3 Silabus 5
7
Pe
nc
ra
la
ja
m
Pengembangan Silabus
Kesatuan dalam kebijakan terwujud dalam ketentuan umum, standar
kompetensi bahan kajian, beserta pedoman pelaksanaannya yang
5
disusun secara nasional. Keragaman dalam pelaksanaan terwujud dalam 7
silabus yang disusun oleh daerah (Majid, 2011: 37).
Kurikulum 2004 dalam kerangka dasarnya menyatakan bahwa
pemerintah pusat bertanggung jawab dalam penyempurnaan dan
pengembangan:
Standar kompetensi siswa dan warga belajar.
Standar materi pokok.
Pembelajaran dan penilaian hasil belajar secara nasional.
Pengendalian mutu.
Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penjabaran dan
pelaksanaan kurikulum yang mencakup:
Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum muatan lokal.
Penyusunan petunjuk teknis operasional pelaksanaan kurikulum.
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian.
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
Prinsip Pengembangan Silabus Dalam KTSP, pengembangan silabus
diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan, khususnya bagi
5
yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena itu, setiap satuan 7
pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan
silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Tujuan pengembangan silabus adalah membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi
perencanaan belajar mengajar.
Sasaran pengembangan silabus adalah guru, kelompok guru mata
pelajaran di sekolah atau madrasah kelompok guru, musyawarah guru
mata pelajaran dan dinas pendidikan (Nurhadi, 2004:141).
Sekolah bertanggung jawab dalam pelaksanaan kurikulum yang
mencakup:
Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus.
Perencanaan pembelajaran dan penilaian.
Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta pelaksanaan dan
pengelompokan penilaian hasil belajar.
be
an
aa
Pe
nc
A. Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar.
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan,
ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987:98).
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
Pengembangan Silabus
kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi
5
dan kemampuan dasar. 7
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006: 14).
Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan
ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil
dari seleksi, pengelompokan, pengurutan.
Dalam proses pembelajaran silabus merupakan penunjuk arah dari
proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran atau mata kuliah.
Adapun model silabus terdiri dari materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, insikator dan seterusnya dapat ditetapkan oeh masing-
masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen
dalam silabus.
2. Isi Silabus
Hubungan kurikulum dengan pengajaran dalam bentuk lain ialah
dokumen kurikulum yang biasanya disebut silabus yang sifatnya lebih
terbatas daripada pedoman kurikulum. Sebagaimana dikemukakan oleh
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Sumantri (1988: 97) bahwa dalam silabus hanya tercakup bidang studi
atau mata pelajaran yang harus diajarkan selama waktu setahun atau satu
semester. Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup
unsur-unsur:
Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan.
Sasaran-sasaran mata pelajaran.
Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
tersebut dengan baik.
Urutan topik-topik yang diajarkan.
Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan
pangajaran.
Berbagai teknik evaluasi yang digunakan.
Pengembangan Silabus
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam pemilihan media
pembelajaran. Gagne dan pendapat Briggs dikutip oleh Mohammad Ali
5
(1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media instruksi 7
adalah: 1) merumuskan tujuan belajar, 2) mengelompokkan tujuan
berdasarkan domain atau jenis pembelajaran, 3) memilih acara
pengajaran yang akan berlangsung, 4) Tentukan jenis stimulus untuk
setiap acara, 5) untuk mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap
peristiwa dalam pengajaran, 6) Memperhitungkan (berdasarkan nilai
utilitas) media yang digunakan. 7) Tentukan media yang dipilih akan
digunakan, 8) menulis penalaran (rasional) untuk memilih media, 9)
Tuliskan prosedur untuk digunakan pada setiap event, dan 10) Menulis
skrip dalam pembicaraan penggunaan.media.
3. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik
rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
5
7
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20:
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
5. Pengembang/Penyusun Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas
Pendidikan. Dalam hal ini menyatakan:
a. Sekolah dan Komite Sekolah
Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah.
Untuk menghasilkan silabus yang bermutu, sekolah bersama komite
sekolah dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP,
dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.
b. Kelompok Sekolah
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal
n
Pe
nc
ra
la
ja
m
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutahir dalam kehidupan nyata dan peristiwa
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor) (BNSP, 2006: 14).
8. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
pada Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Dinas Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan
lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
Pengembangan Silabus
Secara terinci langkah-Iangkah pengembangan silabus adalah
sebagai berikut:
5
a. Penulisan Identitas Mata Pelajaran 7
Pada bagian identitas mata pelajaran perlu dituliskan dengan jelas
nama mata pelajaran, jenjang sekolah/madrasah, kelas, dan semester.
Dengan informasi tersebut guru akan mendapatkan kejelasan ten tang
tingkat pengetahuan prasyarat, pengetahuan awal dan karakteristik
siswa yang akan diberi pelajaran (Majid, 2011: 42).
Pe
nc
Pengembangan Silabus
Penentuan standar kompetensi hendaknya dilakukan dengan
cermat dan hati-hati, karena jika setiap sekolah/madrasah atau setiap
5
kelompok sekolahlmadrasah mengembangkan standar kompetensi 7
sendiri tanpa memperhatikan standar nasional, maka pemerintah pusat
akan kehilangan sistem untuk mengontrol mutu sekolah/madrasah.
Akibatnya kualitas sekolah/madrasah akan bervariasi, dan tidak dapat
dibandingkan antara kualitas sekolah/ madrasah yang satu dengan
kualitas sekolah/madrasah yang lain.
Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran, sebagaimana tercantum pada SI, kita perlu memperhatikan:
1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada
di SI.
2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran.
3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar
mata pelajaran (Supinah, 2008: 11).
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
Pengembangan Silabus
guru, sekaligus memberikan arah serta cakupan materi
pembelajarannya.
5
Selanjutnya, materi pembelajaran atau pokok-pokok materi 7
tersebut perlu dirinci atau diuraikan kemudian diurutkan. Satu hal yang
perlu diperhatikan dalam merinci atau menguraikan materi
pembelajaran adalah menentukan jenis materi pembelajaran. Isi mata
ajar memberikan informasi yang diperlukan dalam pokok bahasan.
Pada gilirannya, informasi menumbuhkan pengetahuan yang
merupakan tata hubungan antara rincian fakta.
Memilih dan mengatur tujuan belajar memerlukan pemahaman
tentang cara menyusun isi informasi dan cara mendapatkan urutan
yang logis. Robert Gagne, seorang psikolog memberikan suatu metode
yang berguna untuk menyusun dan mengurutkan isi informasi ditinjau
dari segi hasil belajar. Lebih lanjutnya mengungkapkan bahwa tingkat
belajar paling rendah disebut informasi verbal. Tingkat ini hanya
menuntut hafalan, mengingat kembali, atau kemampuan menentukan
berbagai fakta khusus, misalnya:
Nama, lambang, label, tempat, tahun,
Definisi,
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
Pengembangan Silabus
Metode induktif - mulai dengan fakta, rincian, dan pengamatan
5
berkembang ke perumusan konsep dan asas, dan akhirnya ke
penerapan dan pemecahan masalah.
7
Sedangkan Reigeluth, (1987:98) mengklasifikasi materi pelajaran
menjadi 4 jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Fakta adalah asosiasi antara objek, peristiwa atau simbol yang
ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata atau imajinasi. Materi
jenis fakta adalah materi berupa namanama objek, nama tempat, nama
orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu
benda, dan lain sebagainya.
Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau simbol yang
memiliki karakteristik umum yang sarna dan diidentifikasi dengan nama
yang sarna, misalnya konsep tentang manusia, hari akhir, surga dan
neraka. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat inti isi.
Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep, misalnya
hubungan diperihtahkannya shalat dengan pencegahan perbuatan keji
dan munkar. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat, adagium,
paradigma.
Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan,
be
an
aa
Pe
nc
ra
Pengembangan Silabus
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang
menunjang pencapaian kompetensi dasar, kita perlu
5
mempertimbangkan: 7
1) Potensi peserta didik;
2) Relevansi dengan karakteristik daerah;
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik;
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) Struktur keilmuan;
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
8) Alokasi waktu (BSNP, 2006: 15).
Dengan demikian untuk melaksanakan sebuah analisis materi
pembelajaran, diperlukan informasi yang benar dan rinci mengenai
semua aspek. Pakar adalah sumber informasi yang terbaik, karena
tidak saja mengenal rinci ten tang materi, tetapi juga berpengalaman
praktis dalam keterampilan tersebut. Sumber lain yang bisa digunakan
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
materi tersebut jika mereka belum bisa membaca al-Qur'an.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Ajarkanlah anak-anakmu,
5
mudahkanlah mereka dan jangan kau persulit, berilah kabar gembira 7
kepada mereka, dan janganlah engkau menjadikan mereka lari
meninggalkanmu. Apabila salah seorang di antara kalian marah, maka
diamlah (HR. Bukhari, Ahmad, Ibnu 'Adiy, Qushabi, dan Ibn Syahnin).
