Anda di halaman 1dari 11

Makalah Peniltian tindakan kelas

Implementasi Tindakan kelas


Dosen Pengampu : Dr Nury Firdausia M.Pd.I

Disusun oleh :
ANGGANA SALSA MEYZALUNA 2077011619
ANDRIAN EKA PRASTYA 2077011618

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAIMA AL-HIKAM MALANG
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah penelitian tindakan kelas ini.
makalah ini dibuat sebagai Media untuk menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami kesulitan
dalam melakukan perkuliahan mata kuliah penelitian tindakan kelas ini. Oleh karena itu, saya
berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui penelitian tindakan kelas
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah ini saya mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada ibu dosen yang telah membimbing
dan mengarahkan saya, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Malang, Rabu 23 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. LATARBELAKANG........................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A. POLA PELAKSANAAN PTK…………….…..................................................2

B IMPLEMENTASI TINDAKAN DALAM PTK………….…………….......... 3

C. PROSES MONITORING DALAM PTK…………. ........................................ 5

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................... 10

KESIMPULAN........................................................................................................... 12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang hayat yang penting yang
perlu dikuasai oleh setiap guru dalam mengembangkan keprofesionalannya. Selain itu
penelitian tindakan merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah.seperti kita tahu PTK dapat dilakukan dengan tujuh langkah
yaitu : analisis situasi, perumusan dan klarifikasi permasalahan, hipotesisi tindakan,
perencanaan tindakan, implementasi tindakan dan monitoring, evaluasi hasil tindakan,
refleksi dan pengambilan keputusan.

Dalam makalah ini, penulis akan mencoba memaparkan salah satu langkah PTK
yaitu implementasi tindakan dan montoringnya. Racangan atau perencanaan yang
disusun tidak akan memiliki arti apa-apa, tanpa diimplementasikan dalam kegiatan atau
tindakan nyata. Kemudian dalam proses pelaksanaanya dikenali dan dievaluasi
perkembangannya melalui monitoring.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pola pelaksanaan PTK ?
2. Bagaimana proses implementasi tindakan dalam PTK ?
3. Bagaimana proses monitoring dalam PTK ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pola Pelaksanaan PTK


Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui cara atau teknik pelaksanaan PTK
berikut dengan mempertimbangkan kondisi peneliti dan sumber daya tersedia. Pola
pelaksanaan PTK sebagaimana berikut :
- Pola Guru Meneliti
Dalam pola ini guru memiliki peran utama baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan PTK, jikapun melibatkan orang lain hanya sekedar konsultatif untuk
menjamin validitas tindakan yang dilakukannya.
Pola ini ideal, jika digunakan oleh guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan
yang cukup khususnya dalam proses pembelajaran, karena akan lebih menghayati
masalah yang dihadapi dan lebih memahami apa yang harus dilakukannya untuk
memecahkan masalah. Akan tetapi jika pola ini diterapkan oleh guru yang
memiliki kelemahan, bisa menimbulkan kesalahan dalam menentukan dan
mengimplementasi tindakan.
- Pola kolaboratif
Pada pola ini biasanya, inisiantif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru, akan
tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan permasalahan dalam
pembelajaran. Guru berperan sebagai anggota tim peneliti, karenanya dia tidak
memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan tindakan, sebab baik
perencanaan maupun bagaimana mengimplementasikan tindakan tidak ditentukan
oleh guru sendiri. Penelitian kolaboratif lebih banyak digunakan pada PTK,
karena akan lebih menjamin hasil dan simpulan yang bisa dipertanggungjawabkan
secara ilmiah sebab dirancang oleh tim yang melibatkan ahli dalam penelitian dan
pembelajaran.
- Pola penelitian terintegrasi
Dalam pola ini guru sama sekali tidak terlibat dalam rancangan penelitian.
Inisiatif dan masalah yang akan diteliti sepenuhnya berasal dari luar. Peran dan
fungsi guru sebatas hanya melaksanakan tindakan. Penelitian pola ini sama sekali
tidak berkaitan dengan masalah praktis yang dihadapi guru, dengan demikian
hasil yang diperoleh adalah pengetahuan yang ilmiah dalam pembelajaran.

B. Implementasi Tindakan dalam PTK

Pelaksanakan PTK adalah berbagai tindakan atau perlakuan yang dikerjakan guru
dalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan. Ada beberapa hal
yang harus dipahami dalam melaksanakan tindakan dalam PTK, yakni
Pelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran.
pada siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesuai dengan rancangan
PTK, observasi tindakan dengan menggunkan berbagai instrumen observasi dan refleksi
atas tindakan yang dilakukan setelah memerhatikan hasil observasi. Makna siklus atau
putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun. Bisa terjadi dalam pelaksanakan PTK terdiri atas beberapa siklus.
Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu baik dilihat dari aspek permasalahan yang
dikaji maupun hasil belajar.
Adapun kegiatan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun dalam perencanaan pembelajaran
untuk perbaikan pembelajaran. Perencanaan yang disusun harus dijadikan
pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran. Ada dua proses perencanaan:
Perencanaan awal yang diturunkan dari berbagai asumsi perbaikan hasil dari
kajian studi pendahuluan dan Perencanaan lanjutan yang disusun berdasarkan
hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus
diperbaiki.
2. Pelaksanakan tindakan
Pelaksanakan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan
perencanaan yang telah disusun dan sesuia dengan fokus masalah.
Tindakan inilah yang menjadi inti PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja
guru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan yang dilakukan dalam program
pembelajaran harus apa adanya, tidak direkayasa untuk kepentingan
penelitian.
3. Observasi atau pemantau
Onservasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
4. Refleski
Aktifitas melihat berbagai kekuarangan yang dilaksanakan guru selama
tindakan.Pelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi,

Meskipun penelitian tindakan kelas guru merupakan pemeran utama, namun


dalam pelaksanaanya membutuhkan bantuan orang lain. Melalui kolaborasi yang
melibatkan berbagai pihak seperti teman sejawat dan mitra dari LPTK dapat membantu
mengingatkan atau memberitahuakn sesuatu yang terlupakan atau tersembunyi,
khususnya ketika dilakukan refleksi. Peran kolaborasi sangat menentukan keberhasilan
PTK. Kolaborasi dilakukan dalam setiap kegiatan, misalnya merumuskan masalah,
menyusun usulan atau proposal penelitian, melaksanakan PTK sampai menyusun
laporan.
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan reliasisai dari suatu tindakan
yang sudah direncanakan sebelumnya, mencakup strategi apa yang digunkan, materi apa
yang diajarkan atau dibahas.
Agar pelakasanaan dapat berlangsung dengan baik dan terarah, guru perlu
memperhatikan bebrapa prinsip ynag oleh Hopkins (1993) disebut dengan kriteria PTK
yang dilakukan oleh guru sebagai berikut :
1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu metode penelitian
yang sedang dilakukan tidak boleh mengganngu komitemen guru dalam
mengajar. Guru tidak boleh mengorbankan sisiwa demi penelitian yang
sedang dilaksanakannya.
2. Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu
guru, sehingga guru sampai kehabisan waktu.
3. Metode yang diterapkan haruslah reliable dan handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
4. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
5. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang
terkait dengan tugas-tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah

C. Proses Monitoring dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )


Monitoring merupakan salah satu fungsi meneliti dalam penelitian tindakan kelas yang
bertujuan untuk mengenali dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya
tindakan. Sehingga dapat diketahui apakah pelaksanaan PTK sudah sesuai dengan
rencana awal dan sudah mengalami perubahan menuju tukuan diadakannya PTK.
Instrumen yang dibutuhkan di dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) harus sesuai
dengan prosedur dan langkah PTK. Adapun instrumen untuk mengukur keberhasilan
tindakan dapat dilakukan dari dua sisi, yaitu : Sisi proses dan Sisi hal yang diamati.
a. Sisi Proses
Dari sisi proses (bagian alirnya), instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau
masalah Yang berkaitan dengan input ( kondisi awal ), proses ( saat berlangsung ),
dan output ( hasil ).
- Instrumen untuk input
Instrumen untuk input disini dapat dikembangkan dari hal yang menjadi suatu
akar masalah beserta pendukungnya. Seperti , akar masalah merupakan bekal
awal tertentu dari siswa yang dianggap miilki kemampuan yang kurang. Dalam
hal ini, tes bekal awal menjadi instrumen yang tepat. Selain itu, dapat juga
diperlukan instrumen pendukung yang mengarah pada pemberdayaan tindakan
yang akan dilakukan.
- Instrumen untuk proses.
Istrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan
tindakan yang dipilih untuk dilakukan.
- Instrumen untuk output.
Instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya, nilai 70 ditetapkan sebagai
ambang batas peningkatan ( pada saat dilaksanakan tes bekal awal, dan nilai
peserta didik berkisar pada angka 55 ). Maka pencapaian hasil yang belu sampai
pada angka 70 perlu untuk dilakukan
tindakan lagi ( melalui siklus berikutnya ). Adapun angka 70 dapat diambil dari
kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang telah ditentukan.

b. Sisi hal yang diamati


Adapun ini adalah instrumen dari segi sisi hal yang diamati. Dan dari segi hal
yang diamati, instrumen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
- Pengamatan terhadap Guru ( Observing Teachers )
Pengamatan merupakan suatu alat yang efektif untuk mempelajari metode dan
strategi yang diimplementasikan di dalam kelas. Seperti , tentang organisasi kelas,
respon siswa terhdap pembelajaran yang ada di kelas dan lainnya. Adapun salah
satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal ( anecdotal record ).
Adapun catatan anekdotal disini adalah memfokuskan pada hal-hal spesifik yang
terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran. Dan catatan anekdotal ini, mencatat suatu kejadian yang ada dalam
kelas secara informal dan memuat deskripsi terperinci mengenai peristiwa yang
terjadi di kelas.
- Pengamatan terhadap kelas ( observing classroom )
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap
segala kejadan yang ada di dalam kelas. Pengamatan ini dapat mengungkpkan
praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Disamping itu, pengamatan ini,
dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan
hambatan pembelajaran yang terjadi dikelas. Catatan anekdotal kelas meliputi
deskripsi tentang lingkungan fisik kelas , tata letak dan menejemen kelas.
- Pengamatan terhadap siswa (Observing Student)
Pengamatan terhadap perilaku sswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang
menarik. Masing-masing siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok
sebelum, saat berlangsung, dan sesudah selesai proses belajar mengajar.
Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu,
mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan
setelah tindakan selesai dilakukan.

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa yang diusulkan oleh Reed
dan Bergerman ( 1992 ) yang dapat digunakan dalam PTK adalah sebagai
berikut :
1. Tes Diagnostic ( Diagnostic Test )
2. Catatan Anekdotal Perilaku Siswa ( Anecdotal Record for Observing
Student )
3. Format Bayangan ( Shadowing Form )
4. Kartu Profil Siswa ( Profile Card of Student )
5. Tabel Deskripsi Profil Siswa ( Descriptife Profile Chart )
6. Sistem Koding Partisipasi Siswa ( Coding System to Observe Student
Participation in Lessons )
7. Pedoman Wawancara untuk Refleksi ( Interview Guide for
Reflection )
8. Sosiogram.
DAFTAR PUSAKA

[1] Prof.Dr.Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : KENCAN Premada Media
Group,2009), hlm. 58-60
[2] Ibid,, hlm. 77
[3] Implementasi PTK. Pdf
[4]DR. Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Orofesi Guru, Cetakan ke 8, Juli 2012, Hak penerbitan pada PT RjaGrafindo Persada,
Jakarta. hlm.137-142

Anda mungkin juga menyukai