Anda di halaman 1dari 22

RESUME PENGEMBANGAN SILABUS

Diajukan untuk nilai tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran SD

Dosen pengampu: Dudu Suhandi Saputra, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Silvia Laila Ulfah

Kelas : 4A

NPM : 18.22.1.0046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAJALENGKA

2020
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Silabus adalah: (1)
kerangka unsur kursus pendidikan, disajikan dalam aturan yang logis; (2) ikhtisar
suatu pelajaran.[1]
Dari pengertian kamus tersebut dapat diketahui bahwa dalam pembahasan ini, yang
dimaksud dengan silabus adalah menyangkut kepada kerangka unsur kursus
pendidikan yang disajikan dalam aturan yang logis atau yang ditunjukkan nomor (1).
Meskipun tidak menutup kemungkinan silabus merupakan suatu ikhtisar suatu
pelajaran seperti halnya yang digambarkan pada nomor (2).
 Menurut beberapa ahli berikut mengartikan silabus dengan pendapat yang beraneka
macam. Wiji Hidayati (2012: 185) mengatakan bahwa:[2]
“Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran
atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber atau bahan atau alat belajar.”
Sedangkan menurut Ella Yulaelawati (2004: 123) yang dimaksud dengan silabus adalah
seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang
disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar.[3]
      Selanjutnya, menurut Muslich Mansur (2007: 23) dalam bukunya yang
berjudul Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Dasar Pemahaman dan
Pengembangan menjabarkan silabus sebagai berikut:
      “Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
kedalam materi pokok,kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian, alokasi waktu,dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan,dievaluasi, dan
ditindak lanjuti oleh masing-masing guru.”[4]
      Lebih lanjut yang dimaksud silabus seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa E
(2007: 132)  adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.[5]
Dari keempat pendapat pakar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan silabus adalah seperangkat rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau sekelompok mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber bahan belajar yang
dikembangkan secara sistematis dan dengan kaidah-kaidah ilmiah oleh guru atau
sekelompok guru.
 Selanjutnya, menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang dimaksud
dengan Silabus adalah sebagai berikut:[6]
 “Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran
atau tema tertentu yang mencakup standari kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber atau bahan atau alat belajar.”
Selain pendapat dari para ahli. Silabus menurut dokumen KTSP adalah rencana
pembelajaran yang mencakup SK (Standar Kompetensi), KD (Kompetensi Dasar),
bahan, kegiatan belajar, dan penilaian prestasi siswa.[7]
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Wina Sanjaya: 2010) mengartikan bahwa
silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok
mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta baagimana
cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi
dasar yang telah ditentukan.[8]
Lebih lanjut, silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun kerangka
atau rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran atau
proses belajar mengajar.
Melihat hal itu kita dapat memberikan arti dan pemahaman (refleksi) dari pendapat
tokoh tersebut bahwa silabus digunakan untuk pengembangan kurikulum sebab pada
dasarnya silabus sebagai rancangan program pembelajaran.
Silabus banyak diartikan dalam literatur, khususnya di buku pengembangan
kurikulum. Jika kita telah membacanya, maka secara tidak sadar kita telah
mengetahui bahwasanya silabus merupakan salah satu fungsi dari pengembangan
kurikulum.
Pengembangan kurikulum dan silabus memang tidak bisa dipisahkan sebab hubungan
keduanya sangat erat dan berkaitan. Jika kita membahas pengembangan kurikulum,
pastilah ada materi atau pembahasan mengenai silabus.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya (2010: 167) yang menerangkan
bahwa silabus memuat berbagai macam hal yang berkaitan dengan pengembangan
kurikulum, yakni menjawab persoalan tentang:[9]
1.)    Tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran?
Pertanyaan ini berkaitan dengan rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang telah ditetapkan.
2.)    Materi apa yang harus dipelajari siswa berhubungan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan
pokok-pokok materi yang berhubungan dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
3.)    Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar standar kompetensi dan kompetensi
dasar itu dapat tercapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan strategi dan
metode pembelajaran, penetapan media pembelajaran yang bermuara pada
pengalaman belajar yang harus dilakukan setiap siswa.
4.)    Bagaimana menentukan keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi?
Pertanyaan ini berkaitan dengan perumusan indikator hasil belajar dan penetapan
sistem evaluasi pembelajaran.
            Berkenaan dengan hal tersebut, maka silabus memiliki peran penting dalam
pengembangan kurikulum. Silabus juga dirancang sesuai dengan standar isi, dan sesuai
dengan kondisi setiap sekolah. Dengan demikian, bisa terjadi setiap sekolah akan
mempunyai silabus yang berbeda-beda. Maka, silabus tentunya harus dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik sekolah.
Dalam asumsi kehidupan bermasyarakat atau dalam ranah dunia akademis. Seringkali
seseorang salah persepsi atau salah mengartikan kurikulum dengan silabus. Padahal,
silabus dengan kurikulum jelas sangat jauh berbeda. Meskipun keduanya memiliki
hubungan yang cukup erat.
Silabus (syllabus) secara khusus merupakan suatu daftar bagian isi yang akan dinilai.
Kadang-kadang, daftar dikembangkan untuk memasukkan sejumlah tujuan dan
aktivitas belajar. Tetapi, dalam literatur silabus dengan jelas menjadi suatu sub-bagian
dari kurikulum dan dimasukkan ke dalam konsep yang lebih luas. Namun, suatu
organisasi termasuk ke dalam pembangunan sistem tingkat kurikulum yang tanpa
terkecuali menghasilkan dokumen-dokumen silabus, bahkan jika organisasi itu berasal
dari direktorat kurikulum atau bagian kurikulum. Biasanya lembaga-lembaga itu
adalah departemen-departemen atau menteri pendidikan dan kebudayaan. Cara
terbaik untuk menghindari kebingungan adalah perlunya merujuk pada pengertian
silabus sebagai dokumen kurikulum.[10]
Hal tersebut berbeda dengan pengertian dalam KTSP. Hal ini seperti yang dikatakan
oleh Muhaimin, dkk (2009: 149-150) bahwa tugas yang dilakukan seorang guru
sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengembangkan silabus yang sudah
disepakati ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).[11]
B.     Komponen-Komponen Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/ bahan/ alat belajar.[12]
Sebagaimana hal ini dikemukakan oleh (E. Mulyasa: 2010) yang dimaksud dengan
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setia satuan pendidikan.[13]
Lebih lanjut, dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disebutkan bahwa
silabus merupakan bagian dari kurikulum tingkat satuan pendidikan, sebagai
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil
belajar.
Dalam KTSP, pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan
pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melaksanakannya. Oleh karena itu,
setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan
silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini sangat penting dilaksanakan sebab sebagaimana
silabus merupakan salah satu metode pengembangan kurikulum. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka sejatinya pengembangan kurikulum dilakukan agar menunjang tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan  undang-undang dasar negara  (UUD)
Republik Indonesia tahun 1945.[14]
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.[15]
       Pengembangan silabus harus dilakukan secara sistematis, dan mencangkup
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai kompetensi dasar yang
telah ditetapkan. Sedikitnya terdapat tujuh komponen utama silabus yang perlu
dipahami dalam menyukseskan implementasi KTSP. Ketujuh komponen tersebut
adalah:[16]

