Anda di halaman 1dari 15

Tugas Berstruktur Dosen Pengampu

Sosioligi Pendidikan Emilya Ulfah, M. Pd

PENDIDIKAN DAN STRATIFIKASI SOSIAL


Disusun Oleh
Kelompok 7

Ahmad Maliki : 17.12.4222


Fhirda Syafira : 17.12.4241
Lisa Salsabela Putri : 17.12.4259

INSTITUT AGAMA ISLAMDARUSSALAM


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MARTAPURA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya dan Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan dan Stratifikasi Sosial”
dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini adalah sebuah makalah yang kami susun berkat kerja sama dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Makadari itu kami mengucapkan banyak
terimakasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam terwujud nya
makalah ini.
Dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen
Emilya Ulfah, M. Pd yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan
petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan,
guna penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya terima kasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat
diselesaikan. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh
pembaca dengan baik.

Martapura, 15 November 2019

Penulis
Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Stratifikasi Sosial.................................................................................. 2
B. Pendidikan dan Stratifikasi Sosial........................................................ 5
C. Hierarki Kelas dan Realitas Sosial ....................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia pendidikan Indonesia, semakin hari semakin berkembang. Namun,
seperti kita ketahui, perkembangan ini tidak sepadan dengan kualitas
pendidikan itu sendiri. Hal ini mengakibatkan kesenjangan atau ketimpangan
di dalam masyarakat Indonesia seperti kualitas lulusan, kesenjangan antara
pendidikan kota dan desa, dan sebagainya. Selain itu, didalam pendidikan
muncul masalah yang tidak dapat terpisahkan dari pendidikan itu sendiri yang
tidak lain adalah bahwa pendidikan cenderung menjadi sarana stratifikasi
sosial.
Seperti yang kita ketahui, stratifikasi sosial merupakan pengelompokan
terhadap suatu masyarakat kedalam kelas-kelas tertentu. Dimana
pengelompokan ini dapat memperlihatkan perbedaan status yang ada didalam
masyarakat. Menurut Durkheim kondisi merefleksikan adanya stratifikasi
sosial dalam masyarakat tersebut dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri.
Karena status sosial merupakan dimensi utama terjadinya stratifikasi sosial

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian stratifikasi sosial?
2. Apa penyebab terjadinya stratifikasi sosial?
3. Apa hubungan pendidikan dan stratifikasi sosial?
4. Apa maksud dari hierarki kelas dan realitas sosial?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian stratifikasi sosial
2. Mengetahui penyebab terjadinya stratifikasi sosial
3. Mengetahui hubungan antara pendidikan dan stratifikasi sosial
4. Mengetahui arti dari hierarki kelas dan realitas sosial

1
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Statifikasi Sosial
1. Pengertian Stratifikasi Sosial
Beberapa pengertian stratifikasi menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut.

a. Menurut Robert M.Z. Lawang, stratifikasi sosial adalah penggolongan


orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege, dan
prestise.
b. Menurut Horton dan Hunt, stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan
status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
c. Menurut Soerjono Soekanto dengan mengutip pendapat Pitirim A. Sorokin
menyatakan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
d. Menurut Bruce J. Cohen, stratifikasi sosial adalah sistem yang
menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan
menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai
e. Menurut Astrid S. Susanto, stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan
hubungan antarmanusia secara terator dan tersusun sehingga setiap orang
setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan
orang secara bertikal maupun horizontal dalam masyarakatnya.1
2. Penyebab Terjadinya Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial muncul di masyarakat karena berbagai faktor penyebab
Beberapa faktor penyebab terjadinya lapisan sosial, yaitu sebagai berikut.

1
Janu Murdiyatmoko, Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk Kelas XI Sekolah
menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung, Grafindo Media
Pratama, 2007), hlm. 13.

2
a. Dapat terjadi dengan sendirinya, seperti kepandaian, umur, fisik, jenis
kelamin, sifat keaslian keanggotaan masyarakat. harta benda, kecurunan,
dan umur.
b. Sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama.
Contoh stratifikasi yang beradi dengan sendirinya harta atau keturunan
yang dapat terlihat pada sistem kasta dalam masyarakat Bali. Orang yang
terlahir dari kasta Brahmana memiliki kedudukan tertinggi. Sementara itu
yang terlahir dari keluarga kasta Sudra memiliki kedudukan terendah.
Kedudukan yang dimiliki pemilik kasta terendah tidak dapat naik
tingkatan kekasta tertinggi.

Faktor penyebab stratifikasi sosial tidak saja dengan harta tetapi juga
dengan kepandaian yang merupakan salah satu penyebab terjadinya pelapisan
sosial seseorang. Misalnya, seseorang yang memiliki kepandaian akan lebih
cepat untuk naik ke sistem pelapisan sosial atas. Melalui kembaga
pendidikan. seorang anak dari keluarga biasa dapat naik ke pelapisan sosial
atas dengan cara memiliki prestasi dan kepintaran.

Sistem pelapisarı sosial sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama,


misalnya dalam pemilihan ketua baru di schuah organisasi. Pelapisan sosial
akan sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, pemimpin (ketua),
sekretaris, dan orang-orang pendukung sehingga terbentuklah struktur sosial
sccara hierarki dengan peran dan kedudukan masing-masing.

Menurut Huky, beberapa kondisi umum yang mendorong terciptanya


stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

a. Perbedaan ras dan budaya, seperti perbedaan warna kulit serta latar
belakang etnis dan budaya pada masyarakat tertentu dapat mengakibatkan
munculnya kelas kelas sosial.
b. Pembagian tugas yang terspesialisasi, biasanya berkisar dengan fungsi
kekuasaan dan satu anggota masyarakat berdasarkan perbagian kerja, baik
pada masyarakat primitif maupun masyarakat maju.

3
c. Kelangkaan mulai terasa jika masyarakat mulai membedakan posisi, alat-
alat kekuasaan, dan fungsi-fungsi, yang ada dalam waktu yang sama.
Kondisi yang mendukung perbedaan hak dan kesempatan di antara para
anggota masyarakat dapat menciptakan stratifikasi sosial
Sikap individu kepada individu lain tidaklah selalu sema. Seseorang yang
memiliki kekayaan dan kedudukan akan lebih dihargai oleh masyarakat.
Kedudukan yang tinggi bersifat kumulatif, artinya seorang yang memiliki
banyak uang akan mudah sekali mendapatkan sesuatu yang diinginkannya,
seperti kekuasaan dan kehormatan. Sebaliknya. sescorang yang hanya
memiliki uang sedikit maka akan di pandang rendah. Penghargan tcthadap
dirinya juga rendah, serta ditempatkan pada pelapisan sosial terbawah.
Ukuran atau kriteria yang biasa digunakan untuk menggolongkan anggota
masyarakat ke dalam suatu lapisan, yaitu sebagai berikut.

a. Ukuran kekuasaan
Dalam ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasan dan
memiliki wewenang terbesar akan ditempatkan pada pelapisan sosial
teratas.

b. Ukuran kekayaan
Dalam ukuran kekayaan seseorang yang memiliki kekayaan paling
banyak akan menduduki pelapisan sosial teratas. Kekayaan tersebut
terlihat pada apa yang ia miliki, seperti mobil, rumah, perabotan rumah
tangga, pakaian, serta kebiasaan menggunakan barang-barang mewah dan
mahal.

c. Ukuran kehormatan
Dalam ukuran kehormatan, orang yang paling disegani dan dihormati
akan mendapat tempat yang teratas. Ukuran tersebut banyak dijumpa rada
masyarakat-masyarakat tradisional.

4
d. Ukuran ilmu pengetahuan
Masyarakat yang menghargai ilmu program pendidikan, individul yang
memiliki keahlian atau profesi akan mendapatkan penghargaan lebih
besar. Sebaliknya, individu yang tidak memiliki keahlian dan
berpendidikan rendah ataupun buta huruf akan mendapat penghargaan
lebih kecil. Contohnya: guru, dosen, profesor, peneliti, dan dokter
mendapatkan penghargaan lebih besar di masyarakat, sedangkan buruh
dan pengangguran mendapatkan penghargaan lebih kecil.2
B. Pendidikan Dan Stratifikasi Sosial
1. Pengertian Pendidikan dan Stratifikasi Sosial

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan


mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan
berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya
membawa peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi
pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Pendidikan dalam lingkungan sekolah bersifat formal, guru
sebagai pendidik telah dipersiapkan secara formal, guru sebagai pendidik
telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru, ia telah
mempelajari ilmu, ketrampilan dan seni sebagai guru, ia juga telah dibina
untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik.3 Menurut Langeveld,
pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan merupakan usaha

2
Tim Ganesha Operation, Pasti Bisa Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, (2018, Bandung: Penerbit
Duta), hlm. 44-45.
3
Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktick, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hal 1.

5
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Dalam masyarakat manapun bisa kita temui berbagai golongan masyarakat


yang pada praktiknya terdapat perbedaan tingkat antara golongan satu dengan
golongan yang lainya. Adanya golongan yang berlapis-lapis ini
mengakibatkan terjadinya stratifikasi sosial. Oleh karena itu dalam ilmu
sosiologi dibahas mengenai lapisan-lapisan masyarakat atau yang biasa
disebut dengan stratifikasi sosial. Istilah stratifikasi (stratification) berasal
dari kata strata dan stratum yang berarti lapisan. Karena itu stratifikasi sosial
(social stratification) sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat.
Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut
ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan (stratum).
Stratifikasi sosial adalah sistem pembedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat, yang menempatkannya pada kelas-kelas sosial yang berbeda-
beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda
pula antara individu pada suatu lapisan dengan lapisan lainnya.

Adapun stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi dapat dilihat dari


segi pendapatannya, kekayaan dan juga pekerjaan suatu individu ataupun
kelompok. Dalam hal ini faktor yang menentukan lapisan tingkat sosial dalam
individu/ kelompok dalam suatu masyarakat didasarkan pada tingkat ekonomi
individu/ kelompok tersebut. Dengan kata lain individu/ kelompok yang
mampu memperoleh kekayaan ekonomi dalam jumlah besar biasanya akan
menduduki lapisan teratas, dan sebaliknya bagi mereka yang tidak berhasil
dalam mengumpulkan jumlah kekayaan ekonomi seperti pada tingkatan
diatasnya akan seringkali menempati lapisan bagian bawah, dan beberapa
variasinya sebagai berikut:

 Variasi – variasi dari potensi dan kesempatan yang berbeda – beda pada
tiap individual ataupun kelompok tertentu akan memunculkan kelas –
kelas ekonomi yang berbeda.

 Seperti yang disebutkan sebelumnya tolak ukur ekonomi biasanya


6
ditentukan oleh seberapa banyak seseorang memiliki pendapatan atau
kekayaan dari individu/ kelompok tersebut.

 Secara garis besar terdapat tiga lapisan masyarakat bila dipandang dari
sudut ekonomi, yakni kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.

 Masyarakat kelas atas merupakan kelompok orang – orang kaya yang


dipenuhi dengan kemewahan.

 Masyarakat kelas menengah merupakan kelompok orang – orang yang


secara ekonomi hidup dengan berkecukupan.

 Sedangkan masyarakat kelas bawah merupakan kelompok orang – orang


yang hidup dalam kekurangan dari segi ekonomi.

Contoh dari bentuk stratifikasi sosial pada kehidupan sehari – hari


dapat dilihat pada lingkungan sekitar kita. Golongan masyarakat yang
menduduki lapisan atas dalam stratifikasi ekonomi, misalnya pengusaha
besar, pejabat, dan pekerja profesional yang memiliki penghasilan besar.
Golongan menengah biasanya ditempati oleh para karyawan, pekerja, dan
buruh. Sementara itu golongan yang menduduki lapisan sosial paling
bawah antara lain gelandangan, pengemis, pemulung, dan buruh tani.
Stratitifikasi ekonomi bersifat terbuka karena biasanya individu/ kelompok
yang disebutkan sebelumnya dapat mengalami perubahan dalam status
ekonomi mereka. Biasanya yang menentukan ini adalah faktor pendorong
mobilitas sosial.1

2. Hubungan Pendidikan dengan Stratifikasi Sosial

Pada hakikatnya tidak ada masyarakat tanpa kelas. Definisi sistematik


yang dikemukakan oleh Pitirim A.Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan
perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudan dari stratifikasi sosial adalah adanya lapisan-lapisan
di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di
bawahnya.

1
Wayan Adhi, 3 Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat dan Contohnya, materiips.com,
diakses pada 6 Januari 2020 pukul 11.46 WITA
7
Salah satu dasar pembentuk pelapisan sosial atau kriteria yang menonjol
atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial yaitu ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini erat hubungannya dengan pendidikan.
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat
yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu
pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan.

Dalam berbagai studi, disebutkan tingkat pendidikan tertinggi yang


didapatkan seseorang digunakan sebagai indeks kedudukan sosialnya di
dalam masyarakat. Menurut penelitian memang terdapat korelasi yang tinggi
antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan yang telah
ditempuhnya, meski demikian pendidikan yang tinggi tidak dengan
sendirinya menjamin kedudukan sosial yang tinggi. Korelasi antara
pendidikan dan golongan sosial antara lain terjadi karena anak dari golongan
rendah kebanyakan tidak melanjutkan pelajarannya sampai perguruan tinggi.
Sementara orang yang termasuk golongan atas beraspirasi agar anaknya
menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi. Orang yang
berkedudukan tinggi, bergelar akademis, yang mempunyai pendapatan besar
tinggal dirumah elite dan merasa termasuk golongan atas akan mengusahakan
anaknya masuk universitas dan memperoleh gelar akademis. Sebaliknya anak
yang orangtuanya buta huruf mencari nafkahnya dengan mengumpulkan
puntung rokok,tinggal digubuk kecil, tak dapat diharapkan akan
mengusahakan anaknya menikmati perguruan tinggi.

Ada 3 faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan seorang anak, yaitu:


1) Pendapatan orang tua.
2) Kurangnya perhatian akan pendidikan dikalangan orang tua.
3) Kurangnya minat si anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Golongan sosial tidak hanya berpengaruh terhadap tingginya jenjang
pendidikan anak tetapi juga berpengaruh terhadap jenis pendidikan yang
dipilih. Tidak semua orangtua mampu membiayai studi anaknya diperguruan
tinggi. Pada umumnya anak-anak yang orangtuanya mampu, akan memilih
sekolah menengah umum sebagai persiapan untuk belajar di perguruan tinggi.
Sementara orangtua yang mengetahui batas kemampuan keuangannya akan
8
cenderung memilih sekolah kejuruan bagi anaknya, dengan pertimbangan
setelah lulus dari kejuruan bisa langsung bekerja sesuai dengan keahliannya.

Kesimpulannya bahwa pendidikan dengan stratifikasi sosial sangat erat


hubungannya. Pada stratifikasi sosial terbuka pendidikan dapat menjadi alat
untuk mobilisasi sosial. Pendidikan sebagai salah satu dasar penentu kelas
sosial dapat merubah kelas seseorang.

A. Hierarki Kelas dan Realitas Sosial

Pengertian dari hierarki adalah susunan sistem klasifikasi dari umum ke


khusus. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarki. Hal ini dapat
terlihat dirasakan jelas, yaitu adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.

Suatu kelompok kelas sosial terdiri dari orang-orang yang memiliki


kebiasaan dan nilai-nilai yang sama. Di dalam suatu komunitas kecil,
keanggotaan dari kelas sosial cenderung memiliki organisasi-organisasi yang
sama dan menghibur satu sama lain di rumah mereka. Jika mereka tinggal di
kota-kota besar, keanggotaan mereka begitu besar yang sebetulnya sedikit
dari mereka dapat berasosiasi satu sama lain. Bahkan, di kota-kota besar jika
anggota dari sosial kelas yang sama menghadapi kesulitan-kesulitan, mereka
segera mengatur suatu kesepakatan yang bagus dari persamaan dalam cara
hidup mereka dan mengatur satu persamaan lain sebaga kesamaan sosial.

Dalam mempelajari struktur sosial, para ahli sosiologi memilih untuk


menjelaskan satu atau dimensi lainnya dengan melakukan studi stratifikasi
sosial. W. Lloyd Warner, Meeker, dan Eells meneliti tentang dinamika
komunitas organisasi, yakni mereka memfokuskan pada pretise dan bentuk-
bentuk interaksi sosial yang mengatur kehidupan sosial pada suatu komunitas.

