Anda di halaman 1dari 8

TUTOR : Dra. Siti Umayaroh, S.Pd.M.

Pd

Kelompok 6 :
- Uswatun Nur Khasanah
- Zahrotun Nissa
- Miftahul Hidayah
- Rita Melania
Modul 6 (kb 1)
MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL DALAM IPS SD

Dalam kehidupan manusia, banyak masalah yang menunjukan pertentangan


(kontroversial)satu kenyataan dengan kenyataan yang lainnya.Dimulai dari tempat tinggal
masing-masing (local), wilayah yang lebih luas seperti tingkat kabupaten dan provinsi
(regional),tingkat bangsa (nasional),antar wilayah Negara (antar regional) sampai ketingkat
dunia(global).
Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal (desa-kota)dapat di amati adanya
kemiskinan dan kekumuhan di satu pihak serta kekayaan dan kemewahan di pihak lain.
Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang
pembelajaran masalah-masalah kontroversional dalam kontek sperspektif global ada 4
komponen yang harus di perhatikan, 4 komponen itu meliputi :
A. MATERI (POKOK BAHASAN)
Selaku guru IPS untuk menjawab pertanyaan materi pembelajaran yang akan disajikan
pada pengajaran IPS guru harus menggali dan merumuskan materi yang akan disajikan sesuai
dengan tingkat perkembangan murid yang akan memperoleh materi yang bersangkutan.
Pertama yang harus dilakukan guru IPS harus mengacu pada kurikulum yang
berlaku.Untuk menambah, mengembangkan, dan memperkaya materi yang ada dalam
kurikulum, selaku guru IPS harus menggali sumber-sumber lainnya.Sumber yang paling
utama yaitu masyarakat dan lingkungan tempat kita dan anak-anak berada.Sumber yang lain
dapat di jangkau dan ada disekitar kita yaitu :buku, surat kabar, tabloid, dan majalah.
B. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran yang akan di tempuh dan dilaksanakan, tidak dapat di lepas dari
sifat materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang akan dicapai.Berbagai metode
pengajaran mulai dari :ceramah,Tanya jawab, diskusi, bermain peransasio-drama,
demontrasi, tugas dan lain sebagainya.
Beberapa strategi mengajar mulai dari :cara bertanya efektif, pembinaan konsep dan
pengembangan generalisasi, penanaman nilai dan sikap, pengembangan ketrampilan, ikut
serta berpikir kritis, dan lain sebagainya.Berbagai media pengajar antara lain :gambar,
potret, grafik, peta, globe serta yang lainnya.
C. TUJUAN YANG AKAN DICAPAI
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956), dalam bukunya yang berjudulTaxonomy of
Education Objectives,mengemukakan 3 aspek perilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan
pengajaran yaitu :
 Aspek kognitif
 Aspek afektif
 Aspek psikomotor
D. TEKNIK EVALUASI
Evaluasi dalam kegiatan apapun, khususnya dalam pembelajaran IPS menjadi
puncak(kulminasi)dari kegiatan tadi.Teknik evaluasi meliputi non-tes dan tes
 Evaluasi non-tes meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan. Tugas-tugas
observasi mengumpulkan informasi (data) dan bahan atau benda-benda yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, harus kita nilai.
 Evaluasites, baik lisan maupun tertulis meliputi bentuk uraian (esay) dan objektiftes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL


1. Memperhatikan hakikat dasar mental yang melekat pada diri tiap inividu siswa yang
meliputi :
1. Dorongan ingin tahu(sense of curiosity) yang harus dilayani dan dikembangkan.
2. Minat terhadap sesuatu, khususnya terhadap pokok bahasan yang disajikan(sense of
interest) yang juga harus dilayani, dipertahankan dan dikembangkan.
3. Dorongan ingin membuktikan sendiri apa yang dipelajari dalam kenyataan
dilapangan(sense of reality).
4. Dorongan ingin menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari di lapangan, dalam
kehidupan praktis (sense of discovery).
2. Memperhatikan asas-asas pembelajaran yang meliputi :
1. Dari yang telah diketahui ke arah yang diketahui.
2. Dari yang mudah ke arah yang makin sukar.
3. Dari yang sederhana ke arah yang makin kompleks.
4. Dari dekat ke arah yang makin jauh.
5. Dari yang konkret ke arah yang makin abstrak.
3. Kegiatan proses belajar-mengajar
4. Pengembangan teknik evaluasi
E. KONSEP
James G. Womack (1970: 30-31) mengemukakan adalah suatu kata atau ungkapan yang
berasosiasi dengan suatu sifat yang menonjol dan melekat.Konsep memilki 2 pengertian baik
pengertian denotative maupun pengertian konotatif.
 Pengertian denotative adalah pengertian kata berdasarkan definisi kamus.
 Pengertian konotatif adalah pengertian yang lebih tinggi yang harus dilatihkan kepad
aparasi siswa untu memahaminya.
1. PembinaanKonsep
Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh James G. Womack pembinaan konsep itu dapat
diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep-konsep.
2. StrategiPembinaanKonsep
Berkenaan dengan pembinaan konsep, John Jarolimek (1972:57-64) mengetengahkan tiga
strategi sebgai berikut :
 Strategi pertama: membuat daftar,mengelompokkan, dan membuat label. Dalam hal iniAnda
selaku guru IPS membayangkan telah berkarya wisata ke Toko Serba Ada dengan para siswa.
Anak-anak melakukan pengamatan, pecatatan tentang apa yang mereka alami dilapangan
setelah kembali kesekolah dalam kelas para siswa membuat daftar barang-barang yang mereka
amati. Lalu melakukan pengelompokan benda-benda yang mereka amati itu. Kemudian
mereka memberikan label pada kelompok nama benda-benda tersebut.
 Strategi kedua : mengalami, berhipotesis, pengujian. Guru IPS member tugas ke pada
anak-anak untuk mempelajari iklan, baik iklan di media cetak maupun elektronik. Para siswa
dibimbing untuk meneliti contoh iklan sebanyak-banyaknya yang mereka peroleh, lalu
mengklasifikasikan iklan berdasarkan jenis, isi, perkiraan harga periklanan, keuntungan dan
seterusnya. Selnjutny mengajukan hipotesis antara lain sebagai berikut :

1. Iklan membantu para pelanggan karena memberikan informasi mengenai produk baru
dengan harganya

2. Iklan yang efektif mencoba menciptakan kebutuhan dari suatu produk, baik yang mereka
perlukan ataupun yang tidak mereka perlukan.

3  Iklan local memiliki efek yang langsung dalam penjualan bagi toko-toko setempat bila
dibandingkan dengan iklan-iklan tingkat nasional.

 Strategi Ketiga :memperkenalkan contoh dan bukan contoh. Anda selaku guru IPS
mengemukakan contoh dan bukan contoh berkaitan dengan kata atau ungkapan tersebut.
Katakanlah dalam kontek sperspektif global anda memperkenalkan saling ketergantungan
yang akan digiring ke arah pengertian konotatif sebagai suatu konsep. Berkaitan dengan saling
ketergantunagan itu, Anda kemukakan kepada para siswa pertanyaan sebagai berikut :

a. Perdagangan timbale balik antara Negara industry dan pertanian.

b.Pertukaran para ahli, mahasiswa dan pelajaran antara satu Negara atau satu daerah dengan
Negara atau daerah lain.

c.Saling memberikan informasi tentang keadaan cuaca suatu daerah suatu Negara dengan
daerah atau Negara lainnya

d.  Saling mengunjungi atau pertukaran kunjungan para ilmuwan, pejabat, anggota DPR antar
suatu daerah atau Negara dengan daerah atau Negara lain.

3. Penerapan Model PembelajaranPembinaanKonsep

a. Anda memperhatikan hakikat dasar mental anak (rasa ingin tahu,minat, ingin membuktikan
kenyataan, dorongan ingin menemukan sendiri) yang menjadi modal bagi si anak dan juga
bagi Anda dalam proses pembelajaran.

b  Memperhatikan asas-asas pembelajaran dengan memperhatikan dengan sebaik-baiknya


untuk menghindarkan terjadinya pemaksaan kemampuan si anak dalam proses
pembelajaran

c. Kegiatan proses belajar mengajar


F. PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI

1. Memperhatikan hakikat dasar mental anak

(sense of curiosity, sense of interest, sense of reality, sense of discovery) yang menjadi modal
bagi anak untuk mengembangkan keterampilan dan sikapsosialnya.

2. Memperhatikan asas-asas pembelajaran dengan sebaik-baiknya

Untuk menghindarkan terjadinya proses yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
kemampuan peserta didik.

3. Kegiatan Proses Belajar-Mengajar


- Melakukan Pengamatan Ketrampilan apakah yang telah melekat pada diri anak – ank peserta
didik
- Mengajukan pertanyaan yang mengandung persoalan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat
ketrampilan berfikir telah mereka miliki
- Memberi tugas awal berupa membersihkan ruang kelas
- Melalui pengamatan tanya jawab dan tugas awal
4. Pengembangan teknik Evaluasi

Mulai dari saat anda melakukan pengamatan tanya jawab dan pemberian tugas awal,Anda
telah melakukan evaluasi tentang ketrampilan dan sikap sosial dan ketrampilan sikap pada
umumnya.
KEGIATAN BELAJAR  2
EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
DALAM IPS

A.           HAKIKAT EVALUASI
Di sadari ataupun tidak tiap kali kita melakukan suatu kegiatan selalu ingin mengetahui bagaimana
hasilnya. Untuk itu, kita mengadakan penilaian terhadap kinerja yang telah dilakukan. Di sini berarti
kita melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita kerjakan. Evaluasi itu telah menjadi bagian yang
melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi ini erat sekali hubungannya dengan pengukuran yang meliputi aspek penilaian tentang apa
yang diinginkan dan yang baik.

B.            ASAS EVALUASI

Asas-asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi meliputi :


1.   Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
2.      Asas Kesinambungan atau Asas Kontinuitas
3.      Asas Objektivitas

C.           FUNGSI EVALUASI
1.      Mengungkapkan penguasaan peserta didik, yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir,
keterampilan, perasaan dan sikapnya
2.      Menemukan kelemahan-kelemahan materi, metode, media pengajaran, dan tujuan yang telah
dirumuskan.
3.      Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran terhadap para peserta
didik.
4.      Mengungkapkan tingkat perkembangan pesera didik secara individual,

D.           TUJUAN EVALUASI

1.      Membuat laporan prestasi peserta didik


2.      Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran
3.      Menemukan faktor-faktor dan penghambat keberhasilan pembelajaran
4.      Menyusun program bimbingan individual
5.      Meningkatkan rangsangan kegiatan individual
6.      Meningkatkan rangasangan kegiatan pembelajaran

RANCANGAN PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI


HASIL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL

1.    Tujuan Evaluasi
       Dalam pembelajaran perspektif global, evaluasi ini bertujuan sebagai berikut :
1.1    menilai dan mengukur prestasi peserta didik pada pembelajaran perspektif global;
1.2    mendapatkan umpan balik dari prstasi belajar peserta didik terhadap kerja dan kinerja guru pada pembelajaran
perspektif global;
1.3    menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran perspektif global
1.4    meningkatkan rangsangan kegiatan belajar peserta didik

2.  Sasaran Evaluasi
       Yang menjadi sasaran evaluasi pada pembelajaran perspektif global, yaitu :
2.1 Peserta didik secara individual yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan dan
sikapnya
2.2   Peserta didik secara berkelompok dan dalam kelompok yang meliputi keterampilan serta sikap
sosialnya.
3.  Prosedur Evaluasi
     3.1    Sesuai dengan asas evaluasi, kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan
a.    Pada saat pembelajaran perspektif global itu dimulai, guru IPS mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik untuk mengevaluasi “apakah” mereka telah memilikipengetahuan yang berhubungan
dengan perspektif global itu.
b.    Tanya jawab bahkan diskusi antara guru IPS dengan peserta didik. Hal ini untuk mengevaluasi
”berapa jauhkan” peserta didik mengikuti pembelajaran perspektif global.
c.    Pada akhir proses pembelajaran, setelah seluruh pokok bahasan tentang perspektif global itu
rampung, guru melakukan evaluasi tertulis dengan mengadakan tes (tes tertulis).

 3.2  Membuat Kiski-kisi Tes Tertulis


 Kisi-kisi ini termasuk aspek materi yang menjadi bahan evaluasi, aspek mental yang   akan dinilai
kemampuannya.

4.      Alat Evaluasi
      Alat evaluasi yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran perspektif global ini meliputi tes dan
non-tes.
a.     Non-tes
                Alat evaluasi nn-tes ini dalam proses pembelajaran perspektif global meliputi tanya jawab dan
diskusi, tugas dan penampilan.  Penilaian terhadap non-tes ini bersifat kualitatif.
b.    Tes
      Alat evaluasi yangdisebut tes bagi kita semua terutama bagi anda selaku guru IPS, sudahtidak asing
lagi. Tes ini dalam bentuk tulisan, baik tes uraian (tes esai) maupun tes objektif.
      
