Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL I

NAMA : INDAH SIPTIA


NIM : 856748954
PROD : S1-PGSD

Program Studi : IP/TP


Kode Mata Kuliah : MKDK4001
Nama Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Edi Kurniawan,S.Pd.M.Pd
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2018
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :1

Skor Sumber Tugas


No. Uraian Tugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan Modul 1
atau konsep yang mendasar tentang manusia dan MKDK4001
makna eksistensi manusia di dunia. Pengantar
a.Uraikan tujuan hidup manusia sebagai Pendidikan
makhluk beragama ? 10 KB 1
b.Jelaskan asas-asas antropologis yang 15
mendasari manusia dapat dididik ?
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan 25 Modul 1
manusia baik dalam bentuk formal dan informal. MKDK4001
Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia Pengantar
Pendidikan
KB 3
3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki 25 Modul 2
beberapa landasan salah satunya landasan MKDK4001
sosiologi, Analisis hubungan timbal balik Pengantar
pendidikan dan masyarakat ? Pendidikan
KB 2
4. Pendidikan adalah membimbing untuk Modul 3
mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan MKDK4001
di dalam diri anak. Pengantar
a. Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ? 15 Pendidikan
b. Sebutkan dan rinci jenis pergaulan 10 KB 1
berdasarkan pelakunya?
100
*) Coret yang tidak perlu

JAWABAN :
1.A) Aspek keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yangt erungkap dalam bent uk pengakuan at au keyakina akan kebenaran
suatu agama yangdiwujudkan dalam sikap dan perilaku. Dalam keberagaman ini manusia
akan merasakan hidupnya menjadi bermakna. Dan tata carahidup dalam berbagai aspek
kehidupan, mempunyai tujuan hidup manusia sebagai makhlukberagama, sebagai berikut :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural,manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Yang artinya bahwa kemanusiaan telah masuk ke
dalamrantai kualitas sebagai sumber utama yang bebas kepada dunia alam world of
nature,sejarah, dan masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus menerus.
3. Manusia adalah makhluk yang sadar. Yang artinya bila daya refleksi yang
menakjubkan,ia memahami aktualitas eksternal, menyikap rahasia yang tersembunyi dari
pengamatan,dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4. Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Yang maksudnya manusia adalah
makhlukhidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, mampu
mempelajari,menganalisis, mengetahui, dan menilai dirinya sendiri.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
dirinyase c ar a ke s e lu r u ha n dar i a la m, da n me ne mp at k a nn ya d i sa mp i ng
T u ha n. H a l i n i m e n y e b a b k a n m a n u s i a m e m i l i k i k e k u a t a n a j a i b s e m u
q u a s i - m i r a c o l o u s ya n g memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari
eksistensi dirinya.
6. Manusia adalah makhluk idealis.Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan
danevolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas didalam
pagar-pagar kokoh realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa man usia
untukmerenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat, dan mencipta dalam
alamjasmaniah dan rohaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Disinilah timbul pertanyaan penting mengenai
nilai.Nilai terdiri dari ikatan yang ada antaramanusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan,atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiridan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan
mulia.Manusia memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakangaya hidup melawan kehidupan alami.

1.B) Ada 5 asas antropologis yang mendasari kesimpulan bahwa manusia mungkin atau dapat
dididik, yaitu (1) potensialitas, (2) dinamika, (3) individualitas, (4) sosialitas, dan (5) moralitas.

1. Asas Potensialitas

Sebelumnya telah dibahas berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia
akan menjadi manusia, tetapi untuk menjadi manusia diperlukan suatu sebab, yaitu pendidikan.
Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan
norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan
atau sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas.

Apakah Manusia dapat atau mungkin dididik untuk mencapai tujuan tersebut? Jawabannya
adalah dapat atau mungkin, sebab manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik. Demikian
pula dengan potensi-potensi lainnya. Berdasarkan hal itu maka dapat disimpulkan bahwa
manusia akan dapat dididik karena ia memiliki potensi untuk dapat menjadi manusia.

2. Asas Dinamika

Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi maupun spiritualnya. Ia selalu menginginkan
dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia
berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal, baik dalam rangka interaksi atau
komunikasinya secara horizontal (manusia-manusia) maupun vertikal atau transendental
(manusia-Tuhan).

Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu manusia
(peserta didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain manusia itu sendiri (peserta didik)
memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Karena itu, dimensi dinamika
mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

3. Asas Individualitas

Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya dan
memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Sekalipun ia
bergaul dengan sesamanya, ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai Individu ia tidak pasif,
melainkan bebas dan aktif untuk mewujudkan dirinya.

Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau


mewujudkan dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sesuai kehendak pendidik
dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia atau peserta didik. Di pihak lain manusia
sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Karena itu,
individualitas manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

4. Asas Sosialitas

Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul dengan orang
lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal
balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Kenyataan ini
memberikan kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik. Sebab, upaya bantuan atau
pengaruh pendidikan itu disampaikan justru melalui interaksi atau komunikasi dengan
sesamanya.

5. Asas Moralitas

Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan pada
dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya
(aspek moralitas). Pendidikan hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan
sistem nilai dan norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu
manusia yang diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari
agama maupun budaya yang diakui.

Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek
moralitas memungkinkan manusia untuk dapat dididik. Atas dasar berbagai asas di atas,
pendidikan mutlak harus dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari, kta harus
sampai pada kesimpulan bahwa manusia tidak perlu dididik, tidak akan dapat dididik karena
itu kita tak perlu melaksanakan pendidikan.