Barang siapa yang memiliki anak yang masih kecil, maka gaulilah
mereka sesuai dengan tingkat akal mereka (H.R. Ibnu Asakirdan Ibn
Badawih dari Muawiyah) Majid, (2011: 48).
Pe
nc
ra
la
ja
m
Pengembangan Silabus
ragam observasi tumbuhan pantai dibandingkan dengan ragam
tumbuhan di pegunungan bagi siswa yang ingin mempelajari
5
keanekaragaman makhluk hidup sesuai karakteristik habitatnya dalam 7
mata pelajaran biologi; mengamati kecepatan abrasi pantai untuk dapat
memahami pengaruh ombak laut terhadap pantai dalam mata pelajaran
geografi, dan sebagainya.
Berikut disajikan strategi pengembangan pengalaman belajar
ranah kognitif, psikomotorik, dan efektif, serta pengembangan keca-
kapan hidup (life skill).
1) Pengembangan Pengalaman Belajar Ranah Kognitif, Psikomotorik,
dan Afektif
Ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai, pengalaman
belajar siswa meliputi pengamalan belajar, kognitif, psikomotorik dan
afektif.
Kompetensi ranah kognitif meliputi menghafal, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mensintesakan, dan menilai
pengalaman belajar yang relevan dengan setiap tingkatan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengalaman belajar untuk kegiatan hafalan dapat
be
an
aa
Pe
nc
ra
Pengembangan Silabus
dengan memadukan berbagai unsur atau komponen,
menyusun membentuk bangunan, mengarang,
5
melukis menggambar dan sebagainya. 7
Pengalaman belajar untuk mencapai kemampuan
dasar tingkatan penilaian dilakukan dengan
memberikan penilaian (judgement) terhadap objek
studi menggunakan kriteria tertentu.
Berkenaan dengan ranah psikomotorik, kompetensi yang di
capai meliputi tingkatan gerakan awal, semi rutin, gerakan
rutin. Baru untuk mencapai kompetensi tersebut,
pengalaman belajar yang perlu dilakukan.
Pada tingkat penguasaan gerakan awal, siswa perlu
berlatih menggerakkan sebagian anggota badan.
Pada tingkatan gerakan semi rutin, siswa perlu
berlatih, mencoba atau menirukan gerakan yang
melibatkan seluruh anggota badan.
Pada tingkat gerakan rutin siswa perlu melakukan
gerakan secara menyeluruh dengan sempurna dan
sampai pada tingkat otomatis.
be
an
aa
Pe
nc
Pengembangan Silabus
Berlatih memberikan respon atau reaksi terhadap
nilai-nilai yang di hadapkan kepadanya, berlatih
5
menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek 7
yang mempunyai nilai etika dan estetika
Berlatih menilai di tinjau dari segi baik buruknya, adil
tidak adil, indah tidak indah terhadap objek studi
Berlatih menerapkan/ mempraktekkan nilai, norma,
etika dan estetika dalam perilaku kehidupan sehari-
hari.
Secara konkrit, pengalaman belajar yang perlu
dilakukan agar siswa mencapai berbagai tingkatan
kompetensi afektif tersebut antara lain dengan mengamati
dan menirukan contoh/model/panutan, mendatangai objek
studi yang dapat memupuk pertumbuhan nilai, berbuat atau
berpartisipasi aktif sesuai dengan tuntutan nilai yang
dipelajari dan sebagainya.
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
individu, maupun sebagai warga masyarakat dapat memecahkan
masalah-masalah baru dengan menggunakan pengetahuan dan
5
keterampilan yang telah dipelajari. 7
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui
pengalaman belajar antara lain meliputi:
a) Kecakapan diri (personal skill)
Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME .
Motivasi berprestasi
Komitmen
Percaya Diri
Mandiri
b) Kecakapan berpikir rasional (thinking skill)
Berpikir kritis dan logis
Berpikir sistematis
Cakap menyusun rencana secara sistematis .
Cakap memecahkan masalah secara sistematis
c) Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil
penelitian ilmiah.
Kecakapan membuat karya tulis ilmiah.
Kecakapan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil
penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa proses
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
maupun produk.
n
Pengembangan Silabus
Pengalaman belajar yang perlu dituliskan dalam silabus adalah
alternative kegiatan atau pengalaman belajar yang spesifik sesuai
5
dengan rumusan uraian materi pembelajarannya sehingga diharapkan 7
dapat menunjang penguasaan kemampuan dasar yang telah
ditentukan. Jangan dilupakan pula bahwa sedapat mungkin
pengalaman belajar yang diberikan bukan semata-mata
mengembangkan kemampuan dan keterampilan akademik (academic
skill) tetapi juga kecakapan hidup (life skill) yang sangat diperlukan bagi
kehidupan siswa sebagai anggota masyarakat. Seperti yang
dikemukakan oleh Rasulullah dalam sabdanya: Didiklah anakmu dalam
tiga tahap. Tujuh tahun pertama ajarkanlah ia sambil bermain, tujuh
tahun kedua ajarkanlah ia dengan disiplin, dan tujuh tahun ketiga
ajaklah ia sebagai teman (al-Hadis).
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
5) rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
5
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi (BSNP, 7
2006: 15).
Pe
nc
ra
la
ja
m
Penilaian ini terbagi menjadi jenis tagihan dan bnetuk penilaian. Jenis
tagihan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
1) Kuis.
2) Ulangan Harian/Blok.
3) Pertanyaan Lisan.
4) Tugas Individu.
5) Tugas Kelompok.
6) Ujian Praktik.
7) Proyek Akhir.
Tagihan ini dapat kita lakukan jika kita ingin agara peserta didik
menerapakan kompetensi yang telah dicapai dalam sebuah karya akhir.
Karya ini dapat mencakup hampir semua kompetensi yang ada dalam
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b) Pertanyaan Lisan
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep,
prinsip, atau teorema. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan
dan pemahaman.
c) Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir pembelajaran
satu atau dua kompetensi dasar, tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya
mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
d) Ulangan Blok
Ulangan blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara
menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu.
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
e) Tugas Individu
Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam
bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang sejenisnya. Tingkat
berpikir yang terlibat Sebaiknya aplikasi, analisis sampai sintesis dan
evaluasi.
f) Tugas Kelompok
Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja
kelompok. Bagaimana siswa bekerjasama dengan teman kelompoknya
untuk menyelesaikan suatu masalah.Bentuk instrumen yang digunakan
Pengembangan Silabus
salah satunya adalah uraian bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu
aplikasi sampai evaluasi.
5
7
g) Responsi atau Ujian Praktik
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan
praktikumnya. Ujian respons bisa dilakukan di awal praktik atau setelah
melakukan praktik. Ujian yang dilakukan sebelum praktik bertujuan
untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di
laboratorium atau tempat lain, sedangkan ujian yang dilakukan setelah
praktik, tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang
telah dicapai peserta didik dan yang belum.
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
e) Menjodohkan
Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan
konsep.
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
f) Performans
n
g) Portofolio
Untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja siswa, dengan
menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh
siswa. Karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai, sehingga dapat
dilihat perkembangan kemampuan siswa.
Pengembangan Silabus
2) penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
5
pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang 7
terhadap kelompoknya;
3) sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa;
4) hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remidi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di
bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta
didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan;
5) sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
Waktu di sini adalah perkiraan berapa lama siswa mempelajari
materi yang telah ditentukan, bukan lamanya siswa mengerjakan
5
tugas di lapangan atau dalam kehidupan seharihari kelak. Alokasi 7
waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan
pereneanaan pembelajaran. Hal ini untuk memperkirakan jumlah jam
tatap muka yang diperlukan.
Dalam menentukan alokasi waktu, prinsip yang perlu
diperhatikan adalah tingkat kesukaran materi, ruang lingkup at au
cakupan materi, frekuensi penggunaan materi baik untuk belajar
maupun di lapangan, serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.
Semakin sukar dalam mempelajari atau mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan materi, dan semakin penting, maka perlu
diberi alokasi waktu yang lebih banyak. Materi yang tidak
memerlukan kegiatan praktik di laboratorium membutuhkan waktu
yang lebih pendek jika dibandingkan materi yang perlu didukung
pengalaman praktek laboratorium.
Dalam mengalokasikan waktu, guru perlu memperhatikan pula
alokasi waktu untuk setiap semester. Dalam satu semester
be
an
aa
Pe
nc
Pe
nc
Pengembangan Silabus
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sumber belajar dapat
dikategorikan sebagai berikut:
5
a) Tempat atau lingkungan alam sekitar, dimana saja seseorang 7
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku,
maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang
berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum,
sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan
sebagainya.
b) Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, ka'bah
dan sebagainya.
c) Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana
peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan
dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, guru, ahli
geologi, polisi dan ahli-ahli lainnya.
d) Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara
mandiri oleh peserta didik, misalnya: buku pelajaran, buku teks,
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
2) kompetensi yang akan dicapai; 3) informasi pendukung; 4) latihan-
Iatihan; 5) petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK); dan 6)
5
evaluasi. 7
Bahan ajar disusun dengan tujuan untuk: 1) membantu siswa
dalam mempelajari sesuatu; 2) memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran; 3) agar kegiatan pembelajaran menjadi
lebih menarik; dan 4) menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar.
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Agar dapat memilih sumber dan bahan dengan baik, guru perlu
memiliki keterampilan menganalisis isi suatu buku. Butirbutir yang perlu
dianalisis meliputi dua hal, pertama ditinjau dari segi bahasa dan
cetakan (keterbacaan, tipografi, tampilan): kedua ditinjau dari isi atau
materi misalnya kebenaran konsep, kecukupan, aktualitas, relevansi
dengan kompetensi yang ingin diajarkan, dan sebagainya.
Salah satu cara menuliskan sumber bahan yaitu dengan
menuliskan nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku
(digarisbawahi atau dicetak miring), tempat penerbitan, dan. nama
penerbit. Urutkan sumber bahan sesuai abjad. Daftar sumber bahanat
au pustaka perlu dicantumkan sebagai pertanggungjawaban akademik.
Pengembangan Silabus
Bahwa apa yang ditulis dalam silabus yang bukan hasil penemuannya
sendiri perlu dicantumkan sumbernya.
5
Langkah-langkah Pemilihan Sumber Belajar 7
Dalam proses pemilihan sumber belajar yang efektrif dan efesien, ini dan tujuan
pembelajaran haruslah sesuai dengan karakteristik sumber belajar tertenu. Untuk
memilih berbagai jenis atau komponen sumber belajar seperti yang dikemukakan
Anderson (1987;27) dan AECT (1986:2 dan 73), yaitu menjadi 6 jenis sumber
belajar, dapat juga digunakan sebagai langkah-langkah pemilihan secara
menyeluruh, yaitu:
10. Merumuskan tujuan akan dicapai dengan penggunaan sumber belajar secara
jelas. Dalam contoh ini, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah
pembelajar dapat memahami isi pesan yang tersurat dalam bahan bacaan
media surat kabar melalui proses pembelajaran membaca pemahaman.
11. Menentukan isi pesan yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan.
12. Mencari bahan pembelajaran yang memuat isi pesan.
13. Menentukan apakah perlu menggunakan sumber belajar orang, seperti guru,
pakar bidang ilmu tokoh masyarakat dan sebagainya.
14. Menentukan apakah perlu menggunakan peralatan untuk mentrasnmisikan isi
pesan.
15. Memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk menstranmisikan isi
be
an
aa
Pe
nc
pesan.
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
Contoh model silabus yang diberikan BSNP pada dasarnya ada dua, yaitu
model kolom/matrik (format-1) dan model uraian (format-2) (BSNP, 2006:
5
19). Dalam menyusun silabus, masing-masing satuan pendidikan dapat 7
menggunakan salah satu format sesuai dengan kebutuhan. Dalam
menyusun urutan KD, urutan penempatan materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, dan seterusnya dapat ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan sejauh tidak mengurangi komponen-
komponen silabus.
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
a. Format 1
CONTOH SILABUS
5
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Blitar 7
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/ 3
Standar Kompetensi : Memasang Sistim Pentanahan Instalasi Listrik
Kode Kompetensi : 011.KK.013
Alokasi Waktu : 35 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
1.1 Mendeskripsikan Jenis-jenis Jenis elektroda Menjelaskan jenis Tes tertulis 3 1 Teknik
jenis-jenis arde elektroda pentanahan elektroda Pengamata (4) pemanfaatan listrik
pentanahan pentanahan pentanahan n jilid 1
diidentifikasi Menjelaskan Portfolio Instalasi
syarat bahan listrik bangunan jilid
elektroda 1
pentanahan PUIL 2000
Jenis tanah Menjelaskan
Jenis-jenis macam tanah
tanah dan tahanan Menjelaskan
tanah diidentifikasi standar tahanan
pentanahan
1.2 Mendiskripsikan Macam-macam Sistim pentanahan Menjelaskan Pengamata 4 1 Teknik
prosedur sistim pentanahan pentanahan netral n (4) pemanfaatan listrik
be
an
aa
pemasangan
Pe
nc
Pengembangan Silabus
Peraturan Cara pemasangan pemasangan PUIL 2000
pemasangan hantaran hantaran
pentanahan
5
hantaran pentanahan
pentanahan Menjelaskan cara 7
dijelaskan penyambungan
hantaran
pentanahan
1.3 Mengukur Jenis-jenis Jenis-jenis Menjelaskan jenis Tes tertulis 4 5 5 Teknik
tahanan pengujian tahanan pengujian tahanan pengujian tahanan Pengamata (10) (6) pmanfaatan listrik
pentanahan pentanahan pentanahan pentanahan n jilid 1
diidentifikasi Prosedur Menguji tahanan Portfolio Instalasi
Pengukuran tahanan pengukuran pentanahan listrik bangunan jilid
pntanahan dilakukan tahanan pntanahn 1
PUIL 2000
Earth test ter
1.4 Memahami hasil Hasil pengukuran Anaisa hasi Menganalisa hasil Tes tertulis 4 5 1 Teknik
pengukuran tahan pentanahan pengukuran pengukuran Pengamata (3) (4) pemanfaatan listrik
tahanan dianalisa tahanan n jilid 1
pentanahan Hasi anaisa Penentuan hasi Membandingkan Portfolio Instalasi
disimpukan/dibandin analisa dan membuat listrik bangunan jilid
gkan dengan kesimpuan hasi 1
persyaratan tahan analisa PUIL 2000
tanah yang diijinkan pengukuran
tahanan tanah
1.5 Memasang arde Prosedur Prosedur Menjelaskan Tes tertulis 4 3 1 Teknik
pentanahan pemasangan arde pemasangan arde prosedur Pengamata (6) (4) pemanfaatan listrik
pentanahan pentanahan pemasangan arde n jilid 1
dijelaskan pentanahan Portfolio Instalasi
Pemasangan arde Melaksanakan listrik bangunan jilid
pentanahan pemasangan arde 1
be
an
PUIL 2000
aa
Pe
nc
diaksanakan pentanahan
ra
la
ja
m
n
Keterangan :
TM : Tatap Muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
Pengembangan Silabus
PI : Praktik di Industri (4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka)
5
7
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
b. Format 2
Contoh Silabus
5
Nama Sekolah : .......................................................... 7
Mata Pelajaran : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................
I. Standar Kompetensi : ..........................................................
II. Kompetensi Dasar : ..........................................................
III. Materi Pokok/Pembelajaran : ..........................................................
IV. Kegiatan Pembelajaran : ..........................................................
V. Indikator : ..........................................................
VI. Penilaian : ..........................................................
VII. Alokasi Waktu : ..........................................................
VIII. Sumber Belajar : ..........................................................
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Blitar
7
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke : 1
Pe
nc
ra
la
ja
1. Pendahuluan.
m
n
Ceramah
Diskusi kelompok
Pemberian tugas
Pengembangan Silabus
IV. Strategi Pembelajaran
Skenario Kegiatan Pembelajaran: 5
7
Pe
nc
ra
la
ja
iptek).
m
n
Siswa
Absensi. memperhatikan dan
menjawab
panggilan absensi.
Guru Peserta
menjelaskan strategi didik menyimak
pembelajaran. penjelasan strategi
pembelajaran.
Pengembangan Silabus
kelompok.
Membagikan 5
tugas ke tiap-tiap Setiap
kelompok untuk anggota kelompok 7
didiskusikan dengan mengerjakan tugas
anggota kelompok yang sudah
masing-masing dibagikan (Belajar
kelompok)
Evaluasi Mengontrol Presenta 16 menit
Hasil Kerja kegiatan, menilai unjuk si hasil kegiatan (@4 menit/
Kelompok kerja, kelompok kelompok)
Anggota
kelompok lain untuk
melengkapi
jawaban kelompok
yang presentasi
Soal Tes Membagikan Mengerja 5 menit
secara soal tes kepada setiap kan soal tes secara
Individu siswa individu
Mengumpulk Tidak
an lembar jawaban diperkenankan
setiap siswa untuk kerja sama
atau diskusi
Pemeriksaa Membuat 3 menit
n Hasil Tes daftar skor peningkatan
setiap individu
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
3. Ke Memperh 10 menit
m
Evaluasi
n
V. Sumber Belajar
Alat : - LCD
- Laptop
Sumber Belajar : - Teknik pemanfaatan listrik jilid 1
- Instalasi listrik bangunan jilid 1
- PUIL 2000
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
VI. Penilaian
Tes tertulis
Pengamatan
Portfolio
Pengembangan Silabus
3
5
7
2. Penilaian Hasil Kuis
Kriteria penilaian adalah jawaban benar = 25, jawaban salah = 0, tidak dijawab = 0
Materi :
ra
la
ja
m
n
4. Rekap Nilai
No. Nama Siswa Kriteria Perilaku
Pengembangan Silabus
5
Malang, 27 April 2012
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran 7
Kepala Sekolah
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
perbaikan, memotivasi guru agar mengajar lebih baik, dan memotivasi siswa untuk
belajar lebih baik. Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi adalah: valid, mendidik,
berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka berkesinambungan,
menyeluruh, dan bermakna.
Langkah-Iangkah penyusunan silabus dan sistem penilaian hampir sarna
urutannya dengan tahapan-tahapan penyusunan silabus, yaitu identifikasi mata
pelajaran; perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar; penentuan materi
pokok; pemilihan pengalaman belajar; perkiraan waktu yang di butuhkan; dan
pemilihan sumber/bahan/alat. Dalam hal ini ditambah dengan penentuan indikator
dan penilaian yang meliputi jenis tagihan bentuk instrumen, dan contoh instrument
(Majid, 2011: 63).
Pengembangan Silabus
5
1. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian 7
Kisi-kisi digunakan untuk acuan penyusunan instrumen, baik bentuk maupun
butir instrumen. Guru dalam penyusunan kisi-kisi perlu menelusuri dan mengacu
pada pengembangan silabus, termasuk di dalamnya pengalaman belajar siswa. Kisi-
kisi penilaian berbasis kompetensi digunakan untuk menunjukkan keterkaitan antara
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan strategi
penilaiannya. Standar kompetensi memuat sejumlah kompetensi dasar yang
merupakan kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, tidak
menutup kemungkinan dalam mengembangkan silabus guru dapat
menambahkannya sepanjang siswanya memiliki kemampuan yang lebih dan
didukung oleh sarana-prasarana yang memadai.
Setiap kompetensi dasar dijabarkan ke sejumlah indikator. Dalam buku
pedoman telah dirumuskan contoh indikator dan guru dapat menambah indikator
baru sepanjang masih relevan dengan kompetensi dasar. Rumusan indikator
pencapaian yang bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk kata kerja yang
operasional. Ada indikator ranah afektif yang dapat dirumuskan melekat pada
be
an
kompetensi dasar namun ada pula yang tidak. Indikator pencapaian seperti sikap
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
siswa terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dapat dirumuskan melekat dalam
kompetensi dasarnya jika kompetensi dasar yang bersangkutan memang ada unsure
penyelenggaraan aktivitas yang dimaksud. Sementara, indikator pencapaian yang
berkait dengan kecakapan sosial, seperti kemampuan bekerjasama, sikap dalam
menerima ataupun menyampaikan pendapat, sulit dirumuskan melekat pada
kompetensi dasar, tetapi dapat dimunculkan dalam indicator.
Jadi jangan sampai karena dengan memilih strategi yang berfokus pada
pembelajaran berkelompok keterampilan sosial tersebut dapat dicapai. Hal ini
sekedar sebagai efek pengiring (nurtuant effect). Agar dapat menyusun kisi-kisi
dengan baik, diperlukan kemampuan memilih metode penilaian, menetapkan tehnik
penilaian, dan bentuk instrumen pengukuran maupun non pengukuran, dan
instrumen pengukran berupa tes dan/atau nontes disesuaikan dengan rumusan
indikator pencapaiannya.
Pengembangan Silabus
5
7
a) Tes formal
Tes formal adalah tes yang dilakukan dalam waktu khusus, terpisah/di luar waktu untuk
kegiatan pembelajaran.
Pe
nc
ra
la
ja
Tes tertulis (paper and pencil test) adalah suatu teknik penilaian yang mana soal
m
n
dan jawaban dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk
yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
ulangan harian;
ulangan tengah semester;
akhir semester dan atau ulangan kenaikan kelas.
(2) Tes lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya
atau pernyataan atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan.
Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran
Pengembangan Silabus
Tes kinerja berbentuk uji paper and pencil, uji identifikasi, uji simulasi, dan/atau uji
petik kerja. Peserta tes diminta melakukan suatu perbuatan tertentu sesuai 5
dengan kompetensi yang diungkap untuk mendemonstrasikan kinerjanya, 7
misalnya siswa diminta membuat desain gambar melalui tes paper and pencil,
siswa diminta menampilkan keterampilan berbicara di depan kelas atau membuat
benda tertentu di bengkel melalui uji petik kerja. Tes jenis ini memerlukan
pedoman hal-hal yang akan diamati dan cara penyekorannya.
b) Tes nonformal
Tes yang dilakukan menyatu dengan kegiatan pembelajaran atau dilaksanakan tidak
khusus dalam suasana tes.
(1) Observasi
Pe
nc
ra
la
ja
(2) Penugasan
m
n
Tes berupa penugasan ini dapat berbentuk tugas proyek, tugas portofolio, tugas
rumah, dll. Proyek adalah sejumlah kegiatan yang dapat dirancang, dilakukan, dan
diselesaikan oleh siswa di luar kelas dan harus dilaporkan secara tertulis dalam
waktu tertentu. Portofolio adalah kumpulan karya-karya terbaik siswa dalam
bidang tertentu. Tugas rumah merupakan kegiatan yang diperintahkan guru
kepada siswa yang harus diselesaikan di rumah dalam waktu tertentu, biasanya
selama satu minggu. Penugasan memerlukan pedoman penyekoran.
2) Nontes
Kegiatan nontes untuk memperoleh data yang berkait dengan aspek afektif, yang tidak
menyangkut benar-salah. Namun demikian, bila ada anak yang bersikap negatif
terhadap suatu hal yang benar guru harus memotivasi supaya ia menjadi bersikap
positif.
Pengembangan Silabus
a) Observasi
Observasi kategori non tes dilakukan secara formal atau informal terhadap perilaku 5
yang ditampilkan siswa. Observasi formal dilakukan secara sistematik dan 7
terencana, sedangkan observasi informal dilakukan tanpa perencanaan yang
sistematik.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang
wawasan, pandangan, atau aspek kepribadian dari siswa yang jawabannya
diberikan secara lisan dan spontan. Karena sifatnya pengukuran, jadei data harus
kuantitatif. Olerh karena itu, guru harus mengategorikan jawaban siswa ke dalam
skala yang telah disiapkan.
c) Inventori
Inventori merupakan skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap
atau minat siswa terhadap sesuatu objek psikologis. Inventori dapat berbentuk skala
Thurstone, Likert, atau deferensiasi semantik (semantic differential).
d) Self report
Self report menggunakan instrumen berbentuk kuesioner dan diberikan kepada
siswa untuk mengungkap wawasan, pandangan, atau aspek kepribadian siswa
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
Dalam melakukan pemilihan teknik tes ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan,
antara lain: 5
7
1. Mengacu pada indikator yang akan diukur
2. Dapat mengukur kompetensi yang lebih banyak
3. Memerlukan waktu yang relatif singkat
4. Rubrik lebih mudah dan jelas
5. Proses penskoran yang lebih cepat
Hasil tes sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami bacaan/item
tes
Pemecahan: membuat item tes dengan bahasa yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
Menggunakan tes lisan
Lebih banyak mengukur aspek pengetahuan (kognitif)
be
an
aa
Pemecahan: Memadukan teknik tes dengan unjuk kerja atau teknik penilaian
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
yang lain
Kurang bersifat autentik
Menggunakan tes isian singkat atau uraian
Hanya untuk menilai produk
Memadukan tes dengan teknik penilaian yang lain
c. Pedoman penskoran
Pedoman penskoran tes objektif: setiap butir soal skornya 1 jika dijawab benar 0 jika
dijawab salah
Pedoman penskoran tes uraian dan tes lisan: bergantung pada bobot jawaban yang
diharapkan dari siswa.
skor perolehan
Nilai x100%
skor maksimal
Pengembangan Silabus
Contoh pedoman penyekoran soal uraian
Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI/1)
5
7
Kompetensi Dasar : menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
Indikator : menuliskan syarat-syarat sebagai pemilih dalam Pemilu
Butir soal :
Tuliskan empat syarat sebagai pemilih dalam Pemilu!
Soal di atas jawaban yang diharapkan dari siswa adalah menyebutkan 4 syarat
pemilih dalam PEMILU.
Pedoman penyekorannya:
Jika siswa menjawab benar 4 syarat skor 4 nilainya 1,00
Jika siswa menjawab benar 3 syarat skor 3 nilainya 0,75
Jika siswa menjawab benar 2 syarat skor 2 nilainya 0,50
Jika siswa menjawab benar 1 syarat skor 1 nilainya 0,25
Jika siswa semua salah skor 0 nilainya 0
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus
DAFTAR PUSTAKA
5
Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi 7
Guru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Subali, Bambang. (2006). Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Kurikulum Tingkat
Satuan Pelajaran untuk Mendukung Peningkatan Mutu Pendidikan SMP. Sumatera.
Mulyati, Yeti, Hj. (2008). Perencanaan Pembelajaran: Silabus & Perencanaan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Universitas Pendidikan Indonesia.
be
an
aa
Pe
nc
ra
la
ja
m
n
Pengembangan Silabus