1.      Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)

Standar  kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) bisa dilihat dalam dokumen


standar isi, sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. SKKD berfungsi untuk
mengarahkan guru dan fasilitator pembelajaran, mengenai target yang harus dicapai
dalam pembelajaran. Misalnya: mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu
membaca puisi, mampi menyajikan lagu wajib, dll.

2. Materi Standar

Materi  standar berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada peserta didik dan


guru/fasilitator tentang apa yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan. Misalnya cara menyesuaikan diri, cara membaca puisi, cara
menyajikan lagu wajib dan sebagainya.

3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan  pembelajaran dalam silabus berfungsi mengarahkan peserta didik dan guru
dalam membentuk kompetensi dasar.dalam garis besarnya, kegiatan pembelajaran ini
mencangkup kegiatan awal (pembuka), kegiatan inti (pembentukan kompetensi) dan
kegiatan akhir (penutup).dalam kegiatan akhir atau penutup dapat dilakukan penilaian
untuk mengecek ketercapaian kompetensi dasar oleh peserta didik.

4. Indikator

Indikator  dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan


prilaku yang akan dicapai oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan belajar yang
dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar  dan materi standar yang dikaji. Indikator
ini bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Indikator pencapaian
hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukan terjadinyaperubahan
prilaku pada peserta didik.

5.      Penilaian

Penilaian dalam silabus berfungsi sebagai alat dan strategi untuk mengukur
keberhasilan  belajar peserta didik. Penilaian dapat dilakukan secara terpadu denga
pembelajaran, pelaksanaan dapat dilakukan melalui pendekatan proses dan hasil
belajar. Kedua pendekatan evaluasi tersebut perlu digunakan untuk melihat dan
memantau penguasaan setiap peserta didik terhadap kompetensi tertentu yang
diharapkan dicapai.

6.      Alokasi Waktu

Alokasi  waktu dalam silabus adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


sesuai  dengan kalender pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap Minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.

7.      Sumber Belajar
Sumber belajar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan peserta didik  dan guru
mengenai sumber-sumber belajar yang relevanuntuk dikaji dan didayagunakan untuk
membentuk kompetensi peserta didik.

C.    Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

            Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan


pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip
yang mendasari pengembangan silabus antara lain:[17]

1.      Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

2.      Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi  dalam silabus
sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.

3.      Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.

4.      Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

5.      Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6.      Aktual dan kontekstual


Cakupan indikator,materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7.      Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8.      Menyeluruh
Komponen silabus mencankup keseluruhan ranah kompetensi(kognitif, afektif,
psikomotor).
D.    Model Penyusunan Silabus

1.      Contoh Format 1
SILABUS
Nama Sekolah             : ..........................................................
Mata Pelajaran             : ..........................................................
Kelas/Semester            : ..........................................................
Alokasi Waktu             : ..........................................................
Standar Kompete Indikat Mate Kegiatan Penilai Aloka Sumb
Kompete nsi Dasar or ri Pembelaja an si er
nsi Poko ran Wakt Belaja
k u r
......... ......... ........... ......... ........... ........... .......... ...........
.. .. .
......... ......... ........... ......... ........... ........... .......... ...........
.. .. .
......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... .........
            Mengetahui:                                                     ...................., .................................
Kepala Sekolah,                                               Guru Ybs,

___________________________                  ____________________________
2.      Contoh Format 2
SILABUS
Nama Sekolah             : ..........................................................
Mata Pelajaran             : ..........................................................
Kelas/Semester            : ..........................................................
Alokasi Waktu             : ..........................................................
Standar Kompetensi     : ..........................................................
Kompetens Indikato Mater Kegiatan Penilaia Alokas Sumbe
i Dasar r i Pembelajara n i r
Pokok n Waktu Belajar
......... ........... ........... ........... ........... ............ ............
......... ........... ........... ........... ........... ............ ............
......... ......... ......... ......... ......... ......... .........
            Mengetahui:                                                     ...................., .................................
Kepala Sekolah,                                               Guru Ybs,

3.      Contoh Format 3
SILABUS
Nama Sekolah             : ..........................................................
Mata Pelajaran             : ..........................................................
Kelas/Semester            : ..........................................................
Alokasi Waktu             : ..........................................................
Standar Kompetensi     : ..........................................................
Kompete Indika Mate Kegiatan Penilaian Alok Sumb
nsi tor ri Pembelaja asi er
Tekn Bent Instru
Dasar Poko ran Wakt Belaj
ik uk men
k u ar
......... ........... ......... ........... ......... ......... ..........
.. .. ... ..
......... ........... ......... ........... ......... ......... ..........
.. .. ... ..
......... ......... ......... ......... ......... ......... .........
            Mengetahui:                                                     ...................., .................................
Kepala Sekolah,                                               Guru Ybs,

___________________________                        ____________________________

4.      Contoh Format 4

Contoh Silabus KTSP

Nama Sekolah             :
Kelas/Semester            :
Mata Pelajaran            :
Waktu                         :
Standar Kompetensi    :
No Kompetensi IndikatorKegiatan Materi Penilaian Sumber/Bahan
Pembelajaran Pembelelajaran
Dasar

E.     Dasar Hukum Penyusunan Silabus


            Setelah kita mengetahui pengertian silabus, komponen-komponen silabus, dan
model penyusunan silabus. Maka, dalam pembahasan ini, kita akan membahas
mengenai dasar hukum silabus atau landasan penyusunan silabus.
Mencermati hal itu, maka landasan penyusunan silabus ialah sebagai berikut:
            1. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi Dinas
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA,
dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama
untuk MI, MTs, MA, dan MAK.[18]
            2. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.[19] 
3.) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan yang berlaku untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun
pada sistem kredit semester.mencakup:[20]
a. Perencanaan proses pembelajaran,
b. Pelaksanaan proses pembelajaran,
c. Penilaian hasil pembelajaran, dan
d. Pengawasan proses pembelajaran.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dalam kurikulum 2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus
dipenuhi dan dibuat oleh seorang pendidik, yaitu silabus. Silabus merupakan suatu yang
pokok dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, silabus digunakan sebagai bahan acuan
dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Dengan adanya silabus, seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana ia akan
melaksanakan pembelajaran yang baik, efektif, dan efisien sehingga apa yang menjadi
standar kompetensi kelulusan yang ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.1

Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK
dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari
peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Seperti diketahui, dalam
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan SK yang
berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi
yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi
untuk mengetahui pencapaian SK. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan
pembelajaran menjawab pertanyaan:

1. Apa yang akan diajarkan (SK, KD, dan Materi Pembelajaran).


2. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, media).
3. Bagaimana dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai (indikator dan
penilaian).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih


lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan

1
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2004), 135.
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat
di dalam silabus.2

A. Ruang Lingkup Silabus

Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus, yang
menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada peserta didik.
Untuk selanjutnya, silabus ini dikembangkan menjadi lebih spesifik lagi dalam format
perencanaan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, disebutkan bahwa silabus mencakup
kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Ketujuh-tujuhnya merupakan ruang
lingkup silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun demikian,
pengembangannya diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing dengan
memperhatikan kompetensi maupun kebutuhan daerah setempat. Mengenai ruang
lingkup silabus dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar


kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program.3

Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013 merupakan pengganti Standar


Kompetensi (SK) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 “Standar kompetensi adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/
atau semester. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai
acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.”
2
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Umum Pengembangan Silabus , (Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, 2008), 16.
3
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.
Pemahaman tentang standar kompetensi sebagai kualifikasi kemampuan
minimal sangat penting dalam mengembangkan silabus. Artinya guru dengan
segala upaya harus mencapai standar kompetensi (SK) yang ditetapkan SK
minimal bagi peserta didik di seluruh wilayah Indonesia. Bagaimanapun, kondisi
budaya, letak geografis, potensi dan kebutuhan peserta didik, setiap individu
peserta didik harus mencapai SK minimal ini. Walau demikian, SK minimal ini
dapat dimaknai bahwa satuan pendidikan dapat mengembangkan standar yang
lebih tinggi apabila SK minimal dapat dicapai dengan mudah.4

2. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang


harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.5

Pencapaian kualifikasi kemampuan minimal dirinci lebih jauh dengan uraian


berbagai kompetensi dasar (KD). Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006
“Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi.” Dengan demikian, pencapaian sejumlah kompetensi dasar dari
setiap standar kompetensi diharapkan dapat mencapai kualifikasi kemampuan
minimal dari standar kompetensi yang bersangkutan.6

3. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ialah setiap materi ajar yang akan disampaikan kepada
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran ini harus
mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Sebab, materi pembelajaran dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan.7

Langkah-langkah penentuan materi pelajaran:

a. Identifikasi SK dan KD

Setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis


materi yang berbeda-beda dalam kegaitan pembelajaran. Harus ditentukan

4
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi), (Jakarta: Pakar Raya, 2007),
151.
5
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.
6
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 152.
7
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.
apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik merupakan ranah kognitif, psikomotorik ataukah afektif.

b. Identifikasi jenis-jenis materi pelajaran

Dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pelajaran dengan


tingkatan aktifitas/ ranah pembelajarannya.

Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan


perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi
yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur.

Materi pelajaran yang sesuai dengan ranah afektif ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis
materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti pemberian respons, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.

Materi pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik.
Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotr terdiri
dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.

c. Penentuan cakupan materi pelajaran

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pelajaran harus


memeperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep,
prinsip, prosedur) aspek bafektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika
sudah diimplementasikan dalam proses maka tiap-tiap jenis uraian materi
tersebut memerlukan strategi dan medis pembelajara yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-


prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pelajaran
yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasancakupan
materi berrti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang
dimasukkan ke dalam suatu Materi pelajaran. Kedalaman materi
menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang
harus dipelajari oleh peserta didik.8

4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara


peserta didik dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kemudian dapat pula dimaknai sebagai pelaksanaan pembelajaran dengan
mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guna untuk
mencapai standar kompetensi yang ditentukan.9

Pembelajaran memuat rangkaian kegiatan siswa yang dikelola secara


sistematis, produktif, dan menyeluruh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Urutan pembelajaran perlu ditentukan bila pembelajaran tersebut memerlukan
konsep prasyarat atau bersifat spiral (Mudah ke sukar, konkret ke abstrak, dekat
ke jauh).

Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam penentuan kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengandung pengalaman belajar yang berpusat pada siswa.


b. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
c. Mengelola kegiatan yang bervariasi, misalnya kegiatan belajar
perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal.
d. Melayani perbedaan individu.
e. Menggunakan sarana yang tersedia atau dapat disediakan.
f. Menunjang berkembangnya kecakapan hidup yang meliputi kecakapan
personal, sosial, akademik, pengendalianemosi, dan vokasional.10
5. Penilaian

Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian ini berfungsi untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

8
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustakarya:
2013), 76.
9
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136-137.
10
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 155.
meliputi: tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan seseorang atau
kelompok.

6. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi
yang akan dicapai. Alokasi waktu tersebut ditentukan berdasarkan keluasan
materi yang diajarkan.11

Penentuan besarnya alokasi waktu juga disesuaikan dengan tujuan


pembelajaran, kedalaman dan keluasan materi, serta kebermanfaatannya bagi
peserta didik, potensi, dan kondisi sekolah/ daerah.12

7. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.13

Berbagi sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung materi pelajaran


tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi
dan kompetandi adsar yang telah ditetapkan.

Beberapa jenis sumber belajar antara lain:

a. Buku.
b. Laporan hasil penelitian.
c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah).
d. Majalah ilmiah.
e. Kajian pakar bidang studi.
f. Karya profesional.
g. Buku kurikulum.
h. Terbitan berkala seperti harian, mingguan dan bulanan.
i. Situs-situs internet
j. Multimedia (TV, video, VCD, kaset audio, dan lainsebagainya).
k. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi).

11
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137.
12
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 156.
13
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137.
Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi:

1) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung,


pegunungan, gunung api, plato, pantau laut dalam, sungai, dan lain-lain.
2) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa, kota, pasar,
dan sebagainya.
3) Lingkungan budaya misalnya candi, adat istiadat, dan lain-lain.14
l. Narasumber.

Sumber belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut
seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai
untuk dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan
pembelajaranbukanlah usaha mengkhatamkan keseluruhan isi suatu buku, tetapi
membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru
menggunakan sumber beajar maupun bahan ajar secra bervariasi.15

Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumber belajar untuk


memperkaya pengalaman belajar siswa.16

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

Secara prinsip, pengembangan silabus adalah untuk menyesuaikan dengan


kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan silabus meliputi:

1. Ilmiah

Yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

Dalam kurikulum 2013 Ilmiah dapat dimaknai bahwa setiap materi yang
dikembangkan dalam bentuk silabus harus memiliki nilai-nilai kebenaran.
Artinya, materi-materi tersebut tidak bertentangan dengan norma-norma yang
ada, serta memiliki sumber yang jelas sehingga muatan materi-materi yang
dikembangkan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Relevan

14
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 158-159.
15
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran, 79.
16
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 159.
Yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, misalnya
tingkat perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

Dalam kurikulum sekarang ini, peserta didik sudah tidak lagi dimaknai sebagi
objek pembelajaran, akan tetapi sebagai subjek pembelajaran. Oleh karenanya,
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Sementara pendidik hanya
berperan sebagai fasilitator. Dengan keadaan seperti ini prinsip relevansi
sangatlah penting. Artinya, setiap materi yang dikembangkan harus mengacu
pada karakteristik peserta didik. Sebab, merekalah yang akan menjalankan proses
pembelajaran yang sesungguhnya. Untuk itulah, pengembangan silabus harus
relevan dengan kebutuhan peserta didik.

3. Feksibel

Yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan


kondisi dan perkembangan peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, tanpa harus terikat sebagaimana yang terdapat dalam
silabus.

Maksudnya setiap materi yang dikembangakn dalam silabus harus dapat


dilaksanakan sesuai dengan keadaan. Tanpa harus sama persis dengan yang
tertulis dalam silabus. Dalam artian, pelaksanaannya dapat menyesuaikan dengan
kondisi peserta didik. Namun demikian, juga harus tetap memerhatikan pokok-
pokok materi yang telah dikembangkan dalam silabus. Jadi, dapat dipahami
bahwa pelaksanaannyalah yang bersifat fleksibel.

4. Kontinuitas

Yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki


keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta
didik. Kemudian, silabus harus dibuat secara terencana, bertahap, dan terus
menerus supaya memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

5. Konsisten
Yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan
yang konsisten dalam membentuk pribadi peserta didik.

6. Memadai

Yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber


belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar
yang telah ditetapkan.

7. Aktual dan Konstektual

Yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman


belajar, sumber belajar, sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang seang terjadi dan berlangsung di masyarakat.

8. Efektif

Yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses


pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditetapkan.

9. Efisien

Yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat penggunaan daya, daya, dan
waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.17

17
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137-140.
DAFTAR PUSTAKA
http://afarshodiq369.blogspot.com/2017/04/pengembangan-silabus.html
Silabus.org [Diakses: 22 Maret 2017]
https://www.kompasiana.com/tatankbandros/59d93375a1a50a53db49fc62/pengertian-
dan-prinsip-pengembangan-silabus
https://eurekapendidikan.com/definisi-silabus-dan-tahapan
http://mmariberbagi.blogspot.com/2015/11/langkah-langkah-pengembangan-
silabus.html
http://infogurusiswa.blogspot.com/2016/03/pengertian-dan-pengembangan-
silabus_18.html
https://indomaterikuliah.blogspot.com/2015/04/makalah-pengembangan-silabus-
hasmirah.html
Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustakarya. 2013.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008.
Fadlillah. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2004.
Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi). Jakarta:
Pakar Raya. 2007.

Anda mungkin juga menyukai