Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN ANAK”

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan di Sekolah Dasar )

Dosen Pengampu : Dr. Tazkiyatnnafs Elhawwa, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok VII

Ririn Nur Aisah (19.23.021542)

Sri Wahyuni (19.23.021547)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Tak
lupa shalawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang ini.

Makalah yang berjudul “LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN


ANAK” merupakan tugas mata kuliah Landasan Pendidikan di Sekolah Dasar.
Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami mata kuliah
tersebut secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa
pada umumnya.

Kami mengharapkan kemaklumannya jika dalam penulisan makalah ini


masih terdapat kekurangan dari segi cara penulisan, tata bahasa maupun dari isi
mutu penulisan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati yang paling dalam
penulis harapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi kelengkapan
dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Palangka Raya, 01 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian landasan psikologis pendidikan..................................................3


B. Pertumbuhan dan perkembangan anak.........................................................3
C. Hakikat perkembangan.................................................................................4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak..............................6
E. Fase-fase perkembangan..............................................................................7
F. Penerapan landasan psikologis dalam pendidikan.......................................7
G. Jenis-jenis teori teori belajar dalam psikologis............................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah kebutuhan dasar manusia. Manusia adalah
makhluk yang paling menarik untuk dipelajari dan dikaji, karena setiap
pertanyaan yang diajukan tentang hakikat manusia selalu menarik, muncul hal-
hal baru dalam diri manusia tersebut sehingga dari kemisterian hingga kini
belum sempura untuk di kaji dan di gali.
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu yang memfokus dalam meneliti
tingkah laku manusia. Psikologi juga bisa dikatakan sebagai sebuah cabang
ilmu yang meneliti tentang perubahan inter dan intra individual pada diri
manusia (Hurlock, 1980). Sebagai disiplin ilmu, psikologi sangat penting bagi
kelangsungan kehidupan manusia mengingat kajian dalam psikologi adalah
tentang perilaku manusia. Bisa dikatakan bahwa dengan mempelajari perilaku
manusia sama saja mempelajari hal yang sangat mendasar dalam diri manusia.
Manusia tumbuh dan berkembang, eksis, membangun diri dan berkarya adalah
tidak terlepas dari perilaku manusia itu sendiri. Begitupun sebaliknya, bodoh
dan terbelakang juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri, sehingga
menjadi sangat penting bahwa manusia harus terus mengembangkan diri
dalam rangka untuk menyempurnakan hakikat dirinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah landasan psikologis pendidikan itu?


2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak?
3. Bagaimana hakikat perkembangan?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan anak?
5. Bagaiaman fase-fase perkembangan?
6. Bagaimana penerapan landasan psikologis dalam pendidikan?
7. Apa saja jenis-jenis teori belajar dalam psikologi?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian landasan psikologis pendidikan.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Untuk mengetahui hakikat perkembangan.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak.
5. Untk mengetahui fase-fase perkembangan.
6. Untuk mengetahui penerapan landasan psikologis dalam pendidikan.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis teori teori belajar dalam psikologis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Psikologis Pendidikan


Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos
berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya
berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan dalam Khodijah: 2006) karena
Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi
tentang jiwa itu. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah.
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia
pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan
menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat
hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan,
berpikir, dan belajar (Tirtarahardja, 2005: 106).
Dengan demikian, psikologi adalah satu landasan pokok dari
pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan
yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia,
sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis  dari manusia. Dengan
demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam
proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi
menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik
memahami struktur psikologis anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga
kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

3
perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat
(gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan
(development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi
sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998;
Tanuwijaya, 2003).
Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran,
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru.
Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di
setiap kelompok umur dan masingmasing organ juga mempunyai pola
pertumbuhan yang berbeda. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu
masa janin, masa bayi 0–1 tahun, dan masa pubertas.
Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan,
sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase awal meliputi
beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,
dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan
perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek
perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.

C. Hakikat Perkembangan
Istilah “hakikat” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti:
intisari atau dasar atau kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya).
Sementara itu istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti
yang dikatakan oleh Daele ”perkembangan berarti perubahan secara
kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan

4
beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang, melainkan suatu prosese integrasi dari banyak
struktur dan fungsi yang kompleks.
Istilah perkembangan (development) sering dicampur baurkan dengan
“pertumbuhan” (growth). Walaupun kedua istilah tersebut nampaknya
mempunyai gejala yang sama yaitu “perubahan”, tetapi pada kenyataan
berbeda. Pertumbuhan digambarkan sebagai perubahan yang menyangkut
segi kuantitatif, misalnya peningkatan dalam ukuran struktur fisik. Keadaan
perubahan ini biasanya dapat diukur. Sedangkan perkembangan, digambarkan
sebagai perubahan yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif.
Perkembangan merupakan suatu rangkaian perubahan yang
progresif, teratur dan berkesinambungan serta akumulatif. Pengertian
progresif berarti perubahan mempunyai arah maju. Pengertian teratur dan
berkesi-nambungan berarti dalam perkembangan terdapat hubungan antara
setiap tingkat perkembangan dengan tingkat selanjutnya. Setiap perubahan
yang terjadi tergantung pada perubahan sebelumnya dan sebaliknya akan
mempe-ngaruhi perubahan yang akan datang.
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan
yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau
evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan
berakhir dengan kematian. Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan
berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran terjadi
semenjak kehidupan janin.
Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal
selalu terjadi pe-rubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan
psikologis. Piaget menjelaskan bahwa struktur itu” tidak pernah statis
dan sudah ada semenjak awal”. Dengan perkataan lain, organisme yang
matang selalu mengalami perubahan yang progresip sebagai tanggapan
terhadap kondisi yang bersifat pengalaman dan perubahan-perubahan itu
mengakibatkan jaringan interaksi yang majemuk.
Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap
sebagai suatu garis kurva, dimana proses perkembangan itu berjalan dengan

5
cepat selama masa prenatal, masa bayi, masa anak dan remaja, kemudian
terjadi suatu plateu yang menggambarkan suatu stabilitas selama masa
dewasa dan akhirnya terjadi penurunan pada masa tua. Adapun
perkembangan ini berlaku untuk budaya, masyarakat, kelompok dan individu.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
1. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh merupakan suatu cara terbaik  yang dapat ditempuh orang
tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung
jawab kepada  anak-anaknya.  Orang  tua  mempunyai tanggung  jawab
yang  paling  besar  terhadap  perkembangan  anak. Orang tua harus
menciptakan suasana  yang  kondusif  untuk mewujudkan pola asuh yang
baik.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan dapat  diartikan  secara  fisiologis,  psikologis  dan sosio
kultural.
1. Lingkungan Secara Fisiologis
Faktor lingkungan yang mempengaruhi secara fisiologis mencakup
segala  kondisi  dan  material  jasmaniah  di dalam  tubuh seperti  gizi,
vitamin,  air,  zat  asam,  suhu,  sitem  saraf,  peredaran darah,
pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indokrin, sel-sel
pertumbuhan dan kesehatan jasmani.
2. Lingkungan Secara Psikologis
Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang
diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran stimulasi
itu diantaranya berupa: sifat-sifat gen, selera, keinginan, perasaan,
tujuan-tujuan,  minat,  kebutuhan,  kemauan, emosi,  dan kapasitas
intelektual.
3. Lingkungan Secara Sosio-Kultural
Secara sosio-kultural lingkungan meliputi segenap stimulasi, interaksi
dan kondisi eksternal  dalam  hubungannya  dengan perlakuan ataupun

6
karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola
hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan pengajaran baik
dirumah  ataupun  di sekolah, dan  bimbingan penyuluhan.

4. Faktor Keturunan
Faktor  lain  yang  mempengaruhi  perkembangan  anak  adalah
keturunan,  menurut  Monks  yaitu  perkembangan anak dilihat sebagai
pertumbuhan dan  pemasakan  organisme. Perkembangan bersifat
endogen, artinya perkembangan tidak hanya berlangsung spontan saja,
melainkan juga harus dimengerti sebagai pemekaran  yang telah
ditentukan secara biologis dan tidak dapat berubah lagi.

