Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ Pemanfaatan Teknologi Dalam Berkarya Seni”


(Disusun untuk memenuhi tugas Kerajinan Tangan dan Kesenian)
Dosen Pengampu : Nurun Ni’mah, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok VII
1. Lia Rahmawati (19.23.021869)
2. Paska Riyanto (19.23.021544)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Dalam Berkarya
Seni”. Makalah ini berisikan tentang Pemanfaatan Teknologi Dalam Berkarya Seni.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang manfaat
teknologi dalam berkarya seni. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita, Amin.

Palangkaraya, 10 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Teknologi Dalam Berkarya Seni.......................................................................................2
B . Istilah Teknologi...............................................................................................................2
C . Ruang Lingkup Teknologi................................................................................................3
D. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Berkarya Seni.......................................................3
BAB III.......................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................5
3.2 Saran............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan seni sekarang sudah sangat begitu luas, termasuk dalam
seni rupa juga tidak hanya mencakup seni lukis (art of painting), seni patung (art
of sculpture), dan seni gambar dan cetak (art of drawing and print making).
Begitu pula arti atau definisi seni yang ada sekarang dan selama ini dikenal
merupakan warisan paradigma fine art. Akan tetapi spanduk, gambar-gambar pada
baligho, sticker, banner iklan, craft, leaflet promosi juga bias dianggap sebagai
suatu karya seni.
Seiring berkembang pesat kemajuan teknologi video klip, video
advertising serta film-film independent juga termasuk sebagai karya seni. Begitu
luas pengertian akan kesenirupaan sendiri hingga kemudian dikenal istilah yang
disebut seni audio (auditory art), seni visual (visual art), dan seni audio visual
(auditory visual art).
Penggunaan medium-medium elektonik saat ini dikalangan masyarakat
televisi, video, ponsel, komputer dan piranti lunaknya, games dan internet secara
fungsional maupun sebagai hiburan. Penggunaan media elektronik ini menyikapi
persoalan bahwa medium-medium ini dikonsumsi masyarakat secara kolektif
sebagai media baru.
Penggunaan teknologi sendiri tidak hanya digunakan sebagai kepentigan
dalam berekspresi setiap orang, akan tetapi penggunaanya telah meluas hingga ke
wacana serta praktek kesenirupaan. Dari perkembangan teknologi serta perjalanan
seni rupa tersebut menyebabkan banyak seniman mengunakan media baru dalam
karya mereka dengan berbagai macam bentuk dan gaya seperti video art, video
performance, video instalasi, video mapping dan sebagainya.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kecenderungan karya seni
kontemporer belakangan ini, sangat bersinggungan sekali dengan perkembangan
teknologi yang ada, khususnya teknologi informasi dan media rekam. Hal ini
terbukti dengan munculnya genre-genre dalam seni rupa kontemporer Indonesia
dan dunia yang akhirnya menjadi mainstream sendiri yaitu Seni Media (Media
Art) dan Seni Media Baru (New Media Art), seperti : film eksperimental,
expanded cinema (termasuk di dalamnya instalasi film, multiprojection, film
performances), video tapes, instalasi video, dan lain-lain. (Peter Zorn, 2005)
Karena pengaruh perkembangan teknologi dan pengalaman penulis yang
berkarya serta mendalami dunia video maka penulis membuat karya video art
sebagai ide gagasan, dengan pengembangan dan ekplorasi media dan teknik.

1
Teknik yang penulis kembangkan yaitu holographic atau Pepper Ghosts dimana
teknik tersebut membiaskan tampilan video terhadap media transparan seperti
kaca atau akrilik sehingga video yang dibiaskan tseolah melayang di udara dan
tembus pandang.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam berkaya seni ?
- Apasaja bentuk dari pemanfaatan teknologi dalam berkarya seni?
1.3 Tujuan
- Bentuk pemanfaatan teknologi dalam berkaya seni ?
- Bentuk-bentuk dari pemanfaatan teknologi dalam berkarya seni?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknologi Dalam Berkarya Seni
Secara sadar atau tidak, hasil teknologi telah mempengaruhi kehidupan
manusia secara signifikan. Baik dari berpikir, berkehidupan, bersosial maupun
bidang usaha dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia itu sendiri.
Teknolog berkembang sangat pesat seiring dan relevan dengan kemajuan ilmu
(science) dan penetahuan (knowledge).
Konteks pembahasan dalam bab ini adalah memanfaatkan teknologi dalam karya
seni. Secara harfiah, karya seni adalah ciptaan manusia yang dalam prosedur
mencipta karyanya membutuhkan jasa dari teknologi, baik bersifat langsung
maupun bersifat konsep. Dampak langsung teknologi terhadap prosedur
penciptaan karya seni adalah pemanfaatan hasil teknologi berupa teknik, bahan
atau alat. Sedangkan dampak konsep adalah prinsip dan konsep teknologi
mempengaruhi cara berpikir dan sistem kerja.
B . Istilah Teknologi
Teknologi, merupakan istilah yang diperoleh dari Bahasa Yunani
“Tekhne”, yang mengacu pada suatu seni atau keunikan dam mempunyai
sistematika logis. Istilah ini untuk menyatakan proses yang berkaitan dengan
penggunaan peralatan dan mesin guna mengubah alam atau lingkungan material
untuk kemaslahatan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah suatu area studi
tentang peralatan untuk mengubah secara harfiah menjadi fungsional melalui studi
pengetahuan yang sistematis.
Teknologi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: kemanfaatan,
keteknikan atau peralatan, keunikan, maupun sistem kinerja, dan hasil produk.
Dalam pembahasan ini, teknologi merupakan sistem dan keteknikan untuk

