Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS SD

STRUKTUR SOSIAL, PRANATA SOSIAL, DAN PROSES SOSIAL


BUDAYA

Disusun Oleh Kelompok 2:

Dea Novita

Firdayanti

Nurul Ulfa

Ayu Ramana putri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai yang di harapkan.

Shalawat serta salam kita semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah


SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar
ips, sesuai dengan ketentuan yang berikan oleh bapak dan ibu dosen konsep dasar
ips sd.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian
materi dalam makalah ini. Selanjutnya penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita.

Makassar , 6 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................ii

Daftar isi...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang................................................................................4
2. Rumusan masalah..........................................................................4
3. Tujuan............................................................................................4
4. Manfaat..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASA
A. Struktur sosial.................................................................................6
B. Pranata sosial................................................................................11
C. Proses sosial.................................................................................16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................20
Daftar pustaka...................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu adalah seorang
manusia yang khas, ia mempunyai kemampuan dan kebutuhan yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Untuk mengembangkan kemampuan dan
memenuhi kebutuhannya, ia tidak bisa berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain.
Karena itulah ia hidup berkelompok membentuk masyarakat. Dalam mengatur
kehidupan berkelompok di buatlah norma atau aturan-aturan tentang apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan,
keamanan, dan ketertiban bersama.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai kedudukan dan peranan
yang berbeda, sehingga memungkinkan untuk saling bekerja sama, saling
membentuk, saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Individu
senantiasa berhubungan dengan individu lainnya. Dalam melakukan hubungan
tersebut mereka saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menyesuaikan diri
sehingga timbul proses sosial. Proses sosial yang terus berlanjut dan teratur akan
menyebabkan perubahan sosial budaya dalam kelompok.
Dalam makalah ini kami berusaha menjelaskan tentang pengertian indifidu
dan masyarakat, struktur pranata dan proses sosial budaya serta mengetahui
bahwa masyarakat adalah unsur dari sebuah pemerintahan dan negara.
2. Rumusan masalah
1) Bagaimna pengertian struktur sosial, bentuk, unsur, ciri-ciri, fungsi dan
contoh.
2) Bagaimna pegertian pranata sosial, ciri-ciri, fungsi, jenis-jenis,
tujuan,dan proses terbentuknya pranata sosial
3) Bagaimna pengertian proses sosial, faktor atas terbentuknya interaksi
sosial, dan macam-macam proses sosial.

3. Tujuan
1) Untuk mengetahiu pengertian, bentuk, unsur, ciri-ciri, fungsi, dan
contoh struktur sosial
2) Untuk mengetahui pegertian pranata sosial, ciri-ciri, fungsi, jenis-jenis,
tujuan,dan proses terbentuknya pranata sosial
3) Untuk mengetahui pengertian proses sosial, faktor atas terbentuknya
interaksi sosial, dan macam-macam proses sosial.
4. Manfaat
Manfaat yang kita peroleh dari pembuatan makalah ini yaitu kita
dapat mengetahui serta memahami struktur sosal, pranata sosial, dan
bentuk proses sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur sosial

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa manusia sejatinya tidak bisa
hidup sendiri, melainkan harus dengan bantuan orang lain. Bahkan bisa dibilang
bahwa dari kita lahir sampai meninggal juga membutuhkan bantuan manusia lain.
Misalnya saat kita lahir, orang lain yang mengurus kita. Saat kita mati juga orang
lain yang memandikan, memakaikan kain kafan ke jenazah kita, serta mengantar
dan menguburkan kita ke alam kubur.

1. Pengertian struktur sosial

Struktur sosial berasal dari kata “structum” yang mempunyai


arti menyusun. Struktur sosial merupakan tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial di dalam kehidupan masyarakat, dimana
didalamnya terdapat hubungan timbal balik.

Adapun pengertian struktur sosial menurut para ahli, yaitu:

a. Menurut E. R. Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara


individu dan kelompok sosial.
b. Menurut Raymond Flirth: merupakan pergaulan hidup manusia yang
meliputi beragam tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan
meliputi lembaga-lembaga dimana banyak orang mengambil bagian
didalamnya.
c. Menurut Coleman: pola hubungan antar manusia dan antar kelompok
manusia.
d. Menurut George Simmel: kumpulan individu serta pola perilakunya.
e. Menurut George C. Homans: hal yang mempunyai hubungan erat dengan
perilaku sosial dasar di dalam kehidupan sehari-hari.
f. Menurut Kornblum: pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku
berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat.
g. Menurut Soerjono soekanto: sebuah hubungan timbal balik antara posisi-
posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
h. Menurut William Kornblum: susunan yang bisa terjadi karena adanya
pengulangan pola perilaku individu.

2. Bentuk-bentuk struktur sosial

a. Deferensi sosial

Diferensiasi sosial merupakan penggolongan masyarakat didasarkan


karena perbedaan tertentu yang biasanya sejajar. jenis diferensiasi sosial:

 Ras
 Suku bangsa
 Klen
 Agama
 Profesi/pekerjaan
 Jenis kelamin

b. Stratifikasi Sosial

Merupakan struktur di dalam masyarakat yang memisahkan masyarakat


menjadi tingkatan-tingkatan tertentu. Kriteria yang digunakan seperti tingkat
pendidikan, kekayaan, atau kekuasaan.
Menurut Cuber, stratifikasi sosial muncul karena perbedaan hak individu.
Sedangkan Max Weber mengatakan stratifikasi sosial disebabkan karena
kekuasaan, hak istimewa, dan prestis.

Macam-macam stratifikasi sosial:

 Stratifikasi sosial tertutup, merupakan stratifikasi sosial yang tidak


memungkinkan adanya perpindahan posisi.
 Stratifikasi sosial terbuka, merupakan stratifikasi yang memungkinkan
adanya perpindahan baik naik atau turun, contohnya seorang buruh
berubah menjadi pengusaha sukses.
 Stratifikasi sosial campuran, merupakan stratifikasi sosial yang timbul
karena bertemu nya 2 stratifikasi.

3. Unsur Struktur Sosial


Struktur sosial memiliki beberapa unsur yang dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Adanya solidaritas dari anggota masyarakat

b. Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai dalam masyarakat


c. Adanya pranata sosial dan lembaga yang menjadi sarana dan kelengkapan
sistem sosial
d. Pola-pola perilaku masyarakat yang diarahkan oleh kedudukan dan
peranan sosial
e. Status dan peranan anggota masyarakat yang menentukan adanya
tingkatan dalam sistem sosial
f. Adanya suatu nilai dan norma yang berguna sebagai pedoman dalam
berperilaku masyarakat
g. Adanya keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat sebagai alat
analisis
h. Adanya kekuasaan sebagai alat yang memerintah masyarakat untuk
menjadikan sistem sosial dapat berlanjut
i. Adanya tindakan hukum atau sanksi sosial sebagai ganjaran atas perilaku
untuk menjaga norma tetap terpelihara
j. Adanya perbedaan kemampuan dan pandangan masyarakat sebagai akibat
dari adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan

4. Ciri Ciri Struktur Sosial

Adapun ciri-ciri struktur sosial sebagai berikut:

a. Bersifat abstrak
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
c. Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
d. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah.
e. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu Masyarakat.
f. Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu pada saat tertentu.
g. Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang bisa memberikan bentuk
pada masyarakat.
h. Realitas sosial yang bersifat statis dan mempunyai kerangka yang
menciptakan suatu tatanan.

5. Fungsi Struktur Sosial

Beberapa fungsi struktur sebagai berikut:

a. Berfungsi sebagai pengawas sosial.


b. Berfungsi sebagai ciri/karakteristik dari suatu kelompok masyarakat.
c. Berfungsi sebagai rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek dalam
kehidupan agar lebih teratur.
d. Digunakan sebagai dasar penanaman disiplin untuk setiap individu dalam
suatu kelompok masyarakat.
e. Berfungsi sebagai instrumen masyarakat yang berperan sebagai
penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh dalam setiap
aspek kehidupan.

6. Contoh Struktur Sosial

Beberapa contoh struktur sosial yang dibedakan dari statusnya:

a. Ascribed Status

Ascribed status adalah status yang diberikan kepada seseorang oleh


masyarakat tanpa melihat karakteristik atau bakat unik orang tersebut, melainkan
diperoleh secara otomatis melalui keturunan. Contoh : Keturunan kerajaan, kasta.

b. Achieved Status

Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang karena usaha


pribadi, usaha tersebut seperti bersekolah, menciptakan sesuatu. Status ini
diperoleh melalui perjuangan. Contoh : guru, mahasiswa, dokter, hakim, dll.

c. Assigned Status

Assigned status adalah status yang diberikan kepada seseorang karena


telah berjasa kepada masyarakat. Contoh dari assigned status adalah pahlawan,
peraih nobel, pejuang bangsa, dan yang lainnya.
Manfaat dari adanya struktur dalam masyarakat telah dirasakan dan
memang sangat penting dalam sebuah masyarakat agar kehidupan yang
berlangsung bisa tertata dan masyarakat bisa berperan sesuai dengan perannya
masing-masing.
Tatanan suatu daerah bisa dikatakan baik apabila struktur yang ada di
masyarakat tersebut juga baik. Namun masih ada wilayah yang memiliki struktur
dalam masyarakatnya yang masih rumit. Wilayah tersebut bisa dijumpai di daerah
perkotaan yang sangat kompleks dengan berbagai latar belakang masyarakat yang
ada di dalamnya. Namun meskipun rumit tatanan masih bisa dikelompokkan ke
berbagai tingkatan menurut pekerjaan, kepemilikan ekonomi, tingkat pendidikan,
dan yang lainnya. Struktur yang ada dalam masyarakat pastinya menimbulkan
banyak perbedaan. Hikmah yang bisa diambil dengan adanya perbedaan-
perbedaan yang ada di dalam masyarakat adalah kehidupan menjadi beragam dan
kebutuhan manusia bisa terpenuhi.

B. Pranata sosial

1. Pengertian pranata sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem aturan perilaku dalam interaksi yang
berkedudukan kepada kegiatan-kegiatan untuk melengkapi beragam macam
keperluan pokok dalam masyarakat.

Terdapat beberapa pengertian pranata sosial menurut para ahli, antara


lain:

a. Menurut Koentjaraningrat

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupuan masyarakat. pengertian
ini menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma-norma untuk memenuhi
kebutuhan. Atau diartikan juga oleh beliau sebagai unsur-unsur yang mengatur
perilaku para warga masyarakat yang berinteraksi.

b. Menurut Soekanto

Pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan yang lebih menunjuk


pada suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian abstrak
perihal adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri-ciri suatu
lembaga.
c. Menurut Bruce J. Cohen

Mengartikan pranata atau lembaga sosial sebagai sistem pola-pola sosial


yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-
perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.

d. Menurut Mac Iver dan Page

Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam suatu kelompok
masyarakat.

e. Menurut Joseph S, Rucek dan Roland L. Waren

Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap untuk


memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan
dengan mendapatkan persetujuan dan cara-cara yang sudah tidak dipungkiri lagi
untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu
struktur.

f. Menurut Alvin L. Berrtrand

Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial (struktur-struktur sosial)


yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat.

g. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau
kegiatan oleh masyarakat dianggap penting.

h. Menurut Summer

Mengartikan sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan


dipandang dari sudut kebudayaan adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan
perlengkapan kebudayaan yang bersifat kekal. Tujuannya adalah memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
2. Ciri-Ciri Pranata Sosial

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri pranata sosial, antara lain

a. Mempunyai fase kelestarian spesifik


b. Mempunyai satu maupun beberapa keinginan
c. Mempunyai adat istiadat tertulis maupun tidak tertulis
d. Mempunyai logo sebagai ciri jati dirinya

3. Fungsi Pranata Sosial

Dibawah ini terdapat beberapa fungsi pranata sosial, antara lain:

a. Melindungi integritas masyarakat


b. Menjadi sosial pengaturan ataupun pengelolaan sosial
c. Mengasihkan petunjuk pada anggota masyarakat

4. Jenis-Jenis Pranata Sosial

Dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis pranata sosial, antara lain:

a. Pranata Politik

Pranata politik merupakan kebijakan untuk tanggung jawab disiplin,


meleraikan perselisihan dan mempunyai ketua yang bijaksana.

b. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan merupakan suatu prosedur yang berlangsung karena


prosedur hubungan beragam unsur yang memperoleh pembudayaan diri dan
pembudayaan lingkungan sehingga memperlihatkan rasa yakin akan lingkungan.

c. Pranata Keluarga

Pranata keluarga merupakan suatu sistem adab ataupun kaidah-kaidah


yang mengelola semua kegiatan anggota keluarga di lingkungannya.

d. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi merupakan sistem aturan ataupun hukum yang mengelola
perilaku seseorang dalam masyarakat guna mencukupi keperluan barang maupun
jasa.

e. Pranata Agama

Pranata agama merupakan sebuah pranata yang mempunyai peran berguna


dalam memandu dan mengelola jalan hidup manusia.

5. Tujuan Pranata Sosial

Dibawah ini terdapat beberapa tujuan pranata sosial, antara lain:

a. Mengelola keperluan hidup manusia supaya tersalurkan secara periodik


dan sesuai
b. Mengelola kehidupan manusia supaya bisa berjalan dengan aman dan
lancar sesuai dengan aturan-aturan yang berjalan

6. Proses Terbentuknya  Pranata Sosial

Pranata sosial adalah sistem norma yang berlaku di masyarakat untuk


mencapaisuatu tujuan tertentu yang dianggap penting. Dalam sistem
norma terkandung ketentuan sanksi (reward system). Pranata sosial tidak
terbentuk secara tiba-tiba, tetapi melalui proses yang panjang.
Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan terkait dengan norma-
normamasyarakat dan system pengendalian sosial (social control).

Pranata sosial terbentuk melalui suatu proses yang disebut sebagai


institusionalisasi, atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu
hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang mengatur tersebut
dikenal dengan istilah norma yang mempunyai kekuatan mengikat dengan
kekuatan yang berbeda-beda. Dengan adanya norma di dalam masyarakat
diharapkan tingkah laku manusia akan berjalan sesuai dengan petunjuk hidup
dalam masyarakat yang bersangkutan. Kekuatan meningkat dari norma, apakah
lemah ataupun kuat dipengaruhi oleh kekuatan manusia yang ada, dalam upaya
mentaati norma itu sendiri. Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dapat
dibedakan atas:

a. Cara (usage)

Menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan dalam hubungan dalam


individu. Kekuatannya termasuk lemah sehingga penyimpangan dari cara tidak
akan mengakibatkan sangsi yang berat.

b. Kebiasaan (folkways)

Kekuatan mengikatnya lebih besar daripada cara (usage). Kebiasaan


merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.

c. Tata kelakuan (mores)

Jika kebiasaan tidak hanya dianggap sebagai cara berperilaku maka


disebut sebagai tata kelakuan atau mores. Tata kelakuan merupakan suatu alat
yang mengatur perbuatan anggota-anggota masyarakat agar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pentingnya tata kelakuan bagi masyarakat disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:

 Tata kelakuan memberikan batas-batas pada kelakuan individu,


 Tata kelakuan mengidentifikasikanindividu dengan kelompoknya,
 Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat.

d. Adat istiadat (custom)

Suatu tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola
kelakuan masyarakat dapat meningkat kekuatannya menjadi custom atau adat
istiadat, custom mempunyai sanksi yang keras bagi anggota masyarakat jika
melanggarnya. Contoh yang bisa kita dapatkan pada kehidupan masyarakat di
Indonesia adalah yang berlaku pada seluruh etnik budaya dengan beragam cara
serta sanksinya, misalnya :
a. Adat yang melarang perceraian antara suami-istri di kampung;
b. Adat istiadat dalam menjalani tahap-tahap kehidupan tertentu, perkawinan,
tujuh bulanan, dan lain-lain.

C. Proses sosial

1. Pengertian proses sosial


Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.
2. Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari
faktor imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
a. Imitasi
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan
maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera
sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk
mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan
gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena
tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang
lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi,
neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi,
ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada
pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk
berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi
selanjutnya. Salah satu segi positifnya adalah dapat mendorong seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yng berlaku
b. Identifikasi
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang
atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan
komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak
menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu
dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda
pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain
dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik
kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti mengenalinya
mudah.
c. Sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. Sugesti berlangsung apabila
seseorang memberi suatu pandangn atau sikap yang beraal dari dirinya ynag
kemudian ditrima oleh pihak lain.
d. Proses Simpati
Proses simpati merupakansuatu proses dimana seseorang merasa tertarik
pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peran yang sangat
penting. Wlaupun dorongan utama pada simppati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

3. Macam-macam proses sosial


a. Proses asosistif
 Kerja sama
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia
untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
ber-kembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian
kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya,
keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya
rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
 Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu menujuk pada suatu
keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada
keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial
dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
 Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
 Amalgamasi
Amalgamasi Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang kemudian
melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun dengan
pemaksaan
b. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang
persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat,
walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial
masyarakat bersangkutan.
 persaingan
Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan
sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa
tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok
manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
 Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian
 Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan
misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola
perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam
perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi
sosial beragam, ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses
sosial inteteraksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial
Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan masyarakat. Sebagaimana
telah diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang
lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial
dimana terdapat penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk
oleh masyarakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang
merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan, bermasyarakat.

Daftar pustaka
https://workamerica.co/struktur-sosial/
https://ardiyansarutobi.blogspot.com/2017/02/pengertian-pranata-sosial-ciri-
jenis.html
https://pendidikanmu.com/2020/09/pranata-sosial.html
https://www.psikologimultitalent.com/2015/10/pengertian-dan-macam-macam-
proses.html

Anda mungkin juga menyukai