Disusun Oleh:
Kelompok VII
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Tak
lupa shalawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah kebutuhan dasar manusia. Manusia adalah
makhluk yang paling menarik untuk dipelajari dan dikaji, karena setiap
pertanyaan yang diajukan tentang hakikat manusia selalu menarik, muncul hal-
hal baru dalam diri manusia tersebut sehingga dari kemisterian hingga kini
belum sempura untuk di kaji dan di gali.
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu yang memfokus dalam meneliti
tingkah laku manusia. Psikologi juga bisa dikatakan sebagai sebuah cabang
ilmu yang meneliti tentang perubahan inter dan intra individual pada diri
manusia (Hurlock, 1980). Sebagai disiplin ilmu, psikologi sangat penting bagi
kelangsungan kehidupan manusia mengingat kajian dalam psikologi adalah
tentang perilaku manusia. Bisa dikatakan bahwa dengan mempelajari perilaku
manusia sama saja mempelajari hal yang sangat mendasar dalam diri manusia.
Manusia tumbuh dan berkembang, eksis, membangun diri dan berkarya adalah
tidak terlepas dari perilaku manusia itu sendiri. Begitupun sebaliknya, bodoh
dan terbelakang juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri, sehingga
menjadi sangat penting bahwa manusia harus terus mengembangkan diri
dalam rangka untuk menyempurnakan hakikat dirinya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian landasan psikologis pendidikan.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Untuk mengetahui hakikat perkembangan.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak.
5. Untk mengetahui fase-fase perkembangan.
6. Untuk mengetahui penerapan landasan psikologis dalam pendidikan.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis teori teori belajar dalam psikologis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat
(gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan
(development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi
sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998;
Tanuwijaya, 2003).
Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran,
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru.
Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di
setiap kelompok umur dan masingmasing organ juga mempunyai pola
pertumbuhan yang berbeda. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu
masa janin, masa bayi 0–1 tahun, dan masa pubertas.
Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan,
sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase awal meliputi
beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,
dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan
perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek
perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.
C. Hakikat Perkembangan
Istilah “hakikat” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti:
intisari atau dasar atau kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya).
Sementara itu istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti
yang dikatakan oleh Daele ”perkembangan berarti perubahan secara
kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan
4
beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang, melainkan suatu prosese integrasi dari banyak
struktur dan fungsi yang kompleks.
Istilah perkembangan (development) sering dicampur baurkan dengan
“pertumbuhan” (growth). Walaupun kedua istilah tersebut nampaknya
mempunyai gejala yang sama yaitu “perubahan”, tetapi pada kenyataan
berbeda. Pertumbuhan digambarkan sebagai perubahan yang menyangkut
segi kuantitatif, misalnya peningkatan dalam ukuran struktur fisik. Keadaan
perubahan ini biasanya dapat diukur. Sedangkan perkembangan, digambarkan
sebagai perubahan yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif.
Perkembangan merupakan suatu rangkaian perubahan yang
progresif, teratur dan berkesinambungan serta akumulatif. Pengertian
progresif berarti perubahan mempunyai arah maju. Pengertian teratur dan
berkesi-nambungan berarti dalam perkembangan terdapat hubungan antara
setiap tingkat perkembangan dengan tingkat selanjutnya. Setiap perubahan
yang terjadi tergantung pada perubahan sebelumnya dan sebaliknya akan
mempe-ngaruhi perubahan yang akan datang.
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan
yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau
evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan
berakhir dengan kematian. Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan
berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran terjadi
semenjak kehidupan janin.
Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal
selalu terjadi pe-rubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan
psikologis. Piaget menjelaskan bahwa struktur itu” tidak pernah statis
dan sudah ada semenjak awal”. Dengan perkataan lain, organisme yang
matang selalu mengalami perubahan yang progresip sebagai tanggapan
terhadap kondisi yang bersifat pengalaman dan perubahan-perubahan itu
mengakibatkan jaringan interaksi yang majemuk.
Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap
sebagai suatu garis kurva, dimana proses perkembangan itu berjalan dengan
5
cepat selama masa prenatal, masa bayi, masa anak dan remaja, kemudian
terjadi suatu plateu yang menggambarkan suatu stabilitas selama masa
dewasa dan akhirnya terjadi penurunan pada masa tua. Adapun
perkembangan ini berlaku untuk budaya, masyarakat, kelompok dan individu.
6
karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola
hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan pengajaran baik
dirumah ataupun di sekolah, dan bimbingan penyuluhan.
4. Faktor Keturunan
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan anak adalah
keturunan, menurut Monks yaitu perkembangan anak dilihat sebagai
pertumbuhan dan pemasakan organisme. Perkembangan bersifat
endogen, artinya perkembangan tidak hanya berlangsung spontan saja,
melainkan juga harus dimengerti sebagai pemekaran yang telah
ditentukan secara biologis dan tidak dapat berubah lagi.
E. Fase-Fase Perkembangan
Psikologis perkembangan menurut Rouseau membagi fase perkembangan
anak atas empat tahap, yaitu:
1. Masa bayi dari 0 – 2 tahun sebagian besar merupakan perkembangan fisik.
2. Masa anak dari 2 – 12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru
kata hati, dan moral. Remaja ini sudah mulai belajar berbudaya.
7
Implikasi landasan psikologis dalam pendidikan yang pertama adalah
seseorang pendidik dalam proses pembelajarannya memberikan kemungkinan
untuk membentuk kepribadian individu sesuai yang diharapkan. Kedua,
seorang pendidik dalam proses pembelajarannya harus memperhatikan tugas
perkembangan pada setiap masa perkembangan anak.
Dengan kurikulum baru ini peserta didik juga tidak akan lagi merasakan
beban psikologis karena harus mempelajari banyak mata pelajaran, yang
kebanyakan dipelajari dengan metode menghafal, diselingi banyaknya tugas
atau PR, banyaknya buku pelajaran yang harus dibawa setiap kali ke sekolah
yang berpengaruh pula pada kondisi fisik berupa kelelahan, dan lainnya. Hal
yang sangat baik dari penerapan kurikulum baru ini juga yaitu sangat
memperhatikan aspek perbedaan potensi dan perkembangan peserta didik
sehingga pendidikan diharapkan akan tepat sasaran bagi setiap peserta didik
untuk menjadikan mereka anak negeri yang berkualitas dan berkompeten pada
beragam bidang atau profesi.
8
sering ditemukan di dalam sekolah, dimana berlangsung proses hubungan
belajar-mengajar antara guru serta murid.
9
Dalam teori belajar konstruktivistik, siswa diajak untuk mendalami
pengetahuan secara bebas sekaligus bisa memaknainya sesuai
pengalaman. Dalam pengaplikasiannya, siswa akan diberi ruang untuk
membuat gagasan atau ide menggunakan bahasanya sendiri. Teori ini
tidak memandang pengetahuan seperti seperangkat bukti, ide, atau aturan
yang telah siap diambil dan diingat begitu saja, namun juga harus
direkonstruksi oleh manusia serta diberikan arti yang didapatkan melalui
pengalaman nyata.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan yang membahas
kehidupan manusia serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk
memudahkan proses pendidikan. Perkembangan merupakan suatu rangkaian
perubahan yang progresif, teratur dan berkesinambungan serta akumulatif.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan, pola
asuh orang tua, dan keturunan.
Ada pula teori belajar dalam pskologis yaitu teori kognitif, behaviora,
humanistik dan kontruktivistik. Implikasi landasan psikologis dalam
pendidikan yang pertama adalah seseorang pendidik dalam proses
pembelajarannya memberikan kemungkinan untuk membentuk kepribadian
individu sesuai yang diharapkan. Kedua, seorang pendidik dalam proses
pembelajarannya harus memperhatikan tugas perkembangan pada setiap masa
perkembangan anak.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12