2
mencipta karya seni. Teknologi berupa cara pandang terhadap permasalahan
penciptaan karya seni dilihat dari prinsipprinsipnya.
Suatu karya seni mempunyai struktur, wujud atau kontur, isi, dan konteks.
Wujud atau kontur karya seni merupakan bentuk visual karya, berupa gerak,
suara, rupa yang berfungsi sebagai penampung gagasan dan ide. Dalam
mewujudkan ide dan gagasan ini, seorang pencipta karya seni membutuhkan
teknik, pendekatan, prinsip serta keterampilan berkarya. Isi adalah muatan pesan,
cerita gagasan, imajinasi dalam karya seni. Isi dikembangkan dalam karya seni
untuk memberi tekanan, nuansa, spirit, dan bobot penampilan karya seni.
Sedangkan konteks merupakan penciptaan yang sangat terkait dengan prinsip latar
belakang penciptaan, seperti alasan penciptaan karya, tujuan berkarya, serta
pengaruh adat dan pranata sistem pad acara pandang seorang atau masyarakat
tertentu terhadap kehidupan. Ketiga struktur karya seni tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lain ketika proses penciptaan berlangsung.

C . Ruang Lingkup Teknologi


Teknologi hadir karena manusia harus mempertahankan hidup bandingkan
dengan ketika manusia purba dalam kehidupannya yang masih sederhana, mereka
mencari makan dari hasil alam. Hasil makan yang ada di sekitar dimakan langsung
tanpa perlu diramu atau dimasak. Dari tahun ke tahun ataupun abad, cara berpikir
manusia terus maju dan berkembang. Kemajuan berpikir ini menjadikan manusia
mencipta peralatan, sistem, kinerja yang disesuaikan dengan fungsinya. Usaha
untuk mencipta peralatan, sistem kinerja, keteknikan dan pola ini disebut orang
teknologi. Secara idea, teknologi merupakan hasil budaya manusia untuk
mempertahankan hidup manusia dengan menciptakan sarana dan prasarana baik
melalui kegiatan penelitian dan percobaan yang disengaja maupun tidak.
Menurut Koentjaraningrat (1981: 2) teknologi merupakan salah satu hasil
kebudayaan manusia dan meletakkan teknologi kedalam deretan hasil budaya
manusia sebagai 1) sistem religi dan upacara keagamaan, 2) sistem dan budaya
manusia, 3) sistem pengetahuan, 4) Bahasa, 5) kesenian, 6) sistem mata
pencaharian hidup, dan 7) sistem teknologi dan peralatan.

D. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Berkarya Seni


Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam pendidkan adalah
mendidik anak agar kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan
berapresiasi terhadap keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsur keuletan,
yaitu kemampuan bertahan, berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan
masalah dengan sempurna. Salah satu cara berlatih ulet adalah keberanian
mengutarakan pendapat (berekspresi). Dalam hal ini terdapat kaitan antara
keuletan, kreativitas, dan berekspresi dengan berusaha melakukan eksperimentasi
atau percobaan. Percobaan sendiri merupakan langkah-langkah mencari tahu
permasalahan dan merancang serta mencoba gagasan yang ditemukan. Proses
kreatif ini mampu meningkatkan koordinasi antara otak, rasa, dan keterampilan.
Misalnya menjaga keseimbangan tubuh, pengendalian emosi diri, ketekunan,
pantang menyerah dengan tantangan, konsentrasi, dan tumbuh auto sugesti dalam

3
berusaha untuk mencapai tujuan. Dalam teknologi, prinsip keteknikan dapat
digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu :

1. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan dalam Penciptaan Karya Seni


