Anda di halaman 1dari 10

“Pengertian, Prinsip,dan Pengembangan Silabus”

A. Konsep Silabus
1. Pengertian Silabus
Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu
kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu dam sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar (Kunandar, 2011: 244).
Pengertian silabus menurut beberapa ahli, yaitu
a) Yulaelawati (2004:123) Menjelaskan Pengertian Silabus adalah seperangkat rencana
dan pelaksanaan pengaturan pembelajaran dan penilaian yang dibuat untuk sistem yang
mengandung semua komponen memiliki hubungan dengan tujuan menguasai
kompetensi dasar.
b) Pengertian Silabus Menurut Salim (1987:98) Sementara pengertian silabus menurut
salim silabus adalah menjelaskan bahwa silabus adalah garis besar, ringkasan, abstrak,
atau poin utama dari isi atau materi pembelajaran.
c) Menurut BNSP Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP,
2006: 14).
d) Pengertian Silabus Menurut Kurikulum 2013 Pengertian silabu adalah rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

Page 6 of 17
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan


kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian hasil belajarnya. Secara sederhana
silabus dapat di artikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar yang di kembangkan oleh setiap satuan nasional pendidikan (SNP).

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang implementasi


kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengolahan kurikulum berbasis sekolah,
kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas. Silabus merupakan kerangka inti
dari setiap kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut:

a. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
b. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
c. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.

Silabus merupakan penjabaran lebih rinci dari Standar kopetensi dan Kopetensi dasar
(SKKD) yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar yang
harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan suatu mata pelajaran.

2. Landasan pengembangan Silabus

Landasan pengembangan silabus adalah peraturan RI Nomor 19 tahun 2005 tentang


standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) dan pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut:

Sekolah dan komite sekolah, atu madrasah dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di

Page 7 of 17
bidang pendidikan untuk SD,SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menaungi urusan
pemerintah di bidang agama untuk MI,MTs,MA dan MAK. Dan pasal 20 yang berbunyi :
“perencanaan proses pembeajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Adapun yang
mengembangkan atau menyusun silabus adalah:

a. Guru kelas/mata pelajaran.


b. Kelompok guru kelas/mata pelajaran.
c. Kelompok kerja guru (PKG/MGMP), dan
d. Dinas pendidikan.

Dalam penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru kelas/mata


pelajaran, kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau kelompok kerja guru (PKG/MGMP)
pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah dengan tetap
memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.

Dalam Undang-undang Sisdiknas No 22 tahun 2003 BAB X pasal 36 ayat 1


disebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, Oemar
Hamalik menambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional. Dan
pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945. Soetopo dan
soemanto menjelaskan bahwa landasan pengembangan kurikulum dapat menjadi titik tolak
sekaligus titik sampai. Perlu diadakan sebuah seleksi dalam proses pengembangan silabus,
agar rumusan kompetensi yang betul-betul diperoleh dapat bermanfaat bagi peserta didik
serta sesuai dengan tuntutan yang akan dilakukan setelah mengikuti sebuah pembelajaran.

Kompetensi yang dikembangkan harus mampu membekali peserta didik untuk


menjalani kehidupan yang penuh dengan berbagai macam tantangan dan permasalahan yang
semakin rumit dan kompleks, terutama dalam memasuki era globalisasi yang tidak pasti.
Kompetensi-kometensi yang ingin dicapai oleh suatu sekolah perlu digambarkan secara jelas
dan tertulis, baik yang menyangkut kemampuan untuk belajar mengetahui, kemampuan untuk
belajar melakukan, kemampuan untuk belajar hidup dalam kebersamaan, kemampuan untuk
belajar menjadi diri sendiri dan kemampuan untuk belajar seumur hidup.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan tadi, kita dapat merumuskan kompetensi dan
tujuan pendidikan dalam setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran harus dirumuskan

Page 8 of 17
dengan jelas agar peserta didik mengetahui apa yang harus mereka pelajari. Berdasarkan
kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dikembangkan alat evaluasi untuk mengukur
ketercapaiaan tujuan sesuai dengan kompetensi yang telah dtetapkan.

3. Manfaat Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut,


seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun
satu Kompetensi Dasar.

Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan


pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran
secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem
penilaian.

B. Prinsip Dasar Pengembangan Silabus

Dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan, setiap sekolah diberi


kebebasan dan keleluasaan untuk mengembangkan silabus sesuai dengan karakteristik peserta
didik serta kondisi dan kebutuhan masing masing. Ada beberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silabus antara lain: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan
kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.

1. Relevans

Relevansi mengandung arti bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta urutan
penyajian materi dan kopetensi dasar dalam silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik,
baik kemampuan spiritual, intelektual, sosial, emosional, maupun perkembangan fisik.
Relevansi juga mengandung arti kesesuaian dan keserasian antara silabus dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat pemakai lulusan, serta kebutuhan dunia kerja.

2. Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam pengembangan silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta


didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat
(BSNP, 2006:20). Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa prinsip fleksibilitas mengandung

Page 9 of 17
makna bahwa pelaksanaan program, peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan
kebebasan dalam bertindak.

3. Kontinuitas

Kontinuitas dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa setiap program


pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam
membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik.

4. Efektivitas

Evektivitas dalam pengembangan silabus berkaitan dengan keterlaksanaannya dalam


pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi
dan kopetensi dasar (SKKD) dalam standar isi. Silabus yang efektif adalah yang dapat
diwujudkan dalam pembelajaran dikelas, sebaliknya silabus tersebut dikatakan kurang efektif
apabila banyak hal yang tidak dapat dilEfektivita

5. Efisiensi

Efisiensi dalam pengembangan silabus berkaitan dengan upaya untuk menghemat


penggunaan dana, daya dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Efisiensi silabus bisa dilihat dengan cara membandingkan antara biaya, tenaga
dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi
yang dapat dibentuk oleh peserta didik. Dengan demikian setiap guru dituntut untuk dapat
mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sehemat mungkin,
tetapi yang apat menghasilkan hasil belajar dan pembentukan kompetensi peserta didik secara
optimal.

6. Konsisten

Konsisten dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa antara standar kopetensi
, kopetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk kopetensi peserta didik.

7. Memadai

Memadai dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup indikator,
materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan
dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Disamping itu, prinsip memadai

Page 10 of 17
juga berkaitan dengan sarana dan prasarana, yang berarti bahwa kompetensi dasar yang
dijabarkan dalam silabus, pencapaianyya ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,


psikomotorik). Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam
mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya.
Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik
memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan
kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya
serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill).

Silabus dan sistem penilaian merupakan urutan penyajian bagian-bagian dari silabus
dan sistem penilaian suatu mata pelajaran. Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan
prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut,
silabus dan sistem penilaian mata pelajaran dimulai dengan identifikasi, standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, dan uraian materi pokok, pengalaman belajar, indikator,
penilaian, yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrument, dan contoh instrumen, serta alokasi
waktu, dan sumber atau bahan atau alat.

Silabus dan sistem penilaian di atas dapat berfungsi untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik. Melakkan
perbaikan, memotivasi guru agar lebih baik, dan memotivasi siswa untuk belajar lebih baik.
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi adalah valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi,
adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna.

C. Tahapan Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan


memperhatikan hal-hal berikut :

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam
tingkat.

Page 11 of 17
b. Keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan antara KD pada mata pelajaran.
d. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan


mempertimbangkan :

a. Potensi peserta didik.


b. Karakteristik peserta didik.
c. Relevansi dengan karakteristik daerah.
d. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual
peserta didik.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
f. Strruktur keilmuan.
g. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
h. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan.
i. Alokasi waktu.

3. Melakukan Pemetaan Kompetensi


a. Mengidentifikasi SK, KD dan materi pembelajaran.
b. Mengelompokkan SK, KD dan materi pembelajaran.
c. Menyusun SK dan KD sesuai dengan keterkaitan.

4. Mengebangkan Kegiatan Pembelajaran

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran


adalah :

a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru), agar


dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.

Page 12 of 17
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar
peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan


perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampialan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

6. Penetuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian


dilakukan dengan menggunakan tes dan non-tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk penggunaan portofolio dan penilaian diri. Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.


a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pancapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
d. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang di
tempuh dalam proses pembelajaran.

Page 13 of 17
7. Menentukan Alokasi Waktu

Menentukan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu


efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan
jumlah KD, keluasan, kedalam, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

Pengalokasian Unit Waktu dalam Silabus

Pengalokasian waktu dalam silabus mengikuti cara-cara sebagai berikut:

a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang


disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.

b. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus


sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

8. Menetukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai
dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar
didasarkan pada SK dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan indikator pencapaian kompetensi.

9. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran dikelas, dari sebuah silabus perlu


dikembangkan dan dibuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan rancangan secara menyeluruh kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dan strategi pembelajaran serta
penilaian yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembekalan kompetensi
peserta didik. Guru dapat mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan

Page 14 of 17
menentukan bahan ajar dalam berbagai bentuk (Lembar Kerja Siswa, Lembar
Tugas Siswa, Lembar Informasi, dan lain-lain), sesuai dengan strategi
pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan.

10. Implementasi Pengembangan Silabus

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan


pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

Page 15 of 17

Anda mungkin juga menyukai