Anda di halaman 1dari 6

Nama : Erwin Waruwu

Program Studi : PGSD –S1


Kode Mata kuliah : PDGK4403
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Anak di SD

1. Analisislah inovasi pendidikan di SD berdasarkan video yang dapat anda unduh di laman tertentu!
Jawaban :
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya
Innova yang artinya memperbarui dan mengubah. Innovasi adalah suatu ide, barang, kejadian,
metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai
tujuan tertentu untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988). Invensi adalah suatu
penemuan yang benar-benar baru artinya hasil kreasi manusia yang berubah benda atau hal yang
ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.
Sedangkan diskoversi adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang
ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Tujuan dari inovasi pendidikan adalah
memaksimalkan (efiensi, efektivitas dan relevansi) segala kemampuan dalam bidang pendidikan
seperti tenaga, uang, sarana prasarana, inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan
dengan komponen system pendidikan dalam arti sempit (suatu lembaga pendidikan) maupun dalam
arti luas (sistem pendidikan). Komponen pendidikan atau komponen system social yang
memungkinkan untuk dilakukan suatu inovasi, yaitu : pembinaan personalia, banyaknya personilia
dan wilayah kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, peran yang diperlukan,
wawasan perasaan, bentuk hubungan antar bagian, dan strategi. Faktor-faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan program atau
tujuan, dalam inovasi pendidikan secara umum dapat dibedakan menjadi 5 model inovasi baru yaitu
:
a. Top Down
b. Pendekatan Konstekstual
c. Desentralisasi dan Demokratisasi dalam pendidikan
d. Bottom Up
e. Quantum Learning

Bentuk inovasi yang dapat dilakukan guru dalam berinovasi di era teknologi informasi sekarang
yaitu seperti penggunaan media dalam proses pembelajaran, memanfaatkan smartphone untuk
belajar dan media lainnya yang dapat membantu para siswa menjalankan pembelajaran dengan
baik.
2. Uraikan manfaat konvensi hak anak!
Jawaban :
Konvensi hak anak adalah perjanjian yang mengikar secara yuridis dan politis di antara berbagai
Negara yang mengatur hal-hal yang berhubungan denan hak anak. Hak anak berarti hak asasi
manusia untuk anak. Konvensi hak anak merupakan wujud nyata atas upaya perlindungan terhadap
anak, agar hidup anak menjadi lebih baik. Sejak Indonesia meratifikasi konversi hak anak di Tahun
1990 banyak kemajuan yang telah ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia dalam melaksanakan
konvensi hak anak.
Beberapa manfaat konvensi hak anak adalah :
a. Menegaskan berlakunya HAM bagi semua tingkatan usia.
b. Meningkatkan standar HAM agar lebih sesuai dengan anak-anak,
c. Mengatur masalah-masalah yang khususnya berhubungan dengan anak.

3. Jelaskan hubungan makna hak anak dan pendidikan dengan menggunakan bahan kerangka berpikir!
Jawaban :
Indonesia sebagai negara anggota PBB telah turut mendukung dibentuknya KHA dengan
mewujudkannya dalam undang-undang.Namun masih saja banyak orang tua yang tak
memahaminya, sehingga pelanggaran terhadap hak-hak anak pun kerap terjadi. Perangkat hukum di
negeri kita masih lemah, peraturan yang ada belum dilaksanakan secara penuh. Tak heran bila
kasus pelanggaran hak anak baru diperkarakan setelah menelan korban.

Menurut Konvensi Hak Anak bahwa anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun
bahkan UUPA No. 23 Tahun 2002 mendefinisikan anak sejak di dalam kandungan untuk lebih
memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap anak.Sumber lain menyebutkan bahwa anak
adalah “setiap manusia”  yang belum berumur 18 tahun, dan  “setiap manusia” diartikan bahwa
tidak boleh ada pembeda-bedaan atas dasar apapun, termasuk atas dasar  ras, warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama, keyakinan politik atau keyakinan lainnya, kebangsaan, asal-usul etnik atau
sosial, kekayaan, cacat atau tidak, status kelahiran ataupun status lainnya, baik pada diri si anak
maupun pada orangtuanya.

Setiap anak berhak untuk bersekolah dan bila perlu anak juga berhak mengikuti kegiatan di
sekolah, termasuk les tambahan. Sebagai orang tua harus memperhatikan keinginan, minat, dan
bakat anak dalam menentukan sekolah. Setiap anak berhak untuk mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya dan orang tua wajib mendukung hal tersebut. Kita tidak hanya diwajibkan
memperhatikan anak-anak gifted atau berbakat tetapi juga anak-anak dengan kebutuhan khusus
seperti penyandang autisme, tunanetra, tunarungu, tunagrahita, ataupun anak-anak dengan kelainan
dan penyakit tertentu.

Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea kesatu dinyatakan bahwa “Kemerdekaan ialah hak segala
bangsa”. Dalam pernyataan tersebut terkandung pengakuan secara yuridis hak asasi manusia
tentang kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia
PBB pasal I. Dasar filosofi hak-hak asasi manusia tersebut bukanlah kebebasan individualis,
malainkan menempatkan manusia dalam hubungannya dengan bangsa (makhluk sosial) sehingga
hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban asasi manusia.

Selain hak asasi manusia, didalam UU No. 39 Tahun 1999 juga terkandung Kewajiban Dasar
Manusia, yaitu seperangkat kewajiban yang apa bila tidak dilaksanakan maka tidak memungkinkan
terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. UU No. 39 Tahun 1999 tersebut terdiri atas 105 pasal
yang meliputi macam hukum asasi, perlindungan hak asasi, pembatasan terhadap kewenangan
pemerintah serta KOMNAS HAM yang merupakan lembaga pelaksana atas perlindungan hak-hak
asasi manusia. Hak-hak asasi manusia tersebut meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam
pemerintahan, hak wanita dan hak anak-anak.

Di dalam konsideran UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sistem Pendidikan
Nasional) menentukan bahwa, “UUD 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan yang
diatur dengan undang-undang.Sedangkan di Pasal 1 angka 1 UU Sistem Pendidikan Nasional
menentukan pengertian Pendidikan, “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan”.

dimana seorang anak mempunyai hak sebagaimana diatur di dalam Pasal 10 UU Perlindungan
Anak yang menentukan, “Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,
mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi
pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan”.Mengenai
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di dalam Pasal 6 (ayat 2) UU Sistem Pendidikan
Nasional menentukan, “Setiap warga Negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan”

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada beberapadari mereka yang
belum mendapatkan hak tersebut. Hingga saat ini, peluang terbesar untuk memperoleh akses
pendidikan yang baik hanya anak orang kaya dan pintar. Dengan bermodalkan kemampuan
ekonomi yang lebih dari cukup, didukung dengan kemampuan berpikir tinggi, menjadi faktor
pendukung untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik.Kondisi anak-anak di perkotaan
yang hidup di bawah garis kemiskinan juga memaksa mereka bekerja demi mempertahankan hidup.
Sehingga, sebagian besar dari mereka tak mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Fakta yang tak jauh berbeda kita temukan pada masyarakat pedesaan. Karena faktor ekonomi yang
tidak mendukung, anak-anak desa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi harus
mengubur dalam-dalam mimpi mereka.

Dalam hal ini, pemerintah dituding membuat kebijakan yang diskriminatif sehingga menyulitkan
rakyat kecil mengakses pendidikan. Kedua, lahirnya sistem pendidikan yang tidak memberdayakan.
Dalam konteks ini, kebijakan yang dibentuk semata-mata untuk mendukung status quo dan
memapankan kesenjangan sosial (Darmaningtyas, 2005, Pendidikan Rusak-Rusakan). Ketiga,
kurangnya orientasi pendidikan terhadap pembangunan moral. Hal ini dapat dibuktikan dengan
melihat realitas anak-anak yang bertindak amoral, sehingga sering dikatakan pendidikan minus budi
pekerti.

Bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, anggaran pendidikan Indonesia termasuk dalam
kategori tinggi. Namun, tetap saja masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan
pendidikan yang layak. Tingginya biaya pendidikan di Indonesia membuat anak-anak dari kalangan
rakyat menengah ke bawah tak mampu menjangkaunya.

ANAK merupakan aset negara yang akan menentukan masa depan bangsa. Oleh sebab itu, sudah
seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kualitas pendidikan bagi anak. Dengan pendidikan
anak yang berkualitas, diharapkan masa depan Indonesia akan menjadi lebih baik seiring
membaiknya pendidikan anak. Untuk mencapai harapan itu, dibutuhkan keseriusan dari berbagai
pihak, baik orangtua, guru, maupun pemerintah agar tujuan tersebut dapat terpenuhi. Sehingga Saat
ini banyak orang mulai memperhatikan HAM anak, mengingat saat ini banyak sekali terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak anak. Banyak kasus-kasus pelanggaran HAM terutama pada anak
yang menjadi sorotan dan menyita perhatian publik. Banyak anak dijual dan disiksa. Banyak anak-
anak yang terkena penyakit turunan dari orang tua dan mengalami gizi buruk. Jika kita melihat ini
adalah protret yang sangat menyedihkan, anak yang seharusnya mendapatkan perhatian, kasih
sayang dan cinta malah mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya seperti itu.

Karena Sejarah perkembangan HAM anak dimulai dari tahun 1923 ketika seorang aktivis
perempuan bernama Eglantyne Jeb mendeklarasikan 10 pernyataan hak-hak anak yaitu hak akan
nama dan kewarganegaraan, hak kebangsaan, hak persamaan dan non diskriminasi, hak
perlindungan, hak pendidikan, hak bermain, hak rekreasi, hak akan makanan, hak kesehatan dan
hak berpartisipasi dalam pembangunan. Sedangkan yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia
merupakan hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur
hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun
4. Berikan contoh pelanggaran hak anak di SD!
Jawaban :
1. Tindakan perundungan (bullying) siswa.
2. Tindakan kekerasan antarsiswa.
3. Tindakan kekerasan kepada siswa secara fisik.
4. Tindakan kekerasan kepada siswa secara verbal.
5. Memilih-milih dan membeda-bedakan teman.
6. Tindakan diskriminatif guru terhadap siswa.

5. Apa saja peran guru dalam bimbingan dan konseling di SD!


Jawaban :
Guru BK bertugas untuk mengetahui dan juga memahami perilaku dan juga memberikan konseling
kepada siswa sehingga bisa membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan
siswa.Di dalam Permendikbud 111 tahun 2014, disebutkan bahwa aktivitas guru BK/ konselor
dalam pelayanan peminatan, meliputi; (1) memberikan informasi kepada peserta didik tentang
program sekolah; (2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (dengan aktivitas
pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil

Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah, Apa Saja Jenisnya?


1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi.
3. Layanan Pembelajaran.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran.
5. Layanan Penguasaan Konten.
6. Layanan Konseling Perorangan.
7. Layanan Bimbingan Kelompok.
8. Layanan Konseling Kelompok
6. Buatlah perencanaan bimbingan dan konseling di SD!
Jawaban :

Perencanaan Program BK

Tahapan penyusunan
program BK

- Sarana dan fasilitas


- Pengandalian pembiayaan
Studi kelayakan
yang dibutuhkan

Penyusunan Program BK - Merumuskan masalah siswa


- Kemampuan yang dimiliki

Konsultasi usulan program Pihak pihak yang terkait dalam


program BK (Kepsek, waka, wali
kelas)

Penyediaan Fasilitas
- Penyediaan program
- Penyediaan instrumen

Pengadaan biaya - Pembiayaan personel BK


- Biaya operasional guru/konselor
- Biaya kegiatan penelitian
- Pengembangan bidang BK

Pengorganisasian program - Cara kerja


- Pola kerjanya

- Aspek pribadi
Kriteria penilaian
- Aspek sosial
keberhasilan
- Aspek belajar
- Aspek karir

Anda mungkin juga menyukai