Anda di halaman 1dari 27

MODUL 2

Tinjauan dan Konsep Dasar


Perkembangan Kognitif
Anak Usia Sekolah Dasar
Inisiasi Tuweb Ke-1
Mata Kuliah Pendidikan Anak di SD
Program Studi S1-PGSD
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Penulis : Dr. Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi, M.Pd.


E-mail: yusronmaulana@unsuri.ac.id
Capaian Pembelajaran Umum

Mahasiswa dapat menjelaskan


perkembangan kognitif anak usia SD
Capaian Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata kuliah ini,


1. Mahasiswa mampu menjelaskan kemampuan
kognitif anak usia SD
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bakat dan
kreativitas anak usia SD
3. Mahasiswa mampu menganalisis kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emosional pada anak
SD
Skenario Pembelajaran

No
Tahapan Skenario Pembelajaran Online
.
1.  Kegiatan Tutor memberikan pengantar Ppt atau media lain
Pendahuluan yang memuat:
1. Sapaan singkat tutor
2. Penjelasan singkat aktivitas belajar
3. Kompetensi yang diharapkan
4. Informasi bahan kajian
Skenario Pembelajaran
Rincian Kegiatan Tuton
No. Tahapan
(Skenario Pembelajaran Online2
2.  Kegiatan Inti • Tutor memaparkan secara singkat gambaran
umum Perkembangan kognitif anak usia SD
melalui ppt
• Tutor memberikan tautan (link) materi, gambar
atau video, yang diambil dari SUAKA, youtube
atau OER lainnya yang berhubungan dengan
Perkembangan kognitif anak usia SD untuk
bahan kajian mahasiswa
• Tutor membuat forum diskusi untuk mahasiswa
dan memberikan bahan diskusi yang
berhubungan dengan Perkembangan kognitif
anak usia SD. Diskusi dilakukan secara daring
dengan bimbingan tutor
Skenario Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Tuton
Tahapan
. (Skenario Pembelajaran Online)
3. Tes Formatif
• Tutor menyiapkan bahan tes formatif
• Tutor menjelaskan cakupan materi yang diujikan
yaitu :
1) kemampuan kognitif anak usia SD
2) bakat dan kreativitas anak usia SD
3) kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional pada anak SD
• Tutor menjelaskan aturan dalam mengerjakan
tes formatif (tes objektif)
• Tutor dapat mengembangkan Soal tes formatif
sesuai cakupan materi
Skenario Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Tuton
Tahapan
. (Skenario Pembelajaran Online)
1.  Kegiatan Melalui forum teams, Tutor mengajak mahasiswa
Penutup untuk melakukan refleksi secara mandiri, materi-
materi apa saja yang sudah dikuasai dan yang
belum dikuasai. Selanjutnya tutor bersama
mahasiswa membuat kesimpulan yang mengarah
pada ketercapaian kompetensi pembelajaran
Perkembangan Kognitif Anak Usia SD

Perkembangan Kognitif Anak Usia SD meliputi:


• Kemampuan kognitif anak usia SD
• Bakat dan kreativitas anak usia SD
• Peran kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional pada
anak SD
Perkembangan Kognitif Anak di SD
• Perkembangan Kognitif Manusia Banyak dipengaruhi
dari hasil pengamatannya di Bidang Biologi.
• Pengamatannya mengalami perubahan sesuai Keadaan
Lingkungannya dan beradaptasi pada Lingkungannya
• Proses Kognitif Manusia berubah melalui berbagai
macam. Dari usia anak-anak sampai remaja dan dewasa
• Ada 4 Konsep Dasar Kognitif: SKEMA, ASIMILASI,
AKOMODASI DAN EKUILIBRIUM
KONSEP DASAR KOGNITIF
Skema: Suatu Struktur Kognitif dan Mental secara Intelektual individu Beradaptasi dan
mengatur Lingkungannya
Awal Skema bersifat Sensori Motor: Contoh Perkembangan Anak Bayi, karena semua Reaksi
anak dipandang suatu hal yang diterima secara sensoris dan reaksi motorik saja
Akan berubah dan Berkembang Ketika menginjak 2 Tahun. Skema Kognitif dan Operasional
sudah Mulai Tampak. Contoh anak TK Mengelompokkan Warnanya (Skema Klasifikasi)
Skema terus berkembang sesuai dengan Bertambah Usianya
Proses yang menyadari adanya perubahan dari sensori motor ke skema Representasional
yaitu ADAPTASI dan ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN
• Adaptasi menunjukkan Kecenderungan setiap organisme untuk menyesuaikan diri dengan Lingkungan
• Organisasi menunjukkan proses internal sebagai kontak langsung dengan Lingkungannya
Adaptasi melibatkan adanya Pembentukan Skema melalui Interaksi langsung dengan
Lingkungannya
KONSEP DASAR KOGNITIF
Dalam Adaptasi ada dua Proses yang saling Melengkapi yaitu: ASIMILASI dan AKOMODASI
Asimilasi: Anak menggunakan Skemanya yang ada untuk menginterpretasikan apa yang ada
di Lingkungan.
Contoh: Ketika anak Sedang Berjalan melihat Mobil dan Bis dengan Skemanya dan disinilah
Asimilasi Bekerja untuk berfikir Skema Bis dan Mobil ternyata Sama. Roda Empat, pintu,
endela dll
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Akomodasi: Kecenderungan Organisme untuk menciptakan Skema Baru atau menyesuaikan
Skema Lama setelah menyadari akan adanya Ketidaksesuaian dengan Lingkungan.
Anak akan menyebutnya dengan BIS setelah dijelaskan oleh Orang Lain sehingga ia
menyadari bahwa ada karakteristik yang berbeda dengan Mobil
Proses Asimilasi dan Akomodasi ini menyebabkan seseorang selalu berusaha mencapai
Keadaan yang Seimbang.
KONSEP DASAR KOGNITIF
Pada saat anak berada dalam Situasi EKUILIBRIUM: Anak menunjukkan adanya Kesesuaian,
atau kondisi tidak seimbang.
Anak menyadari Bahwa ada ketidakcocokan dari apa yang ada dalam Sekamnya, maka ia
berada dalam Situasi yang tidak seimbang, sehingga ia harus memodifikasi atau mengubah
skemanya. Disini lah terjadi adanya Akomodasi

erkembangan Kognitif siswa Sekolah Dasar:


enurut Piaget tahapan perkembangan kognitif meliputi
Tahap Sensori Motor (lahir – 2 tahun)
Tahap Praoperasional (2 – 7 tahun)
Tahap Operasional Kongkret (7 – 11 tahun)
Tahap Ooperasional Formal (>11 tahun)
TAHAP SENSORI MOTOR (LAHIR-2
TAHUN)
• Awal Tahap Sensorimotor, gerak anak banyak didominasi Oleh Gerak atau Pola Refleks
• Usia anak 2 Tahun, Pola semakin Lebih Rumit dan kemungkinkan anak mulai menggunakan
symbol
• Refleks Sederhana: Skema yang ada berupa Refleks, skema yang ada semakin lama akan berubah.
Bayi yang baru lahir hingga usia 1 Bulan, akan mengisap botol susu jika botol berada di mulutnya.
• Anak usia 1-4 Bulan refleks anak berkembang ke adaptif (Lebih terkoordinasi). Contoh mengisap
tanpa ada Botol Susu. Sub selanjutnya: Primary Circular Reactions, skema didasari pada
kesempatan anak untuk menghasilkan kembali suatu keadaan yang menyenangkan. Contoh: anak
bisa mengisap jarinya jika jarinya berada dimulutnya
• Anak Usia 4-8 Bulan: anak menjadi Lebih berorintasi pada Objek atau Fokus pada Sekitarnya, anak
meniru beberapa reaksi sederhana, seperti menggerakkan mainan, baby talk dll
• Anak Usia 8-12 Bulan: Anak terlibat Koordinasi Skema. Begitu anak Melihat suatu objek dan
menggengam secara simultan
• Anak Usia 12-18 Bulan: Anak menjadi tergugah karena adanya berbagai objek seperti: Mainan
diputar, dijatuhkan, dilempar dll
• Anak Usia 18-24 Bulan: Anak menginternalisasi dari Skema. Fungsi mental anak berubah menjadi
Simbplis dan anak mengembangkan kemampuan untuk menggunakan symbol Primitif
TAHAP PRAOPERASIONAL (2-7 TAHUN)
• Perkembangan Kognitif di Usia ini ditandai dengan Perkembangan Bahasa yang Sistematis
• Anak sudah mampu menirukan perilaku yang dilihatnya maupun yang pernah dilihatnya
• Anak Usia 2-4 Tahun: Anak mencapai kemapuan untuk merepresentasikan secara mental
objek yang sesungguhnya tidak ada. Contoh: Coretan anak di Kertas menunjukkan bahwa
itu Gambar Orang, mobil, awan dan lain lain. Karena mengartikan secara Bahasa.
• Dalam usianya ini Masih Egosentris, artinya Pola Pikir Anak masih berdasarkan sudut
pandangan saja, tidak bisa berdasarkan sudut pandang Orang lain
• Anak Usia 4-7 Tahun: Anak mulai menggunakan Nalarnya dan ingin mengetahui Jawaban
dari semua pertanyaan
• Salah satu Karakteristik dari Pemikiran tahap Praoperasional adalah Cara berfikir anak yang
terpusat, memperhatikan 1 focus pada suatu karakter tertentu dan anak belum dapat
melakukan konservasi. Contoh Air diisi ke Gelas yang berbeda bentuk.
• Cara Berfikir anak juga belum bisa dibalik. Contoh menggambarkan Tongkat yang Jatuh,
akan tergambar dengan gambar yang ramping dan tegak. Untuk yang Jatuh diabaikan
TAHAP OPERASIONAL KONKRET (7-11 TAHUN)

• Tahap ini anak sudah tidak Berfikir Egosentris


• Anak sudah bisa memperhatikan lebih dari satu Dimensi
• Anak sudah mampu memperhatikan aspek Dinamis dari
suatu perubahan Situasi
• Anak juga Sudah mampu mengerti Operasi Logis dari
pembalikan
• Anak sudah dapat Melaukan Klasifikasi, konservasi dan
Mengurutkan
TAHAP FORMAL OPERASIONAL (>11 Tahun)

• Tahap ini Pemikiran Lebih Abstrak


• Anak usia ini sudah masuk Remaja Awal. Anak sudah tidak membatasi
diri pada hal yang aktual dan pengalaman Konkret. Anak sudah
membuat kesimpulan Logis
• Berfikir Formal Operasional ada 2 Hal Penting
• Deduktif-Hipotesis: Dalam menyelesaikan masalah, anak akan
berfikir dahulu secara teoritis, kemudian menganalisis masalahnya
melalui penyelesaian hipotesis yang ada. Berdasarkan analisis ini ia
membuat strategi Penyelesaiannya
• Berfikir Kombinatoris: Anak yang berfikir Tahap ini terlebih dahulu
membuat berbagai Kombinasi untuk menyelesaikan masalahnya.
Jika sudah cocok maka akan diggunakan kembali
Bakat dan Kreativitas Anak Usia SD

Setiap Orang memiliki Bakat yang berbeda-beda, ada anak yang Berbakat Musik, melukis,
menari, olahraga dll
Hal ini menunjukkan Bahwa setiap anak berebda dalam Jenis Bakatnya.
Perbedaan Bakat jugaterletak pada derajat atau tingkah pemilikan bakatnya
Kreativitas juga menunjukkan Perbedaan. Ada anak yang Kreatif dengan ide-ide verbal
tetapi ada pula anak yang kreatif dengan ide-ide grafis
Bakat adalah Kemapuan untuk melakukan suatu tugas tanpa banyak tergantung kepada
Latihan
Bakat adalah Kemampuan Bawaan sebagai Potensi yang masih perlu dikembangkan dan
ditaih agar dapat terwujud.
Terwujud atau tidaknya Bakat anak mungkin disebabkan karena Lingkungan, seperti peran
Orang Tua, guru, atau sekolah dan Pergaulan.
Banyak orang tua Justru lebih mengutamakan Prestasi di Pelajaran Sekolah, tidak heran
bakat menjadi hal yang dikembangkan
Bakat dan Kreativitas Anak Usia SD
Bakat adalah:
Suatu kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih.
Ada beberapa faktor yang memepngaruhi perkembangan bakat anak, yakni
1. Faktor dalam diri anak: Berkaitan dengan Keadaan Fisik dan Psikis Anak.
Anak yang Secara Psikis Sehat, indera pendengaran dan alat percakapannya
sempurna maka akan bisa berkembang. Fisik yang sempurna pub didukung
dengan Motivasi, minat, dan keuletan serta menekuni latihan
2. Faktor keadaan lingkungan anak: Perwujudan Bakat akan maksimal jika
didukung oleh faktor Luar diri anak, misalnya dukungan keluarga. Peran
Orang tua dan Guru ini mendorong dan mendukung bakat anak tersebut
dalam suatu hal

Tampaknya pihak Lingkungan perlu menyadari bahwa pada masa sekarang ini
segi INTELEKTUAL bukanlah satu-satunya kemampuan yang penting dan harus
dimiliki Oleh Anak. Perwujudan Bakat perlu di Kembangkan pada Kehidupan
Anak.
Bakat dan Kreativitas Anak Usia SD
Kreativitas adalah:
• Dilihat dari belahan otak manusia yang masing-masing berkaitan dengan
kemampuan tertentu dalam diri seseorang.
• Dari sisi operasional, mencakup kelancaran, keluwesan, originalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk memerinci
• Kelancaran: Ide yang yang dihasilkan oleh kita
• Keluwesan: keberagaman ide yang dihasilkan
• Elaborasi: Sejauh mana kita Merinci dan Memperkaya ide-ide yang kita dapatkan
• Original: sejauh mana ide yang dihasilkan benar-benar asli
• Dapat dilihat dari konsep 4 P, yaitu pribadi, pendorong, proses, dan
produk.
• Masa kritis usia SD pada usia 5-6 tahun (akibat dominasi orang tua) dan
pada usia 8-10 tahun (akibat pengaruh kelompok teman sebaya)
BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
1. Menciptakan Lingkungan didalam Kelas yang merangsang Belajar Kreatif
a. Memberikan Pemanasan
b. Pengaturan Fisik
c. Kesibukan didalam Kelas
d. Guru sebagai Fasilitator
2. Mengajukan dan Mengundang Pertanyaan
3. Memadukan Perkembangan Kognitif dan Afektif
a. Ciri kemampuan Berfikir Kreatif
b. Ciri Afektif
c. Menggabungkan Pemikiran Divergen dan Pemikiran Konvergen
d. Menggabungkan Proses Berfikir dengan Proses Afektif
SUMBER-SUMBER KREATIVITAS YANG PERLU
DIKEMBANGKAN
1. SUMBER KOGNITIF
2. SUMBER KEPRIBADIAN
a. Gaya Inovatif dari Berfikir
b. Sikap Tolkeran pada Ketekunan dan Sesuatu yang Jamak
c. Kemauan untuk mengambil Resiko
d. Berani terhadap Pendapat
3. SUMBER MOTIVASI
4. SUMBER LINGKUNGAN
Peran Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional pada
Anak SD
Kecerdasan Intelektual (IQ):
• Inteligensia merupakan dasar fungsi kehidupan uang membantu seorang/organisme
untuk beradaptasi dengan lingkungannya (Piaget). Seluruh aktivitas intelektual tertuju
pada keadaaan untuk menghasilkan keseimbangan, keharmonisan, hubungan antara
satu proses peikiran dan lingkungan.
• Kecerdasan intelektual dirumuskan sebagai kemampuan untuk:
 Berpikir abstrak
 Menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar
 Menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru
• Intelligence Qoutient (IQ) merupakan skor inteligensia
• Struktur intelektual Guilford merupakan struktur mental yang diklasifikasikan sebagai:
Operasi itelektual: macam proses intelektua berlangsung, meliputi kognisi, ingatan,
berpikir divergen, konvergen, dan evaluasi
Isi Itelektual: macam materi ang digunakan, meliputi figural, simbolik, semantik, dan
prilaku.
Produk: hasil dari opreasi (proses) tertentu yang diterapkan pada isi (materi) tertentu
meliputi unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, imlpikasi.
Peran Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional pada
Anak SD

Kecerdasan Emosional (EQ):


• Merupakan kapasitas untuk mengenal perasaan kita sendiri dan orang lain,
untuk memotivasi diri kita, dan untuk mengatur emosi dalam siri kita dan
dalam hubungan dengan orang laiin (Goleman)

• Lima norma yang menunjukkan kesadaran diri:


1) Pengenalan emosi diri
2) Pengendalian emosi
3) Memotivasi diri sendiri
4) Mengenali emosi orang lain
5) Mengendalikan hubungan dengan orang lain
TAHAP PENANGANAN DALAM MELATIH
MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK

• MENYADARI EMOSI ANAK: Kepedulian dan Kesadaran akan Emosi anak akan
membuat anak merasa dimengerti dan diterima apa adanya
• MENGAKUI EMOSI SEBAGAI PELUANG UNTUK KEDEKATAN DAN MENDIDIK: Saat anak
merasa Sedih, marah, takut maka orang pertama yang dibutukahkan adalah Orang
tuanya dan Guru.
• MENDENGARKAN DENGAN EMPATI DAN MENEGUHKAN PERASAAN ANAK: Kita perlu
meluangkan wajtu untuk mendengarkan keluhan anak dan membantu memberi
nama terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga anak merasa dimengerti
secara emosional
• MENOLONG ANAK MEMBERI NAMA EMOSI DENGAN KATA-KATA: Memberikan
Gambaran anak kadar Emosinya seperti Tegang, Kesal, Cemas, Marah, Sedih, Takut.
Maka anak akan menjadi mengerti dengan Perasaan sendiri
• MENENTUKAN BATAS-BATAS SAMBIL MEMBANTU ANAK MEMECAHKAN MASALAH:
Bantulah anak untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai dan memilih satu
pemecahan yang paling memungkinkan.
PERAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN ANAK

• IQ Mempunyai Peran yang besar dalam menentukan Keberhasilan


Seseorang, NAMUN IQ Bukanlah satu-satunya penentu dalam keberhasilan
seseorang.
• Emosi adalah Dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi Reaksi
seketika untuk mengatasi masalah. Sehingga emosi yang cerdas akan
mempengaruhi Tindakan anak dalam mengatasi masalah, mengendalikan
diri, semangat, tekun serta mampu memotivasi diri yang terwujud dan
dapat mengembangkan:
• MOTIVASI BELAJAR
• PANDAI
• MEMILIKI MINAT
• KOSENTRASI
• MAMPU MEMBAUR DIRI DI LINGKUNGAN
KECERDASAN EKSTREAM
KETERBELAKANGAN MENTAL ANAK BERBAKAT
Keterbelakangan Mental dikenal melalui • Anak Berbakat:
kurangnya ketrampilan dalam melajar dan • Kemampuan diatas Rata-rata
• Kreativitas
merawat diri • Pengikatan diri/tanggung jawab pada tugas
Ciri-ciri anak Keterbelakangan Mental: • Indikator Anak Berbakat
• Keterbelakngan Mental Ringan: Mampu • Kemampuan motoric yang lebih awal, kemampuan untuk
dididik. Masoh bisa bersekolah Umum berjalan, memanjat, memakai baju dan sepatu
• Kemampuan untuk Berbicara dengan kalimat yang lengkap, ko
(Perhatian Khusus), rasa malu dan pendiam. kata yang banyak dll
• Keterbelakangan mental Menengah: mampu • Perbandingan perkembangan antara anak satu dengan lainnya
latih, dengan beberapa ketrampilan tertentu, • Daya ingat yang baik
terganggu dalam berbicara • Ciri-ciri anak berbakat di SD
• Keterbelakangan Mental berat: Diperlihatkan • Kelancaran Bahasa
• Rasa Ingin Tahu yang bersifat Pengetahuan
Banyak Masalah dan membutuhkan • Kemampuan Berfikir Kritis dan Bekerja Mandiri
perlindungan hidup dan pengawasan yang • Ulet
teliti • Rasa tanggung jawab terhadap tugas
• Keterbelakangan mental Parah: Masalah • Tingkah laku yang terarah pada tujuan
• Cermat dalam mengamati
yang serius, memerlukan bantuan orang lain
• Mengungkapkan gagasan baik
dan pelayanan medis • Membuat benda/barang baru dari bahan yang ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai