Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DI SUSUN OLEH;

KELOMPOK 3

1. HAZMI AULIYAH (2120204031 )


2. WERI YANTO (2120204038)
3. NURHASANAH (2120204032)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG 2023
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Silabus dikembangkan oleh guru melalui forum musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) atau kelompok kerja guru (KKG). Pengembangan silabus dilakukan
dengan memperhatikan langkah-langkah pengembangan yang akan
diuraikan.Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar
mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil selaksi,
pengelompokan, pengukuran, penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri kebutuhan daerah setempat.Silabus merupakan salah satu produk
penegembangan kurikulum dan pembalajaran yang berisikan garis-garis besar
materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari penegembangan silabus
antara lain: ilmiah, memperhatikan perkembangan dan kebutuhan sisiwa,
sistematis, relavansi, konsisiten, dan kecakupan.Dasar pengembangan silabus
adalah PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 17 Ayat (2), yang isinya Sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan
departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs,
MA, dan MAK. Dalam pembuatan silabus, tugas guru adalah menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Menurut Peraturan Pemerintah tersebut, Pasal
20, Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.Di dalam makalah
ini para,Para pemakalah akan menyimpulkan Pengertian silabus,Prinsip
Pengembangan Silabus,Tahapan pengembangan silabus,Komponen dan format
silabus.
PEMBAHASAN

A.Pengertian Silabus

Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka panjang


pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar
kompetensi kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.1Namun para ahli
berpendapat bahwa silabus,Di antara lain;

yulaelawati menjelaskan bahwa pengertian silabus adalah seperangkat


rencana dan pelaksanaan pengaturan pembelajaran dan penilaian yang dibuat untuk
sistem yang mengandung semua komponen memiliki hubungan dengan tujuan
menguasai kompetensi dasa2r. (Yulaelawati, 2004)

Lebih lanjut Mulyasa menambahkan rencana pembelajaran tersebut


mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar3. (Mulyasa, 2010)

Pemakalah menyimpulkan dari uraian dari para ahli di atas Silabus adalah

seperangkat rencana pembelajaran dengan tujuan tertentu yang berisi standar


kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.

1
Asep surendar,Modul pengembangan kurikulum,silabus,dan Rpp di sekolah inklusi(2021) Hal 38
2
Ella Yulaelawati,Kurikulum dan Pembelajaran;Filosofi Teori dan Aplikasi(2004)
3
E. Mulyasa.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( 2010).
B.Prinsip Pengembangan Silabus

prinsip-prinsip pengembangan silabus perlu diperhatikan, yang meliputi;


ilmiah, relefan, sistematis, konsisten, memadai, actual dan kontekstual,
fleksibel serta menyeluruh.Selanjutnya, marilah kita tinjau dulu prinsip-prinsip
pengembangan silabus berikut;4

1. Ilmiah, artinya keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis, artinya komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten, artinya adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian.
5. Memadai, artinya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
6. Aktual dan kontekstual, artinya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
7. Fleksibel, artinya keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh, artinya komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

4
Rona Almos,Hermawati Syarif,Analisis kebutuhan dalam pengembangan silabus (2021)
Siapakah yang seharusnya membuat silabus? Pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada
atau Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Dinas Pendikan. Kalau kita klasifikasikan,
maka silabus dapat dibuat atau dikembangkan sebagai berikut.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, penyusunan
silabus dilakukan secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan
IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/KKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolahsekolah dalam lingkup MGMP/KKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.5