9
Berikut dampak negatif dan positif dari stratifikasi sosial.
Dampak positif stratifikasi sosial:
1. Adanya keinginan yang tertanam di individu buat bersaing untuk berpindah ke
kelompok ataupun kasta yang lebih baik. Yang biasanya keinginan ini disebabkan
karena stratifikasi sosial yang sifatnya membedakan setiap individu. Membuat
individu yang merasa tidak adil mencoba untuk berusaha keras dan ingin
mencapai prestasi demi keinginan diperlakukan lebih adil.
2. Adanya tindakan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesenjangan sosial
seperti dengan cara meningkatkan pemerataan pembangunan disetiap wilayah.
Dengan adanya tindakan dalam menghilangkan kesenjangan sosial, maka
diharapkan kondisi bisa kembali stabil.
Dampak negatif stratifikasi sosial:
1. Konflik antar kelas. Mengingat bahwa stratifikasi sosial yang bisa membedakan
dan membagikan tingkatan yang masing-masing berbeda. Bisa saja, hal ini bisa
menyebabkan terjadinya perbedaan kepentingan bagi setiap tingkatan dan
menyebabkan konflik antar kelompok. Konflik-konflik yang berlangsung akan
sangat merugikan kesejahteraan pastinya disuatu negara.
2. Konflik antar kelompok sosial. Ketika adanya perbedaan antar kelompok sosial
terjadi. Maka, bisa saja memunculkan niat yang buruk yang berupa niat untuk
menguasai kelompok lain secara dengan menggunakan paksaan yang berakibat
bisa membuat konflik yang bisa memicu rusuh.
3. Konflik antar generasi. Generasi muda dan generasi tua pasti akan berbeda. Dan
masing-masing memiliki tujuan yang berbeda dan kepentingan berbeda. Ketika
ada saatnya generasi muda yang ingin mengubah dan generasi tua yang tetap
ingin mempertahankan nilai-nilai lamanya. Maka, hal ini bisa menyebabkan
konflik antara generasi muda dan generasi tua.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, Sedangkan stratifikasi sosial
adalah stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai
dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial
yang sesuai.
Pendidikan dengan stratifikasi sosial sangat erat hubungannya. Pada
stratifikasi sosial terbuka pendidikan dapat menjadi alat untuk mobilisasi
sosial. Pendidikan sebagai salah satu dasar penentu kelas sosial dapat
merubah kelas seseorang.
Jadi, hal yang boleh terjadi di dalam stratifikasi sosial seperti
pengkategorian berdasarkan umur, kepandaian, fisik, jenis kelamin, dll.
Sedangkan hal yang tidak diperbolehkan di dalam stratifikasi sosial seperti
perbedaan ras dan budaya, karena bisa menimbulkan disintegrasi.

B. SARAN
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan
kami untuk mengembangkan potensi yang ada dengan harapan dapat
bermanfaat dan bisa dipahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat
kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Ibu Dosen yang telah
membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Wayan. 3 Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat dan


Contohnya. materiips.com. Diakses pada 6 Januari 2020 pukul 11.46 WITA.

Murdiyatmoko, Janu. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk


Kelas XI Sekolah menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Sosial. 2007. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Saodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktick. 2006.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Ganesha Operation. Pasti Bisa Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. 2018.
Bandung: Penerbit Duta

http://nurhasanahaz.blogspot.com/2015/06/pendidikan-dan-stratifikasisosial.html?
m=1#:~:text=Kesimpulannya%20bahwa%20pendidikan%20d engan
%20stratifikasi,sosial%20dapat%20merubah%20kelas%20seseorang

http://deskawahyuning.blogspot.com/2017/06/stratifikasi-sosial-dalam-
pendidikan.html#:~:text=Hierarki%20Kelas%20dan%20Realitas%20Sosia l,-
Pengertian%20dari%20hierarki&text=Suatu%20kelompok%20kelas%20s osial
%20terdiri,sama%20lain%20di%20rumah%20mereka.

12

Anda mungkin juga menyukai