E. Fase-Fase Perkembangan
Psikologis perkembangan menurut Rouseau membagi fase perkembangan
anak atas empat tahap, yaitu:
1. Masa bayi dari 0 – 2 tahun sebagian besar merupakan perkembangan fisik.
2. Masa anak dari 2 – 12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru
 

seperti  hidup manusia primitif.


3. Masa pubertas dari 12 – 15 tahun, ditandai dengan perkembangan pikiran
dan kemauan untuk berpetualang.
4. Masa adolesen dari 15 – 25 tahun, pertumbuhan seksual menonjol, sosial,
 

kata hati, dan moral. Remaja ini sudah mulai belajar berbudaya.

F. Penerapan Landasan Psikologis dalam Pendidikan

Landasan psikologis merupakan landasan yang sangat penting dalam


penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang telah dikemukakan
sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan ketika pendidikan diselenggarakan
tanpa memperhatikan aspek psikologis sebagai landasannya maka
penyelenggaraan pendidikan tidak akan tepat sasaran sesuai kebutuhan dan
perkembangan masing-masing peserta didik yang berbeda satu dengan
lainnya.

7
Implikasi landasan psikologis dalam pendidikan yang pertama adalah
seseorang pendidik dalam proses pembelajarannya memberikan kemungkinan
untuk membentuk kepribadian individu sesuai yang diharapkan. Kedua,
seorang pendidik dalam proses pembelajarannya harus memperhatikan tugas
perkembangan pada setiap masa perkembangan anak.

Mengenai penerapan landasan psikologis dalam pendidikan di Indonesia


saat ini nampaknya sudah menunjukkan hal yang menggembirakan.
Kurikulum pendidikan Indonesia yang terbaru saat ini yang sedang gencar
dilaksanakan ialah Kurikulum 2013. Berdasarkan penyampaian dari pelopor
munculnya kurikulum baru ini yaitu Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS
(Wamendikbud Nasional Indonesia bidang pendidikan), ternyata banyak aspek
psikologis yang menjadi perhatian sehingga muncullah rancangan kurikulum
2013 ini yang pada akhirnya telah mencapai masa pelaksanaannya yang
disambut dengan beragam respon dari berbagai kalangan, namun kebanyakan
respon yang muncul ialah respon positif yang mendukung konsep kurikulum
2013 tersebut karena dinilai banyak memiliki sisi positif dalam pengembangan
peserta didik untuk dapat menjadi insan yang kreatif, aktif, produktif dan
berkarakter.

Dengan kurikulum baru ini peserta didik juga tidak akan lagi merasakan
beban psikologis karena harus mempelajari banyak mata pelajaran, yang
kebanyakan dipelajari dengan metode menghafal, diselingi banyaknya tugas
atau PR, banyaknya buku pelajaran yang harus dibawa setiap kali ke sekolah
yang berpengaruh pula pada kondisi fisik berupa kelelahan, dan lainnya. Hal
yang sangat baik dari penerapan kurikulum baru ini juga yaitu sangat
memperhatikan aspek perbedaan potensi dan perkembangan peserta didik
sehingga pendidikan diharapkan akan tepat sasaran bagi setiap peserta didik
untuk menjadikan mereka anak negeri yang berkualitas dan berkompeten pada
beragam bidang atau profesi.

G. Teori Belajar dalam Psikologi


Dalam ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan, terdapat istilah
teori belajar yang secara umum diartikan sebagai metode yang menjelaskan
bagaimana seseorang melakukan proses belajar. Proses belajar ini paling

8
sering ditemukan di dalam sekolah, dimana berlangsung proses hubungan
belajar-mengajar antara guru serta murid.