  Tes objektif ini ada beberapa tipe, meliputi tipe salah-benar, pilihan ganda, pilihan ganda majemuk,
dan sebab akibat. Untuk tingkat SD, anda memilih salah – benar dan Pilihan Ganda (yang sederhana)
saja. Tes ini diterapkan pada perspektif global, erutama sebagai tes formati. Penilaian dan analisis tes
formatif.
5.      Perhitungan Hasil Evaluasi         
Secara keseluruhan, evaluasi itu merupakan penjumlahan rata-rata dari hasil non-tes dengan
hasil tes. Non-tes yang dapat diangkakan, dari hasil pelaksanaan tugas. Sedangkan tanya jawab, diskusi
dan penampilan pada proses pembelajaran, tidak dapat diangkakan, melainkan ditujukan pada
pengungkapan pemahaman serta dapat atau tidaknya peserta didik mengikuti proses pembelajaran
perspektif global.

PENERAPAN PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI


PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
1.      Evaluasi Proses Pembelajaran Perspektif Global
1.1    Pada tiap awal pembeljaaran perspektif global, mengajukan pertanyaan atau bertanya-jawab dengan
peserta didik tentang hal-hal yang berkenaan dengan perspektif global,
1.2    Pada poses pembelajaran selalu dilakukan tanya-jawab dan diskusi.
1.3    Pada proses pembelajaran perspektif global, diterapkan juga metode tugas.

2.      Evaluasi Tertulis
Evaluasi tertulis ini sebaiknya menerapkan tes objektif yang sifatnya mampu mencakup keseluruhan
materi dan keseluruhan aspek mental sesuaidengan tahap-tahapnya.
2.1     Alat evaluasi dalam bentuk objektif tes dirancang sesuai dengan kisi-kisi. Tes objektif tersebut terdiri
atas :
a.      50 butir soal;
b.      Terbagi atas dua kelompok, 25 butir salah-benar, dan 25 butir pilihan ganda
c.      Aspek mentalnya, 40 % pengetahuan, 40 % pemahaman, dan 20 % penerapan
d.     Aspek materi terdiri atas 20 % masalah kontroversial, 40 % saling    keteragantungan, dan 40 %
perdamaiandan keamanan dunia; dan
e.     Tingkat kesukarannya, 24 % mudah, 52 % sedang, dan 24 % sukar
2.2      Pada waktu yang telahditentukan, guru melaksanakan tes sesuai dengan kisi-kisi  dan perangkat alat
evaluasi yang telah dirancang.
2.3      Perhitungan hasil tes dilakukan berdasarkan kategori penilaian.

3.      Evaluasi Keseluruhan

Secara keseluruhan, evaluasi dilakukan mulai dari awalproses, selama proses, dan pada akhir
pembelajaran.
3.1      Padaawal pembelajaran, mengajukan pertanyaan atau bertanya jawab dengan peserta didik. 
3.2      Selama proses pembelajaran berlangusung, melalukakan tanya - jawab dan berdiskusi dengan para
peserta didik.
3.3      Pada prosess pembelajaran memberikan tugas kepada peserta didik.
3.4      Penilaian keseluruhan terhadap para peserta didik, merupakan gabungan antara nilai tes dengan nilai
tugas

4.          Kesimpulan Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi keseluruhan, baik hasil non- tes (tanya jawab, tugas maupun hasil tes, dianalisis dan
diinterpretasikan lebih jauh untuk menjawab apa yang telah dirumuskan dalam fungsi dan tujuan tes.
a.              Nilai prestasi peserta didik dalam pembelajaran perspektif global yang merupakan sebagian dari
prestasi pembelajaran IPS keseluruhannya
b.             Nilai prestasi peserta didik dalam pembelajaran perspektifglobal merupakan umpan bali bagi kerja dan
kinerja
c.      Nilai    prestasi peserta didik itu memberikan gambaran tentang tingakt perkembangan kemampuan
mereka (individal, klasikal) untuk program bimbingan selanjutnya
d.             Nilai prestasi peserta didik dalam pembeljaaran perspektif global, menjadi sarana mengungkapkan
kelemahan – kekuatan dan faktor penghambat pendorong yangmenjadi dasar penyempurnaan
pembelajaran selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai