Disusun Oleh:
Sarina 1911080021
Fardiana 1911080014
Sri Maulidiya 20080085
Revina Ramadhani 20080066
Devia Baroena 20080067
Puji serta syukur panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas Rahmad dan rahim-nya
-lah kami dapat merangkul penyusunan makalah ini. Slawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sampai kepada kita selaku umat yang mengikuti
ajaran beliau. Dalam kesempatan yang berbahagia ini,kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.Terimakasih juga kepada ibu Yusrawati Jr S, M.Pd yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini membahas mengenai “KONSTRIBUSI SASTRA
ANAK DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK” dengan baik meskipun
didalamnya banyak tejadi kekurangan.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “KONSTRIBUSI SASTRA ANAK DALAM
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK” .Penulis juga menyadari bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,penulis
berharap adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan pengabdian ini.
Penulis menyadari laporan pengabdian masih banyak kekurangan dan kelemahannya
baik dalam isi maupun maupun sistematisnya.Penulis juga berharap laporan pengabdian ini
dapat diterima oleh ibu Yusrawati Jr S, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Apresiasi Sastra
kami. Mudah-mudahan penulis makalah ini dapat dicatatat amal ibadah dan kebaikannya oleh
Allah SWT
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah..............................................................................................2
BAB 11 PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1. Konstribusi Sastra Anak................................................................................3
2.2. Nilai-nilai personal dalam sastra anak.........................................................4
2.3. Nilai pendidikan..............................................................................................6
2.4. Fungsi Dari Konstribusi Sastra Untuk Anak...............................................8
2.5. Upaya Anak Dalam Berkonstribusi Yang Lebih Efisien............................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................14
3.1. Kesimpulan......................................................................................................14
3.2. Saran ...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Perkembangan Intelektual
Lewat cerita anak tidak hanya memperoleh "kehebatan" kisah yang
menyenangkan dan memuaskan hatinya. Cerita menampilkan urutan kejadian
yang mengandung logika pengurutan,logika pengaluran. Logika pengaluran
memperlihatkan hubungan antar peristiwa yang diperani oleh tokoh baik
protagonis maupun antagonis. Hubungan yang dibangun dalam pengembangan
alur pada umurnnya bempa hubungan scbab akibat. Artinya, suatu peristiwa
teIjadi akibat atau mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang lain. Untuk
dapat memahami cerita itu, anak harus mengikuti logika hubungan tersebut.
Hal itu berarti secara langsung atautidak langsung anak "mempelajari"
hubungan yang terbangun itu, dan bahkan juga ikut mengritisinya Mungkin saja
anak mempertanyakan alasan tindakan-tindakan tokoh, reaksi tokoh, menyesalkan
Tindakan tokoh, dan lain-lain yang lebih bemuansa"mengapa"- nya. Jadi, lewat
bacaan yang dihadapinya itu aspek intelektual anak ikut aktif, ikut berperan,
dalam rangka pemahaman dan pengkritisan cerita yang bersangkutan. Dengan
kata lain, dengan kegiatan membaca cerita itu aspek intelektuaI anak juga ikut
terkembangkan.
c. Perkembangan Imajinasi
Berhadapan dengan sastra, baik itu yang berwujud suara maupun tulisan,
sebenarya kita lebih berurusan masalah imajinasi, sesuatu yang abstrak yang
berada di dalam jiwa, sedang secara fisik sebenarnya tidak terlalu berarti. Bagi
anak usia dini yang belum dapat membaca dan hanya dapat memahami sastra
lewat orang lain, cara penyampaiannya masih amat berpengaruh sebagaimana
halnya orang dewasa mengapresiasikan poetry reading atau deklamasi. Sastra
yang notabene adalah karya yang mengandalkan kekuatan imajinasi menawarkan
petualangan imajinasi yang Iuar biasa kepada anak. Dengan membaca bacaan
cerita sastra imlijinasi anak dibawa berpetualang ke berbagai penjuru dunia
melewati batas waktu dan tempat, tetapi tetap berada di tempat, dibawa untuk
mengikuti kisah cerita yang dapat menarik seluruh kedirian anak. Lewat cerita itu
anak akan memperoleh pengalaman yang luar biasa (vicarious experience) yang
setengahnya mustahil diperoleh dengan cara-eara selain membaca sastra.
b. Perkembangan Bahasa
Sastra adalah sebuah karya seni yang bermediakan bahasa, maka aspek bahasa
memegang peran penting di dalamnya. Sastra tidak lain adalah suatu bentuk
pennainan bahasa, dan bahkan genre puisi unsur pennainan tersebut cukup
menonjol, misalnya yang berwujud permainan rima dan irama. Berhadapan dengan
sastra hampir selalu dapat diartikan sebagai berhadapan dengan kata-kata, dengan
bahasa. Prasyarat untuk dapat membaca atau mendengarkan dan memahami sastra
adalah penguasaan bahasa yang bersangkutan. Hal itu khususnya berlaku bagi
dewasa, dan bagi anak keadaannya juga tidak terlalu berbeda. Bahasa
dipergunakan untuk memahami dunia yang ditawarkan, tetapi sekaligus sastra juga
berfungsi meningkatkan kemampuan berbahasa anak, baik menyimak, membaca,
berbicara, maupun menulis. Hal yang terakhir ini sudah lazim dikatakan dan
diyakini kebenarannya.
3.1. Kesimpulan
Perkembangan anak untuk sampai pada tahap kepribadian yang utuh, lahiriah dan
batiniah,fisik dan spiritual, ditentukan oleh banyak faktor baik secara internal maupun
eksternal yang saling berinteraksi, saling mempengaruhi, dan salingmenentukan. Salah satu
factor itu adalah bacaan, khususnya bacaan sastra. Peran yang paling dekat bacaan sastra
adalah membawa anak ke senang membaca. Faktor senang membaca merupakan modal
penting yang kini terlihat semakin sulit ditemukan dii kaIangan berbagai generasi kita di
Indonesia .Olehkarena itu, kebutuhan anak akan kesenangan membaca cerita sedapat
mungkin dapat dipenuhi. Sebagai konsekuensinya kita harus memandang penting penyediaan
buku-buku bacaan anak. Curahan kasih sayang dengan membelikan berbagai keperluan anak
termasuk bendabenda permainan penting, tetapi kebutuhan akan cerita dan bukujangan
sampai dilupakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sastra anak kepada anak-
anak berdampak positif bagi perkembangan pribadi sang anak. Sudah saatnya setiap kalangan
menyadari bahwa sastra anak memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan kepribadian
anak. Sudah sepantasnya pula kita peduli terhadap sastra anak demi menjaga generasi muda
agar terus melestarikan sastra. Dengan menjaga dan peduli terhadap sastra anak berarti kita
turut mempertahankan budaya membaca sejak kecil hingga takkan pernah hilang tergerus
zaman.
3.2. Saran
Ada beberapa saran yang bisa disampaikan sehubungan dengan pembahasan pada bab-
bab sebelumnya. Antara lain:
1. Pembelajaran sastra memberikan banyak sekali manfaat bagi siswa. Sehingga
perlu kiranya para guru memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai hal ini.
Sehingga pada saat mengajar pelajaran apapun, dapat disisipkan dan memberikan
manfaat
2. Pendidikan bahasa sastra adalah pendidikan yang bersifat pembiasaan. Karena itu
hendaknya guru selalu menyampaikan pelajaran dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Hendaknya para guru memilih karya sastra yang tepat sehingga relevan dengan
keadaan siswa di sekolahnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Saxby, M. (1991). "The Gift Wmgs: The Value ofLiterature to Children",dalam Maurice
Saxby And Gordon Winch (ed). Give Them Wings.The Experience of Children:S
Literature,Melbourne: The MacmillanCompany, him. 3-18.
Santosa, Puji, dkk. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.Universitas
Terbuka.