Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR IPS MI / SD

“Perubahan Dan Konflik Sosial”

Dosen Pengampu : Afni Firdausia, M.Pd

Disusun oleh :
Nur Lailatussaidah
NIM :2420.101.008

PROGRAM STUDY
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH ( PGMI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
AL MUHAMMAD CEPU
Jl. Blora 151 Cepu – Blora Telp. (0296) 421515 Email : stai.amc@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perubahan & Konflik Sosial ini. Shalawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang
kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.

Sambong, 14 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I ..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
Latar Belakang ................................................................................................................1
Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................................2

A. Perubahan Sosial .................................................................................................2


B. Konflik Sosial .....................................................................................................3
BAB III ...........................................................................................................................4
Penutup ...........................................................................................................................4
Daftar Pustaka .................................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing yang dapat di
kembangkan melalui proses belajar maupun pendidikan. Oleh karena itu manusia lahir sebagai makhluk
individu, memiliki perbedaan yang khas dengan manusia lain, karena itu pasti terjadi perbedaan paham
dan pendapat yang timbul di dalam suatu himpunan masyarakat.

Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai dengan adanya perubahan sosial, perilaku sosial dan
konfliksosial di antara sesama warganya. Namun walaupun demikian dengan adanya perubahan dan
konflik sosial sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat terutama untuk membangkitkan semangat
di dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Max weber, seorang sosiolog jerman bahwa tindakan sosial dimulai dari tindakan atau
prilaku seseorang dengan perilaku orang lain yang dapat dipahami secara subjektif dan diorientasikan
pada tujuan tertentu.

Berangkat dari uraian di atas, kajian makalah ini mengungkapkan tentang manusia dan sifatnya
yang berbeda-beda, sehingga tindakan seseorang merupakan cerminan dari keinginan yang dinyatakan
dalam bentuk suatu tindakan nyata. Sehingga dari tindakannya tersebut memiliki makna bagi sendiri
maupun bagi orang lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah penyusun kemukakan diatas, maka penyusun


mengidentifikasikan beberapa pertanyaan, ialah sebagai berikut :

- Apa pengertian perilaku sosial ?

- Apa pengertian dari perubahan sosial ?

- Apa pengertian dari konflik sosial?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan Sosial
1. Pengertian Perubahan Sosial
Menurut Selo Sumarjan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola prilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan, karena tidak ada masyarakat
yang bersifat mandek (stagant). Perubahan tersebut ada yang sedikit dan ada juga yang banyak,
ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Pengaruh perubahan hanya dapat diketahui oleh
seseorang yang sempat mengadakan penelitian susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada
suatu waktu tertentu, yang kemudian dibandingkan pada suatu waktu lain.
Perubahan-perubahan di dalam masyarakat adalah perubahan-perubahan norma-norma
sosial, nilai-nilai sosial, interaksi sosial, pola-pola prilaku, organisasi sosial, lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, susunan kekuasaan dan wewenang. Setelah
terjadi perubahan unsur-unsur sosial, ada sebagian anggota masyarakat yang tidak dapat
menyesuaikan antara unsur-unsur sosial yang ada dalam kehidupan sosialnya, sehingga tidak
akan terwujud pola kehidupan masyarakat yang serasi. Apabila di dalam masyarakat proses
integrasi sosial tidak bekerja dengan baik, dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi dan
disintegrasi sosial. Disorganisasi sosial akan mendahului disintegrasi sosial. Hal ini dapat
terjadi karena perbedaan paham mengenai tujuan sosial, sistem norma yang tidak ketat, adanya
prilaku menyimpang, dan pengendalian sosial kurang berfungsi, serta sistem tindakan sosial
yang kurang berfungsi.
Perubahan dalam norma sosial telah banyak diteliti para pengkaji memiliki hubungan
dengan perubahan sosial. Apabil norma adalah suatu dasar dari dari keteraturan kehidupan
sosial, maka perubahan sosial terjadi dalam struktur masyarakat, terjadi sebagai akibat dari
perubahan dalam norma-norma sosial. Banyaknya kecendurngan-kecendrungan yang buruk
masa kini, seperti pemogokan buruh industri, tindakan-tindakan kriminal, kebebasan sex
adalah hasil dari kebobrokan moral, dan hanya dapat diatasi dengan regenerasi moral.
2. Beberapa bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat dapat dibedakan dalam beberapa bentuk,
diantaranya:

1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat. Perubahan-perubahan yang


memerlukan waktu yang lama, dimana terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan
kecily saling mengikuti lambat dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi
dengan sendirinya, tanpa rencana atau kehendakn tertentu. Perubah tersebut terjadi
karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-
keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan tersbut tidak perlu sejalan dengan
rentetan peristowa sejarah masyarakat bersangkutan.
2. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang direncanakan serta perubahan-
perubahan yang tidak dikehdaki dan perubahan yang tidak direncanakan.
3. Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan-perubahan
yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menginginkan perubahan
dalam masyarakat. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki dan direncanakan adalah
perubahan tanpa ada kehendak serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan masyarakat.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan Sosial


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya
perubahan dalam suatu komunitas masyarakat bersumber pada masyarakat itu sendiri dan ada
juga yang bersumber dari luar. Sebab-sebab yang bersumber dari masyarakat itu sendiri
misalnya;
Bertambah atau berkurangnya penduduk. Misalnya perubahan pesat yang terjadi di
pulau Jawa, menyebabkan terjadinya perubahan dalam sturktur masyarakat.
Adanya penemuan-penemuan baru. Misalnya penemuan dalam bidang iptek, yang
membawa pengaruh dalam metode peperangan, yang kemudian pada akhirnya menambah
perbedaan antara negara-negara besar dan maju dengan negara-negara kecil dan yang sedang
berkembang.
B. Konflik Sosial
Konflik atau pertentangan di dalam suatu masyarakat juga mungkin menjadi penyebab
terjadinya perubahan sosial dalam suatu komunitas masyarakat. Pertentangan-pertentangan ini
mungkin terjadi antar individu ataupun antar suatu kelompok dalam suatu masyarakat.
Masyarakat tradisional Indonesia, pada umumnya bersifat kolektif. Segala kepentingan
didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan-kepentingan individu walupun diakui
mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan-kepentingan
individu dengan kelompok tersebut, dalam dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan
perubahan-perubahan. Misalnya di kalangan suku batak yang sistem kekeluargaannya adalah
patrinial murni.
Petentangan antar kelompok mungkin saja terjadi antara generasi tua dengan generasi
muda. Pertentangan tersebut kerap terjadi apalagi pada masyarakat yang sedang berada pada
tahap berkembang dari tradisonal ke tahap modren. Generasi muda yang keperibadainnay
belum terbentuk, lebih mudah untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang dalam
beberapa bidang memiliki taraf yang lebih tinggi. Keadaan tersebut dapat menimbulkan
perubahan-perubahan tertentu dalam masyarakat, misalnya pergaulan yang lebih bebas antara
pria dan wanita, kedudukan wanita yang sederajat dengan kaum lelaki di dalam masyarak dan
juga lain sebagainya.
Sebenarnya pertentangan ini bukanlah suatu hal yang harus ditakuti, karena terkadang
pertentangan ini dapat membantu menghilangkan unsur-unsur yang memisahkandalam suatu
antar hubungan sosial dan untuk membangun kesatuan kembali. Selain pertentangan itu dapat
menyelesaikan ketegangan antar pihak-pihak yang bertentangan, ia juga berfungsi
menstabilkan dan menjadi satu komponen yang menyatukan antara hubungan sosial.
BAB III
KESIMPULAN

Adanya lapisan sosial dalam masyarakat dilandaskan beberapa faktor seperti, faktor
ekonomis, politik, pangkat, jabatan serta status peran dalam masyarakat. Sedangkan adanya
pertentangan sosial baik yang sifatnya antar individu maupun kelompok dengan masyarakat
sekitar memiliki dampak positif, disamping juga ada dampak negatif yang ditimbulkannya.
Dengan demikian struktur sosial yang ada dalam sebuah tatanan bermasyarakat terdiri dari
pengelompokan sosial, lapisan sosial, perubahan sosial serta pertentangan sosial. Pemahaman
mengenai hal ini dapat membantu dalam memahami sebuah tatanan masyarakat, juga dalam
usaha menyelesaikan problematika yang muncul dalam masyarakat itu.
DAFTAR PUSTAKA

David Berry, The Principles of Sosiologi, Trjm Paulus Wirutomo, Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 1995, Ed. I, Cet ke-3.

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 1982.

Dra Siti Waridah dkk, Sosiologi, Jakarta, Bumi Aksara, 2003, h. 109.

Soekandar Wiriaatmadja. Pokok-pokok Sosiologi. (Jakarta: Yasaguna, 1991),

Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi. (Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI, 1964, Ed. I).

Anda mungkin juga menyukai