menyusun RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007):
a. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata pelajaran;
tema; kelas/semester; alokasi waktu.
b. Menuliskan Standar Kompetensi. SK merupakan kualifikasi kemampuan minimal
siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diharapkan dicapai pada suatu mata pelajaran.
c. Menuliskan Kompetensi Dasar. KD adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi.
d. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator kompetensi adalah
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
e. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses
dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi
dasar. Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah
ditentukan.
f. Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
g. Alokasi Waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
h. Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai
KD atau indikator yang telah ditetapkan.
i. Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
j. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar
didasarkan pada SK dan KD, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
k. Merumuskan kegiatan pembelajaran seperti di bawah ini
1. Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan
inti ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Nursyam (2009: 1), eksplorasi adalah
kegiatan pembelajaran yang didesain agar tercipta suasana kondusif yang
memungkinkan siswa dapat melakukan aktivitas fisik yang memaksimalkan
penggunaan panca indera dengan berbagai cara, media, dan pengalaman yang
bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep, dan/atau prinsip sesuai
dengan kompetensi mata pelajaran. Elaborasi adalah kegiatan pembelajaran
yang memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan ide, gagasan,
dan kreasi dalam mengekspresikan konsepsi kognitif melalui berbagai cara
baik lisan maupun tulisan sehingga timbul kepercayaan diri yang tinggi tentang
kemampuan dan eksistensi dirinya. Konfirmasi adalah kegiatan pembelajaran
yang diperlukan agar konsepsi kognitif yang dikonstruksi dalam kegiatan
eksplorasi dan elaborasi dapat diyakinkan dan diperkuat sehingga timbul
motivasi yang tinggi untuk mengembangkan kegiatan eksplorasi dan elaborasi
lebih lanjut.
3. Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman/kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
5. Prinsip Penyusunan RPP
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-
1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-
4).
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi
belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
4. Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat
pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik
meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.
5. Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya
sebagai sumber belajar.
6. Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7. Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta
didik untuk belajar secara mandiri.
8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
9. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Alternatif pemecahan masalah
Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil. Salah
satu faktor yang dapat membawa keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran
yang sesuai dengan silabus yang dibuat guru sebelumnya. Melalui perencanaan yang
maksimal, seorang guru dapat menentukan strategi apa yang digunakan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan pembelajaran.
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan menghadapi
beberapa masalah pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada kegagalan
pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik, setidaknya dapat mengantisipasi atau
meminimalisir permasalahan-permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga
pembelajaran berjalan normal dan keberhasilan pembelajaran tercapai. Perencanaan dapat
membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis Proses pembelajaran tidak
berlangsung seadanya, akan tetapi berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan
demikian guru dapat menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui
perencanaan pembelajaran yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema


tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Dalam
rangka pemantapan lebih lanjut, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara
berkelanjutan dan terus-menerus dengan memperhatikan masukan dari hasil evaluasi
hasil belajar, hasil evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan hasil evaluasi
pembelajaran. Manfaat silabus salah satunya adalah sebagai pedoman pengembangan
perangkat pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan penilaian.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
B. Saran

Dalam mempelajari materi tentang silabus, landasan pengembangan sesuai


kurikulium 2013 dan RPP(rencana pelaksanaan pembelajaran) diharapkan kami dan para
pembaca dapat memahami materi tersebut dan dapat menerapkannya nanti apabila
mengajar disekolah.
DAFTAR PUSTAKA

https://visiuniversal.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-bentuk-silabus-kurikulum.html

https://www.amongguru.com/pengembangan-silabus-mata-pelajaran-dalam-kurikulum-
2013/

https://www.academia.edu/12190641/Makalah_Pengembangan_Silabus
https://jaymind18.blogspot.com/2013/03/definisi-silabus-landasan-
pengembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai