Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan


pembelajaran yang baik M. Sobry Sutikno dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan
Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan bahwa perencanaan merupakan
salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan,
pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sangat
menunjang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan teramat
dibutuhkan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan, hal ini
diperuntukkan agar proses pembelajaran tersusun dan terarah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam sebuah satuan pendidikan. Adapun defenisi
dari perencanaan pembelajaran atau biasa disebut rencana pelaksanan pembelajaran
(RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan
guru dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang
menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan
pembelajaran yang tinggi.
Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru pada satuan
pendidikan. Guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun silabus dan RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Makalah ini membahas tentang apa dan mengapa silabus dan RPP perlu dikembangkan,
bagaimana mekanisme pengembangan silabus, apa komponen dan format silabus,
bagaimana menyusun pengalaman belajar, dan mengembangkan silabus berkelanjutan
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Makalah secara umum sangat
bermanfaat bagi para peserta diklat untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan dalam merencanakan mengimplementasi kurikulum tingkat satuan
1
pendidikan dan memberikan penjelasan tentang prosedur dan cara menjabarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi, menjadi materi
pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, dan penilaian, serta menentukan sumber-
sumber bahan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa itu Silabus dan RPP?
2. Apa tujuan penyusunan silabus dan RPP?
3. Apa saja komponen silabus dan RPP?
4. Apa prinsip penyusunan silabus dan RPP?
5. Bagaimana langkah- langkah penyusunan silabus dan RPP?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulis menyusun makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian silabus dan RPP.
2. Untuk mengetahui tujuan penyusunan silabus dan RPP.
3. Untuk mengetahui komponen silabus dan RPP.
4. Untuk mengetahui prinsip penyusunan silabus dan RPP.
5. Untuk mengetahui langkah- langkah penyusunan silabus dan RPP.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Dari segi istilah bahasa, silabus artinya garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
garis-garis program pembelajaran. Istilah silabus dipakai untuk menyebutkan suatu
produk pengembangan kurikulum yang berupa penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar, materi pembelajaran dan uraian materi yang terdapat
di dalam kurikulum, alokasi waktu dan sumber bahan. Jadi, silabus merupakan
penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dasar yang ingin dicapai, serta materi
pokok yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Didalam kurikulum
tersebut ditentukan kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahua, keterampilan
dan sikap yang ingin dicapai, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan pembelajarannya.1
Silabus dalam KTSP berisi uraian program yang mencantumkan mata
pelajaran yang diajarkan, tingkat sekolah, semester, pengelompokkan kompetensi dasar
(KD), materi pokok, indikator, strategi pembelajaran, alokasi waktu, dan sistem
penilaiannya. Jadi silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
pengembangan kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengolahan
kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis
kelas. Silabus merupakan kerangka inti dari kurikulum yang berisikan tiga komponen
utama, yang dapat menjawab permasalahan : 1) kompetensi apa yang akan ditanamkan
kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran; 2) kegiatan apakah yang
harus dilakukan menanamkan kompetensi tersebut, dan 3) upaya apakah yang harus
dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.
Silabus merupakan uraian yang lebih rinci mengenai kompetensi dasar, materi

1
Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hal. 39

3
standar, dan hasil belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan
suatu mata pelajaran. Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana
pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.

B. Landasan Penyusunan Silabus


Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat
(2) dan Pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut.2
a. Pasal 17
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP,
SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang
agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
b. Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

C. Komponen-Komponen Silabus
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa
komponen, sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu. Kemampuan yang dapat dilakukan atau
ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajarann; kompetensi dalam mata pelajaran
tertentu yang harus dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam
2
Depdiknas. (2007) Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007a tentang Standar Proses. Dikutip 5
September 2019 dari salinan peraturan meteri pendidikan Nasional RI

4
suatu mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi terdapat dalam Produk Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang
harus dicapai siswa. Kompetensi Dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan
guru mengenal target yang harus dicapai dalam pembelajaran. Misalnya, mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu menyanyikan lagu wajib, dan
sebagainya. Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu
tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar
dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai
oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan
kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji. Hasil belajar bisa berbentuk
pengetahuan keterampilan, maupun sikap.3
4. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar.
Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya
perubahan perilaku pada diri siswa. Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat
diamati dalam diri siswa. Jika serangkaian indikator hasil belajar sudah tampak pada
diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah tepenuhi atau tercapai.
5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan
instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar. Secara umum
materi pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu, fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, tempat,
orang, bagian atau komponen suatu benda, dsb. Materi konsep berupa pengertian,

3
http://silabusrppsdsmpsma.blogspot.com/2013/03/definisi-silabus-landasan
pengembangan.html (diakses pada 02 Maret 2023)

5
defenisi, dan hakikat, Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, dan paradigma. Materi
jenis prosedur, berupa langkah-langkah mengerjakan secara urut. Dengan
mengidentifikasikan jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam mengajarkannya, karena setiap jenis materi pokok
memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi yang
berbeda-beda.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non
tatap muka (pengalaman belajar). Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru
dengan siswa, seperti ceramah, diskusi, presentasi. Pengalaman belajar adalah kegiatan
fisik maupun mental yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi ajar, baik
dilakukan didalam maupun diluar kelas untuk menguasai kompetensi dasar yang telah
dilakukan.
7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar
8. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentu, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur keberhasilan belajar siswa
9. Sarana dan Sumber belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber yang digunakan dalam
proses belajar mengajar.4

D. Fungsi Pengembangan Silabus


Adapun fungsi pengembangan silabus secara umum adalah:
1. Sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti :
(1) pembuatan rencana pengelolaan pembelajaran baik secara klasikal, kelompok
kecil maupun pembelajaran secara individual;

4
Ibid

6
(2) penyusunan materi ajar;
(3) pengembangan sistem penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
kompetensi, yaitu sistem penilaiaan yang selalu mengacu kepada Strandar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator pembelajaran yang terdapat di
dalam silabus.
2. Dalam hal ini silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun
satu Kompetensi Dasar (Abdul Majid, 2009: 40).
3. Hasil pengembangan silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat satuan
pendidikan, sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajar

E. Prinsip Penyusunan Silabus


1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.5
2. Relevan
Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan sprirutual
peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar , indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cakup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual

5
Wahyuni, Ida dan Ratna. (2015). Telaah Kurikulum. Medan: Unimed Pres. Hal.52

7
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
dan psikomotorik).

F. Prosedur Penyusunan Silabus


Prosedur atau langkah-langkah penyusunan silabus meliputi :6
1. Identifikasi Mata Pelajaran
Indentifikasi mata pelajaran meliputi (1) nama sekolah, (2) nama mata pelajaran,
(3) jenjang sekolah, (4) satuan pendidikan, (5) kelas, (6) semester, (7) tahun pelajaran.

2. Perumusan Standar Kompetensi Dasar


Standar kompetensi ini dirumuskan oleh pusat berdasarkan struktur keilmuan
mata pelajaran dan kompetensi lulusan. Sementara itu, kompetensi dasar merupakan
penjabaran atau perincian dari standar kompetensi. Dalam mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
3. Penentuan Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup pengetahuan , sikap, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

6
https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/ diakses pada tanggal 03 Mei 2023
pukul 10.15 WIB.

8
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah. Indikator dirumuskan dengan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4. Penentuan Materi Pokok
Materi pokok merupakan butir-butir bahan pelajaran yang dibutuhkan siswa
untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Dalam mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan :
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, dan spiritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan
h. Alokasi waktu
5. Penentuan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam silabus adalah bentuk atau pola umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran dapat dipilih
antara kegiatan tatap muka dan non tatap muka atau pengalaman belajar. Bentuk-
bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa meliputi : ceramah, tanya jawab,
diskusi, presentasi, ujian, kuis, dan sebagainya. Bentuk interaksi tidak langsung salah
satunya adalah pembelajaran melalui online.
Pengalaman belajar dapat dilakukan didalam maupun diluar kelas. Bentuk
pengalaman belajar di dalam kelas dapat berupa kegiatan seperti telaah buku, telaah
undang-undang, telaah hasil penelitian, mengadakan percobaan di laboratorium, dan
sebagainya. Pengalaman belajar diluar kelas dilaksanakan melalui kegiatan
observasi ragam tumbuhan pantai, mengamati kecepatan abrasi pantai untuk dapat
memahami pengaruh ombak laut terhadap pantai, mengadakan wawancara dengan
narasumber, dan sebagainya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

9
adalah sebagai berikut:
a. Memberi bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
b. Membuat rangkaian yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan
untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan siswa dan materi.
6. Penentuan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan memperhatikan
tingkatan kesukaran materi, luas cakupan materi, dan frekuensi, serta tingkat
pentingnya materi yang dipelajari.
7. Penentuan Jenis Penelitian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pencapaian
kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penilaian adalah sebagai berikut :
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran

10
8. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

G. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.7
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.
Persiapan tertulis disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental,
situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk
meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. RPP dengan silabus
mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus
memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi
secara utuh, artinya dalam suatu silabus ada kalanya beberapa kompetensi sejalan
akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan
yang akan dilakukan. Sementara RPP adalah penggalan-penggalan kegiatan yang
perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat
tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi
sertta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.

H. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tujuan dari Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) adalah untuk :
1. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
2. Dengan menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka
guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi proses
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan
7
http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ed/saber/supporting_doc/EAP/
Teachers/Indonesia/Permen_41_Th-2007.pdf (diakses tanggal 02 mei 2023).

11
secara efektif dan efisien.

I. Unsur-unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah :8
a. Mengacu pada kompetisi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa,
serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah
dikembangkan di dalam silabus.
b. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan
kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.
c. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan
pengalaman langsung.
d. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan
pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan mengembangkan silabus.

J. Prinsip Penyusunan RPP


Dalam permendiknas Nomor 41 Tahun 2007a disebutkan bahwa: “Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip antara lain:
(a) memperhatikan perbedaan individu peserta didik, (b) mendorong partisipasi aktif
peserta didik, (c) mengembangkan budaya membaca dan menulis, (d) memberikan
umpan balik dan tindak lanjut, (e) keterkaitan dan keterpaduan, (f) menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi RPP. Prinsip tersebut menjadi suatu keharusan
untuk memperoleh rumusan rancangan pembelajaran sesuai dengan harapan.

K. Komponen RPP
Suatu pembelajaran tidak akan memperoleh hasil yang maksimal apabila tidak

8
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal. 49

12
mencakup pemahaman yang benar terjadap komponen yang wajib ada dalam
rumusan tersebut. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007a, komponen RPP
terdiri dari: (a) identitas mata pelajaran, (b) standar kompetensi, (c) kompetensi
dasar, (d) indikator pencapaian kompetensi, (e) tujuan pembelajaran, (f) materi ajar,
(g) alokasi waktu, (h) metode pembelajaran, (i) kegiatan pembelajaran
meliputi: pendahuluan, inti, penutup. (j) sumber belajar, (k) penilaian hasil
belajar meliputi: soal, skor dan kunci jawaban. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, dalam pasal 20 menyatakan bahwa: “RPP minimal
memuat sekurang-kurangnya lima komponen yang meliputi: (a) tujuan pembelajaran,
(b) materi ajar, (c) metode pengajaran, (d) sumber belajar, dan (e) penilaian hasil
belajar” .

L. Langkah- Langkah Penyusunan RPP


Secara teknis, seorang guru harus memahami format yang baku dalam kegiatan
penyusunan RPP, mengingat sering kali terjadi perubahan yang mengakibatkan
rumusan RPP tersebut tidak tepat. Oleh karena itu, langkah- langkah menyusun RPP
antara lain: (a) mengisi kolom identitas, (b) menentukan alokasi waktu yang
dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan, (c) menentukan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan digunakan yang terdapat
pada silabus yang telah disusun, (d) merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditentukan, (e)
mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang
terdapat dalam silabus, materi ajar merupakan uraian dari materi
pokok/pembelajaran, (f) menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan, (g)
merumuskan langkah-langkah yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir, (h)
menentukan alat/bahan/sumber belajar yang digunakan, dan (i) menyusun kriteria
penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran dan kunci jawaban.

BAB III
PENUTUP

13
A. Kesimpulan
Dari segi istilah bahasa, silabus artinya garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
garis-garis program pembelajaran. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan
atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Didalam kurikulum
tersebut ditentukan kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang ingin dicapai, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan pembelajarannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Menurut Permendiknas
Nomor 41 Tahun 2007a, komponen RPP terdiri dari: (a) identitas mata pelajaran, (b)
standar kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) indikator pencapaian kompetensi, (e)
tujuan pembelajaran, (f) materi ajar, (g) alokasi waktu, (h) metode pembelajaran, (i)
kegiatan pembelajaran meliputi: pendahuluan, inti, penutup. (j) sumber belajar, (k)
penilaian hasil belajar meliputi: soal, skor dan kunci jawaban.

B. Saran

Bahwasannya pendidikan memerlukan pembejalaran, diharapkan pihak-pihak


yang mengembangkan kurikulum dan peraturan pendidikan mampu mengedepankan
aset-aset pendidikan, dibanding dengan kebutuhan pribadi atau lembaga saja. Karena,
pendidikan adalah fondasi kenegaraan. Dengan begitu, semoga terwujudnya bangsa dan
negara yang unggul dan berbudi makmur sebagai peradaban dalam kejayaan dan
kedaulatan.

DAFTAR PUSTAKA

14
Depdiknas. (2007) Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007a tentang Standar Proses.
Dikutip 5 September 2019 dari salinan peraturan meteri pendidikan Nasional
RI
https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/ diakses pada tanggal 03 Mei 2023
pukul 10.15 WIB.
http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ed/saber/supporting_doc/EAP/Teachers/
Indonesia/Permen_41_Th-2007.pdf
http://silabusrppsdsmpsma.blogspot.com/2013/03/definisi-silabus-landasan-pengem
bangan.html (diakses 7 September)
Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wahyuni, Ida dan Ratna. (2015). Telaah Kurikulum. Medan: UNIMED PRES

15

Anda mungkin juga menyukai