Suatu prinsip kerja teknologi produksi dalam bentuk karya terapan seperti
memproduksi cinderamata, menenun kain, atau jenis lain yang segera dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran teknologi kerajinan
lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi, reproduksi yang diukur dari
kecepatan, ketepatan, dan ekonomis. Jika suatu produksi dikatakan cepat,
pengukurannya diajukan dengan jumlah yang diproduksi terhadap waktu yang
disediakan.
Jika dalam waktu yang kurang dari yang ditentukan dapat memproduksi
lebih dari standart bakunya maka dikatakan cepat. Ketepatan lebih banyak
dikonotasikan untuk presisi, yaitu produksi yang sesuai dengan permintaan.
Pengukuran yang diajukan adalah kemampuan membuat sama produk tanpa ada
kesalahan. Untuk menghindari kesalahan, seseorang membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan keteknikan yang kuat agar segala gagasan dan idenya berjalan
lancar yang diwujudkan dalam karya seni.
2. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa dalam Penciptaan Karya Seni
Dalam proses ini keterampilan yang diandalkan adalah kesesuaian,
kecepatan, ketepatan, maupun kecakapan. Prinsip kesesuaian diajukan
pengukuran melalui nilai persamaan, misalnya: jika suatu produk yang dihasilkan
sama dengan permintaan diajukan baik dalam bentuk kualitas maupun kuantitas
maka penilaian dianggap sesuai. Sedangkan untuk kecepatan dan ketepatan
merupakan unsur saling ukur diantaranya: permintaan dikatakan tepat jika dalam
waktu yang ditentukan dapat menghasilkan produk yang sesuai. Demikian pula,
suatu produk dikatakan cepat jika permintaan mampu melayani sesuai dengan
rencana dan hasilnya sesuai dengan permintaan. Pemanfaatan teknologi rekayasa
dalam penciptaan karya seni dapat dilihat pada keteknikan dan dampak
pembelajaran. Dampak keteknikan lebih mendorong keyakinan mencipta melalui
kecakapan mengurai bahan dan menyusun alat sesuai dengan sistem kinerjanya.
Sedangkan dampak pembelajaran teknologi rekayasa adalah keuletan
menguraikan masalah, dan menyusun kembali permasalahan dalam mencipta
karya seni.
3. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan dalam Penciptaan Karya Seni
Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui
proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat
menghasilkan produksi ganda dan reproduktif. Produksi ganda tersebut tampak
pada pengembangan alat, bahan serta medium lain yang dapat digunakan untuk
mendukung. Prinsip ini biasanya akan menjadi ekonomis ketika produksinya
mampu mencapai target bahkan melebihi target minimal. Sedangkan prinsip

4
higienis pengolahan terletak pada keselamatan dan keseuaian produk terhadap
standar kimia, pangan, dan ukuran kesehatan/keselamatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam pendidkan adalah
mendidik anak agar kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan
berapresiasi terhadap keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsur keuletan,
yaitu kemampuan bertahan, berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan
masalah dengan sempurna. Salah satu cara berlatih ulet adalah keberanian
mengutarakan pendapat (berekspresi).
Dalam teknologi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip,
yaitu:
1. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan dalam Penciptaan Karya Seni

2. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa dalam Penciptaan Karya Seni

3. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan dalam Penciptaan Karya Seni

Penggunaan medium-medium elektonik saat ini dikalangan masyarakat


televisi, video, ponsel, komputer dan piranti lunaknya, games dan internet secara
fungsional maupun sebagai hiburan. Penggunaan media elektronik ini menyikapi
persoalan bahwa medium-medium ini dikonsumsi masyarakat secara kolektif
sebagai media baru.
Penggunaan teknologi sendiri tidak hanya digunakan sebagai kepentigan dalam
berekspresi setiap orang, akan tetapi penggunaanya telah meluas hingga ke
wacana serta praktek kesenirupaan.

3.2 Saran

5
Adapun saran yang ingin kami ungkapkan bagi pembaca
1. Untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam ber karya seni yang berkembang
seiring berjalannya waktu
2. Perlu adanya bentuk pengawasan dan pemanfaatan teknologi terhadap bentuk
karya seni agar dapat bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

https://medium.com/irsyadindra/dampak-pemanfaatan-teknologi-
di-bidang-seni-41663bad79e4

https://medium.com/@irsyadindra05/dampak-pemanfaatan-
teknologi-di-bidang-seni-41663bad79e4

https://www.coursehero.com/file/pj5hr12/Kendorkan-otot-
relaksasi-dua-hitungan-Jadi-proses-bernafas-yang-baik-sewaktu/

https://www.academia.edu/Ebook/TEKNOLOGI_INFORMASI_SEBAGAI_
MEDIA_BERKARYA_SENI_RUPA

Anda mungkin juga menyukai