Adapun terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi proses belajar,


diantaranya psikologi kepribadian, psikologi sosial, fisik, maupun fisik. Dari
aspek yang mempengaruhi proses belajar inilah, para ahli membagi teori
belajar kedalam 4 jenis:

1. Teori Belajar Kognitif

Secara sederhana, teori kognitif menggambarkan belajar sebagai


aktivitas internal yang terdiri dari beberapa proses, diantaranya
pemahaman, mengolah informasi, mengingat, penyelesaian masalah,
analisis, prediksi, serta perasaan. Proses belajar dalam teori ini berjalan
secara bersambung hingga lengkap. Dalam teori kognitif, belajar bukan
berdasarkan hasil, melainkan seberapa sukses siswa mengorganisasi
pengalaman belajar yang didapat.

2. Teori Belajar Behaviora

Berbeda dari kognitif, teori belajar behaviora menginginkan hasil


berupa terbentuknya tingkah laku yang diharapkan. Agar tingkah laku
yang didapat dari belajar dapat menjadi rutinitas, maka harus dilakukan
pengulangan secara terus-menerus.

3. Teori Belajar Humanistik

Merupakan perkembangan dari teori belajar behavioral, teori jenis


ini memandang bahwa proses belajar akan dikatakan sukses jika siswa
sudah bisa memahami dirinya dan lingkungannya. Secara umum, teori
belajar humanistik adalah metode pembelajaran yang fokus pada siswa
agar dapat mengembangkan potensinya.

4. Teori Belajar Konstruktivistik

9
Dalam teori belajar konstruktivistik, siswa diajak untuk mendalami
pengetahuan secara bebas sekaligus bisa memaknainya sesuai
pengalaman. Dalam pengaplikasiannya, siswa akan diberi ruang untuk
membuat gagasan atau ide menggunakan bahasanya sendiri. Teori ini
tidak memandang pengetahuan seperti seperangkat bukti, ide, atau aturan
yang telah siap diambil dan diingat begitu saja, namun juga harus
direkonstruksi oleh manusia serta diberikan arti yang didapatkan melalui
pengalaman nyata.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan yang membahas
kehidupan manusia serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk
memudahkan proses pendidikan. Perkembangan merupakan suatu rangkaian
perubahan yang progresif, teratur dan berkesinambungan serta akumulatif.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan, pola
asuh orang tua, dan keturunan.
Ada pula teori belajar dalam pskologis yaitu teori kognitif, behaviora,
humanistik dan kontruktivistik. Implikasi landasan psikologis dalam
pendidikan yang pertama adalah seseorang pendidik dalam proses
pembelajarannya memberikan kemungkinan untuk membentuk kepribadian
individu sesuai yang diharapkan. Kedua, seorang pendidik dalam proses
pembelajarannya harus memperhatikan tugas perkembangan pada setiap masa
perkembangan anak.

B. Saran

Kami sebagai penulis dan penyusun, menyadari bahwa makalah ini


banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis
akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Muhammad. 2021. Landasan Pendidikan: CV Tahta Media Group

Kompasiana.com. 2016.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


Usia Dini. Diakses pada 20 Oktober 2021: https://www.kompasiana.
com/chairu/56dcfa8f6f7e61a60806baee/faktorfaktor-yang-mempenga
ruhi-perkembangan-anak-usia-dini?page=all#section1

Kumparan. 2021. Mengenal 4 Jenis Teori Belajar Menurut Ilmu Psikologi.


Diakses pada 21 Oktober 2021: https://kumparan.com/berita-
update/mengenal-4-jenis-teori-belajar-menurut-ilmu-psikologi-
1v3MvhInf2r/full

Nofriati, Nusra Fatri. 2015. Landasan Psikologis Pendidikan. Diakses pada 20


Oktober 2021: http://nursafatri.blogspot.com/2015/10/landasan-
psikologis-pendidikan.html#:~:text=Landasan%20psikologis%20 pendi
dikan%20adalah%20suatu,menyikapi%20manusia%20sesuai
%20dengan%20tahapan

Ulfiah. 2009. Hakikat Perkembangan Dalam Konseling. Jurnal Ilmiah Psikologi


Pendidikan dan Perkembangan, 1(1), 87-96.

12

Anda mungkin juga menyukai