PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DI SUSUN OLEH;
KELOMPOK 3
A.Latar Belakang
Silabus dikembangkan oleh guru melalui forum musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) atau kelompok kerja guru (KKG). Pengembangan silabus dilakukan
dengan memperhatikan langkah-langkah pengembangan yang akan
diuraikan.Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar
mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil selaksi,
pengelompokan, pengukuran, penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri kebutuhan daerah setempat.Silabus merupakan salah satu produk
penegembangan kurikulum dan pembalajaran yang berisikan garis-garis besar
materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari penegembangan silabus
antara lain: ilmiah, memperhatikan perkembangan dan kebutuhan sisiwa,
sistematis, relavansi, konsisiten, dan kecakupan.Dasar pengembangan silabus
adalah PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 17 Ayat (2), yang isinya Sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan
departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs,
MA, dan MAK. Dalam pembuatan silabus, tugas guru adalah menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Menurut Peraturan Pemerintah tersebut, Pasal
20, Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.Di dalam makalah
ini para,Para pemakalah akan menyimpulkan Pengertian silabus,Prinsip
Pengembangan Silabus,Tahapan pengembangan silabus,Komponen dan format
silabus.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Silabus
Pemakalah menyimpulkan dari uraian dari para ahli di atas Silabus adalah
1
Asep surendar,Modul pengembangan kurikulum,silabus,dan Rpp di sekolah inklusi(2021) Hal 38
2
Ella Yulaelawati,Kurikulum dan Pembelajaran;Filosofi Teori dan Aplikasi(2004)
3
E. Mulyasa.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( 2010).
B.Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah, artinya keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis, artinya komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten, artinya adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian.
5. Memadai, artinya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
6. Aktual dan kontekstual, artinya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
7. Fleksibel, artinya keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh, artinya komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
4
Rona Almos,Hermawati Syarif,Analisis kebutuhan dalam pengembangan silabus (2021)
Siapakah yang seharusnya membuat silabus? Pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada
atau Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Dinas Pendikan. Kalau kita klasifikasikan,
maka silabus dapat dibuat atau dikembangkan sebagai berikut.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, penyusunan
silabus dilakukan secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan
IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/KKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolahsekolah dalam lingkup MGMP/KKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.5
5
Nasional, Departemen Pendidikan. "Pengembangan Silabus." Jakarta: Makalah Sosialisasi KTSP
(2006).
C.Tahapan Pengembangan Silabus
Pada tahap pengembangan, semua materi desain grafis percetakan dan
juga prosedur pengembangan yang akan ditempuh dirancang kedalam bentuk
silabus dengan data yang didapat dari tahap desain. engembangan silabus
mengadopsi model desain silabus pembelajaran kurikulum 2013 dikarenakan
kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran di SMK Madani Brebes adalah
kurikulum 2013. Tahapan-tahapan pengembangan silabus yaitu sebagai berikut:
1. Menuliskan kolom identitas Pada tahap ini menuliskan kolom identitas diisi
sesuai dengan nama sekolah, nama mata pelajaran, nama kelas, durasi
(waktu) pelajaran.
2. Menuliskan kompetensi inti Pada tahap ini menuliskan kompetensi inti sesuai
dengan kompetensi inti yang akan dicapai dalam mata pelajaran desain
grafis. Kompetensi inti dapat dilihat pada tahap desain.
3. Menuliskan kompetensi dasarPada tahap ini menuliskan kompetensi dasar
sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam mata pelajaran
desain grafis percetakan yang diperoleh dalam tahap desain.
4. Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran. Pada tahap ini
mengidentifikasi materi pokok pembelajaran berdasarkan hasil studi
dokumen terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar. Materi pokok
pembelajaran di atas kemudian dijabarkan lebih rinci lagi sesuai dengan
tingkatan aktifitas/ranah pembelajaranya.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.Pada tahap ini mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan menyebutkan langkah-
langkah utama pembelajaran yang akan dilakukan untuk mencapai suatu
kompetensi dasar bagi peserta didik. Dalam memilih pengalaman belajar
semua faktor yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran harus
diintegrasikan dengan pendekatan keterampilan abad 21 yaitu berfikir kritis
dan pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, kreatifitas dan inovasi. Hasil
pemilihan pengalaman belajar dilakukan dengan berdiskusi dengan guru,
dan desainer pembelajaran hasil berupa kegiatan pembelajaran yang dapat
dilihat pada silabus.
6. Menentukan jenis penilaian Pada tahap ini menentukan penilaian hasil
belajar yang akan digunakan. Penilain yang akan digunakan dipilih
berdasarkan kompetensi dasar akan dicapai. Jenis penilaian yang
digunakan dalam silabus yaitu penilaian otentik, penilaian unjuk kerja, dan
fortofolio.
7. Menentukan alokasi waktu Pada tahap mentukan alokasi waktu harus
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Pembagian alokasi waktu didasarkan pada minggu efektif dan alokasi waktu
mata pelajaran perminggu. Pada mata pelajaran desain grafis percetakan
jumlah jam pelajaran dalam kurikulum 432JP. Sedangkan pembelajaran
desain grafis percetakan di SMK Madani Brebes berlangsung 2 kali pertemuan
seminggu selama 6 jam pelajaran (satu jam pelajaran = 45 menit). Oleh
karena itu, setiap kompetensi dasar yang akan dicapai mempunyai alokasi
waktu pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. (terlampir)
8. Menentukan sumber belajar.Pada tahap ini menentukan sumber belajar yang
akan digunakan untuk mempelajari materi tertentu sesuai dengan
kompetensi dasar. sumber belajar yang digunakan dalam silabus ini seperti
buku, PPT, Sotware desain grafis.6
6
Afifa, Winda Nur. "Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis
Keterampilan Abad 21 pada SMK." Jurnal Pembelajaran Inovatif 3.1 (2020): 53-62.
D.Komponen dan Format Silabus
Contoh Silabus
1. Identifikasi
7
Afifa, W. N. (2020). Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis Keterampilan
Abad 21 pada SMK. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 3(1), 53-62.
4. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar. Materi mencakup: pengetahuan,
keterampilan, sikap, fakta, konsep, prinsip, prosedur, yang disusun dengan
menggunakan pola urut prosedural, hierarkis, atau kombinasi. Identifikasi materi
pokok harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Sahih (valid), maksudnya teruji kebenarannya.
b. Tingkat kepentingan, artinya benar-benar dibutuhkan siswa.
c. Kebermanfaatan, yakni memberikan kegunaan akademis (untuk
dikembangkann pada pendidikan lebih lanjut) dan nonakademis (kecakapan
hidup).
d. Layak dipelajari, maksudnya sesuai dengan tingkat kesulitan, kemanfaatan,
dan kondisi setempat.
e. Menarik minat, yakni dapat memotivasi siswa untuk mempelajari lebih
lanjut.
5. Pengalaman Belajar
8Sanjaya, Wina, Deni Darmawan, and Didi Supriadie. "Pengembangan Perangkat Kurikulum dan Rancangan
Pembelajaran." Pedagogia 12.2 (2016): 126-135.
d) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas,
relevansi dan kontekstual
e) Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-
tanda, prilaku, dan lain-lain untuk menilai capaian
kompetensi yang mencerminkan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten.9
7. Penilaian
9
Maharany, Elva Riezky. "Pengembangan silabus pengajaran BIPA berbasis teks." Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Undiksha 10.1 (2020): 80-87.
10 WINDA NUR AFIFA, W. I. N. D. A. "PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS
8. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu, dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Dari komponen silabus yang sudah Anda pelajari di atas, dapat Anda lihat satu
format silabus dengan menggunakan tabel. Format itu adalah sebagai berikut:
Format 1
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
Standar kompetensi :
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
Selain format di atas, masih ada format lain berupa narasi. Hal ini menandakan
bahwa format silabus tidaklah baku adanya. Anda masih dapat membuat format sendiri
dengan syarat tingkat keterbacaannya tinggi. Format silabus dengan model narasi dapat
Anda lihat berikut ini:
Format 3
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
I.Standar Kompetensi :
II. Kompetensi Dasar :
III.Materi Pokok :
IV.Pengalaman Belajar :
V.Indikator :
VI. Penilaian :
VII.Alokasi waktu :
VIII.Sumber/bahan/alat :11
11
AFIFA, Winda Nur. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Desain Grafis Percetakan Berbasis Keterampilan
Abad 21 pada SMK. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 2020, 3.1: 53-62.
Daftar Pustaka
Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan pembelajaran : filosofi teori dan aplikasi. Bandung:
Pakar Raya.