1. SARLAN
2. SALPIDA
3. HUSNAWATI
4. IRDAWATI
5. YULIANTI
Sampul
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 15
B. Saran .................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Profei Keguruan. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
berbagai sumber informasi, referensi dan berita. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan
yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam
terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas dan
sarana yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru yang
kurang cakap, sarana, dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi manfaat.
Berangkat dari masalah di atas, maka langkah pertama yang dilakukan untuk
ada guru atau seseorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk belajar
dan berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya, norma, dan agama.
dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan guru memegang peranan
penting setelah orang tua dan keluarga di rumah. Di lembaga pendidikan guru
menjadi orang pertama, bertugas membimbing, mengajar dan melatih anak didik
mencapai kedewasaan.
1
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
guru.
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan di dalam makalah ini tidak lari dari sub judul, ada
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kelas
pembelajaran jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat
dari kegiatan tersebut. Ada hubungan fungsional antara perbuatan guru mengajar
1. Dampak langsung
diprogramkan semula .
2. Dampak pengiring
sesuatu yang bisa terjadi kearah positif maupun negative. Dampak ini
muncul sebagai pengaruh dari atau terjadi pengalaman dari lingkungan belajar.
Dalam suatu kegiatan pembelajaran bisa terjadi lebih dari dari satu dampak
3
kesadaran, keterampilan social, dan perilaku sejenis lainnya. Dampak pengiring
pada suatu proses pembelajaran bisa menjadi dampak instruksional dari proses
pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, dalam wujud perilaku individu dampak
adalah adegan kelas. Adegan itu perlu diciptakan dan dikembangkan sehingga
secara efisien. Jadi, manajemen kelas yang efektif menjadi prasyarat utama bagi
1. Pendekatan otoriter
mengendalikan perilaku peserta didik. Dalam posisi ini, peranan guru adalah
4
2. Pendekatan intimidasi
oleh asumsi bahwa perilaku perserta didik paling baik dikendalikan oleh
3. Pendekatan permisif
didik, membantu peserta didik merasa bebas melakukan apa yang mereka
inginkan.
himpunan “resep” bagi guru. Disajikan dalam bentuk daftar tentang apa ang
hendaknya dilakukan dan tidak dilakukan guru di dalam bereaksi atas berbagai
5. Pendekatan Instruksional
5
perilaku bermasalah. Pendekatan ini menekankan bahwa perilaku guru dalam
penguatan.
pendekatan ini juga terkandung peran guru sebagai fasilitator dan motivator
manajemen kelas, dengan masing-masing keyakinan, akan tetapi tidak ada satu
6
pendekatan pun yang teruji paling baik. Oleh karena itu, setiap guru didorong
satu pendekatan saja. Perlu dilihat juga adanya kejamakan definisi tetntang
manajemen kelas.
9. Kejamakan definisi
Yang akan memperluas ragam pendekatan dari mana kita akan memilih
M. Cooper, ed., 1990) ini tidak mengikat guru kepada strategi manajerial
pembelajaran yang efektif dan efisien. Brophy dan Putnan (Good dan Brophy,
mungkin pembatasan-pembatasan.
7
e. Fungsi faslitator, menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan untuk berkembang
akrab) antara guru dan perserta didik, dan pengembangan norma kelompok yang
produktif.
yang positif.
8
1. Faktor Keragaman Dan Perkembangan Di Dalam Manajemen Kelas
jenis), etnik kecakapan dan kesiapan belajar adalah factor-faktor yang harus
jenis yang tampak pada anak sekolah dasar adalah aktivitas fisik. Anak laki-
laki secara fisik lebih aktif daripada anak perempuan. Implikasi dari kondisi ini
akan tetapi perlu dilakukan penyesuaian. Dalam hal ini guru hendaknya
c. Adakah ragam cara yang bias ditempuh untuk mencapai tujuan, sehingga
peserta didik dapat menggunakan berbagai cara untuk lebih disukai dan
tingkat sekolah dasar, dapat digolongkan ke dalam kelas awal / rendah (kelas
1-3) dan kelas tinggi (4-6). Bahkan Brophy dan Evertson (Good dan Brophy,
9
Penggolongan kelas seperti ini membawa implikasi terhadap peran guru dan
a. Pada tingkat taman kanak-kanak dan kelas awal. Pada tingkat ini anak
Pada kelas ini, aspek pengajaran dan sosialisasi menjadi aspek fundamental
b. Pada tingkat kelas rendah. Tingkat ini berawal ketika sosialisasi terhadap
berikutnya. Pada tingkat ini anak sudah lebih mengenal aturan rutin sekolah
bukans ebagai hal yang umum. Dalam kondisi ini memelihara lingkungan
belajar yang tepat merupakan aspek sentral dari manajemen kelas bagi
keberhasilan pembelajaran.
c. Pada tingkat kelas tinggi. Pada tingkat ini anak mengalihkan orientasi dari
disesalkan jika betindak sebagai figur otoritas. Keadaan ini menjadi unsure
d. Pada tingkat lanjutan Pada tingkat ini guru harus memperhatikan benar
10
psikologi anak yang mencakup masa peralihan dari anak ke remaja
guru untuk melaksanakan manajemen kelas (James and Cooper, ed, 1990).
dan didentifikasi dengan baik. Oleh karena itu, tahap pertama yang harus
sebagai suatu kondisi ideal. Secara konkret kondisi kelas yang dikehendaki
perserta didik sekaligus merupakan perasn peserta didik itu. Good dan Brophy
(1990) merumuskan peran serta peserta didik ke dalam tiga peran okok, yaitu :
11
c. Partisipasi sebagai anggota kelompok
Kondisi kelas actual adalah kondisi pada saat ini. Analisis kondisi kelas
pada saat ini penting dilakukan pada tahap satu. Analisis semacam ini akan
antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dana menetapkan hal-hal yang
muncul sekiranya guru berhasil mencegahnya. (3) Kondisi nyata yang perlu
dikehendaki.
kondisi positif yang telah terjadi. Guru dapat memilih lebih dari satu
difokuskan kepada dua perangkat perilaku (perilaku guru dan peserta didik).
12
Untuk keperluan penilaian data dikumpulkan dari 3 sumber yaitu guru,
perilaku peserta didik baik secara langsung maupun melalui perilaku guru
kepada peserta didik. Dilihat dari sisi ukuran kelas, secara umum kelas kecil
lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Ada beberapa keuntungan bekerja
masalah
c. Tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak ada tugas atau latihan.
heterogen. Kelompok homogen adalah kelompok yang terdiri atas peserta didik
adalah kelompok yang terdiri atas peserta didik dengan kemampuan dana
13
dimunculkan peran-perana pengambil inisiatif yang dapat meningkatakan
Ada beberapa keuntungan baik bagi peserta didik maupun guru dengan
dalam kelompok.
c. Peserta didik yang lamban dana pemalu akan lebih bertahan bertanya
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
bagi kita semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan
yang buruk datangnya dari kami. Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh
dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan
saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah
selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA