Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAJARAN SASTRA ANAK

Dosen Pengampu : Dr. Kartini, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 7
1. Miftahul Awaliyah Taufik 2101414166
2. Andi Reski Putri Wulandari 2101414060
3. Nur Adillah 2101414146
4. Raumul Dhafa N 2101414159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2023

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji serta syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Apresiasi Sastra dengan judul “Pembelajaran Sastra Anak”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Apresiasi Sastra yang telah memberikan tugas
terhadap kami serta terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah
berkontribusi dalam bentuk pikiran atau materi dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
keritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Palopo, 29 November 2023

Penyusun
Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 1
BAB II.............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A. Pengertian Pembelajaran Sastra Anak................................................................. 2
B. Kegiatan Belajar..................................................................................................... 3
C. Membaca Sastra Anak........................................................................................... 5
BAB III............................................................................................................................. 9
PENUTUP........................................................................................................................ 9
A. Kesimpulan............................................................................................................. 9
B. Saran...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11

iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan bagian dari kesenian yang dapat memberikan
kesenangan, hiburan, kebahagiaan pada diri manusia. Sastra anak adalah karya
tulis yang sasaran pembacanya yang di utamakan adalah anak-anak. Orang
dewasa juga banyak menulis karya sastra anak, tidak menutup kemungkinan juga
orang dewasa untuk membaca atau menyukai sastra anak. Pembelajaran sastra
anak pada dasarnya bertujuan membina apresiasi anak terhadap karya-karya
sastra, sehingga anak dapat mengembangkan kearifan, kejelian dan ketelitian
untuk menangkap isyarat-isyarat dalam kehidupan yang tercermin dalam karya
sastra. Jika apresiasi tumbuh pada diri anak, maka akan memberikan dampak
positif terhadap anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran sastra anak?
2. Apa saja kegiatan belajar sastra anak?
3. Bagaimana proses membaca sastra anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran sastra anak.
2. Untuk mengetahui kegiatan belajar sastra.
3. Untuk mengetahui proses membaca sastra anak.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Sastra Anak
Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting
didalam dunia pendidikan. Di sekolah Dasar, Pembelajaran Sastra dimaksudkan
Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra. Menurut
Huck (1987) : 630.623) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi
pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada 4 tujuan, yakni :
1. Pencarian kesenangan pada buku
2. Menginterpretasikan bacaan sastra
3. Mengembangkan kesadaran bersastra
4. Mengembangkan apresiasi
Pembelajaran sastra di SD adalah Pembelajaran sastra anak. Sastra anak
adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi
tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13
tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta.
Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus
sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan
bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpuh dan bermula pada penyajian
nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam
kehidupan. Jenis sastra anak meliputi prosa,puisi, dan drama. Jenis prosa ada puisi
dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra
anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu :
1. Sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati.
2. Sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain
manusia,
3. Sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu
sendiri. Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi
sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak,
mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan
keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat

2
membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira
mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan
kenikmatan atau kepuasan batin sehimgga menuntun kecerdasan emosinya.

B. Kegiatan Belajar
Pada umumnya anak-anak memiliki dunia yang berbeda deengan orang
dewasa. Dunia anak lebih mengarah pada dunia imajinasi dan mimpi-mimpi
terkadang kehidupan mereka jauh dari jangkauan orang dewasa, di sinilah
kesempatan kita sebagai orang dewasa dan orang yang memahami dunia anak
dapat menggali potensi imajinasi mereka.
Apresiasi berarti kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya; penilaian
(penghargaan) terhadap sesuatu; dan kenaikan nilai barang karena harga pasarnya
naik atau permintaan akan barang itu bertambah. Sehubungan dengan materi
pembelajaran sastra anak ini, pengertian apresiasi yang kita maksudkan di sini
adalah pengertian pertama dan kedua, yaitu (a) kesadaran kita terhadap nilai-nilai
seni dan budaya (sastra anak), dan (b) penilaian dan penghargaan kita terhadap
sesuatu (sastra anak). Ada tiga batasan apresiasi sastra anak, yaitu:
1. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan (terhadap karya sastra anak) yang
didasarkan pada pemahaman;
2. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan atas karya sastra anak sebagai hasil
pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang
didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
karya sastra anak; dan
3. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggauli cipta sastra anak dengan
sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap citpta sastra anak.
Dalam melaksanakan apresiasi sastra anak itu kita dapat melakukan
bebarapa kegiatan,antara lain:
1. Kegiatan apresiasi langsung,yaitu membaca sastra anak,mendengar sastra anak
ketika dibacakan atau dideklamasikan,dan menonton pertunjukan sastra anak
dipentaskan ;

3
2. Kegiatan apresiasi tidak langsung,yaitu mempelajari sejarah sastra;
3. Pendekomentasian sastra anak.dan
4. Melatih kegiatan kreatif mencipta sastra atau rekreatif dengan mengungkap
kembali karya sastra yang dibaca,didengar atau ditontonnya.
Ada tiga sastra tingkatkan atau langkah dalam apresiasi sastra anak,yaitu:
(a) seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam cipta sastra anak,ia terlibat
secara emosional,intelektual,dan imajinatif; (b) setelah mengalami hal seperti
itu,kemudian daya entelektual seseorang itu bekerja lebih giat menjelajahi medan
makna karya sastra yang diapresiasinya; dan (c) seseorang itu menyadari
hubungan sastra dengan dunia di luarnya sehingga pemahaman dan penikmatnya
dapat dilakukan lebih luas dan mendalam. setidaknya terdapat lima manfaat bagi
kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak,yaitu:
1. Manfaat estetis,
2. Manfaat pendidikan,
3. Manfaat kepekaan,
4. Manfaat kepekaan batin atau social,
5. Manfaat membawa wawasan,dan
6. Manfaat pengembangan kejiweaan atau kepribadian.
Pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar meliputi tiga tahapan
yang harus dilalui seorang guru,yaitu:
1. Persiapan pembelajaran,
2. Pelaksanaan pembelajaran,dam
3. Evaluasi pembelajaran.
Tahap persiapan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar bagi
seorang guru dapat menyangkut dengan dirinya, yaitu persiapan fisik dan
persiapan mental.
Fisik seorang guru harus sehat jasmaninnya, tidak sakit-sakitan.mentalnya
pun harus sehat jiwanya,tidak sakit ingatan. sementara itu,hal-hal teknis yang
perlu dipersiapkan yakni; (a) memilih bahan ajar harus sesuai dengan anak didik
sehingga pertimbangan usia anak didik menjadi pilihan utama.keberagaman
tema,keberagaman pengarang,dan bobot atau mutu karya sastra yang akan

4
dijadikan bahan ajar juga menjadi pertimbangan yang menantang. (b) menentukan
metode pembelajaran menentukan metode harus di sesuaikan dengan kemampuan
guru dan kebutuhan serta kesesuaikan dengan keadaan siswa,dan (c) menuliskan
persiapan mengajar harian,menuliskan persiapan mengajar harian merupakan
salah satu bentuk koprofesionalan seorang guru.penulisan persiapan mengajar
harian (PMH)itu juga menunjukkan bahwa guru siap secara lahir batin hendak
menyampaikan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar.
Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar dapat
dimulai dari kegiatan pra-KBM (kegiatan belajar mengajar) hingga KBM doi
kelas.kegiatan pra KBM di kelas. kegiatan pra-KBM dapat dilakukan dengan
memberi salinan atau kopi teks sastra, diberi tugas membaca, menghafalkan,
meringkas atau mencatat dan menemukan arti kata-kata sukar yang terdapat dalam
teks sastr.KBM dikelas dapat dilakukan dengan memberi tugas membaca
sajak,mebaca cerita,berdeklamasi atau mendongeng atau di depan kelas,setelah
itu baru di adakan Tanya jawab, menuliskan pendapat,dan berdiskusi bersama
merumuskan isi,tema,dan amanat.
Evaluasi pembelajaran apresiasi sastra itu hendaknya mengandung tiga
komponen dasar evaluasi,yaitu: (a) kogmisi, (b) efeksi ,dan (c) keterampilan
Pada umumnya dikenang dua bentuk penilaian, yaitu: (a) penilaian
prosedur,yang meliputi penilaian proses proses belajar dan penilaian hasil
belajar,dan (b) instrument atau alat penilaian,yang meliputi Tanya jawab,
penugasan, esai tes dan pilihan ganda.

C. Membaca Sastra Anak


1. Proses Membaca
Secara Keseluruhan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan menggunakaan
pikiran juga perasaan serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. Di SD,
khususnya di kelas 1 dan 2 di utamakan pengembangan kemampuan berbahasa
Indonesia sederhana melalui membaca, menulis, mengarang, dan imla (Dikte)
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Untuk mengembangkan

5
kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan bahasa, dalam kegiatan-
kegiatan belajar di kelas 1 dan 2 diberikan pengetahuan sederhana tentang
lingkungan alam dan sosial. Menurut Spondek dan Saracho, membaca merupakan
proses mendapatkan makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh dalam
membaca untuk memperoleh makna dari barang cetak yaitu :
a) Langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan
maknanya.
b) Tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan
menghubungkannya dengan makna.
Cara pertama digunakan oleh pembaca lanjut dan yang kedua digunakan
oleh pembaca permulaan. Combs memilah kegiatan membaca menjadi tiga tahap
yaitu:
a. Tahap Persiapan
Anak mulai menyadari tentang fungsi barang cetak, konsep tentang cara
kerja barang cetak, konsep tentang huruf dan konsep tentang kata.
b. Tahap Pengembangan
Anak mulai memahami pola bahasa yang terdapat dalam barang cetak.
Anak mulai belajar memasangkan satu kata dengan yang lain.
c. Tahap Transisi
Anak mulai mengubah kegiatan membaca bersuara menjadi membaca
dalam hati. Anak mulai dapat melakukan kegiatan membaca dengan santai.
Ada tiga haal pokok yang harus diperhatikan guru dalam pengajaran
membaca yaitu; (1) Pengembangan aspek sosial anak; (2) pengembangan fisik;
dan (3) pengembangan kognitif.
2. Kaitan Sastra dan Membaca
Pada bagian pertama telah disinggung mengenai fungsi sastra , yakni
berfungsi untuk menghibur dan sekaligus mendidik, sehingga paling sedikit yang
diperoleh dari sastra yaitu memahami kebutuhan akan kepuasaan pribadi dan
pengembangan kemampuan kemampuan bahasa. Kepuasan pribadi anak-anak
setelah membaca karya sastra sangat penting, artinya selain mereka dimintai
menguasai keterampilan membaca selanjutnya karya sastra juga berfungsi

6
mengembangkan wawasan. Dalam fungsi karya sastra dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa dapat disebut sebagai nilai pendidikan. Banyak hasil
pendidikan yang menunjukkan keefektipan karya sastra dalam mengembangkan
kemahiran berbahasa. Misalnya : Sorolski dkk, menemukan bahwa buku
bergambar yang baik dapat merangsang peningkatan pikiran dan perasaan anak
secara lisan.
Sastra anak-anak dan pengembangan keberwacanaan. Keberwancanaan adalah
kemampuan membacaa dan menulis dalam menunaikan tugas-tugas yang
berkaitan dengan dunia kerja dan kehidupan diluar sekolah (Tompkins, 1991:81).
Pengembangan membaca dan menulis telah diamanatkan di dalam kurikulum
pendidikan Dasar khususnya pendidikan dasar yang di selenggarakan di SD.
Pelajaran bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan membaca
dan menulis (Kurikulum pendidikan Tahun 1994). Pengembangan keberwacanaan
dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan ini anak-anak sebagai media
pembelajaran membaca dan menulis. Pemanfaatan ini didasarkan pada asumsi
bahwa sastra dapat mengembangkan bahasa anak (Huck, 1987; Ellis, 1989).
Awal keberwacanaan adalah proses yang dimulai sebelum pendidikan
dasar berlanjut ke masa dewasa. Keberwacanaan dilakukan pada anak berumur 5
tahun atau pada saat memasuki taman kanak-kanak. Sebagai “Persiapan” untuk
pembelajaran membaca dan menulis yang akan dimulai secara formal pada tingkat
pertama. Imflikasi dari hal ini adalah bahwa dalam perkembangan anak-anak ada
saat-saat yang tepat untuk mengajari mereka membaca. Persfektif tentang cara
anak menjadi anak itulah yang disebut awal keberwacanaan (emergency literacy).
Fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan mengacu
pada kemampuan membaca dan menulis. Terkait dengan dua kemampuan inilah
fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan dijelaskan dengan
memanfaatkan informasi (Huck, 1987: 15 – 16) menyimak cerita, dapat
memperkenalkan anak pada pola-pola bahasa dengan mengembangkan kosakata
serta maknanya, peran membaca juga cukup signifikan dalam pengembangan
menulis. Smith mengatakan pengembangan komposisi dalam menulis tidak dapat

7
dikembangkan dalam menulis saja tetapi menuntut aktifitas membaca dan
kegemaran membaca. Hanya dari bahasa tulis orang lain, anak-anak dapat
mengamatidan memahami konvesi serta gagasan secara bersama-sama (Huck,
1987).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran sastra di SD adalah Pembelajaran sastra anak. Sastra anak
adalah karya sastra yang secara Khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi
tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13
tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta.
Ada tiga batasan apresiasi sastra anak, yaitu:
1. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan (terhadap karya sastra anak) yang
didasarkan pada pemahaman;
2. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan atas karya sastra anak sebagai hasil
pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang
didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
karya sastra anak; dan
3. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggauli cipta sastra anak dengan
sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap citpta sastra anak.
Terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak,yaitu:
1. Manfaat estetis,
2. Manfaat pendidikan,
3. Manfaat kepekaan,
4. Manfaat kepekaan batin atau social,
5. Manfaat membawa wawasan,dan
6. Manfaat pengembangan kejiweaan atau kepribadian.
Pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar meliputi tiga tahapan
yang harus dilalui seorang guru,yaitu:
1. Persiapan pembelajaran,
2. Pelaksanaan pembelajaran, dan
3. Evaluasi pembelajaran.

9
Menurut Spondek dan Saracho, membaca merupakan proses mendapatkan
makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh dalam membaca untuk
memperoleh makna dari barang cetak yaitu : (a). Langsung , yakni
menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya. (b). Tidak
langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya
dengan makna.

B. Saran
Kami menyadari makalah ini masih ada kekurangan baik segi susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini jadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Rimang, Siti Suwadah. 2011. Kajian Sastra Teori dan Praktik. Yogyakarta: Aura
Pustaka.

Sarumpet, Riris K Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

https://www.kompasiana.com/mandriantoadik/55546468b67e610116ba544c/
pembelajaran-sastra-anakanak

11

Anda mungkin juga menyukai