No
Tahapan Skenario Pembelajaran Online
.
1. Kegiatan Tutor memberikan pengantar Ppt atau media lain
Pendahuluan yang memuat:
1. Sapaan singkat tutor
2. Penjelasan singkat aktivitas belajar
3. Kompetensi yang diharapkan
4. Informasi bahan kajian
Skenario Pembelajaran
Rincian Kegiatan Tuton
No. Tahapan
(Skenario Pembelajaran Online2
2. Kegiatan Inti • Tutor memaparkan secara singkat gambaran
umum Perkembangan kognitif anak usia SD
melalui ppt
• Tutor memberikan tautan (link) materi, gambar
atau video, yang diambil dari SUAKA, youtube
atau OER lainnya yang berhubungan dengan
Perkembangan kognitif anak usia SD untuk
bahan kajian mahasiswa
• Tutor membuat forum diskusi untuk mahasiswa
dan memberikan bahan diskusi yang
berhubungan dengan Perkembangan kognitif
anak usia SD. Diskusi dilakukan secara daring
dengan bimbingan tutor
Skenario Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Tuton
Tahapan
. (Skenario Pembelajaran Online)
3. Tes Formatif
• Tutor menyiapkan bahan tes formatif
• Tutor menjelaskan cakupan materi yang diujikan
yaitu :
1) kemampuan kognitif anak usia SD
2) bakat dan kreativitas anak usia SD
3) kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional pada anak SD
• Tutor menjelaskan aturan dalam mengerjakan
tes formatif (tes objektif)
• Tutor dapat mengembangkan Soal tes formatif
sesuai cakupan materi
Skenario Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Tuton
Tahapan
. (Skenario Pembelajaran Online)
1. Kegiatan Melalui forum teams, Tutor mengajak mahasiswa
Penutup untuk melakukan refleksi secara mandiri, materi-
materi apa saja yang sudah dikuasai dan yang
belum dikuasai. Selanjutnya tutor bersama
mahasiswa membuat kesimpulan yang mengarah
pada ketercapaian kompetensi pembelajaran
Perkembangan Kognitif Anak Usia SD
Setiap Orang memiliki Bakat yang berbeda-beda, ada anak yang Berbakat Musik, melukis,
menari, olahraga dll
Hal ini menunjukkan Bahwa setiap anak berebda dalam Jenis Bakatnya.
Perbedaan Bakat jugaterletak pada derajat atau tingkah pemilikan bakatnya
Kreativitas juga menunjukkan Perbedaan. Ada anak yang Kreatif dengan ide-ide verbal
tetapi ada pula anak yang kreatif dengan ide-ide grafis
Bakat adalah Kemapuan untuk melakukan suatu tugas tanpa banyak tergantung kepada
Latihan
Bakat adalah Kemampuan Bawaan sebagai Potensi yang masih perlu dikembangkan dan
ditaih agar dapat terwujud.
Terwujud atau tidaknya Bakat anak mungkin disebabkan karena Lingkungan, seperti peran
Orang Tua, guru, atau sekolah dan Pergaulan.
Banyak orang tua Justru lebih mengutamakan Prestasi di Pelajaran Sekolah, tidak heran
bakat menjadi hal yang dikembangkan
Bakat dan Kreativitas Anak Usia SD
Bakat adalah:
Suatu kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih.
Ada beberapa faktor yang memepngaruhi perkembangan bakat anak, yakni
1. Faktor dalam diri anak: Berkaitan dengan Keadaan Fisik dan Psikis Anak.
Anak yang Secara Psikis Sehat, indera pendengaran dan alat percakapannya
sempurna maka akan bisa berkembang. Fisik yang sempurna pub didukung
dengan Motivasi, minat, dan keuletan serta menekuni latihan
2. Faktor keadaan lingkungan anak: Perwujudan Bakat akan maksimal jika
didukung oleh faktor Luar diri anak, misalnya dukungan keluarga. Peran
Orang tua dan Guru ini mendorong dan mendukung bakat anak tersebut
dalam suatu hal
Tampaknya pihak Lingkungan perlu menyadari bahwa pada masa sekarang ini
segi INTELEKTUAL bukanlah satu-satunya kemampuan yang penting dan harus
dimiliki Oleh Anak. Perwujudan Bakat perlu di Kembangkan pada Kehidupan
Anak.
Bakat dan Kreativitas Anak Usia SD
Kreativitas adalah:
• Dilihat dari belahan otak manusia yang masing-masing berkaitan dengan
kemampuan tertentu dalam diri seseorang.
• Dari sisi operasional, mencakup kelancaran, keluwesan, originalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk memerinci
• Kelancaran: Ide yang yang dihasilkan oleh kita
• Keluwesan: keberagaman ide yang dihasilkan
• Elaborasi: Sejauh mana kita Merinci dan Memperkaya ide-ide yang kita dapatkan
• Original: sejauh mana ide yang dihasilkan benar-benar asli
• Dapat dilihat dari konsep 4 P, yaitu pribadi, pendorong, proses, dan
produk.
• Masa kritis usia SD pada usia 5-6 tahun (akibat dominasi orang tua) dan
pada usia 8-10 tahun (akibat pengaruh kelompok teman sebaya)
BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
1. Menciptakan Lingkungan didalam Kelas yang merangsang Belajar Kreatif
a. Memberikan Pemanasan
b. Pengaturan Fisik
c. Kesibukan didalam Kelas
d. Guru sebagai Fasilitator
2. Mengajukan dan Mengundang Pertanyaan
3. Memadukan Perkembangan Kognitif dan Afektif
a. Ciri kemampuan Berfikir Kreatif
b. Ciri Afektif
c. Menggabungkan Pemikiran Divergen dan Pemikiran Konvergen
d. Menggabungkan Proses Berfikir dengan Proses Afektif
SUMBER-SUMBER KREATIVITAS YANG PERLU
DIKEMBANGKAN
1. SUMBER KOGNITIF
2. SUMBER KEPRIBADIAN
a. Gaya Inovatif dari Berfikir
b. Sikap Tolkeran pada Ketekunan dan Sesuatu yang Jamak
c. Kemauan untuk mengambil Resiko
d. Berani terhadap Pendapat
3. SUMBER MOTIVASI
4. SUMBER LINGKUNGAN
Peran Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional pada
Anak SD
Kecerdasan Intelektual (IQ):
• Inteligensia merupakan dasar fungsi kehidupan uang membantu seorang/organisme
untuk beradaptasi dengan lingkungannya (Piaget). Seluruh aktivitas intelektual tertuju
pada keadaaan untuk menghasilkan keseimbangan, keharmonisan, hubungan antara
satu proses peikiran dan lingkungan.
• Kecerdasan intelektual dirumuskan sebagai kemampuan untuk:
Berpikir abstrak
Menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar
Menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru
• Intelligence Qoutient (IQ) merupakan skor inteligensia
• Struktur intelektual Guilford merupakan struktur mental yang diklasifikasikan sebagai:
Operasi itelektual: macam proses intelektua berlangsung, meliputi kognisi, ingatan,
berpikir divergen, konvergen, dan evaluasi
Isi Itelektual: macam materi ang digunakan, meliputi figural, simbolik, semantik, dan
prilaku.
Produk: hasil dari opreasi (proses) tertentu yang diterapkan pada isi (materi) tertentu
meliputi unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, imlpikasi.
Peran Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional pada
Anak SD
• MENYADARI EMOSI ANAK: Kepedulian dan Kesadaran akan Emosi anak akan
membuat anak merasa dimengerti dan diterima apa adanya
• MENGAKUI EMOSI SEBAGAI PELUANG UNTUK KEDEKATAN DAN MENDIDIK: Saat anak
merasa Sedih, marah, takut maka orang pertama yang dibutukahkan adalah Orang
tuanya dan Guru.
• MENDENGARKAN DENGAN EMPATI DAN MENEGUHKAN PERASAAN ANAK: Kita perlu
meluangkan wajtu untuk mendengarkan keluhan anak dan membantu memberi
nama terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga anak merasa dimengerti
secara emosional
• MENOLONG ANAK MEMBERI NAMA EMOSI DENGAN KATA-KATA: Memberikan
Gambaran anak kadar Emosinya seperti Tegang, Kesal, Cemas, Marah, Sedih, Takut.
Maka anak akan menjadi mengerti dengan Perasaan sendiri
• MENENTUKAN BATAS-BATAS SAMBIL MEMBANTU ANAK MEMECAHKAN MASALAH:
Bantulah anak untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai dan memilih satu
pemecahan yang paling memungkinkan.
PERAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN ANAK