5
Nasional, Departemen Pendidikan. "Pengembangan Silabus." Jakarta: Makalah Sosialisasi KTSP
(2006).
C.Tahapan Pengembangan Silabus
Pada tahap pengembangan, semua materi desain grafis percetakan dan
juga prosedur pengembangan yang akan ditempuh dirancang kedalam bentuk
silabus dengan data yang didapat dari tahap desain. engembangan silabus
mengadopsi model desain silabus pembelajaran kurikulum 2013 dikarenakan
kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran di SMK Madani Brebes adalah
kurikulum 2013. Tahapan-tahapan pengembangan silabus yaitu sebagai berikut:
1. Menuliskan kolom identitas Pada tahap ini menuliskan kolom identitas diisi
sesuai dengan nama sekolah, nama mata pelajaran, nama kelas, durasi
(waktu) pelajaran.
2. Menuliskan kompetensi inti Pada tahap ini menuliskan kompetensi inti sesuai
dengan kompetensi inti yang akan dicapai dalam mata pelajaran desain
grafis. Kompetensi inti dapat dilihat pada tahap desain.
3. Menuliskan kompetensi dasarPada tahap ini menuliskan kompetensi dasar
sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam mata pelajaran
desain grafis percetakan yang diperoleh dalam tahap desain.
4. Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran. Pada tahap ini
mengidentifikasi materi pokok pembelajaran berdasarkan hasil studi
dokumen terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar. Materi pokok
pembelajaran di atas kemudian dijabarkan lebih rinci lagi sesuai dengan
tingkatan aktifitas/ranah pembelajaranya.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.Pada tahap ini mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan menyebutkan langkah-
langkah utama pembelajaran yang akan dilakukan untuk mencapai suatu
kompetensi dasar bagi peserta didik. Dalam memilih pengalaman belajar
semua faktor yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran harus
diintegrasikan dengan pendekatan keterampilan abad 21 yaitu berfikir kritis
dan pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, kreatifitas dan inovasi. Hasil
pemilihan pengalaman belajar dilakukan dengan berdiskusi dengan guru,
dan desainer pembelajaran hasil berupa kegiatan pembelajaran yang dapat
dilihat pada silabus.
6. Menentukan jenis penilaian Pada tahap ini menentukan penilaian hasil
belajar yang akan digunakan. Penilain yang akan digunakan dipilih
berdasarkan kompetensi dasar akan dicapai. Jenis penilaian yang
digunakan dalam silabus yaitu penilaian otentik, penilaian unjuk kerja, dan
fortofolio.
7. Menentukan alokasi waktu Pada tahap mentukan alokasi waktu harus
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Pembagian alokasi waktu didasarkan pada minggu efektif dan alokasi waktu
mata pelajaran perminggu. Pada mata pelajaran desain grafis percetakan
jumlah jam pelajaran dalam kurikulum 432JP. Sedangkan pembelajaran
desain grafis percetakan di SMK Madani Brebes berlangsung 2 kali pertemuan
seminggu selama 6 jam pelajaran (satu jam pelajaran = 45 menit). Oleh
karena itu, setiap kompetensi dasar yang akan dicapai mempunyai alokasi
waktu pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. (terlampir)
8. Menentukan sumber belajar.Pada tahap ini menentukan sumber belajar yang
akan digunakan untuk mempelajari materi tertentu sesuai dengan
kompetensi dasar. sumber belajar yang digunakan dalam silabus ini seperti
buku, PPT, Sotware desain grafis.6

6
Afifa, Winda Nur. "Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis
Keterampilan Abad 21 pada SMK." Jurnal Pembelajaran Inovatif 3.1 (2020): 53-62.
D.Komponen dan Format Silabus

Contoh Silabus

Nama Sekolah :Sekolah Dasar


Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :IV/1
Standar Kompetensi :
1. Mendengarkan Mendengarkan penjelasan tentang
petunjuk denah dan simbol daerah atau lambang korps.
2. Berbicara Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai
denah dan petunjuk penggunaan suatu alat.
3. Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tetulis dalam bentuk percakapan,
petunjuk, cerita, dan surat.
Kompetensi Materi Indikator Pengalaman Penilaian Alokasi Sumber/Bahan/Alat
Dasar Pokok Belajar Waktu
Membuat Denah • Mencatat • Mendengarkan Tes tertulis saat 2x45 Gambar/Denah
gambar/denah Sekolah hal-hal penjelasan membuat denah
berdasarkan penting dari tentang denah
Penjelasan yang penjelasan dengan cermat
di dengar • Membuat • Mencatat hal-
denah hal penting
berdasarkan dari penjelasan
penjelasan guru
yang • Membuat
didengar denah
berdasarkan
penjelasan
yang didengar
Mendeskripsikan Denah • Menjelaskan • Menjelaskan Kinerja: saat 2x45 Gambar/Denah
tempat sesuai Sekolah urutan tanda-tanda mendeskripsikan
dengan denah perjalanan dalam denah denah
atau gambar menuju (arah mata
dengan kalimat tempat angin)
yang runtut tertentu • Menjawab
• Menjelaskan pertanyaan
secara rinci tentang denah
satu tempat
tertentu • Menjelaskan
dalam denah secara rinci
dengan urutan
pilihan kata perjalanan
yang tepat menuju tempat
dan kalimat tertentu dari
yang runtut suatu denah
dengan
kalimat yang
runtut
• Menjelaskan
secara rinci
suatu denah
dengan
kalimat yang
runtut
Dari contoh di atas dapat di lihat bahwa komponen silabus adalah:

(1)Identifikasi, (2) standar kompetensi, (3) kompetennsi dasar, (4) materi


pokok, (5) pengalaman belajar (6) indikator, (7) penilaian, (8) alokasi waktu,
dan (9)ssumber/bahan/alat.Supaya anda memahami masing masaing komponen
silabus tersebut.

1. Identifikasi

Identifikasi merupakan komponen yang berisi tentang: nama sekolah, nama


mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
alokasi waktu. Sekarang cermati contoh berikut ini:

➢ Nama Sekolah : SD Anugerah Malang, Jawa Timur


➢ Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
➢ Kelas/semester : V/2
➢ Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan
energi serta fungsinya
➢ Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, magnet, gesek)
➢ Alokasi Waktu : 12 x 35 Menit
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau
semester. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Jadi,
standar kompetensi merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan
secara nasional dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik. Standar
kompetensi merupakan hasil jabaran dari fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, yang telah ditetapkan oleh kurikulum pusat, sehingga Anda
tinggal membaca dan menyalinnya dari kurikulum yang sudah disiapkan
oleh pemerintah pusat. Artinya, kualifikasi kemampuan minimal telah
ditetapkan. Tugas daerah atau sekolah ialah merumuskan cara mencapai
standar minimal tersebut. Contoh standar kompetesi matematika:
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dijabarkan
dari standar kompetensi, yang sudah tercantum dalam kurikulum. Anda
tinggal menyalinnya ke dalam silabus. Selanjutnya, kompetensi dasar
digunakan sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Contoh kompetensi dasar dari standar kompetensi matematika di
atas adalah:
I.Membilang banyak benda
II.Mengurutkan banyak benda
III.Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
IV.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan sampai 20 7

7
Afifa, W. N. (2020). Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis Keterampilan
Abad 21 pada SMK. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 3(1), 53-62.
4. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar. Materi mencakup: pengetahuan,
keterampilan, sikap, fakta, konsep, prinsip, prosedur, yang disusun dengan
menggunakan pola urut prosedural, hierarkis, atau kombinasi. Identifikasi materi
pokok harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Sahih (valid), maksudnya teruji kebenarannya.
b. Tingkat kepentingan, artinya benar-benar dibutuhkan siswa.
c. Kebermanfaatan, yakni memberikan kegunaan akademis (untuk
dikembangkann pada pendidikan lebih lanjut) dan nonakademis (kecakapan
hidup).
d. Layak dipelajari, maksudnya sesuai dengan tingkat kesulitan, kemanfaatan,
dan kondisi setempat.
e. Menarik minat, yakni dapat memotivasi siswa untuk mempelajari lebih
lanjut.
5. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan belajar yang dirancang untuk


melibatkan proses mental dan fisik siswa melalui interaksi antarpeserta didik, serta
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, dalam rangka
pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar itu dapat terwujud melalui pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Dua unsur penting
dalam pengalaman belajar ialah kegiatan siswa dan materi. Contoh: Mengamati
pertumbuhan tanaman Kegiatan : Mengamati Materi : Pertumbuhan tanaman
Penyusunan kegiatan belajar hendaknya:

a) berpusat pada siswa,


b) mencerminkan ciri khas mata pelajaran,
c) disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan dan sarana belajar yang tersedia,
d) kombinasi antara kegiatan perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal,
serta
e) memperhatikan perbedaan individu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
ialah sebagai berikut.

a. Menggambarkan upaya guru untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran


secara profesional
b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta
didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.8
6. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian. Tanda-tanda bahwa siswa telah mencapai
kompetensi dasar ialah sebagai berikut.
a. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa siswa sudah dapat mencapai hasil
pembelajaran.
b. Dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap siswa dalam mencapai
pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.
c. Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Indikator dikembangkan
dengan cara berikut.
a) Setiap kompetensi dasar (KD) dikembangkan menjadi
beberapa indikator.
b) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur dan/atau diobservasi
c) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara
dengan kata kerja dalam KD.

8Sanjaya, Wina, Deni Darmawan, and Didi Supriadie. "Pengembangan Perangkat Kurikulum dan Rancangan
Pembelajaran." Pedagogia 12.2 (2016): 126-135.
d) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas,
relevansi dan kontekstual
e) Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-
tanda, prilaku, dan lain-lain untuk menilai capaian
kompetensi yang mencerminkan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten.9
7. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Jadi, penilaian yang diharapkan adalah:

a. menggunakan berbagai alat tes;


b. mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik;
c. penilaian dilakukan secara formal dan informal;
d. bertolak dari tujuan;
e. mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa;
f. berdiferensiasi, yaitu memberi peluang kepada siswa untuk menunjukkan
apa yang diketahui, dipahami, dan dilakukan.
g. adil, artinya tidak bersifat diskriminatif.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian ialah sebagai


berikut.

a) Mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan


berdasarkan indikator.
b) Menggunakan acuan kriteria.
c) Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.10

9
Maharany, Elva Riezky. "Pengembangan silabus pengajaran BIPA berbasis teks." Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Undiksha 10.1 (2020): 80-87.
10 WINDA NUR AFIFA, W. I. N. D. A. "PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS

PERCETAKAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." (2020).


e) Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan
pembelajaran.

8. Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu, dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

9. Sumber/Bahan/Alat

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Dari komponen silabus yang sudah Anda pelajari di atas, dapat Anda lihat satu
format silabus dengan menggunakan tabel. Format itu adalah sebagai berikut:

Format 1

Nama sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/semester :

Standar kompetensi :

Kompetensi Materi Pengalaman Indikator Penilaian Alokasi Sumber/


Dasar Pokok Belajar Waktu Bahan/alat
Format 2

Nama sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/semester :

Standar Kompetensi Materi Pengalaman Indikator Penilaian Alokasi Sumber/


Kompetensi Dasar Pokok Belajar Waktu Bahan/alat

Selain format di atas, masih ada format lain berupa narasi. Hal ini menandakan
bahwa format silabus tidaklah baku adanya. Anda masih dapat membuat format sendiri
dengan syarat tingkat keterbacaannya tinggi. Format silabus dengan model narasi dapat
Anda lihat berikut ini:

Format 3

Nama sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/semester :

I.Standar Kompetensi :
II. Kompetensi Dasar :
III.Materi Pokok :
IV.Pengalaman Belajar :
V.Indikator :
VI. Penilaian :
VII.Alokasi waktu :
VIII.Sumber/bahan/alat :11

11
AFIFA, Winda Nur. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis Keterampilan
Abad 21 pada SMK. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 2020, 3.1: 53-62.
Daftar Pustaka

Andriani, S. (2005). Evaluasi CSE-UCLA pada Studi Proses Pembelajaran Matematika.


Afsu, 16.

Maharany, E. R. (2020). Pengembangan Silabus Pengajaran. Undiksha, 80-87.

Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Nasional, D. P. (2006). Pengembangan Silabus,Makalah Sosialisasi KTSP. Journal


Innovatif, 17.

Sanjaya, w. D. (2016). Pengembangan Perangkat Kurikulum Dan Rancangan


Pembelajaran. Pedagoja, 126-135.

Setiadi, P. C., & Ahmad, N. M. (2021). Perencanaan Pembelajaran (1 ed.). Malang:


Ahlimedia Pres.

Sunandar, A. (2021). Pengembangan kurikulum,silabus,dan Rpp di sekolah inklusi.


Malang: ACE,Yayasan Pusat Pendidikan Anngstrom.

Syarif, R. A. (2021). Analisis Kebutuhan dalam Pengalaman. 24.

Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan pembelajaran : filosofi teori dan aplikasi. Bandung:
Pakar Raya.

Zakaria. (2011). PENGEMBANGAN SILABUS PENGAJARAN. Tarbawi, 17.

Anda mungkin juga menyukai