2). manusia berhak mendapat pendidikan karena jika mereka tidak medapat pendidikan
mereka tidak bisa bekerja maka dari itu pendidikan dikaitkan dengan hak asasi manusia.
Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Suatu tindakan
proses belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan sejatinya dapat mencetak
generasi unggulan di masa depan. Hal ini seperti yang di kemukakan dalam salahsatu teori
belajar yakni teori humanistik.Dimana tujuan belajar menurut teori humanistik adalah
bagaimana memanusiakanmanusia. Teori humanistik lebih menekankan pada isi daripada
proses, yang disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan serta kebutuhan belajar anak dan
potensi lingkungan. Teori ini bersifat elektif, artinya dapat memanfaatkan teknik atau teori
belajar apapun asal tujuan belajar siswa dapat tercapai. Teori belajar himanistik berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang sibukan dari sudut pandang pendidik.
Sehingga, dalam penerapan teori ini pendidik membantu siswa dalam mengembbelajar
angkan dirinya (self actualization). Dalam hal ini pendidik sebagai fasilitator, sedangkan anak
didik berperan sebagai pelaku utama (student center). Anak didik memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri dan diharapkan dapat mengenaliserta mengembangkan
potensinya secara positif.

3). Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubunganantara manusia dalam kelompok-
kelompok dan struktur sosialnya. Salah satu bagian sosiologi, yang dapat dipandang sebagai
sosiologi khusus adalah sosiologi pendidikan. Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi
pendidikan meliputi : 1) interaksi guru- siswa; 2) dinamika kelompok di kelas dan di
organisasi intra sekolah; 3) struktur dan fungsi sistem pendidikan dan; 4) sistem masyarakat
dan pengaruhnya terhadap pendidikan. Wujud darisosiologi pendidikan adalah tentang
konsep proses sosial.
Untuk mempermudah sosialisasi dalam pendidikan, maka seorang guru harus menciptakan
situasi, terutama pada dirinya, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada
diri peserta didik. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu kontak
sosial dan komunikasi.Kini kita lanjutkan dengan pembahasan kelompok sosial, dimana
kelompok sosial ini berarti himpunan sejumlah orang, paling sedikit dua orang, yang hidup
bersama, atau karena cita-cita yang sama. Dalam dunia pendidikan kelompok sosial ini dapat
berbentuk kelompok personalia sekolah, kelompok guru, kelompok siswa, kelas, subkelas,
kelompok belajar di rumah dan sebagainya. Berbicara tentang dinamika kelompok, maka
perlu diketahui tentang istilah dinamika yang stabil. Suatu kelompok sosial dinamis yang
stabil, artinya kelompok ini berusaha maju mengikuti arah perkembangan zaman atau
mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi dengan tetap memperhatikan kestabilan
kelompok. Wuradji (1988) menyebutkan tiga prisip yang melandasi kestabilan
kelompok,yaituintegritas, ketenangan dan konsensus.

4.A) semua unsur yang harus ada di dalam proses pendidikan, yang kesemuanya merupakan
kesatuan integral yang saling mengisi.
Unsur-unsur pendidikan meliputi beberapa hal : Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Orang yang membimbing (pendidik)
Dalam proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu :
1).Subjek yang dibimbing (peserta didik). Peserta didik berstatus sebagai subjek didik.
Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang
usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku
pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri)
secara terus menerus guna memecahkan masalah- masalah hidup yang dijumpai sepanjang
hidupnya
2).Orang yang membimbing (pendidik). Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami
pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang
tua, guru, pemimpin program pembelajaran, pelatihan, dan masyarakat/organisasi.
3).Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal
ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanifulasikan isi, metode
serta alat-alat pendidikan. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
4).Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak.
Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk
dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan
kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu dengan
menggunakan alat tertentu.
5).Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan
disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan
lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa.
Sedangkan muatan lokal misinya mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya sesuai
dengan kondisi lingkungan.
6).Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode). Alat dan metode pendidikan
merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat
efisiensi dan efektifitasnya. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan
ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
7).Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat
4.B) 1).Pergaulan individual adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu
2).Pergaulan kelompok adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
kelompok
3).Pergaulan campuran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan kelompok, atau proses interaksi yang
dilakukan oleh kelompok dengan kelompok.
Pembahasan:
Definisi pergaulan menurut para ahli :
Aristoteles: manusia merupakan makhluk yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan sosial,
artinya manusia merupakan makhluk yang saling berhubungna dan berinteraksi antara yang
satu dengan yang lainnya.
Ghozally 2007: pergaulan merupakan suatu hubungan yang dijalin antar individu yang
meliputi perasaan, tingkah laku, serta jati diri yang ada didalamnya.
Basrowi 2005: pergaulan tidak dapat dilepaskan dari interaksi yaitu hubungan yang dinamis
antar individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok serta kelompok dengan
kelompok lainnya.

Penyebab pergaulan bebas yaitu: Kurangnya pengawasan dari orang tua


Kesenjangan dalam masyarakat yaitu anak yang merasa orang tuanya ketinggalan jaman.
Kurangnya kepedulian orang tua terhadap pergaulan muda-mudi.
Kurangnya pendidikan agama. Iman yang tidak kuat.
Pengaruh globalisasi.

Hal-hal negatif yang bisa ditimbulkan akibat pergaulan bebas :

Meningkatkan sifat konsumenrisme yaitu para pelaku akan lebih banyak meluangkan waktu
untuk hura-hura, berkumpul di diskotik bersama anggotageng, saling pamer handphone baru,
dll.
Terjadinya tindakan yang melanggar norma agama dan masyarakat, seperti melakukan
hubungan suami istripranikah, pemakaian obat-obatanterlarang, mabuk-mabukan, dll.
Munculnya sikap yang lebih mengutamakan kepentingan duniadibandingkan akhirat.
Hamil diluar nikah, timbulnyapenyakit-penyakit yang berbahaya seperti HIV yang meupakan
akibat dari seks bebas

Anda mungkin juga menyukai